PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Untuk mendukung penelitian tersebut, pada bagian ini penulis memaparkan beberapa hasil penelitian terdahulu mengenai implementasi kebijakan terkait retribusi perizinan tertentu dalam pengaturan pasar tradisional di Kabupaten Pangkep. Hasil penelitian yaitu implementasi kebijakan pengelolaan pasar tradisional di Kabupaten Mamuju Utara menunjukkan bahwa pembentukan kebijakan pengelolaan pasar tradisional belum dilaksanakan secara maksimal. Wahyu Savitri (2015) berjudul “Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Peraturan Pasar Tradisional Di Kota Semarang”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peraturan Daerah Kota Semarang nomor 9 Tahun 2013 tentang Peraturan Pasar Tradisional belum dilaksanakan secara maksimal.
Konsep dan Teori
- Kebijakan Publik
- Implementasi Kebijakan
Prinsip dasar proses kebijakan publik menurut Nugroho (2008) antara lain sebagai berikut: .. 2) Perumusan kebijakan 3) Implementasi kebijakan 4) Evaluasi kebijakan. Dari berbagai definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa implementasi kebijakan adalah suatu proses pelaksanaan kebijakan yang dilakukan oleh para pelaksana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kondisi sosial, ekonomi, dan politik mencakup sumber daya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan.
Menghaluskan kebijakan yang akan dilaksanakan, (5) pelaksana program, yaitu pelaksanaan kebijakan atau program yang harus didukung oleh pelaksana yang kompeten, dan (6) sumber daya yang berkomitmen, yaitu sumber daya yang harus mendukung agar implementasi kebijakan dapat berjalan lancar.
Konsep Retribusi
Dengan adanya variabel-variabel tersebut peneliti lebih memfokuskan pada indikator-indikator yang diteliti sehingga dapat membantu peneliti menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan mengenai biaya izin tertentu dalam penataan pasar tradisional di Kabupaten Pangkep. Sesuai dengan hukum Indonesia, pajak di Indonesia hanya dapat dipungut oleh pejabat daerah. Penyelenggaraan pengelolaan pasar yang dilakukan Pemkab Pangkep tidak lain hanyalah memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Oleh karena itu, sasaran pembalasannya adalah berbagai jenis layanan tertentu yang diberikan oleh pemerintah daerah. Tidak semua layanan yang diberikan oleh pejabat pemerintah dapat dikenakan tindakan pembalasan, namun hanya jenis layanan tertentu yang dapat dikenakan tindakan pembalasan. Penetapan jenis retribusi pelayanan publik dan pelayanan dunia usaha dimaksudkan untuk menertibkan penerapannya sehingga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Penetapan biaya izin jenis tertentu pada pemerintah terjadi karena izin tersebut meskipun mempunyai kewenangan pemerintah daerah, namun tetap memerlukan koordinasi dengan instansi teknis terkait. Menurut penafsiran Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001, yang dimaksud dengan retribusi pasar atau pelayanan pasar adalah: sarana pasar tradisional atau sederhana berupa pelataran, tidak termasuk yang diselenggarakan oleh BUMD dan pihak swasta, kios yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, dan yang khusus diperuntukkan bagi para pedagang. Fasilitas lain yang dikelola aparat pemerintah daerah untuk para pedagang antara lain kebersihan dan penyediaan alat pemadam kebakaran, air, telepon, keamanan dan penerangan umum.
Retribusi pasar atau retribusi pelayanan pasar merupakan salah satu jenis retribusi pelayanan umum yang banyak digunakan oleh masyarakat. Pemerintah daerah memungut pajak pasar karena pembelian sarana dan prasarana di pasar memerlukan dana yang besar, dan perekonomian daerah sangat terbatas, sehingga pemungutan distribusi ini dilakukan tidak lain.
