• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

B. Dinamika Komunikasi IPMW Mataram Dalam Konflik

2. Komplikasi

48

oleh organisasi lain. Dalam ajang yang seperti inilah setiap oraganisasi paguyuban untuk memperlihatkan potensi yang dimiliki organisasinya. Salah satunya IPMW Mataram berusahan menjaga kekompakan organisasi.

Oleh karena itu keharmonisan IPMW Mataram dapat dilihat dalam bentuk kegiatan Agama, olahraga dan bahkan kegiatan-kegiatan refresing yang tidak berorientasi pada diskusi yang menimbulkan konflik antar anggota.

49

Secara tidak langsung teman-teman yang di luar kedua desa tersebut pengetahuannya tentang organisasi bisa dikatakan kurang sehingga forum di kuasai oleh teman-teman desa Raba dan Kombo.56

Hal yang sama yang disampaikan oleh bendahara umum IPMW Mataram saudari Nurharatul Yusmerianti :

Saya merasa IPMW Mataram dikuasai oleh Teman-teman Raba Kombo apalagi dalam Rapat. Ketika rapat kalau dihadiri oleh teman- teman raba kombo ini jelas rapatnya sangat lama sekali, sedangkan teman-teman di desan lain sangat tidak menyukai rapat yang lama- lama.57

Hasil wawancara dengan Nazril Ilham dan Nurharatul Yusmerianti diatas terlihat sekali dominasi forum yang dilakukakan oleh anggota IPMW Mataram dari desa Raba dan Kombo, tidakan yang dilakukannya menyebebkan konflik antar anggota. Akan tetapi berbeda dengan yang di sampaikan oleh M. Amin Bima Setiaji selaku anggota dari desa Raba saat diwawancarai di kostnya bahwa:

Mengenai persoalan dominasi forum memang didominasi oleh teman-teman dari desa Raba dan Kombo, karena hal ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap organisasi dengan merasionalkan semua apa yang menjadi pembahasan dalam berforum.58

Wawancar dengan Muliani sebagai perwakilian dari desa Maria menyatakn bahwa :

Hal yang paling kami benci dalam IPMW Mataram adalah orang Raba dan Kombo, karena mereka selalu membuat gaduh dalam rapat atau diskusi. Bukanya kami tidak bisa

56 Nazril Ilham, Wawancara, Pagesangan Indah, 07 Mei 2022

57 Nurharatul Yusmerianti, Wawancara, Pagesangan Indah, 07 Mei 2022

58 M. Amin Bima Setiaji, Wawancara, dasan Agung, 07 Mei 2022

50

akan tetapi setidaknya pahami kondisi. Dan bahkan yang lebih parah adalah tidak memberikan kesempatan kepeda kami untuk berbicara.59

Dari wawancara dengan M. Amin Bima Setiaji dan Muliani diatas terlihat bahwa dominasi forum yang dilakukan oleh Anggota IPMW Mataram dari Desa Raba dan Kombo. Persoalan dominasi forum sebenarnya suatu hal lumrah dalam berorganisasi, akan tetapi kembali pada hakikat orgnisasi yang sebenarnya. Seperti yang disampaikan oleh Syarif Hidayatullah dalam rapat kepengurusan di secretariat, dia menyatakan bahwa :

Esensi dari organisasi adalah menghimpun diri tanpa ada percekcokan antar anggota. Dalam artian IPMW Mataram takut akan konflik atau perdebatan akan tetapi untuk mempermudah jalan organisasi tentu dengan cara merangkul, kerja kolektif dan kolegial. 60

Dominasi forum tidak hanya terjadi pada organisasi- organisasi paguyuban akan tetapi pada skala organisasi pergerakan pun sering sekali terjadi. Oleh karena itu dasar dari dominasi forum yang terjadi di IPMW Mataram ini berawal dari ego pribadi sehingga melembaga dalam ruang yang luas.

