BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
C. Konsep Retribusi
Menurut Siahan dalam Hidayat (2016) retribusi merupakan pembayaran wajib dari warga atau penduduk kepada negara karena adanya jasa tertentu yang diberikan oleh negara bagi penduduknya secara perorangan. Jasa tersebut bisa dikatakan bersifat langsung, yakni hanya yang membayar retribusi yang bisa menikmati balas jasa dari negara. Salah satu contoh retribusi yaitu pelayanan pasar yang di kelolah oleh apparat pemerintah. Setiap orang yang ingin menggunakan fasilitas yang ada dipasar harus membayar retribusi yang telah di tetapkan oleh aparat pemerintah sebagai pembayaran terkait jasa pelayanan pasar.
Sesuai dengan perundang-undangan di Indonesia, penarikan retribusi di Indonesia hanya bisa dilakukan oleh aparat pemerintah daerah.
Oleh karena itu, retribusi di Indonesia pada saat ini hanyalah retribusi daerah, dimana yang memiliki beberapa ciri yang melekat pada retribusi daerah antara lain:
1) Retribusi merupakan pungutan yang dilakukan berdasar undang-undang dan peraturan daerah yang berkenan.
2) Retribusi terutang apabila ada jasa yang diselenggarakan oleh badan atau orang
3) Pihak yang membayar retribusi mendapatkan kontra prestasi (balas jasa) secara langsung dari pemerintah daerah atas pembayaran yang dilakukannya.
4) Hasil penerimaan retribusi masuk ke kas pemerintah daerah
5) Sanksi yang dikenakan pada retribusi merupakan sansi secara ekonomis, dimana jika tidak membayar maka tidak akan memperoleh jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah.
b. Objek Retribusi
Penyelenggaraan pengelolaan pasar oleh Pemerintah Kabupaten Pangkep tidak lain dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Oleh sebab itu yang menjadi objek dari retribusi adalah berbagai jenis jasa tertentu yang disediakan oleh pemerintah daerah. Tidak semua jasa yang diberikan aparat pemerintah dapat dikenakan retribusi, tetapi hanya jenis jasa tertentu yang bisa dijadikan sebagai objek retribusi.
Adapun jasa tertentu yang dikelompokkan dalam 3 golongan sesuai dengan UU No. 28 Tahun 2009 antara lain:
1. Retribusi Jasa Umum
Jasa Umum merupakan pelayanan yang diberikan atau disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.
Jenis-jenis retribusi jasa umum antara lain sebagai berikut:
a) Retribusi Pelayanan Kesehatan
b) Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
c) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
d) Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat e) Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
f) Retribusi Pelayanan Pasar
g) Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
h) Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran i) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
j) Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus k) Retribusi Pengolahan Limbah Cair
l) Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang m) Retribusi Pelayanan Pendidikan
n) Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
2. Retribusi Jasa Usaha
Objek Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial dikarenakan pada dasarnya pihak swasta yang akan memadai.
Jenis-jenis retribusi jasa usaha antara lain sebagai beriku:
a) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah b) Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan c) Retribusi Tempat Pelelangan
d) Retribusi Terminal
e) Retribusi Tempat Khusus Parkir
f) Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa g) Retribusi Rumah Potong Hewan
h) Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan i) Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga j) Retribusi Penyeberangan di Air
k) Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 3. Retribusi Jasa Perizinan Tertentu
Objek Retribusi Perizinan Tertentu merupakan suatu pelayanan perizinan tertentu oleh Pemerintah Daerah kepada badan atau orang pribadi yang dimaksudkan untuk pengawasan dan pengaturan atas kegiatan pemanfaatan ruang, sarana dan prasaran, atau fasilitas tertentu, barang, serta penggunaan sumber daya alam guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.
Jenis-jenis retribusi perizinan tertentu antara lain yaitu:
a) Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
b) Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol c) Retribusi Izin Gangguan
d) Retribusi Izin Trayek
e) Retribusi Izin Usaha Perikanan.
Penetapan jenis-jenis retribusi jasa umum dan jasa usaha dimaksudkan agar terciptanya ketertiban dalam penerapannya sehingga dapat memberikan pelayanan yang bagi masyarakat. Adapun penetapan jenis-jenis retribusi perizinan tertentu dengan pemerintah dilakukan karena perizinan tersebut, walaupun mendapat kewenangan dari pemerintah daerah tetap namun tetap harus memerlukan koordinasi dengan instansi-instansi teknis terkait.
c. Konsep Retribusi Pasar
Menurut penjelasan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2001 yang dimaksud retribusi pasar atau pelayanan pasar adalah fasilitas pasar tradisional atau sederhana berupa pelataran, tidak termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah, dan pihak swasta, kios yang dikelola pemerintah daerah, dan khusus disediakan untuk pedagang. Fasilitas- fasilitas lain yang dikelola oleh aparat pemerintah daerah untuk pedagang antara lain kebersihan dan penyediaan alat-alat pemadam kebakaran, penyediaan air, telepon, keamanan, dan penerangan umum.
Retribusi Pasar atau retribusi pelayanan pasar merupakan salah satu jenis retribusi jasa umum yang cukup banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Dalam implementasinya, retribusi jasa umum harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Jasa tersebut layak untuk dikenakan retribusi
b) Retribusi ini bersifat bukan pajak dan bersifat bukan rertribusi jasa usaha atau retribusi perijinan tertentu
c) Retribusi tidak bertentangan dengan kebijakan nasional tentang pelaksanaannya
d) Pemungutan retribusi memungkinkan penyediaan jasa tersebut dengan tingkat dan/atau kualitas layanan yang baik
e) Jasa yang bersangkutan merupakan kewenangan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi
f) Jasa tersebut memberi manfaat khusus bagi orang pribadi atau badan yang diharuskan untuk membayar retribusi di samping untuk melayani kepentingan dan kemanfaatan umum
g) Retribusi dapat dipungut secara efektif dan efisien, serta merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang potensial.
Pemerintah Daerah melakukan pemungutan retribusi pasar disebabkan oleh karena dalam pengadaan sarana dan prasarana yang ada di pasar membutuhkan dana yang sangat banyak serta keuangan daerah yang sangat terbatas, sehingga pemungutan distribusi ini dilakukan tidak lain untuk
memperoleh pemasukan bagi penyediaan sarana dan prasarana di pasar atas jasa yang telah diberikan.