• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kingpin offset

Dalam dokumen Technical Education for Automotive Mastery (Halaman 178-200)

Casis

L: Kingpin offset

Ini adalah jarak yang diukur sepanjang permukaan jalan dan titik dimana garis yang diperpanjang dari kingpin axle bersinggungan dengan permukaan jalan.

PETUNJUK:

Sudut kingpin adalah garis yang menghubungkan upper ball joint dan lower ball joint, dan garis tengah rotasi roda depan saat roda kemudi diputar.

Upper ball joint Lower ball joint Wheel Alignment

Kendaraan harus memiliki performa garis lurus yang tepat untuk pengendaraan yang stabil, dan performa membelok mengelilingi tikungan.

Oleh karena itu, roda-roda kendaraan dipasang pada sudut tertentu pada tanah dan suspensi khusus untuk setiap tujuan.

Hal ini disebut wheel alignment.

PETUNJUK:

Kedua roda depan dan belakang kendaraan disejajarkan, dengan pengecualian pada suspensi rigid axle belakang kendaraan FR.

Radius membelok

Ini adalah sudut membelok roda depan atau belakang saat roda kemudi diputar.

Bagian dalam dan luar roda-roda depan membelok pada sudut yang berbeda, sehingga mereka dapat berputar mengelilingi pusat yang sama, untuk memastikan performa membelok kendaraan.

o:Sudut membelok roda luar i :Sudut membelok roda dalam O: Sudut membelok

Toe angle (Toe-in dan Toe-out)

Saat kendaran dilihat dari atas, kedua roda depan dan belakang pada umumnya mengarah ke dalam. Kondisi ini disebut "toe-in", dan membantu kendaraan untuk berada pada jalur lurus. Disebut "toe-out", saat roda-roda depan mengarah keluar.

Toe in Toe out

(1/1) Caster

Saat dilihat dari samping kendaraan, kingpin axle dimiringkan ke belakang.

c : Sudut c aster

Ini adalah sudut antara kingpin axle dan tali pengukur tegak lurus. Sudut ini menciptakan gaya untuk mengembalikan roda-roda ke posisi garis lurus, sehingga memungkinkan kendaraan berada pada jalur lurus.

L : Caster trail

Ini adalah jarak antara pusat kontak tanah ban dengan titik kontak tanah yang memanjang dari kingpin axle.

Kemampuan kendaraan untuk bergerak pada garis lurus meningkat sesuai dengan jarak caster trail.

REFERENSI:

Tipe recirculating-ball

Terdapat banyak bola diantara worm shaft dan mur pada sector shaft.

Roda kemudi

Steering main shaft & column tube Roda gigi kemudi

Persambungan kemudi Bola-bola baja

Mur bola Sector shaft Worm shaft

(1/1)

Roda Kemudi

Roda kemudi adalah part yang mengubah arah roda depan sesuai dengan keinginan pengemudi.

Item-item perawatan meliputi pemeriksaan gerak bebas roda kemudi.

Roda kemudi Steering Main Shaft Column Tube Kemudi

Pada sistem kemudi, roda-roda depan kendaraan dikendalikan dengan memutar roda kemudi. Terdapat dua tipe kemudi;

tipe rack-and-pinion dan tipe recirculating ball.

Tipe rack-and-pinion

Mengubah gerak rotasi roda kemudi menjadi gerak ke kanan atau ke kiri steering rack. Konstruksinya sederhana dan ringan. Kemudi menjadi kokoh, dan respon roda kemudi sangat cepat.

Roda kemudi

Steering main shaft & column tube Roda gigi kemudi

Rumah steering rack Pinion

Rack Kemudi

(1/1)

(1/1)

Tilt steering

Memungkinkan pengemudi menyesuaikan sudut vertikal roda kemudi sesuai dengan postur dan keinginan pengemudi.

Telescopic steering

Memungkinkan pengemudi menggerakkan roda kemudi secara longitudinal sesuai dengan postur dan keinginan pengemudi.

REFERENSI:

Berbagai macam fungsi sistem kemudi

-17-

Mekanisme penguncian kemudi

Ini adalah fitur anti kecurian yang melumpuhkan roda kemudi dengan cara mengunci main shaft ke column tube saat kunci pengapian ditarik.

Kondisi bebas Kondisi terkunci Kunci pengapian Pengunci

Steering main shaft

(1/1) Mekanisme penyerap benturan

Bila benturan yang kuat diberikan pada roda kemudi saat terjadi tabrakan, main shaft dan column tube menyerap energi benturan melalui kompresi dan perubahan bentuk.