b. Dominasi kepengurusan

Dominasi kepengurusan merupakan penyakit yang sulit dibendungin dalam organisasi, karena ini merupakan misi atau politik manusia untuk menuruti kemauan hawa nafsunya dan bahkan persaingan antar kubu dalam mempertahankan eksistensinya masing-masing. Hal yang sama yang sama yang terjadi di Ikatan Pelajar Mahasiswa

59 Muliani, Wawancara, Pagesangan Indah, 22 Juni 2022

60 Syarif Hidatullah, dalam rapat kepengurusan, Pagesangan Indah, 22 Juni 2022

51

Wawo Mataram yaitu persaingan dalam merebut kekuasaan.

Dasar dari masalah sebenarnya berangkat dari persoalan dominasi forum yang dilakukan oleh teman-teman dari desa Raba dan Kombo sehingga membuat teman-teman yang lainnya merasan bosan. Dari dominasi inilah membuat teman-teman dari merasa diri atas minimnya pengetahuan tentang organisasi. Maka dari itu untuk membentuk kepengurusan tergantung dari yang menguasai forum. Karena dalam IPMW Mataram dalam merekrut kepengurusan tergantung dari ketua yang terpilih. Selama berdinya IPMW Mataram ini baru satu kali di pimpin oleh teman-teman-teman yang diluar desa Raba dan Kombo dan bahkan itu setengah kepengurusan.61

Wawancara dengan Anton Hariyadi selaku Dewan Penasehat Organisasi sekaligus perwakilan dari desa Maria menyatakan bahwa:

Mengenai konflik yang terjadi di IPMW Mataram akar masalahnya adalah orang Raba dan Kombo, segala posisi-posisi strategis di kepengurusan selalu di dominasi oleh mereka, makanya anggota yang diluar desa Raba dan Kombo iri terhadap mereka. Nah, dominasi inilah yang membuat anggota lainnya tidak suka terhadap anggota yang dari desa raba dan kombo.62

Wawancara dengan Ahmad hisyam perwakilan dari desa Raba menyatakan bahwa :

Terkait dominasi kepengurusan yang dilakukan oleh orang Raba dan Kombo sebenanya bukan

61 Muhammad Harmoko, Wawancara, Pagesangan Indah, 08 Mei 2022

62 Anton Haryadi, Wawancara, kekalik, 08 juni 2022

52

kami tidak memberikan kesempatan kepada mereka tetapi tidak ada yang mau atau menyatakana kesiapannya, saya tidak tahu alasannya kenapa.63

Hasil wawancara dari ketiga narasumber diatas dapat ditemukan bahwa komplikasi yang terjadi khususnya pada dominasi forum yang dilakukan oleh anggota dari dari desa Raba dan Kombo berangkat dari ego antar desa dan dipengaruhi oleh ilmu dan pengalaman, sehingga berpengaruh paradigma setiap anggota terhadap organisasi.

c. Beda konsep organisasi

Konsep merupakan suatu hal yang perlu dalam organisasi artinya untuk mencapai tujuan organisasi tentu memiliki konsep yang matang atas dasar kesepakatan secara bersama. Akan tetapi didalam dinamika organisasi konsep memang dijadikan sebagai acuan dalam menjalankan roda organisasi secara efektif. Efektif dapat didefinisikan sebagai sejauh mana sebuah organisasi mewujudkan tujuan-tujuannya. Ketidak efetifan organisasi terjadi karena perbedaan dalam mendeskripsikan atau memahami konsep tersebut, dan bahkan konsepnya masih lemah. Ikatan pelajar Mahasiswa Wawo Mataram seperti yang peneliti teliti konsep organisasi masih sangat lemah.

