• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Relevan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Penelitian Relevan

1. Hasil penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Endang Suprapti (2016) tentang pengenalan konsep bilangan pada anak usia dini. Metode penelitian yang diterapkan adalah penetilian tindakan kelas (class action research) yang menggunakan metode campuran (mixing method) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian tindakan kelas ini sebagai metode untuk meningkatkan suatu aspek tertentu dalam suatu kelas.

Pada penelitian ini, peneliti bertujuan meningkatkan pembelajaran matematika anak usia dini dengan Microsoft PowerPoint Ispring pada materi pengenalan konsep bilangan. Peneliti memanfaatkan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran. Pada media ini disisipkan gambar, garis dan grafis yang dapat membuat anak mengenal konsep angka.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan dari pertemuan pertama, kedua, ketiga selalu meningkat. Pada pertemuan ketiga anak telah mampu membilang 1-10 dengan benda pada media Microsoft PowerPoint Ispring. Dimana anak yang mendapat nilai amat baik 13 orang dengan persentase 86,7%, yang baik 2 orang persentase 13,3%, dan yang mendapat nilai cukup dan rendah tidak ada lagi. Lalu hasil anak mengenal konsep angka dengan nilai amat baik 12 anak dengan persentase 80% , anak dengan nilai baik 3 orang dengan persentase 20%, nilai cukup dan rendah tidak ada lagi.

Selanjutnya, aspek anak menyebutkan jumlah benda, yang mendapat nilai amat baik 13 anak dengan persentase 86,7%, nilai baik ada 2 anak didik

dengan persentase 13,7% sedangkan nilai cukup dan rendah tidak ada.

Terakhir aspek anak mampu menghubungkan jumlah benda dan angka. Anak dengan nilai amat baik 12 anak dengan persentase 80% sedangkan dengan nilai baik 3 anak didik dengan persentase 20%.

Hasil akhirnya penelitian menunjukkan pertemuan pertama mencapai rata- rata baik 63,3% pertemuan kedua rata-rata baik 76,7% , terdapat peningkatan 13,4% dan pada pertemuan ketiga dengan persentase 83,3% jadi ada peningkatan sebesar 9,7% jadi kedari pertemuan pertama sampai ketiga peningkatannya sebesar 23,1%.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah mengkaji tentang pengenalan konsep bilangan pada anak, selain itu penelitian ini juga menggunakan metode penelitian yang sama yaitu penelitian tindakan kelas dengan pendekatan deskriptif kualitatif.

Perbedaannya adalah pada penelitian relevan ini memanfaatkan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran sedangkan penelitian ini mendesain video interaktif untuk peningkatan mengenal konsep bilangan pada anak usia dini.

2. Penelitian yang juga relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Imelda Diana Marsilia dan Dina Martha Fitri (2020). Metode penelitian yang diterapkan adalah peneltian tindakan kelas (PTK) yang dilaksakan dengan 2 siklus. 2 siklus tersebut masing-masing terdiri dari 2 pertemuan.

Penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan video pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan anak PAUD tentang kekerasan seksual di Kec.Batu Ampar Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.

Persamaan dari penelitian relevan dan penelitian yang peneliti yang akan dilakukan adalah memanfaatkan video sebagai media untuk meningkatkan suatu aspek tertentu.

Perbedaannya dari penelitian ini yaitu penelitian relevan ini meningkatkan pengetahuan anak PAUD tantang kekerasan seksual sedangkan peneliti disini bertujuan meningkatkan pengetahuan anak dalam mengenal konsep bilangan.

Hasil dari penelitian ini adalah semua pembuat keputusan dapat menjelaskan tentang kekerasan seksual terhadap anak-anak (KSPA) dan dapat menjelaskan contoh-contoh KSPA. Pengetahuan guru PAUD tentang pelecehan seksual pada anak pada umumnya baik, dapat dilihat dari jawaban informan yang lugas tentang definisi kekerasan seksual pada anak dan dapat memberikan contoh kekerasan seksual terhadap anak pengetahuan pada anakpun tentang kekerasan seksual sudah cukup baik terlihat media video yang digunakan sudah efektif.

3. Selanjutnya penelitian relevan yang disusun oleh Taopik Rahman, dkk. (2017) Dengan judul peningkatan kemampuan anak usia dini mengenalkonsep bilangan melalui media flashcard. Metode yang diterapkan adalah metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas) kolaboratif yang dilaksanakan dalam siklus 1, 2 dan 3.

Tujuan dari penelitian ini adalah memperolehgambaran tentang meningkatnya kemampuan anak mengenal konsep bilangan melalui penggunaan media flashcard pada proses pembelajaran.

Persamaan dari penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti disini adalah tentang pengenalan konsep bilangan pada anak melalui suatu media pembelajaran. Sedangkan perbedaannya adalah media yang dikembangkan dan atau dimanfaatkan pada penelitian relevan adalah media flashcard sedangkan penelitian yang akan dilakukan nantinya menggunakan

media video pembelajaran interaktif.