Kondisi normal Setelah tabrakan

(1/1)

Power Steering

Alat untuk tenaga kemudi dipasang pada mekanisme kemudi untuk mengurangi jumlah usaha kemudi yang dikeluarkan oleh pengemudi.

Terdapat dua tipe alat untuk tenaga kemudi: tipe hidrolik dan tipe motor listrik.

Power steering hidrolik

Sistem power steering menggunakan tenaga mesin untuk menggerakkan vane pump yang membangkitkan tekanan hidrolik. Saat roda kemudi diputar, sirkuit oli diubah pada control valve.

Saat tekanan oli diberikan pada power piston di power cylinder, maka tenaga yang dibutuhkan untuk mengope- rasikan roda kemudi dikurangi. Pemeriksaan kebocoran fluida power steering perlu dilakukan secara berkala.

Tangki reservoir Vane pump Control valve Power cylinder Power piston Roda kemudi Mesin

REFERENSI:

EHPS (Electric Hydraulic Power Steering)

Pada umumnya, sistem power steering menggunakan tenaga mesin untuk menggerakkan vane pump yang membangkitkan tekanan hidrolik. Akan tetapi EHPS menggunakan motor, dan mengurangi tenaga yang diperlukan untuk

mengoperasikan roda kemudi.

EMPS (Electric Motor-assist Power Steering) EMPS membantu pengoperasian kemudi secara langsung dengan tenaga gerak motor DC, dan bukan tekanan hidrolik.

Tangki reservoir

Vane pump dengan motor

EMPS ECU (Electronic Control Unit) Motor DC

(1/1)

(1/1)

Rem

Rem mengurangi dan menghentikan laju kendaraan, atau men- cegah agar kendaraan yang sedang diparkir tidak bergerak.

Rem

Rem kaki

Rem parkir

(1/1)

(1/7)

(2/7) Rem-rem Kaki

Rem-rem kaki digunakan untuk mengontrol kecepatan kendaraan dan menghentikan kendaraan.

Pada umumnya, rem-rem parkir digunakan pada roda- roda depan, dan rem-rem piringan atau rem-rem tromol digunakan pada roda-roda belakang.

Pedal rem Booster rem Master cylinder

Proportioning valve (P valve) Rem piringan

Rem tromol

Saat pedal rem ditekan, terciptalah tekanan hidrolik, dan bekerja sebagai berikut.

• Rem-rem piringan:

Menghentikan rotasi roda-roda dikarenakan gesekan yang muncul saat pad rem piringan mendorong rotor rem piringan.

• Rem-rem tromol:

Sepatu rem memanjang. Hal ini menghentikan rotasi roda dikarenakan gesekan yang diakibatkan oleh ter- dorongnya pelapis sepatu rem terhadap tromol rem.

Pedal rem Booster rem Master cylinder Disc brake caliper Pad rem piringan Rotor rem piringan Tromol rem Pelapis sepatu rem Sepatu rem

Pedal rem

Part-part yang dikontrol oleh daya kaki pengemudi.

Daya ini berubah menjadi tekanan hidrolik, yang bekerja pada sistem rem.

Kekuatan daya pengereman ditentukan oleh banyaknya penekanan pedal yang dilakukan oleh pengemudi.

Adalah perlu untuk memeriksa gerak bebas pedal rem, tinggi, dan jarak cadangan pedal sebagai bagian dari pemeliharaan.

Booster rem

Alat untuk meningkatkan daya yang bekerja pada master cylinder sesuai dengan banyaknya usaha yang diberikan oleh pengemudi.

Kevakuman dari engine intake digunakan sebagai sumber peningkatan tenaga.

Master cylinder

Part-part untuk mengubah tekanan pedal pengemudi menjadi tekanan hidrolik.

Terdiri dari reservoir yang menyimpan fluida rem dan sebuah silinder yang membangkitkan tekanan hidrolik.

Master cylinder mengubah tekanan pedal pengemudi menjadi tekanan hidrolik. Kemudian tekanan hidrolik diberikan pada disc brake caliper rem-rem depan dan belakang, dan ke silinder-silinder roda rem-rem tromol.

Penggantian fluida rem termasuk di dalam item-item perawatan.

(3/7) Reservoir

Silinder

Ke rem-rem depan Ke rem-rem belakang

Pin Baut Caliper Torque plate

(1/1) (4/7) Medorong pad rem piringan terhadap rotasi rotor rem piringan dengan roda-roda, dan meciptakan gesekan.