IPMW Mataram sebenarnya sudah memiliki pedoman yang disebut dengan AD/ART, akan tetapi masih sangat Umum sekali. Maka dari itu inilah yang menjadi penyebab konflik di Internal IPMW Mataram. Sehingga melahirkan perbedan pendapat dalam menerjemahkan apa yang menjadi isi dalam pedomannya.64

Wawancara dengan Nurul fadilah perwakilan desa Pesa menyatakn bahwa:

63 Ahmad Hisyam Wawancara, gomong, 08 Mei 2022

64 Anton Haryadi, Wawancara, Pagesangan Indah, 08 Mei 2022

53

Konflik di IPMW Mataram salah satunya ada pada ego setiap anggota. Artinya orang Raba menginginkan organisasi IPMW Mataram ini seperti organisasi pergerakan yang semuanya perlu di bahas secara rinci, kemudian anggota yang diluar desa Raba dan Kombo seperti desa Pesa, Maria, Kambilo menginginkan organisasi ini biasa aja tidak sedetail amat, terlalu makan waktu. Artinya teman-teman Raba dan Kombo ini terlalu banyak konsepnya. Maka dari itu perbedaan pemahaman inilah yang mebuat IPMW Mataram ini tidak bisa bersatu. Saya kira kita semua belum memahami organisasi secara dewasa.65

Problem perbedaan konsep organisasi memang sering kali terjadi, tetapi tegantung dari kebijaksanaan ketua serta kepengurusan kebawah, kemudian penyikapan secara dewasa terhadap problem yang terjadi. Maju mudur suatu organisasi memang tidak terlepas dari aturan-aturan yang dijadika sebagai pedoman organisasi, sehingga anggota- anggota kebawah bisa dibatasi dengan Norma-Norma serta aturan yang berlaku dalam organisasi. Akan tetapi IPMW Mataram tidak memiliki pedoman yang secara rinci sehingga anggota dengan bebas menafsirkan secara subyektif. Inilah yang menjadi dasar konflik pada perbedaan konsep organisasi yang terjadi di IPMW Mataram.

C. Resolusi komunikasi Dalam konflik Internal IPMW

Dalam organisasi tentu tidak terlepas dari konflik baik konflik yang berujung pada yang negatif maupun yang positif.

Konflik mengarah pada yang negatif bisa menimbulkan ketidak harmonisan bahkan terjadi pembubaran organisasi dikarenakan ketidak mampuan dalam menemukan solusi yang tepat. Begitupun

65 Nurul Fadilah, Wawancara, Pagesangan Indah, 08 Mei 2022

54

sebaliknya konflik mengarah pada yang positif tentu memiliki solusi yang tepat walaupun konflik yang berat. Dalam sebuah masalah atau konflik, jika tidak ada tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikannya maka konflik akan meluas dan berkepanjangan, sehingga perlu tindakan-tindakan yang tepat untuk menyelesaikan atau bahkan mengantisipasi konflik supaya tidak menjadi lebih meluas dan memanjang. Karena itu, semua pihak sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan konflik. Konflik internal yang terjadi di Ikatan Pelajar Mahasiswa Wawo Mataram, berikut ini resolusi dalam menyelesaikan konflik sebagai berikut:

1. Tahap Audiensi.

Berdasarkan hasil peneliti peroleh saat melakukan penelitian dengan observasi langsung ke lokasi penelitian bahwa proses penanganan konflik internal yang dilakukan oleh Ikatan Pelajar Mahasiswa Wawo Mataram dengan menggunakan tahap Audiensi. Lebih jelasnya peneliti akan memaparkan hasil wawancara dengan pengurus inti dan dewan Pertimbangan organisasi.

Wawancara dengan saudara Nazril Ilham selaku ketua umum saat ditemui di sekretariat, ketika ditanya resolusi konflik dalam penanganan konflik internal di Ikatan Pelajar Mahasiswa Wawo Mataram, ia menjawab bahwa :

Baik, terkait resolusi konflik yang digunakan dalam kepengurusan periode tahun ini sih, tidak jauh berbeda dengan kepengurusan tahun-tahun sebelumnya. Cuman hal yang membedakan adalah pengembangan dari metode tersebut serta ada penambahan di bagia-bagian tertentu. Artinya kepengurusan tahun sebelumnya menggunakan metode yang tepat memang tetapi tidak ada keberlanjutan dalam menyelesaikan konflik tertentu.