Hasil dari penelitian relevan ini adalah penilaian kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) pada siklus 1 mencapai 57,14% atau dalam kriteria cukup, pada siklus 1 terdapat kekurangan pada indikator perencanaan kegiatan bidang pengembangan dan perencanaan penilaian proses dan hasil. Jadi dilanjutkan ke siklus 2 untuk memperbaiki kekurangan di siklus 1. Pada siklus 2 ini, ditentukan cara penilaian yang lebih mudah digunakan. Sehingga pada siklus 2 kemampuan guru dalam menyusun RPPH mencapai 75% atau dalam kriteria baik.

Selanjutnya kendala yang terdapat di siklus 2 yaitu pemilihan model pembelajaran yang kurang sesuai. Sehingga kekurangan pada siklus 2 sudah diperbaiki pada siklus 3 yaitu memilih model pembelajaran yang lebih sesuai dengan bidang pengembangan, dan pada siklus 3 ini kemampuan guru dalam menyusun RPPH mencapai 89,28% atau pada kriteria sangat baik.

4. Penelitian relevan selanjutnya yang ditulis oleh Nur Hayati dan Ruqoyya Fitri (2016). Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research) dimana anak usia 3-4 tahun sebagai subjeknya.

Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan melalui bermain bombik modifikasi.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah metode dan aspek yang akan ditingkatkan. Aspek yang akan ditingkatkan yaitu kognitif terkhususnya pengenalan konsep bilangan pada anak usia dini.

Sedangkan perbedaannya terletak pada media yang akan digunakan dalam penelitian, dan subjeknya juga berbeda usia, penelitian relevan ini menjadikan anak dengan usia 3-4 tahun (kelompok bermain) sebagai subjek sedangkan penelitian yang akan dilaksakan disini akan menjadikan anak usia 4-5tahun (kelompok A) sebagai subjeknya.

Hasil dari penelitian relevan ini yaitu, terdiri dari 2 siklus, di tiap siklus terdapat 2 pertemuan. Setiap siklus penelitian terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Pada tahap perencanaan, peneliti merancang dan merencanakan Rencan Kegiatan Mingguan dan Rencana Kegiatan Harian sebagai pedoman pelaksanaan, pengamatan serta mempersiapkan media pembelajaran yang digunakan selama proses belajar mengajar.

Hasil panelitian pada siklus 1 aktivitas guru menunjukkan persentase sebesar 57,5% kemudian meningkat sebesar 30% menjadi 85,5% pada siklus 2, sedangkan aktivitas anak pada siklus 1 sebesar 55% meningkat 23%

menjadi 78% pada siklus 2. Jadi, kemampuan mengenal konsep bilangan 1-5 melalui bermain bombik modifikasi mengalami peningkatan dari 57,5%

menjadi 85%.

5. Penelitian relevan selanjutnya adalah penelitian yang ditulis oleh Miftahul Khairani, dkk. Dimana pada penelitian ini berjudul studi meta-analisis pengaruh video pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik. Dengan tujuan penelitiannya yaitu mengetahui efektifitas penggunaan video pembelajaran terhadap motivasi belajar peserta didik.

Metode yang digunakan adalah penelitian meta-analisis yang mengkaji 33 penelitian baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang terkait dengan video pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilaksanakan adalah media yang digunakan yaitu video pembelajaran. Sedangkan perbedaannya terletak pada metode penelitian dan tujuannya.

Hasil dari penelitian ini adalah presentasi peserta didik dalam negeri lebih tertarik pada penggunaan video dibanding peserta didik luar negeri ini dilihat dari jumlah data dari data yang diperoleh yaitu 214 siswa dalam negeri dan 28 siswa luar negeri. Hal ini karena sitem pembelajaran luar negeri sudah terbiasa menggunakan media video pembelajaran.

Alasan pemanfaatan media video dari negara maju, berkembang dan tertinggal adalah untuk memfasilitasi berlangsungnya proses belajar dalam diri peserta didik diekspresikan oleh pendidik dinegara maju dan berkembang dengan jumlah rata-rata penggunaan 84,0 yang menyatakan bahwa

penggunaan media video sangat setuju. Sekitar 56,7 responden dari negara maju, berkembang dan tertinggal menyatakan setuju dengan penggunaan media video dalam pembelajaran. Namun, ada juga pendidik yang menyatakan bahwa penggunaan media video biasa saja dan tidak ada efek pada peserta didik yaitu dengan jumlah 19,7 yang berasal dari negara berkembang dan tertinggal. Dan 30,7 yang berasal dari negara tertinggal menyatakan kurang setuju bahwa penggunaan video dalam pembelajaran dikarenakan permasalahan yang seringkali muncul pada grafis, minimnya fasilitas dan kurangnya pelatihan dalam penggunaan video. Padahal mereka menyadari bahwa peserta didik menyukai penggunaan video dalam pembelajaran karena menarik perhatian, interaktif, dan membantu mempertahankan informasi.

Dokumen terkait