2. BAB 2 : FUNGSI dan LIMIT
2.7. Kontinuitas
58
Dimisalkan π adalah fungsi dengan grafik seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.22. untuk π₯ β +β grafik π(π₯) mendekati garis π¦ = 1 sehingga nilai π(π₯) mendekati 1. Hal ini dinyatakan dengan
π₯β+βlim π(π₯) = 1
Untuk π₯ β ββ grafik π cenderung menuju π¦ = β1, sehingga nilai π(π₯) mendekati nilai -1 dan dapat dituliskan
π₯βββlim π(π₯) = β1
Gambar 2.22. Limit π₯ β +β dan π₯ β ββ
59
diskontinuitas terjadi pada kondisi-kondisi berikut ini yang akan digambarkan pada suatu grafik fungsi π(π₯).
suatu fungsi π dikatakan kontinu di titik π jika syarat-syarat berikut terpenuhi :
a. π(π) terdefinisi b. lim
π₯βππ(π₯) ada c. lim
π₯βππ(π₯) = π(π)
(a)
(b)
π
π¦ = π(π₯)
π₯
π¦
π
π¦ = π(π₯)
π₯
π¦
60 (c)
Gambar 2.23. (a) fungsi π tidak terdefinisi di titik π, (b) dan (c) fungsi π terdefinisi di π tetapi lim
π₯βππ(π₯) tidak ada Contoh 2.17 :
Diberikan fungsi
π(π₯) =π₯2β9
π₯β3 dan π(π₯) = {
π₯2β9
π₯β3 π₯ β 3 4 π₯ = 3 Penyelesaian :
Kedua fungsi π dan π diskontinu di π₯ = 3, untuk fungsi π disebabkan π(3) tidak terdefinisi, untuk fungsi π disebabkan π(3) = 4, dan
π₯β3limπ(π₯) = lim
π₯β3
π₯2β 9 π₯ β 3 = lim
π₯β3(π₯ + 3) = 6 Sehingga
π₯β3limπ(π₯) β π(3) Yang dapat digambarkan dalam grafik berikut :
π
π¦ = π(π₯)
π₯
π¦
61
(a) (b)
Gambar 2.24. Grafik Fungsi π(π₯) =π₯2β9
π₯β3
KONTINUITAS DARI KANAN DAN KIRI
Definisi 2.7.1. Suatu fungsi π dikatakan kontinu dari sebelah kiri titik c jika syarat-syarat pada kolom kiri berikut dipenuhi, dan dikatakan kontinu dari sebelah kanan titik c jika syarat-syarat pada kolom kanan berikut dipenuhi.
1. π(π) terdefinisi 1β. π(π) terdefinisi 2. lim
π₯βπβπ(π₯) ada 2β. lim
π₯βπ+π(π₯) ada 3. lim
π₯βπβπ(π₯) = π(π) 3β. lim
π₯βπ+π(π₯) = π(π)
Definisi 2.7.2. Suatu fungsi π dikatakan kontinu pada suatu selang tertutup [a, b] jika syarat-syarat berikut ini dipenuhi :
1. π kontinu di (π, π) 2. π kontinu dari kanan di π 3. π kontinu dari kiri di π
3
π¦ = π(π₯)
π₯
π¦ 6
3
π¦ = π(π₯)
π₯
π¦ 6 4
62
Contoh 2.18 : Tunjukkan bahwa π(π₯) = β4 β π₯2 kontinu pada selang tertutup [β2,2].
Penyelesaian :
Berdasarkan definisi 2.7.2. untuk nilai π didalam selang (β2,2), diperoleh
π₯βπlimπ(π₯) = lim
π₯βπβ4 β π₯2= βlim (
π₯βπ4 β π₯2) = β4 β π2= π(π) Sehingga π kontinu pada (β2,2), dan juga
π₯β2limβπ(π₯) = lim
π₯β2ββ4 β π₯2= β limπ₯β2β(4 β π₯2) = 0 = π(2)
π₯β2lim+π(π₯) = lim
π₯β2+β4 β π₯2= β limπ₯β2+(4 β π₯2) = 0 = π(β2) Sehingga π kontinu pada [β2,2] β.
