• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi

BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI

B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi

1. Kegiatan 1 Mengidentifikasi jumlah balita stunting di wilayah Puskesmas Pituruh

a. Output/hasil kegiatan

Tersedianya data jumlah balita stunting di 5 (lima) desa lokasi prioritas stunting wilayah Puskesmas Pituruh

b. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran PNS untuk mendukung smart governance:

1) Keterkaitan agenda 3 dengan Manajemen ASN:

Saya mengidentifikasi jumlah balita stunting dengan jujur dan berintegritas tinggi (sesuai dengan kode etik ASN no.1) dan memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN (sesuai dengan kode etik ASN no.11).

2) Keterkaitan agenda 3 dengan SMART ASN:

Saya dalam mengidentifikasi jumlah balita stunting menggunakan aplikasi SIGIZI TERPADU (Digital skill) dengan login menggunakan password (Digital safety) Puskesmas Pituruh.

c. Tahapan Kegiatan:

1) Melakukan konsultasi dengan mentor

Peserta melakukan konsultasi dengan mentor secara jujur, cermat (akuntabel), dan sopan untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif (harmonis) serta tetap menjaga nama baik sesama ASN (loyal). Konsultasi dengan mentor dilakukan dengan tujuan untuk mencapai keberhasilan (kompeten) dalam pelaksanaan kegiatan. Peserta mendapat saran dan dukungan dari mentor.

Gambar 3.1 Melakukan konsultasi terkait identifikasi jumlah balita stunting (akuntabel, harmonis, loyal, kompeten)

2) Melakukan kerjasama dengan kader posyandu

Peserta melakukan kerjasama dengan kader posyandu dengan tujuan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama (kolaboratif). Kerjasama dilakukan dengan saling menghargai setiap orang apapun latar belakangnya (harmonis). Peserta melakukan kerjasama dengan kader posyandu secara ramah dan dapat diandalkan (berorientasi pelayanan). Peserta dalam melakukan kerjasama dengan kader posyandu bertindak proaktif (adaptif) dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik (kompeten). Kerjasama dengan kader posyandu dilaksanakan tanggal 01 Oktober 2022.

Gambar 3.2 Melakukan kerjasama dengan kader posyandu (kolaboratif, harmonis, berorientasi pelayanan, adaptif, kompeten) 3) Mengumpulkan data Tinggi Badan (TB) balita bulan Agustus

Peserta mengumpulkan data Tinggi Badan (TB) balita bulan Agustus secara cermat, bertanggung jawab (akuntabel) dan kinerja terbaik (kompeten). Peserta mengumpulkan data Tinggi Badan (TB) balita bulan Agustus bekerjasama (kolaboratif) dengan kader posyandu setempat. Data Tinggi Badan (TB) balita bulan Agustus dikumpulkan melalui whatsapp grup dalam bentuk foto.

Gambar 3.3 Mengumpulkan data Tinggi Badan (TB) bulan Agustus (akuntabel, kompeten, kolaboratif)

4) Melakukan entry data Tinggi Badan (TB) menggunakan aplikasi SIGIZI TERPADU

Peserta melakukan entry data Tinggi Badan (TB) balita menggunakan aplikasi SIGIZI TERPADU secara jujur dan cermat (akuntabel) dengan kinerja terbaik (kompeten) serta memegang teguh Ideologi Pancasila (loyal) yaitu mementingkan kepentingan golongan dibanding kepentingan pribadi. Entry data Tinggi Badan (TB) balita dilakukan diluar jam kerja agar lingkungan kerja kondusif (harmonis).

Gambar 3.4 Melakukan entry data Tinggi Badan (TB) bulan Agustus (akuntabel, kompeten, loyal, harmonis) 5) Melakukan analisa status gizi balita

Peserta melakukan analisa status gizi balita secara jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi (Akuntabel) dengan kinerja terbaik (kompeten). Tahapan kegiatan melakukan analisa status gizi balita dilaksanakan tanggal 01 dan 03 Oktober 2022.

