• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi

BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI

C. Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi

Gambaran kondisi sebelum dan sesudah dilakukanya aktualisasi dan habituasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi dan Habituasi

Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah

Terdapat lima desa lokasi prioritas stunting di wilayah Puskesmas Pituruh. Dalam pelaksanaan aktualisasi dipilih satu desa yaitu Desa Sikambang. Prevalensi stunting Desa Sikambang bulan Mei yaitu 26,3%. Belum ada kegiatan khusus dalam

penanganan balita stunting, belum ada media edukasi terkait dengan stunting, serta pemantauan penanganan stunting oleh kader posyandu hanya terbatas pada kegiatan pemantauan pertumbuhan saja.

Kegiatan penanganan stunting dilakukan melalui kunjangan ke rumah. Prevalensi stunting bulan November yaitu 26,09%. Walaupun angka stunting mengalami penurunan yang tidak

signifikan, tetapi dari segi pengetahuan ibu balita terkait gizi sudah mengalami peningkatan dan ibu balita mau melaksanakan saran yang diberikan.

Tersedianya media edukasi terkait dengan stunting, mempermudah dalam penyampaian informasi, lebih menarik dan mudah dipahami.

Dilaksanakanya kegiatan pemantauan pada kader posyandu dalam penanganan stunting dilakukan untuk mengetahui pola serta kebiasaan makan balita stunting. Hasil pemantauan dapat dijadikan dasar sebagai perencanaan kegiatan selanjutnya.

Link video presentasi :

https://drive.google.com/file/d/1Oi0AqVZ00KBNjrF21ZWqIveAShZahN1h /view?usp=sharing

BAB IV SIMPULAN

Kegiatan aktualisasi dan habituasi yang direncanakan dapat seluruhnya terselesaikan dengan baik dan diperoleh output/hasil yang dibuktikan dengan tercapainya target pelaksanaan kegiatan optimalisasi penanganan stunting melalui kunjungan ke rumah balita di wilayah Puskesmas Pituruh Kabupaten Purworejo. Hasil prevalensi stunting bulan November Desa Sikambang yaitu 26,09%. Walaupun prevalensi balita stunting masih cukup tinggi, tetapi dari segi pengetahuan ibu balita terkait gizi sudah mengalami peningkatan dan ibu balita mau melaksanakan saran yang diberikan. Tersedianya media edukasi terkait dengan stunting, mempermudah dalam penyampaian informasi, lebih menarik dan mudah dipahami.

Dilaksanakanya kegiatan pemantauan pada kader posyandu dalam penanganan stunting dilakukan untuk mengetahui pola serta kebiasaan makan balita stunting. Hasil pemantauan dapat dijadikan dasar sebagai perencanaan kegiatan selanjutnya.

Kegiatan bermanfaat bagi masyarakat dengan mengaktualisaikan nilai- nilai dasar PNS yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, dan adaptif. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap program penanganan stunting seluruh ibu balita menyatakan konseling gizi yang diberikan memberikan manfaat dan relevan dengan masalah gizi yang dihadapi. Saran yang diberikan ibu balita yaitu petugas untuk lebih sering melaksanakan kunjungan.

Kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan memberikan manfaat berbagai pihak diantaranya:

1. Bagi masyarakat, kegiatan ini memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan ibu balita serta kader posyandu terkait dengan penangan balita stunting. Meningkatnya pengetahuan ibu balita diharapkan dapat mengubah perilaku kearah lebih positif.

2. Bagi Puskesmas Pituruh, kegiatan ini memberikan manfaat untuk membantu mengoptimalkan program penanganan stunting serta untuk meningkatkan pelayanan gizi.

3. Bagi Pemerintah Kabupaten Purworejo, kegiatan ini dapat dijadikan

Optimalisasi penanganan stunting melalui kunjungan ke rumah balita di wilayah Puskesmas Pituruh Kabupaten Purworejo memberikan konstribusi terhadap visi Puskesmas Pituruh yaitu mewujudkan Puskesmas Pituruh sebagai Basis Pembinaan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Menuju Kecamatan Pituruh Sehat dan Mandiri Tahun 2025 serta misi yaitu:

1. Mengembangkan pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi kesehatan.

2. Memberikan pelayanan yang bermutu.

3. Meningkatkan kinerja program berdasar standar pelayanan minimal

DAFTAR PUSTAKA

Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). (2018).

Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota.

Bakri, Bachyar, Ani Intiyati, Widartika. (2018). Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan:

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber daya Manusia Kesehatan. Edisi Tahun 2018.

Daracantika, Aprilia, Ainin, Besral. (2021). Pengaruh Negatif Stunting terhadap Perkembangan Kognitif Anak. Jurnal BIKFOKES: Biostatistik, Kependudukan dan Informatikan Kesehatan, 1(2), 124-135.

http://dx.doi.org/10.51181/bikfokes.v1i2.4647.