Mengontrol rotasi roda-roda dengan gesekan.

Caliper rem piringan

Piston-piston mendorong pad rem piringan terhadap rotor rem piringan dengan menggunakan tekanan hidrolik dari master cylinder.

Sebelum pengoperasian Selama pengoperasian Caliper rem piringan Pad rem piringan Rotor rem piringan Piston

Fluida

REFERENSI:

Tipe-tipe caliper rem piringan Tipe fixed caliper

Tipe fixed caliper memiliki sepasang piston untuk mendorong rotor rem piringan ke kedua sisi.

Tipe floating caliper

Pada tipe floating caliper, piston hanya terpasang pada satu sisi caliper. Piston-piston membangkitkan tekanan hidrolik. Bila pad rem piringan didorong, caliper bergeser ke arah yang berlawanan dari piston, dan mendorong rotor rem piringan dari kedua sisi. Akibatnya, ia menghen- tikan rotasi roda. Terdapat beberapa jenis floating caliper, tergantung pada metode pemasangan caliper pada torque plate.

Tipe FS (tipe dua pin)

Tipe AD (tipe satu pin, satu baut) Tipe PD (Tipe dua baut)

Pad rem piringan

Ini adalah material gesekan yang didorong terhadap rotor rem piringan.

Item-item perawatan termasuk pemeriksaan ketebalan pad rem.

Anti-squeal shim

Mencegah timbulnya suara yang tidak biasa saat pad rem bergetar ketika dilakukan pengereman.

Pad rem piringan Anti-squeal shim

(5/7)

(6/7)

(7/7) Rotor rem piringan

Ini adalah piringan logam yang berotasi bersama-sama dengan roda. Terdapat tipe solid yang terbuat dari rotor piringan tunggal, dan tipe berventilasi yang memiliki lubang di dalamnya.

Terdapat pula rotor rem piringan tipe rem tromol parkir.

Tipe solid Tipe berventilasi Dengan tipe tromol

Tromol rem berotasi bersama-sama dengan roda.

Sepatu rem menekan tromol dari dalam. Gesekan ini mengontrol rotasi roda.

Adalah perlu untuk memeriksa tromol rem dan pelapis sepatu rem.

PETUNJUK:

Sepatu rem menekan tromol yang berotasi dari dalam untuk mendapatkan tenaga pengereman. Ketika ditekan ke arah yang sama saat tromol berotasi, sepatu-sepatu rem tersebut membuat jalan menjadi arah rotasi dengan cara bergesekan dengan tromol. Akibatnya, tenaga gesekan naik, yang disebut sebagai aksi pembangkitan sendiri.

Silinder roda

Terdapat piston, tempat dimana tutup karet dipasang, di dalam silinder. Piston ini mengirimkan tekanan hidrolik ke sepatu rem dari master cylinder, dan menekan pelapis sepatu rem.

Sepatu rem

Pelapis sepatu rem adalah material gesekan yang menekan tromol rem yang berotasi, yang diletakkan di permukaan sepatu rem. Sepatu utama (leading) membangkitkan aksi pembangkitan sendiri arah, dimana kendaraan bergerak. Dan sepatu trailing dipasang di sisi yang berlawanan dari sepatu utama (leading).

Pelapis sepatu rem

Pelapis sepatu rem adalah material gesekan yang menekan tromol rem yang berotasi, yang diletakkan di permukaan sepatu rem. Sepatu utama (leading) membangkitkan aksi pembangkitan sendiri arah, dimana kendaraan bergerak. Dan sepatu trailing dipasang di sisi yang berlawanan dari sepatu utama (leading).

Tromol rem

Tromol-tromol untuk berotasi dengan roda-roda.

Piston

Part-part yang mendapatkan tekanan hidrolik dari master cylinder dan menekan sepatu rem ke dalam tromol rem.

Piston cup

Piston cup adalah part karet yang menjaga perapat oli diantara silinder roda dan piston.

(1/1)

(1/1) REFERENSI:

Tipe-tipe rem tromol

Rem tromol memiliki tipe yang berbeda-beda,

tergantung pada kombinasi sepatu leading dan trailing.

Gunakan dengan tepat, sesuaikan dengan tujuan dan keistimewaan yang dimiliki oleh sepatu leading dan trailing.

Tipe leading-dan-trailing Tipe two-leading Tipe uni-servo Tipe duo-servo Fixed wheel cylinder Fixed anchor Adjusting cylinder Panah merah:

arah rotasi roda Panah merah muda:

arah pergerakan piston

Diagram di sebelah kiri menunjukkan warna sepatu rem.