Konsep Pasar Tradisional
Dari segi harga, pasar tradisional tidak memiliki label harga yang pasti karena harganya disesuaikan dengan keuntungan yang diinginkan masing-masing individu pemilik usaha. Selain itu, harga pasar selalu berubah sehingga penggunaan label harga lebih sulit karena harus mengubah label harga berdasarkan perubahan harga di pasar (Dewi dan Winarni dalam Hananto, 2017). Pasar tradisional di pedesaan juga terhubung dengan pasar tradisional di perkotaan, yang biasanya merupakan pusat grosir para pedagang di pasar pedesaan dan sekitarnya.
Persaingan menjadi tidak seimbang karena adanya perbedaan permodalan antara pedagang di pasar tradisional dan pasar modern (Masitoh, 2013).
Kerangka Pikir
Fokus Penelitian
Deskripsi Fokus Penelitian
Lokasi penelitian dan pengumpulan data dilakukan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang berlokasi di Kabupaten Pangkep. Alasan pemilihan lokasi penelitian di Dinas Perindustrian dan Perdagangan karena dinas ini mempunyai kewenangan mengelola pasar tradisional di Kabupaten Pangkep. Peneliti memilih penelitian kualitatif karena melalui penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan observasi terhadap gejala atau kendala yang terdapat dalam permasalahan penelitian terkait dengan implementasi kebijakan terkait biaya perizinan tertentu dalam pengaturan pasar tradisional di Kabupaten Pangkep.
Menurut Taylor dan Bugdon dalam Moleong (2017:4), jenis penelitian adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang yang diamati.
Informan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Temuan penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel/dapat diandalkan jika didukung oleh sejarah pribadi dan otobiografi (Bogdan). Temuan penelitian juga akan lebih kredibel jika didukung oleh foto atau tulisan akademis (Sugiyono, 2018).
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat berupa uraian singkat; diagram alur, hubungan antar kategori, grafik dan sejenisnya. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2018), data yang paling sering disajikan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif. Dengan menampilkan data akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan pekerjaan selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.
Miles dan Huberman berpendapat dalam Sugiyono (2018) bahwa kesimpulan awal yang dikemukakan dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti pendukung yang kuat pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Teknik Pengabsahan Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Melalui jabatannya tersebut, Departemen Perindustrian dan Perdagangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan yang kita kenal sekarang, yaitu sebagai penyerap tenaga kerja, penghasil barang-barang yang terjangkau kebutuhan masyarakat dan potensi penghasil devisa negara. DISPERINDAG dibagi menjadi tiga bidang berdasarkan tugas dan fungsinya, yaitu sektor perindustrian, sektor perdagangan, dan sektor pengawasan dan perlindungan konsumen. Visinya adalah agar koperasi, industri, dan perdagangan menjadi penggerak perekonomian daerah yang tangguh dan mandiri yang berbasiskan perekonomian kerakyatan dan sumber daya lokal.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pangkep, tugas pokok Departemen Perdagangan adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang perdagangan. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya dan/atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan para informan tersebut di atas, terlihat bahwa komunikasi antara pihak dinas, pengepul dan pedagang terjalin melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pangkep. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Bapak Zulfadly, SE yang dilakukan pada waktu berbeda di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pangkep. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa pengepul yang dipekerjakan oleh Kementerian Perindustrian dan Perdagangan berjumlah delapan belas orang yang tugasnya sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawabnya.
Berdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa setiap pengepul mempunyai target pasar yang harus dibayarkan setiap harinya. Ditambah lagi dengan hasil wawancara dengan Bpk. Zulfadly, SE yang dilakukan pada berbagai waktu di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pangkep. Berdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa hanya pelanggan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pangkep dalam hal ini pengelola pasar yang dapat memungut bea pasar.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa yang mengawasi pelaksanaan atau penerapan kebijakan retribusi pasar adalah pemerintah dan DPR dalam rangka penataan pasar tradisional di Kabupaten Pangkep. Berdasarkan hasil wawancara di atas, terlihat bahwa dalam pemungutan retribusi pasar, terdapat pihak yang bertanggung jawab memungut retribusi sewa tempat ritel yaitu pemungut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pangkep. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan para informan di atas, terlihat bahwa penerapan pungutan pasar secara umum bergantung pada.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan diatas dapat diketahui bahwa kebijakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pangkep sejalan dengan kondisi pasar saat ini. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan di atas terlihat bahwa dalam proses pengambilan kebijakan, pedagang tidak melakukan hal tersebut.