Gambar 3.5 Analisa status gizi balita bulan Agustus (akuntabel, kompeten)

6) Menyampaikan hasil identifikasi jumlah balita stunting ke mentor Peserta menyampaikan hasil identifikasi jumlah balita stunting ke mentor secara transparan, jujur dan bertanggung jawab (Akuntabel) serta menunjukkan kualitas terbaik (Kompeten).

Hasil identifikasi jumlah balita stunting disampaikan secara sopan untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif (Harmonis) serta tetap menjaga nama baik sesama ASN (Loyal).

Gambar 3.6 Menyampaikan hasil analisa status gizi bulan Agustus (akuntabel, kompeten, loyal, harmonis)

d. Dampak bila nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan

1) Bila peserta tidak menerapkan akuntabel maka dapat mengakibatkan hasil identifikasi jumlah balita stunting di wilayah Puskesmas Pituruh tidak terpercaya.

2) Bila peserta tidak menerapkan adaptif, harmonis dan kolaboratif maka dapat mengakibatkan data yang diinginkan tidak terkumpul secara efektif dan efisien.

3) Bila peserta tidak menerapkan loyal maka dapat mengakibatkan data yang diperoleh tidak bermanfaat bagi pihak lain.

4) Bila peserta tidak menerapkan kompeten maka dapat mengakibatkan data yang diperoleh tidak berkualitas.

5) Bila peserta tidak menerapkan kolaboratif maka dapat mengakibatkan pengumpulan data tidak dapat dilakukan.

e. Manfaat kegiatan

1) Bagi kader posyandu yaitu mengetahui jumlah balita stunting di wilayah setempat.

2) Bagi bidan desa yaitu mengetahui status gizi balita di wilayah kerjanya.

3) Bagi Puskesmas Pituruh yaitu mengetahui jumlah balita stunting di wilayah desa lokasi prioritas stunting.

2. Kegiatan 2 Melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB) balita a. Output/hasil kegiatan

Tersedianya data hasil pengukuran Tinggi Badan (TB) balita

b. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran PNS untuk mendukung smart governance:

1) Keterkaitan agenda 3 dengan Manajemen ASN:

Saya melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB) balita secara cermat (sesuai dengan kode etik ASN no.2) dan sesuai dengan kode etik profesi (disiplin dan etika manajemen ASN) serta menggunakan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien (sesuai dengan kode etik ASN no.7) dan memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN (sesuai dengan kode etik ASN no.11).

2) Keterkaitan agenda 3 dengan SMART ASN:

Saya dalam melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB) balita merujuk pada regulasi yang didapat dari internet (Digital skill).

c. Tahapan Kegiatan:

1) Melakukan konsultasi dengan mentor

Peserta melakukan konsultasi dengan mentor secara cermat, disiplin dan berintegritas tinggi (akuntabel), dan sopan untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif (harmonis) serta tetap menjaga nama baik sesama ASN (loyal). Konsultasi dengan mentor dilakukan dengan kinerja terbaik (kompeten) dalam pelaksanaan kegiatan. Peserta mendapat saran dan dukungan dari mentor.

Gambar 3.7 Melakukan konsultasi tentang kegiatan pengukuran tinggi badan (TB) balita (akuntabel, kompeten, loyal, harmonis) 2) Melakukan kerjasama dengan kader posyandu

Peserta dalam melakukan kerjasama dengan kader posyandu bertindak proaktif (Adaptif), dan dilakukan secara ramah, cekatan, dan solutif (Berorientasi pelayanan) serta jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi (Akuntabel) dengan menunjukkan kualitas terbaik (Kompeten).

Bekerjasama dengan kader posyandu bertujuan untuk menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama (Kolaboratif). Peserta bekerjasama dengan kader posyandu tetap menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, onstansi, dan Negara (Loyal). Dalam bekerjasama, peserta menghargai setiap orang apapun latar belakangnya (Harmonis).

