• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Dasar Kehamilan

Dalam dokumen SAFIRA NURZANNAH NIM. P07224117029 (Halaman 34-41)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

C. Konsep Dasar Teori

1. Konsep Dasar Kehamilan

a. Definisi Kehamilan Trimester III

Kehamilan trimester III merupakan kehamilan dengan usia 28-40 mingu dimana merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua , seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut juga sebagai periode penantian (Vivian, 2011).

b. Perubahan Fisiologis Trimester III 1) Uterus

Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosssus xipoideus. Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara ½ jarak pusat dan prossesus xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah prossesus xipoideus. Bila pertumbuhanjanin normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan

28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm.

Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul. Pada trimester III , istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR).

2) Serviks Uteri

Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak.

Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin kebawah.

3) Vagina Dan Vulva

Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah dan agak kebiru-biruan (livide). Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar.

Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat- alat genetalia tersebut meningkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan/persalinan maka perdarahan akan banyak sekali, sampai dapat mengakibatkan kematian. Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.

4) Mammae

Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.

5) Sirkulasi Darah

Volume darah akan bertambah banyak ± 25% pada puncak usia kehamilan 32 minggu. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Walaupun kadar hemoglobin ini menurun menjadi ± 120 g/L.

Pada minggu ke-32, wanita hamil mempunyai hemoglobin total lebih besar daripada wanita tersebut ketika tidak hamil. Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat (± 10.500/ml), demikian juga hitung trombositnya.

6) Sistem Respirasi

Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena pergerakan diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam, dengan meningkatkan volume tidal dan

kecepatan ventilasi, sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat 20%.

7) Traktus Digestivus

Sekresi isi lambung berkurang dan makanan lebih lama berada di lambung. Otot-otot usus relaks dengan disertai penurunan motilitas. Hal ini memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih banyak, tetapi dapat menyebabkan konstipasi, merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil.

8) Traktus Urinarius

Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering kencing dan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.

Tabel 2. 1 Perkembangan Janin Trimester III

Usia Kehamilan Keterangan

28 minggu

Berat bayi saat ini sekitar 1250 gram, dan dia akan menambah berat badannya dengan cepat dalam beberapa minggu ke depan. Otaknya bekerja keras, menjadi lebih kompleks dan berkembang lebih banyak jaringan.

29 minggu Bobotnya hampir 3 kg, memiliki buli mata dan telah membuka matanya.

30 minggu Minggu ini perubahan besar berlangsung pada sistem saraf bayi (Stoppand, 2009).

31 minggu Panjang bayi saat ini adalah 15 ½ inci dan beratnya bisa mencapai sekitar 4 pon (2 kg) sekarang.

32 minggu Berat bayi saat ini sekitar 2,25 kg dan berlatih pernapasan persiapan untuk kelahirannya.

33 minggu Ukuran bayi saat ini sekitar 16 ½ inci dari kepala sampai kaki, dan terus bertambah berat badannya.

Sumber : Perkembangan janin trimester III (Stoppard, 2009)

Tabel 2.2 TFU sesuai leopold 34 minggu

Bobotnya hampir 2,5 kg dan kira-kira 17 ½ inci panjang. Tulang bayi mulai mengeras, kecuali tulang-tulang di tengkorakny, yang tetap lembut sampai setelah lahir.

35 minggu

Paru-parunya yang hampir sepenuhnya dikembangkan, dan beratnya mungkin sudah mencapai 3 kg. pada ukuran dan fisik yang sudah siap dilahirkan.

36 minggu

Berat bayi saat ini berkisar antara 2,5 kg – 3 kg lebih dan panjangnya sekitar 19 inci. Bulu-bulu halus yang menutupi seluruhnya mulai berkurang menjelang kelahirannya.

37 minggu

Bayi sekarang berbobot sekitar 3 kg. jika bayi masih dalam posisi sungsang, dapat dilakukan senam hamil dan beberapa teknik yoga untuk membenarkan posisi hamil.

38 minggu

Beberapa minggu terakhir ini, bayi hanya bertambah berat badannya, otak dan paru-parunya pun sudah berfungsi dengan baik. Berat bayi dapat mencapai 3,5 kg. kuku-kuku jari tangannya juga sudah mulai tumbuh memanjang.

39 minggu

Berat bayi bervariasi antara 2,5 kg – 4 kg. Panjangnya 18 sampai 20 ½ inci, seukuran bayi yang siap dilahirkan. Lemak tubuhnya berkembang akan membantunya mengatur suhu tubuhnya di luar rahin ketika lahir nanti.

40 minggu

Pada minggu ini, bayi pada umumnya akan kehilangan lanugo dari tubuhnya (Stoppard, 2009). Kulitnya halus dan lembut, dan mungkin masih terdapat verniks (kebanyakan di punggungnya), yang akan memudahkan perjalanannya melalui jalan lahir. Pada minggu-minggu terakhir ini, bayi akan semakin banyak menghasilkan hormon yang disebut kortison dari kelenjar adrenalnya. Ini membantu mematangkan paru-paru..

Tinggi Fundus Uteri Umur Kehamilan

⅓ diatas simfisis

½ simfisis-pusat

⅔ diatas simfisis Setinggi pusat

⅓ diatas pusat

½ pusat-prosesus xifoideus(px) Setinggi prosesus xifoideus(px) 2 jari (4cm) dibawah(px)

12 Minggu 16 minggu 20 minggu 24 minggu 28 minggu 34 minggu 36 minggu 40 Minggu

Tabel 2.3 TFU sesuai Mc Donald

TFU Usia Kehamilan

20 cm 20 minggu

23 cm 24 minggu

26 cm 28 minggu

30 cm 32 minggu

33 cm 38 minggu

Tabel 2.4 TFU sesuai TBJ

Usia kehamilan (Minggu) Panjang Janin (cm) Berat Badan Janin (gram)

4 0,4 – 0,5 0,4

8 2,5 – 3 2

12 6 – 9 19

16 11,5 – 13,5 100

20 16 – 18,5 300

24 23 600

28 27 1100

30-31 31 1800 – 2100

38 35 2900

40 40 3200

Sumber : Bobak, dkk (2005).

D. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester III a. Kebutuhan nutrisi

Nutrisi atau makanan yang sehat adalah mengenai cara memilih makanan yang seimbang dan merasakan yang terbaik secara fisik serta mental bagi diri (Hunter & Dodds, 2007). Kebutuhan makanan sehari- hari untuk ibu hamil yaitu kalori : 2500 Kkal, protein 85 gr, kalsium (Ca) : 1,5 gr, zat besi (Fe) : 15 mg, vitamin A : 6000 iu, vitamin B : 1,8 (Sumber: Varney et al. 2008)

mg, vitamin C : 100 mg, riboflavin : 2,5 mg, asam nicotin : 18 mg, vitamin D : 400-800 iu.

b. Kebutuhan eliminasi

Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, untuk memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu minum dan menjaga kebersihan sekitar kelamin.

Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar, sehingga buang air besar mengalami obstipasi (sembelit). Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan gerak, banyak makan makanan berserat (sayur dan buah-buahan).

c. Kebutuhan istirahat/tidur

Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri maupun kesehatan bayinya. Tidur malam sekitar 8 jam sedangkan istirahat/tidur siang sekurang-kurangnya ± 1 jam.

d. Personal Hygiene

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan klit (ketiak, bawah payudara, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi berlubang terutama pada ibu yang kekurangan kalsium (Dewi, 2009).

Dalam dokumen SAFIRA NURZANNAH NIM. P07224117029 (Halaman 34-41)