Pembahasan
Menurut Winarno, faktor yang menyebabkan ketidakjelasan informasi dalam implementasi kebijakan publik biasanya adalah kompleksitas kebijakan, kurangnya konsensus mengenai tujuan kebijakan publik, permasalahan dalam memulai kebijakan baru dan kecenderungan menghindari akuntabilitas kebijakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi yang baik akan mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan publik. Komunikasi antar organisasi yang baik dapat berdampak pada penguatan kegiatan implementasi kebijakan pengelolaan pasar tradisional di Kabupaten Pangkep.
Ketika kewenangan tidak ada, maka kekuasaan pelaksana tidak mempunyai legitimasi di mata masyarakat, sehingga dapat merugikan implementasi kebijakan publik. Di satu sisi, efektivitas kewenangan diperlukan untuk melaksanakan kebijakan; Namun di sisi lain, efektivitas akan menurun jika kewenangan tersebut disalahgunakan oleh para pelaksana untuk kepentingan diri sendiri atau kelompoknya. Birokrasi merupakan institusi dominan dalam implementasi kebijakan publik yang mempunyai kepentingan berbeda-beda di setiap hierarkinya.
Menurut Edward III dalam Winarno, “kecenderungan atau kecenderungan merupakan salah satu faktor yang mempunyai konsekuensi penting bagi efektivitas implementasi kebijakan.” Apabila para pelaksana mempunyai kecenderungan, sikap atau dukungan yang positif terhadap implementasi kebijakan, besar kemungkinan implementasi kebijakan tersebut akan terlaksana sesuai dengan keputusan awal. Sebaliknya, jika para pelaksana mempunyai sikap negatif atau menolak implementasi kebijakan karena adanya konflik kepentingan, maka implementasi kebijakan akan menemui hambatan yang serius.
Implementasi Kebijakan Penggantian Sampah di Kabupaten Siduarjo (Studi Terhadap Implementasi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah dan Retribusi/Pelayanan Kebersihan Sampah). Implementasi Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan Pertanian untuk Pangan Berkelanjutan di Kecamatan Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir (Disertasi PhD Universitas Riau).
PENUTUP
Kesimpulan
Dari indikator komunikasi dapat disimpulkan bahwa terdapat komunikasi yang baik antara UPT, Pengepul dan Pedagang di Kabupaten Pangkep khususnya pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Mengenai indikator sumber daya, dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh pemerintah Kabupaten Pangkep sangat memadai dan menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan keahliannya masing-masing. Begitu juga dengan sumber daya lainnya seperti fasilitas pasar seperti ruko yang bagus karena dipelihara dengan hasil pungutan dari para pedagang.
Dari indikator struktur birokrasi dapat disimpulkan bahwa struktur birokrasi dalam pengelolaan pasar tradisional di kabupaten Pangkep sudah baik dalam hal pembagian tugas yang tepat dan dilaksanakan dengan baik oleh semua pihak. Selain itu, telah dilaksanakan perjanjian kerja dengan pihak ketiga, baik swasta maupun pemerintah, untuk mendukung tata ruang pasar tradisional. Dari indikator disposisi dapat disimpulkan bahwa sosialisasi mengenai penataan pasar tradisional di kabupaten Pangkep telah dilakukan dan.
Saran
Penataan Pasar Tradisional Betawi dengan Pendekatan Kontemporer di Kota Tangsel, Provinsi Banten (Disertasi PhD, Institut Teknologi Indonesia). 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Kompensasi Daerah UU No. 33 Tahun 2004 tentang aspek keuangan antara.