Nah, di kepengurusan yang sekarang ini kami coba sistematiskan. Konflik yang terjadi di IPMW biasanya yang paling sering menguraskan tenaga itu adalah konflik antar desa dengan persoalan kaderisasi. Dari jauh memang memandang konflik

55

seperti yang saya katakana tadi itu hal sepele. Nah, kami lakukan khususnya saya sebagai ketua umum hal yang pertama yang kami lakukan adalah Audinsi Seperti masalah pengkaderan tadi yang berujung pada saling membenci satu sama lain dan bahkan saling bangku hantam sesama anggota. Audensi disini kami lakukan dengan mengundang semua anggota tanpa menghadirkan pihak yang membuat konflik yang bermaksud membahas kejelasan terkait masalah tersebut serta mencari titik tengannya.66

Wawancara juga dengan Rian Hermawan selaku ketua bidang pengkaderan ketika ditanyai dengan pertanyaan yang sama pada saat agenda pertemuan dengan calon Mahasiswa baru, menyatakan bahwa:

Mengenai resolusi konflik lebih khususnya pada tahap pertama yaitu tahap audiensi. Ditahap ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh IPMW Mataram ketika terjadi konflik. Tahap ini bisa menemukan awal mula kejadian konflik seperti apa tanpa dihadiri oleh anggota yang berkonflik. tahap ini mencoba menemukan akar masalahnya seperti apa.67 Tahap audiensi adalah tahap yang memang menjadi tradisi dari IPMW Mataram dalam menyelesaikan konflik organisasi, akan tetapi terjadinya konflik yang berkepanjangan merupakan ketidak konsistensi kepengurusan dalam memahami meode Audiensi. Hal ini yang disampaikan oleh ketua Dewan Penasehat Organisasi saudara Mahfuddin mengenai tahap audiensi, menyatakan bahwa :

Tahap audiensi adalah tahap dimana langkah pertama dalam menangani konflik, mencari kronologis dari masalah yang terjadi, yang tahap ini dipimpin oleh sekertaris umum. Proses pencarian sumber masalah

66 Nazril Ilham, Wawancara, Pagesangan Inda, 07 Mei 2022

67 Rian Hermawan, Wawancara, Pagesangan Inda, 26 Juni 2022

56

ini mempertanyakan langsung kepada senior atau teman dari yang berkonflik ini.68

Dari hasil wawancara diatas dapat peneliti simpulkan adalah pada tahap dimana melakukan penemuan atau pengagalian akar masalah yang terjadi. Dalam menemukan informasi ialah dengan mempertanyakan langsung kepada senior maupun teman dekat kedua belah pihak yang berkonflik.

2. Rapat pengurus inti dengan Dewan Penasehat Organisasi

Dalam organisasi ketika dihadapkan dengan masalah yang serius merupakan bentuk kedewasaan dalam berorganisasi. Dalam hal ini yang berperan aktif adalah kepengurusan inti itu sendiri.

Seperti yang peneliti temukan di lokasi penelitian pada saat wawancara dengan ketua bidang pendidikan saudara Khairul Anam beliau menyatakan bahwa:

Mengadakan rapat internal pengurus dengan Dewan Penasehat Organisasi, ini sebenarnya langkah kedua setelah menemukan dasar masalah yang sebenarnya, dalam rapat ini kami dibantu sama Dewan Pertimbangan Organisasi untuk menentukan langkah bagaimana menyatukan kedua belahpihak yang bermasalah tersebut.69

Wawancara dengan Sri Rahayu Endang selaku Anggota Bidang Pengkaderan menyatakan bahwa :

Ketika melakukan Rapat Internal dengan Dewan Penasehat Organisasi, kadang kami di pengurusan inti bingung apa yang harus kami lakukan, bersyukurnya kami di berikan pengarahan ataupun pertimbangan oleh dewan penasehat organisasi cara menyatukan anggota.70

Wawancara dengan M. Akbar selaku ketua bidang Agama saat di wawancari di kotrakannya menyatakan bahwa.