Gambar 3.8 Melakukan kerjasama dengan kader posyandu (adaptif, berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, kolaboratif,

loyal, harmonis) 3) Melakukan kunjungan ke posyandu

Peserta melakukan kunjungan ke posyandu dengan ramah dan responsif (Berorientasi pelayanan), jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi (Akuntabel). Peserta melakukan kunjungan ke posyandu bersikap menghargai setiap orang apapun latar belakangnya (Harmonis), serta menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara (Loyal). Peserta dalam melakukan kunjungan ke posyandu bekerjasama (Kolaboratif) dengan bidan desa dengan kinerja terbaik sebagai petugas yang ahli dibidangnya (Kompeten). Dalam menghadapi situasi, perserta dapat cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan (Adaptif).

Gambar 3.9 Melakukan kunjungan ke posyandu (berorientasi pelayanan, akuntabel, harmonis, loyal, kolaboratif, kompeten,

adaptif)

4) Mempersiapkan microtoise dan lenghtboard

Peserta dalam mempersiapkan microtoise dan baby lenghtboard bekerjasama (Kolaboratif) dengan kader posyandu dengan kinerja terbaik sebagai petugas yang ahli dibidangnya (Kompeten). Dalam mempersiapkan microtoise dan baby lenghtboard secara cekatan (Berorientasi pelayanan) dan bertindak proaktif (Adaptif). Microtoise dan baby lenghtboard yang digunakan milik pemerintah desa dan Puskesmas. Peserta menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien (Akuntabel) dan mempersiapkan secara tepat untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif (Harmonis).

Gambar 3.10 Mempersiapkan alat ukur Tinggi Badan (TB) (kolaboratif, kompeten, berorientasi pelayanan, adaptif, akuntabel,

harmonis)

5) Melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB) balita

Peserta melaksanakan pengukuran Tinggi Badan (TB) balita berdasarkan dengan kinerja terbaik sebagai petugas yang ahli dibidangnya (Kompeten). Dalam melaksanakan pengukuran Tinggi Badan (TB) balita peserta tidak membeda-bedakan setiap orang apapun latar belakangnya (Harmonis). Pada saat melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB) balita peserta bekerjasama (Kolaboratif) dengan kader posyandu dan ibu balita.

Peserta melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB) balita secara ramah, cekatan dan dapat diandalkan (Berorientasi pelayanan).

Gambar 3.11 Melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB) (kompeten, harmonis, kolaboratif, berorientasi pelayanan) 6) Melakukan entry data Tinggi Badan (TB) balita menggunakan

aplikasi SIGIZI TERPADU

Peserta melakukan entry data Tinggi Badan (TB) balita menggunakan aplikasi SIGIZI TERPADU secara jujur dan cermat (Akuntabel) dengan kinerja terbaik (Kompeten). Tahapan kegiatan ini dilakukan tanggal 07,10,11, dan 14 Oktober 2022. Jumlah balita sebanyak 54.

Gambar 3.12 Entry data Tinggi Badan (TB) balita (akuntabel, kompeten)

7) Melakukan analisa status gizi

Peserta melakukan analisa status gizi balita secara jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi (Akuntabel) serta dengan kinerja terbaik (Kompeten). Hasil analisa status gizi balita digunakan untuk menentukan %prevalensi stunting. Tahapan kegiatan ini dilakukan tanggal 01 dan 03 Oktober 2022.

Gambar 3.13 Melakukan analisa status gizi balita (akuntabel, kompeten)

8) Menyampaikan hasil analisa status gizi ke mentor

Petugas menyampaikan hasil analisa status gizi ke mentor secara transparan, jujur dan bertanggung jawab (Akuntabel) dengan menunjukkan hasil kinerja terbaik (Kompeten). Hasil analisa status gizi disampaikan secara sopan untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif (Harmonis) serta tetap menjaga nama baik sesama ASN (Loyal).

Gambar 3.14 Menyampaikan hasil analisa status gizi (kompeten,

d. Dampak bila nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan

1) Bila peserta tidak menerapkan berorientasi pelayanan maka dapat mengakibatkan kegiatan tidak berjalan dengan lancar dan hasil yang diperoleh tidak bermanfaat untuk masyarakat.