Sepatu leading: jingga Sepatu trailing: biru

Katup Proportioning

Katup ini terletak diantara master cylinder dan rem-rem belakang. Ia mendistribusikan tekanan hidrolik dengan tepat ke roda-roda depan dan belakang guna memberikan daya pengereman yang stabil.

Kenaikan tekanan hidrolik yang diberikan pada rem-rem belakang (yang mudah sekali mengunci selama deselerasi) diset lebih rendah daripada rem-rem depan.

Booster rem Master cylinder rem Katup proportioning Rem depan kiri Rem belakang kiri

(1/1)

(1/1)

(1/1) REFERENSI:

P & BV, LSPV dan LSPV & BV

P & BV (Katup Proportioning dan Bypass) P & BV mengandung katup bypass untuk mencegah agar fluida rem tidak mengalir melalui katup P saat terjadi malafungsi pada rem depan.

LSPV (Katup Load Sensing Proportioning) Katup ini merasakan adanya beban dan menaikkan tekanan hidrolik pada rem-rem belakang bila beban berat.

LSPV & BV (Katup Load Sensing Proportioning dan Katup Bypass)

LSPV & BV adalah gabungan dari LSPV dan BV.

Katup P (Proportioning) Katup B (Bypass)

Dari depan master cylinder Ke silinder roda depan Dari master cylinder belakang Ke silinder roda belakang Load sensing spring

Rem-rem Parkir

Rem-rem parkir digunakan terutama saat kendaraan diparkir.

Secara mekanik mengunci roda-roda belakang.

Item-item perawatan termasuk penyetelan tuas rem parkir.

Tuas rem parkir

Pengoperasian tuas rem parkir.

Kabel rem parkir

Kabel untuk mengirimkan tenaga tuas rem parkir ke rem parkir.

Rem belakang

Tekan sepatu rem (pad rem piringan) terhadap tromol (rotor piringan) untuk mengatur posisi kendaraan.

REFERENSI:

Tipe-tipe tuas rem parkir Tipe tuas

Terutama digunakan pada kendaraan niaga dan penumpang.

Tipe tongkat

Digunakan pada beberapa kendaraan niaga.

Tipe pedal

Digunakan pada beberapa kendaraan penumpang dan high-grade. Saat ini pembebas dioperasikan dengan pedal.

Tuas pembebas Pedal

(1/1) Tipe-tipe bodi rem-rem parkir

Terdapat beberapa tipe, tergantung pada tipe rem-rem belakang.

Tipe pembagian rem-rem kaki Tipe rem tromol

Tarik tuas sepatu dengan kabel dan tekan sepatu rem ke tromol, untuk mengatur posisi.

Tipe rem piringan

Tarik tuas dengan kabel dan tekan pad rem piringan ke rotor rem piringan dengan piston untuk mengatur posisi.

Tipe rem parkir devoted

Traik tuas sepatu dengan kabel dan tekan sepatu rem ke tromol untuk mengatur posisi rotor rem piringan.

Tipe rem pusat

Tarik kabel tuas sepatu dengan kawat dan tekan sepatu rem ke tromol untuk mengatur posisi poros propeller.

Sepatu rem Tuas sepatu Piston

Pad rem piringan Rotor rem piringan Kabel rem piringan

ABS (Anti-lock Brake System)

Bila roda-roda menjadi terkunci saat rem diberikan, ABS menggunakan komputer untuk mengatur tekanan hidrolik yang diberikan pada silinder-silinder roda dan piston rem piringan. Dengan cara mencegah agar roda- roda tidak terkunci, sistem ini mencegah agar kendaraan tidak tergelincir atau menjadi tidak stabil.

ECU (Electronic Control Unit) ABS actuator

Sensor-sensor

Dengan ABS Tanpa ABS

(1/2)

F : Daya Rem H :Waktu Dengan BA Tanpa BA : Tenaga untuk membantu

ECU (Electronic Control Unit) Actuator Sensor Pedal rem

REFERENSI:

ABS dengan EBD (Electronic Brake force Distribution)

Sebagai tambahan bagi fungsi ABS, ABS dengan EBD mendistribusikan daya pengereman yang tepat diantara roda-roda depan dan belakang, dan diantara roda-roda kanan dan kiri sesuai dengan kondisi pengendaraan.