68 Mahfuddin, Wawancara, Kuranji, 25 Juni 2022

69 Kahirul Anam, Wawancara, Pagesangan Inda, 07 Mei 2022

70 Sri Endang Rahayu. S, Wawancara, Pagesangan Inda, 07 Mei 2022

57

Di rapat internal dengan dewan penasehat organisasi disini merupaka hal terpenting bagi kami di kepengurusan inti karena disini kami membahas langkah apa untuk menyatukan kembali anggota. Dan ini kewajiban kami sebagai pengurus inti juga agar tidak terprofokasi dengan problem yang terjadi.71 Tanggung jawab sebagai pejabat, pegawai serta pengurus adalah hal yang wajib ketika terjadi masalah dalam organisasi.

Dalam menyelesaikan masalah tentu internal pengurus akan mengadakan rapat terlebih dahulu.

Wawancara dengan Hamsah selaku ketua bidang Humas saat ditanyai mengenai resolusi konflik IPMW Mataram.

Untuk menyelesaikan konflik ialah mengadakan rapat pengurus dengan dewan penasehat organisasi setelah tahap audiensi. Di rapat demikian kami mencarikan solusi atau cara menetralkan kondisi, biasannya yang kami lakukan adalah akan koordinasikan dengan senior desa yang dipatuhi oleh yang berkonflik.72 Berangkat dari wawancara dengan narasumber diatas dapat peneliti simpulkan bahwa tanggung jawab sebagai pengurus merupakan hal yang wajib, disini penulis menumukan bahwa pengurus organisasi tidak mampu menemukan solusi tanpa dibantu oleh dewan pertimbangan organisasi itu sendiri. Maka demikian rapat pengurus dengan dewan penasehat organisasi hasilnya adalah dengan menggunakan senior desa yang berkonflik tersebut.

3. Mengadatangi kedua belah pihak

Konflik tidak akan mengarah pada yang positif jika tidak diselesaikan dengan menghadirkan kedua pihak yang bermasalah.

Seperti yang dituturkan oleh Anggota Dewan pertimbangan Oganisasi saudara Arif Hidayat ditanyai pada saat pertemuan di Kampus Universitas Muhammadiyah Mataram.

Kami selaku dewan penasehat organisasi selalu memberikan pertimbangan kepada teman-teman

71 M. Akbar, Wawancara, Pagesangan Inda, 08 Mei 2022

72 Hamsah, Wawancara, Pagesangan Indah, 24 Juni 2022

58

pengurus periode Tahun ini dengan tidak keluar dari jalur koordinasi antara dewan penasehat organisasi dengan pengurus. Sering kami peringatkan pada pengurus guna mengharmoniskan kembali anggota dengan mendatangi anggota yang bermasalah dengan cara kunjungan di kostnya. Kunjungan tersebut bukan semua pengurus, akan tetapi harus orang yang satu kampung dengannya. Kalau di datangi oleh pengurus dari desa lain konflik makin parah.73

Juga diungkap oleh Ansari R. selaku anggota bidang pengkaderan di wawancarai pada saat pertemuan IPMW di Univesitas Muhammadiyah Mataram yang di adakan oleh pengurus Inti, menyatakan bahwa.

Mengenai resolusi konfllik yang terjadi di internal IPMW Mataram, bisanya kami dibidang pengkaderan mendatangi anggota yang buat konflik satu persatu.