2) Bila peserta tidak menerapkan akuntabel maka dapat mengakibatkan hasil pengukuran Tinggi Badan (TB) balita tidak valid atau terpercaya.

3) Bila peserta tidak menerapkan kompeten maka akan kesulitan dalam melakukan pengukuran.

4) Bila peserta tidak menerapkan harmonis maka tidak akan terjalin kerjasama yang baik.

5) Bila peserta tidak menerapkan loyal maka mengakibatkan kegiatan tidak akan terlaksana sesuai dengan peraturan yang berlaku.

6) Bila peserta tidak menerapkan adaptif maka dapat mengakibatkan kesulitan menghadapi perubahan.

7) Bila peserta tidak menerapkan kolaboratif maka akan kesulitan dalam melaksanakan pengukuran Tinggi Badan (TB) balita.

e. Manfaat kegiatan

1) Bagi kader posyandu yaitu mengetahui status gizi balita bulan Oktober di wilayah setempat.

2) Bagi bidan desa yaitu mengetahui status gizi balita dan masalah gizi balita di wilayah kerjanya.

3) Bagi Puskesmas Pituruh yaitu mengetahui status gizi balita terutama jumlah balita stunting bulan Oktober di wilayah desa lokasi prioritas stunting.

3. Kegiatan 3 Membuat media edukasi tentang stunting a. Output/hasil kegiatan

Tersedianya poster dan video tentang stunting

b. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran PNS untuk mendukung smart governance:

1) Keterkaitan agenda 3 dengan Manajemen ASN:

Saya dalam membuat poster dan video berisi informasi yang benar dan tidak menyesatkan (sesuai dengan kode etik ASN no.9) serta memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu

menjaga reputasi dan integritas ASN (sesuai dengan kode etik ASN no.11).

2) Keterkaitan agenda 3 dengan SMART ASN:

Saya dalam membuat poster dan video menggunakan aplikasi CANVA (Digital skill) dan menyimpannya di google drive (Digital safety). Saya dalam membuat poster dan video menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Digital culture) serta tidak mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan) (Digital ethic).

c. Tahapan Kegiatan:

1) Mencari referensi

Tujuan dilaksanakanya tahapan kegiatan ini yaitu tersedianya berbagai contoh poster dan video tentang stunting. Kegiatan direncanakan dilaksanakan tanggal 15 Oktober 2022 tetapi dapat dilaksanakan pada tanggal 05 Oktober 2022.

Peserta mencari referensi di internet dari sumber yang dapat dipercaya (akuntabel) yaitu dari website Kemenkes. Tahapan kegiatan ini dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat (berorientasi pelayanan) serta sebagai upaya meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah (kompeten). Pelaksanaan tahapan kegiatan mencari referensi dilakukan peserta diluar jam kerja agar tetap menjaga lingkungan kerja yang kondusif (harmonis). Peserta juga bekerjasama (kolaboratif) dengan rekan sejawat dalam mencari referensi tentang stunting.

Gambar 3.15 Mencari referensi tentang stunting (akuntabel, berorientasi pelayanan, kompeten, harmonis, kolaboratif) 2) Membuat poster dan video menggunakan aplikasi CANVA

Tersedianya media edukasi poster dan video tentang stunting adalah tujuan dari tahapan kegiatan ini. Media edukasi dibuat untuk mempermudah menyampaikan informasi, juga agar lebih menarik dan mudah dipahami. Poster dan video direncanakan akan dibuat tanggal 15-19 Oktober 2022, tetapi karena tahapan kegiatan mencari referensi dapat dilaksanakan tanggal 05 Oktober 2022, sehingga poster dan video dapat dibuat tanggal 05 Oktober s.d 06 Oktober 2022.

Peserta membuat poster dan video tentang stunting menggunakan aplikasi CANVA dengan terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas (adaptif). Poster dan video yang dibuat digunakan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat (berorientasi pelayanan).