Direktorat Jenderal Gizi Masyarakat. (2019). Petunjuk Teknis Sistem Informasi Gizi Terpadu (Sigizi Terpadu).

Kemeterian Kesehatan RI. (2020). Panduan Pelaksanaan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu untuk Kader dan Petugas Posyandu. Jakarta:

Direktorat Gizi Masyarakat.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/51/2022 tentang Standar Alat Antropometri dan Alat Deteksi Dini Perkembangan Anak.

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Apartur Negara Nomor:

23//KEP/M.PAN/4/2001 tentang Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka Kreditnya

Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 11 tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Purworejo tahun 2021-2026.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 2 tahun 2022 tentang Standar Antropometri Anak.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas

Peraturan Presiden No. 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Probosiwi, H., Huriyati, E., Ismail, D. (2017). Stunting dan Perkembangan Anak Usia 12-60 Bulan di Kalasan. Journal of Community and Public Health, 33(11), 1141-1146. https://doi.org/10.22146/bkm.26550.

Syahruddin, A. N., Ningsih, N.A., Menge, F. (2022). Hubungan Kejadian Stunting dengan Perkembangan Anak Usia 6-23 Bulan. Jurnal Ilmu Kesehatan, 15(4), 327-332. https://doi.org/10.33860/jik.v15i4.733.

LAMPIRAN

LAMPIRAN KEGIATAN 1

Mengidentifikasi jumlah balita stunting di wilayah Puskesmas Pituruh

1. Tahapan kegiatan 1.3 Mengumpulkan data Tinggi Badan (TB) balita bulan Agustus

2. Tahapan kegiatan 1.5 Melakukan analisa status gizi balita Link:

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1u6hqhdmvUyKXWdt4xfgoqs AMp4HFSyFU/edit?usp=sharing&ouid=108940861057959340918&rtp of=true&sd=true

LAMPIRAN KEGIATAN 2

Melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB) balita

1. Tahapan kegiatan 2.3 Melakukan kunjungan ke posyandu

2. Tahapan kegiatan 2.4 Mempersiapkan microtoise dan lenghtboard

3. Tahapan kegiatan 2.5 Melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB) balita

4. Tahapan kegiatan 2.6 Melakukan entry data Tinggi Badan (TB) balita menggunakan aplikasi SIGIZI TERPADU

5. Tahapan kegiatan 2.7 Melakukan analisa status gizi Link:

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1GFGsmdMW7e5UK5KaE- tv21rTj7aUTciJ/edit?usp=sharing&ouid=108940861057959340918&rtpo f=true&sd=true

LAMPIRAN KEGIATAN 3

Membuat media edukasi tentang stunting

1. Tahapan kegiatan 3.2 Membuat poster dan video menggunakan aplikasi CANVA

2. Tahapan kegiatan 3.3 Melakukan konsultasi dengan mentor

3. Tahapan kegiatan 3.4 Mencetak poster

4. Tahapan kegiatan 3.5 Mendistribusikan video dan poster melalui whatsapp grup, media sosial dan website Puskesmas Pituruh

Link: https://puskesmaspituruh.com/semangat-cegah-stunting-di- periode-emas-seceting-emas/

https://puskesmaspituruh.com/penanganan-stunting/

LAMPIRAN KEGIATAN 4

Melakukan sosialisasi ke petugas tentang pembuatan dan penggunaan media edukasi

Petugas memberikan edukasi kesehatan kepada pasien menggunakan media edukasi berupa leaflet:

LAMPIRAN KEGIATAN 5

Melakukan kunjungan ke rumah balita stunting

1. Tahapan kegiatan 5.3 Melakukan kerjasama dengan kader posyandu setempat

2. Tahapan kegiatan 5.5 Melaksanakan kunjungan

3. Tahapan kegiatan 5.6 Melakukan konseling gizi

LAMPIRAN KEGIATAN 6

Melakukan pemantauan pada kader posyandu dalam penanganan stunting 1. Tahapan kegiatan 6.1 Melakukan kerjasama dengan kader posyandu

setempat

2. Tahapan kegiatan 6.2 Membuat kuesioner pemantauan menggunakan google form

Link: https://forms.gle/oQqk1jP9gYupGGxJ6

3. Tahapan kegiatan 6.4 Melakukan refreshing kader

4. Tahapan kegiatan 6.5 Melaksanakan pemantauan kader posyandu dalam penanganan stunting

Link:

https://docs.google.com/forms/d/1Oj0ZNAA8FmewFCcqkriCjXAh_9aFb 340_lWL4t-lwW8/edit

Dokumen terkait