Maksudnya disini adalah guna menenangkan kembali anggota tersebut. Biasanya yang sering kami lakukan dengan cara ngobrol santai serta memberikan perenungan dan juga terkait IPMW ini sebagai organisasi silaturrahmi. Tetapi kadangkala cara sedikit ada kesuliatan, maka dari itu kami perlu hati- hati dalam mengeluarkan bahasa dan di damping oleh senior satu desa yang disegani oleh anggota itu.74 Menciptakan keharmonisan orgnisasi adalah dengan penuh kesabaran serta keikhlasan dari pengurus dalam menyelesaikan konflik. Hal demikian yang dirasakan oleh pengurus IPMW Mataram saat menyelesaikan konflik di internal organisasi. Maka dari pada itu pada tahap mendatangi kedua pihak yang berkonflik membutuhkan proses panjang dalam memahami psikologi anggota dimana prosese ini menggunakan pendekatan individu atau dengan istilah komunikasi interpersonal.

73 Arif Hidayat, Wawancara, Pagesangan Indah, 08 Mei 2022

74 Ansari R, Wawancara, Pagesangan Indah, 08 Mei 2022

59

Wawancara dengan Bang Azhar selaku senior dari desa Maria menyatakan bahwa :

Tahap mendatangi kedua pihak ang berkonflik seringkali saya di hubungi oleh adik-adik pengurus IPMW Mataram untuk menangani adik-adik yang dari desa Maria. Perlu banyak cara untuk menangi hal demikian, bahkan yang sering saya rasakan adalah bentakan dari adik-adik saya dari desa Maria, kadangkala di usir untuk pulang bahkan dikejar pakai parang. Makanya untuk mendatangi ini pihak yang berkonflik perlu mental yang kuat. Nah untuk menangani hal demikian yang sering saya gunakan dengan mengajaknya untuk mabuk, mengajak nongkrong diluar, dan mengadakan silaturrahmi dengan anggota yang dari desa Maria. Karena dengan cara itu secara psikologisnya merekan akan bisa menerima ajakan damai, tetapi kembali ke tadi yang sering saya lakukan adalah dengan mengajaknya mabuk karena masalahnya yang banyak konflik itu adalah anggota-anggota suka mabuk.75

Mendatangi kedua pihak yang berkonflik oleh IPMW Mataram menggunakan pendekatan komunikasi interpersonal dimana terdapat dinamika yang dikatakan tegang. Dalam arti sebagaimana yang di atas seperti di usir, di kejar menggunakan parang. Akan tetapi untuk menangani demikian menggunakan cara yang baik dan bahkan yang buruk.

4. Mengadakan refresing

Tahap selanjutnya yang dilakukan oleh peungurus IPMW Mataram setelah mendatangi kedua pihak adalah pengurus inti mengadakan kegiatan refresing guna mencairkan kembali suasana.

Seperti yang di jelaskan oleh ketua Umum sendiri saudara Nazril Ilham ditanyai pada saat diskusi di taman Budaya.

75 Azhar, Wawancara, Taman Budaya, 22 Juni 2022

60

Langkah yang kami ambil dalam mencairkan kembali suasana di Internal IPMW sendiri dengan mengadakan refresing denagan semua Anggota, karena dalam pandangan saya sebagai bapak bagi teman-teman di tanah rantauan ini bahwasanya budaya IPMW ketika di adakan pertemuan seremonial seperti refresing tadi, analoginya mungkin seperti magnet dengan besi. Maka dari itu kami melihat hal yang bagus untuk mensolidkan kembali anggota IPMW. Jadi mengadakan refresing tidak seperti orang-orang pada umumnya yang pergi sebatas berfoto-foto saja akan tetapi kami mengagendakan dengan buat game-game edukatif. 76 Untuk sampai pada tahap refresing tentu harus ada jarak dari tahap mendatangi kedua pihak yang berkonflik. Seperti yang dikatakan oleh Muhamad Rangga selaku sekertaris I menyatakan bahwa :

Dalam mencairkan kembali suasana yang kami lakukan satu minggu setelah ada konfirmasi dari senior-senior dari desa yang konflik. Refrsing diadakan secara tiba-tiba walaupun kami dari pengurus sudah menyiapkan semuannya. Satu hari sebelum refrsing kami langsung umumkan di group umum.77

Kegiatan refresing adalah puncak dari penyelesaian konflik oleh IPMW Mataram karena terdapat banyak aktivitas yang seremonial tanpa melahirkan ketersinggungan satu sama lain, bahkan pada penutup kegitan terdapat saling maaf memaafkan satu sama lain.