Gambar 3.16 Membuat poster stunting (adaptif, berorientasi pelayanan)

Gambar 3.17 Membuat video stunting (adaptif, berorientasi pelayanan

3) Melakukan konsultasi dengan mentor

Peserta melakukan konsultasi dengan mentor untuk mendapat masukan dan dukungan. Pada saat melakukan konsultasi, peserta menunjukkan poster dan video yang sudah dibuat dan mendapatkan persetujuan untuk dapat digunakan sebagai media edukasi kepada masyarakat. Peserta juga meminta ijin agar media edukasi ini dapat disebarluaskan melalui website dan media sosial milik Puskesmas Pituruh. Tahapan kegiatan melakukan konsultasi dengan mentor direncanakan akan dilakukan

pada tanggal 20 Oktober 2022 tetapi dapat direalisasikan pada tanggal 06 Oktober 2022.

Peserta melakukan konsultasi dengan mentor secara jujur, cermat (akuntabel) dan sopan untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif (harmonis) dengan menunjukkan hasil kinerja terbaik (kompeten) dan tetap memegang teguh ideologi Pancasila (loyal) yaitu saling menghormati.

4) Mencetak poster

Peserta melaksanakan tahapan kegiatan mencetak poster dengan tujuan tersedianya media edukasi berupa poster sebagai media konseling gizi pada saat kegiatan kunjungan ke rumah balita stunting. Tahapan kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan tanggal 21 Oktober 2022 tetapi dapat direalisasikan tanggal 13 Oktober 2022. Peserta mencetak poster untuk mempermudah memenuhi kebutuhan masyarakat (berorientasi pelayanan) secara cermat dan bertanggung jawab (akuntabel) dengan kinerja terbaik (kompeten).

Gambar 3.18 Mencetak poster stunting (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten)

5) Mendistribusikan video dan poster melalui whatsapp grup, media sosial dan website Puskesmas Pituruh

Peserta mendistribusikan video pada tanggal 05 November 2022 dan poster pada tanggal 15 Oktober 2022 melalui whatsapp grup, media sosial dan website Puskesmas Pituruh. Poster dan video tentang stunting dibuat oleh peserta sebagai orang yang ahli

dibidangnya (kompeten) dan didistribusikan untuk membantu orang lain belajar (kompeten). Media edukasi ini dibuat dan disebarluaskan sebagai wujud dedikasi pada instansi, bangsa dan negara (loyal) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (berorientasi pelayanan) dengan tujuan menolong orang lain (harmonis). Peserta mendistribusikan video dan poster dengan penuh tanggung jawab dan berintegritas tinggi (akuntabel) serta bertindak proaktif (adaptif). Peserta mendistribusikan video dan poster dengan mengajak berbagai pihak untuk berkontribusi (kolaboratif). Video stunting juga disebarluaskan melalui youtube https://youtu.be/LO8C3Z5kVVk dan website Puskesmas Pituruh https://puskesmaspituruh.com/2022/11/

Gambar 3.19 Mendistribusikan video dan poster stunting (kompeten, loyal, berorientasi pelayanan, harmonis, akuntabel,

adaptif, kolaboratif) 6) Membuat media edukasi stunting melalui podcast

Peserta bekerjasama (kolaboratif) dengan tim kreatif Puskesmas Pituruh untuk membuat podcast tentang stunting.

Peserta menunjukkan kualitas terbaik (kompeten) sebagai petugas yang ahli dibidangnya (kompeten). Media edukasi stunting melalui podcast dibuat digunakan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat (berorientasi pelayanan).

d. Dampak bila nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan

1) Bila peserta tidak menerapkan berorientasi pelayanan maka

2) Bila peserta tidak menerapkan akuntabel maka dapat mengakibatkan media edukasi yang dibuat berasal dari sumber yang tidak terpercaya sehingga terjadi kesalahan dalam pemberian informasi.

3) Bila peserta tidak menerapkan kompeten maka dapat mengakibatkan isi media edukasi tidak sesuai.

4) Bila peserta tidak menerapkan harmonis maka dapat mengakibatkan terganggunya lingkungan kerja sehingga tidak kondusif.