Sistem ini mengatur daya pengereman roda-roda depan dan belakang sesuai dengan beban pada kendaraan, atau fluktuasi beban yang berkaitan dengan deselerasi.

Selanjutnya, sistem ini mengatur daya pengereman roda-roda kanan dan kiri selama membelok.

Kondisi normal Kondisi beban

Selama pengereman membelok

BA (Brake Assist)

Sistem ini membantu daya pengereman pengemudi dalam keadaan darurat dengan menaikkan daya pengereman.

Meskipun ABS memaksimalkan efektifitas rem-rem saat pedal ditekan penuh, ABS mungkin tidak dapat bekerja bila jumlah usaha pedal kecil.

Sistem bantu rem bekerja saat pengemudi membutuhkan daya pengereman yang besar, seperti saat pengereman darurat, pengendaraan menuruni bukit, atau saat kendaraan penuh dengan penumpang atau barang. Saat komputer menentukan kondisi pengereman darurat, ia mengatur tekanan hidrolik guna membantu daya pengereman.

Komputer menentukan apakah daya pengereman yang kuat dibutuhkan dengan cara mengukur kecepatan penerapan pedal rem atau jumlah kenaikan tekanan master cylinder rem.

TRC (Traction Control)

Saat gaya penggerak diberikan pada roda-roda, seperti saat mulai bergerak, TRC memastikan stabilitas pengendaraan dengan cara mencegah agar roda-roda penggerak tidak tergelincir.

Saat roda penggerak tergelincir, komputer mengurangi output mesin dan menerapkan rem-rem untuk menahan agar tidak tergelincir.

PETUNJUK:

Terdapat juga sistem traction control tipe lain yang disebut "Active TRC" untuk penggunaan off-road 4WD.

Pada jalan yang kasar, hal ini mencegah ban-ban agar tidak terangkat dari jalan dan tergelincir.

Memungkinkan kendaraan untuk start dan berakselerasi dengan lembut pada permukaan jalan yang licin.

Memastikan kemampuan manuver yang tepat dan stabilitas selama akselerasi.

Memungkinkan kendaraan untuk membelok dengan stabil, meskipun berakselerasi selama membelok.

Memungkinkan kendaraan untuk start dan berakselerasi dengan stabil meskipun roda-roda kanan dan kiri men- cengkram jalan dengan cara yang berbeda.

(1/1)

(1/1)

(1/1)

VSC (Vehicle Stability Control)

Sistem VSC memastikan stabilitas membelok kendaraan.

Saat kendaraan menjadi tidak stabil selama membelok, komputer menerapkan rem-rem dan mengurangi output mesin untuk menstabilkan kendaraan.

PETUNJUK:

• Nama VSC

Amerika Utara: Vehicle Skid Control Lainnya: Vehicle Stability Control

Selama understeer:

Rem-rem belakang membangkitkan gaya ke dalam.

Selama oversteer:

Rem-rem depan luar membangkitkan gaya ke luar.

Pengoperasian ABS

1. Sistem ini memonitor kecepatan rotasi ke empat roda. Saat kendaraan hampir mengunci, sistem ini dengan cepat membebaskan rem roda tersebut untuk memungkinkan roda kembali ke gerakan rotasinya.

2. Setelah roda yang hampir mengunci kembali ke rotasinya, penerapan rem roda tersebut dimulai kembali.

3. Bila kendaraan hampir mengunci kembali, sistem ini membebaskan rem dari roda tersebut.

4. Sistem ini mengulang proses di atas lebih dari belasan kali per detik guna memaksimalkan potensi rem-rem, dan untuk memastikan stabilitas dan kemampuan manuver kendaraan.

ECU (Electronic Control Unit) Actuator

Sensor ECU (Electronic Control Unit)

Throttle actuator Vehicle speed sensor Steering angle sensor

VSC actuator G sensor Yaw rate sensor

(1/1)

(2/2)

Ban-ban

Diantara banyak part yang digunakan pada kendaraan, hanya ban-ban yang mengalami kontak dengan permukaan jalan, dan menopang tiga efisiensi dasar: pengendaraan, membelok dan penghentian.

Item-item perawatan termasuk pemeriksaan ban (kerusakan eksterior, kedalaman tapak, dan kondisi keausan), penyetelan tekanan udara, dan rotasi ban-ban.

Tapak

Lapisan luar ban yang melindungi kerangka (carcass) dan mencegah keausan dan potongan.

Belt (rigid breaker)

Reinforcement belt yang dilekatkan secara melingkar diantara tapak dan kerangka (carcass).