5. Memberikan tanggung jawab

Organisasi merupakan kumpulan dari individu-individu yang memiliki tujuan secara bersama. Sama halnya dinamika yang terjadi

76 Ansari R, Wawancara, Taman Budaya, 11 Mei 2022

77 Muhammad Rangga, Wawancara, gomong, 22 Juni 2022

61

di IPMW Mataram dimana tujuan utamanya adalah merangkul dalam mengkualitaskan diri secara bersama.

Wawancara dengan Sekretaris I saudara Muhammad Rangga pada saat agenda diskusi di Taman Budaya dengan santai menyatakan :

Sebenarnya begini, saya sebagai sekretaris Umum secara subyektif mamaknai jabatan sebagai sekretaris umum sebagai Ibu dalam kehidupan organisasi, secara umum kita tahu secara bersama tugas seorang Ayah dalam Rumah tangga itu mendekatkan yang jauh artinya mencari nafkah diluar Rumah, begitu juga sebaliknya Ibu yang memenej didalam Rumah artinya Eksternal dan Internal, dalam berorganisasi pun seperti itu, ketua sebai bapak, dan sekertaris sebagai Ibu. Maka dari yang mendidik atau mengkualitaskan anggota-anggota ini adalah saya sebagai sekertaris Umum dengan meberikan tanggung jawab kepada anggota-anggota. Nah, cara ini juga yang kami lakukan untuk menyatukan kembali anggota yang berkonflik, dengan memberikan amanah kepada mereka ini setelah melalaui tahapan- tahapan dalam penanganan konflik. Memberikan tanggung jawab kepada mereka ini langkah terakhir untuk menyatukan kembali mereka.78

Hal yang sama pun yang disampaikan Sekretaris II saudari Karmilasari lewat Via telepon :

Memberikan tanggung jawab kepada anggota yang berkonflik secara pribadi ini merupakan hal yang efektif untuk mempersatukan kembalikan kembali mereka yang berkonflik ini. Cara kita mengadakan agenda-agenda seperti yasinan yang di adakan oleh bidang Agama dengan menyuruh mereka untuk buka

78 Muhammad Rangga, Wawancara, Taman Budaya, 11 Mei 2022

62

Acara sampai pimpin do’a. sehingga mereka saling koleb walaupun masih canggung.79

Wawancara dengan ketua bidang Minat dan Bakat saudara M. Akbardin dengan pertanyaan yang sama di kontakannya.

Baik, untuk memberikan tanggung jawab kepada anggota yang berkonflik ini tujuan utumanya untuk menyatukan kembali mereka ini, biasanya kami di bidang Minat dan Bakat mengadakan kegitan seperti Turnamen Futsal antar paguyuban dengan memberikan tanggung jawab kedua pihak yang berkonflik ini sebagai ketua dan sekertaris panitia, agar mereka bias saling berkomunikasi.80

Dari hasi wawancara dengan narasumber diatas dapat disimpukan bahwa setelah selesai maaf-memaafkan satu sama lain ialah dengan memberikan tanggung jawab kepada anggota yang berkonflik lewat kegiatan agama yang diadakan oleh bidang keamaan.

79 Karmilasari, Wawancara, Taman Budaya, 12 Mei 2022

80 M. Akbardin, Wawancara, Labu Api, 13 Mei 2022

Dokumen terkait