5) Bila peserta tidak menerapkan loyal maka dapat mengakibatkan media edukasi yang dibuat bertentangan dengan peraturan yang berlaku.

6) Bila peserta tidak menerapkan adaptif maka dapat mengakibatkan media edukasi tidak menarik.

7) Bila peserta tidak menerapkan kolaboratif maka dapat mengakibatkan kurang optimalnya pembuatan media edukasi.

e. Manfaat kegiatan

1) Bagi masyarakat yaitu untuk mempermudah memahami penanganan stunting.

2) Bagi bidan desa yaitu dapat digunakan sebagai media untuk mempermudah memberikan informasi tentang penanganan stunting.

3) Bagi Puskesmas Pituruh yaitu menambah media promosi kesehatan.

4. Kegiatan 4 Melakukan sosialisasi ke petugas tentang pembuatan dan penggunaan media edukasi

a. Output/hasil kegiatan

Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman petugas tentang pembuatan dan penggunaan media edukasi

b. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran PNS untuk mendukung smart governance:

1) Keterkaitan agenda 3 dengan Manajemen ASN: Saya dalam melakukan sosialisasi ke petugas tentang pembuatan dan penggunaan media edukasi dengan memberikan informasi

secara benar (sesuai dengan kode etik ASN no.9) serta memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN (sesuai dengan kode etik ASN no.11).

2) Keterkaitan agenda 3 dengan SMART ASN: Saya dalam melakukan sosialisasi ke petugas tentang pembuatan dan penggunaan media edukasi menggunakan aplikasi CANVA (Digital skill) dan disimpan dalam Google drive (Digital safety). Saya dalam melakukan sosialisasi ke petugas menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Digital culture) serta tidak mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan) (Digital ethic).

c. Tahapan kegiatan 1) Mencari referensi

Peserta melaksanakan tahapan kegiatan mencari referensi bertujuan agar tersedianya berbagai contoh video ataupun materi tentang media edukasi. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan tanggal 28-29 Oktober 2022. Peserta mencari referensi dari sumber yang dapat dipercaya (akuntabel) di internet secara bekerjasama (kolaboratif) dengan rekan sejawat. Tahapan kegiatan mencari referensi dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah (kompeten) agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat (berorientasi pelayanan). Tahapan kegiatan ini dilaksanakan diluar jam kerja agar lingkungan kerja tetap kondusif (harmonis).

Gambar 3.20 Mencari referensi media edukasi (akuntabel,

2) Membuat video sosialisasi menggunakan aplikasi CANVA

Peserta membuat video sosialisasi tentang pembuatan dan penggunaan media edukasi untuk petugas menggunakan aplikasi CANVA secara bertanggung jawab dan cermat (akuntabel) serta memegang teguh ideologi Pancasila (loyal) yaitu lebih mementingkan kepentingan golongan dengan terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas (adaptif) untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat (berorientasi pelayanan).

Tahapan kegiatan membuat video dilaksanakan tanggal 29-31 Oktober 2022.

Gambar 3.21 Membuat video sosialisasi (akuntabel, loyal, adaptif, berorientasi pelayanan)

3) Melakukan konsultasi dengan mentor

Peserta melakukan konsultasi dengan mentor pada tanggal 02 November 2022 tentang media edukasi yang akan disosialisasikan ke petugas. Peserta mendapat masukan dan dukungan. Saat melakukan konsultasi, peserta lakukan dengan cermat, disiplin dan berintegritas tinggi (akuntabel) dan sopan untuk menjaga lingkungan kerja yang kondusif (harmonis) serta tetap menjaga nama baik sesama ASN (loyal). Dalam melakukan konsultasi, peserta menunjukan hasil kinerja terbaik (kompeten).