Carcass (cross plies)

Membentuk struktur rangka ban dan membentuk ban.

Garis dalam

Lapisan karet yang setara dengan tube, yang dilekatkan ke dinding dalam ban.

Bead wire

Mengamankan ban pada tepian.

Ban radial

Dibandingkan dengan ban bias, perubahan bentuk tapaknya lebih kecil. Sehingga, memiliki daya cengkram dan performa membelok yang lebih baik. Dikarenakan kekakuan tapaknya yang tinggi, ia lebih mudah mengirimkan getaran jalan, se- hingga pengendaraan menjadi sedikit kurang nyaman.

Ban bias

Dibandingkan dengan ban radial, ban ini memberikan pe- ngendaraan yang lebih lembut, tapi performa membeloknya sedikit kurang baik.

REFERENSI:

Tipe-tipe/Fitur-fitur Ban Ban bertube

Mengandung sebuah yang diberi tekanan angin.

Ban tubeless

Memiliki lapisan karet khusus yang disebut "inner liner"

dan bukan tube.

Ban low-profile

"Profile" menyinggung kontur sisi ban, dan ban "low-profile"

memiliki bagian menyilang yang rendah dengan aspect ratio maksimum 60%*.

Dinding-dinding sisi rendah, dan perubahan bentuk tapak saat membelok kecil, sehingga gaya membelok dapat ditingkatkan dengan lebih baik.

*: Aspect ratio = H/W x 100%

Ban run-flat

Dinding-dinding sisi ban ini mengandung karet bertulang, jadi meskipun kendaraan yang dilengkapi dengan ban ini mengalami kebocoran saat berkendara, dan tekanan udara jatuh ke nol, kendaraan ini dapat melanjutkan pengendaraan sampai sejauh 100 km pada kecepatan maksimum sebesar 60 km/jam.

Ban cadangan compact (ban tipe T)

Ban sementara yang digunakan dalam keadaan darurat, seperti saat ban normal tidak dapat digunakan karena mengalami kebocoran.

Ini adalah ban bias sempit bertekanan udara tinggi.

Ban-ban

Tube Valve Inner liner

Side rubber reinforcement

(1/1)

Sistem Pengkodean Spesifikasi

Ukuran, performa, dan konstruksi ban ditunjukkan pada dinding sisi ban.

Diagram di sebelah kiri menunjukkan nama-nama ukuran berbagai macam area pada ban.

Tinggi ban Lebar ban

Diameter tepi roda Diameter luar ban

Bagaimana membaca ukuran ban 1. Ban radial-ply

2. Sistem pengkodean ban International standardization organization (ISO)

3. Ban bias-ply

4. Ban compact space (Ban tipe T)

1. Ban radial-ply

(1/2)

3. Ban bias-ply

2. Sistem pengkodean ban International standardization organization (ISO)

4. Ban compact space (Ban tipe T)

(1/2)

Roda-roda piringan

Roda piringan adalah part berbentuk piringan tempat ban didudukkan. Dengan ban, ia menopang tiga fungsi dasar:

pengendaraan, membelok dan berhenti.

Roda piringan baja cetak

Roda ini terbuat dari baja cetakan. Berat namun kuat.

Roda piringan logam campuran

Roda ini terbuat dari aluminum. Ringan dan menawarkan rancangan yang baik sekali.

Dibandingkan dengan roda baja, roda tipe ini memiliki tahanan kejut yang lebih rendah.

Pengkodean spesifikasi roda piringan Ukuran roda ditunjukkan pada tepi roda piringan.

Roda piringan baja cetakan Roda piringan logam campuran Lebar tepi roda

Bentuk flange tepi roda Offset

Diameter tepi roda Pusat tepi roda

P.C.D (Pitch Circle Diameter) Permukaan dudukan hub

(1/2)

(2/2) Roda-roda piringan

Aspect ratio

Rasio tinggi bagian menyilang (cross section) pada ban ke lebar (yang menyumbangkan 100) ditunjukkan sebagai prosentasi (%).

Aspect ratio = / x 100(%) Lebar ban

Tinggi ban

• Ban dengan aspect ratio tinggi Performa membelok kurang baik.

Pengendaraan lebih baik, sesuai untuk kendaraan keluarga.

• Ban dengan aspect ratio rendah

Pengendaraan kurang baik. Lebih sesuai untuk kendaraan sport karena performa membelok lebih baik.

(2/2)

Dalam dokumen Technical Education for Automotive Mastery (Halaman 178-200)

Dokumen terkait