Gambar 3.22 Melakukan konsultasi dengan mentor tentang media edukasi (akuntabel, harmonis, loyal, kompeten)

4) Mendistribusikan video sosialisasi melalui whatsapp grup

Peserta mendistribusikan video sosialisasi ke petugas melalui whatsapp grup bertujuan agar pengetahuan dan pemahaman petugas meningkat untuk menggunakan media edukasi saat pemberian edukasi kesehatan. Peserta mendistribusikan video sosialisasi tanggal 05 November 2022. Peserta mendistribusikan video sosialisasi dengan penuh tanggung jawab (akuntabel) agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat (berorientasi pelayanan) dan membantu orang lain belajar (kompeten) serta bertindak proaktif (adaptif) sebagai wujud dedikasi pada instansi, bangsa dan negara (loyal) tanpa membeda-bedakan latar belakangnya (harmonis). Peserta mendistribusikan video sosialisasi dengan memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkonstribusi (kolaboratif). Video tentang media edukasi juga

peserta sebarluaskan melalui youtube

https://youtu.be/pPBAs2mNa4o dan disimpan di google drive https://drive.google.com/file/d/1Ra6hRITQeo0p0pccAoQxC1JUBe qhI4hg/view?usp=sharing.

Gambar 3.23 Sosialisasi video media edukasi melalui whatsapp grup dan youtube (akuntabel, berorientasi pelayanan, kompeten,

adaptif, loyal, harmonis, kolaboratif) d. Dampak bila nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan

1) Bila peserta tidak menerapkan berorientasi pelayanan maka dapat mengakibatkan kebutuhan dan keinginan masyarakat tidak terpenuhi.

2) Bila peserta tidak menerapkan akuntabel maka dapat mengakibatkan media edukasi yang dibuat berasal dari sumber yang tidak terpercaya sehingga terjadi kesalahan dalam pemberian informasi.

3) Bila peserta tidak menerapkan kompeten maka dapat mengakibatkan media edukasi tidak sesuai sasaran kegiatan.

4) Bila peserta tidak menerapkan harmonis maka dapat menimbulkan lingkungan kerja yang tidak kondusif.

5) Bila peserta tidak menerapkan loyal maka dapat mengakibatkan media edukasi yang dibuat tidak berguna bagi masyarakat.

6) Bila peserta tidak menerapkan adaptif maka dapat mengakibatkan media edukasi yang dibuat tidak menarik.

7) Bila peserta tidak menerapkan kolaboratif maka dapat mengakibatkan media edukasi kurang terdistribusi dengan maksimal.

e. Manfaat kegiatan

1) Bagi petugas Puskesmas Pituruh yaitu menambah pengetahuan.

2) Bagi Puskesmas Pituruh yaitu meningkatkan pengetahuan petugas serta meningkatkan pelayanan.

5. Kegiatan 5 Melakukan kunjungan ke rumah balita stunting.

a. Output/hasil kegiatan

Terlaksananya kunjungan ke rumah balita stunting untuk memberikan konseling gizi.

b. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran PNS untuk mendukung smart governance:

1) Keterkaitan agenda 3 dengan Manajemen ASN:

Saya dalam melakukan kunjungan ke rumah balita stunting dengan sikap hormat dan sopan (sesuai dengan kode etik ASN no.3) serta memegang teguh nilai dasar ASN dan slalu menjaga reputasi dan integritas ASN (sesuai dengan kode etik ASN no.11) 2) Keterkaitan agenda 3 dengan SMART ASN:

Saya dalam melakukan kunjungan ke rumah balita stunting membawa poster dan video yang dibuat menggunakan aplikasi CANVA (Digital skill) dan disimpan dalam google drive (Digital safety).

c. Tahapan kegiatan

1) Melakukan konsultasi dengan mentor

Peserta melakukan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan kunjungan ke rumah balita stunting. Konsultasi dengan mentor dilakukan tanggal 15 Oktober 2022 melalui whatsapp. Hasil dari konsultasi yaitu peserta mendapat dukungan dari mentor. Peserta melakukan konsultasi dengan cermat, disiplin dan integritas tinggi (akuntabel) dan tetap menjaga nama baik sesama ASN (loyal). Dalam melakukan konsultasi, peserta lakukan dengan kinerja terbaik (kompeten) dan sopan untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif (harmonis).

Dokumen terkait