SOAL LATIHAN
Untuk soal a-u, dapatkan limit-limit dari fungsi yang diberikan!
a. lim
π₯β101000 b. lim
π₯ββββ8 c. lim
π₯β0+π d. lim
π₯β β23π₯ e. lim
π₯β 3+3π₯ f. lim
π¦β +β(β3π¦) g. lim
π¦β2βπ¦2β 3π¦ β 5 h. lim
π₯β 0β(π₯4+ 3π₯2β 1) i. lim
π₯β3 π₯2β2π₯
π₯2β4
j. lim
π₯β +β
1
π₯β100 k. lim
π¦β ββ
3π₯+1
2π₯β7 l. lim
π₯β +β
β5π₯2β2 π₯+2
m. lim
π β ββ
2βπ
β5+2π 2 n. lim
π¦β 2+ π¦
π¦β2 o. lim
π¦β 2β π¦ π¦β2
p. lim
π₯β 2+ π₯
π₯2β4 q. lim
π₯β 2β π₯
π₯2β4 r. lim
π₯β 2 π₯ π₯2β4
s. lim
π₯β +β
5β5π₯5
π₯+2 t. lim
π‘β ββ
2β3π‘3
π‘2+1 u. lim
π‘β +β
8β3π‘3 5π‘3+3
63
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
1. Mahasiswa dapat memahami, menyelesaikan dan mengidentifikasi persoalan dalam bentuk turunan fungsi
DIFERENSIASI
BAB 3 :
64
Dalam bab ini dibahas mengenai bagaimana suatu besaran berubah dalam hubungannya terhadap besaran lain. Konsep utama kalkululus diferensial ini adalah βturunanβ yang merupakan pengembangan dari masalah kecepatan (laju perubahan) serta kemiringan suatu garis singgung kurva.
3.1. LAJU PERUBAHAN
Kecepatan dapat dipandang sebagai βlaju perubahanβ. Laju perubahan merupakan laju yang nilainya bisa berisifat positif maupun negatif tergantung dari peningkatan atau penurunan nilai antara dua titik data. Misalkan laju perubahan terhadap waktu, atau dalam istilah lain dapat dikatakan laju perubahan jarak (π ) terhadap waktu (π‘). Laju perubahan dibagi mejadi dua, yaitu laju perubahan rata-rata, dan laju perubahan sesaat.
LAJU PERUBAHAN RATA-RATA
Definisi 3.1 Jika π¦ = π(π₯) merupakan laju perubahan rata-rata, maka laju perubahan rata-rata dari π¦ terhadap π₯ pada selang [π₯0, π₯1] adalah kemiringan πππ dari garis potong yang menghubungkan titik π(π₯0, π(π₯0)) dan π(π₯1, π(π₯1)) pada grafik dan π yaitu
πππ=π(π₯1) β π(π₯0) π₯1β π₯0 Contoh 3.1.
Diketahui fungsi π(π₯) = 2π₯2+ 5π₯ + 3 dengan daerah asal yaitu {π₯|π₯ β€ 3}. Jika -2 tentukanlah laju perubahan rata-rata fungsi π(π₯) terhadap π₯!
Penyelesaian : π(π₯) = 2π₯2+ 5π₯ + 3
Jika π₯ = β2 maka π(β2) = 2(β2)2+ 5(β2) + 3 = 1
65
Jika π₯ = 3 maka π(3) = 2(3)2+ 5(3) + 3 = 36 π =π(3) β π(2)
3 β (β2) =36 β 1 5 = 7 LAJU PERUBAHAN SESAAT
Definisi 3.2 Jika π¦ = π(π₯), maka laju perubahan sesaat dari π¦ terhadap π₯ dititik π₯0, adalah kemiringan ππ‘ππ dari garis singgung untuk grafik π di titik π₯0 yaitu
ππ‘ππ= lim
π₯1βπ₯0
π(π₯1) β π(π₯0) π₯1β π₯0
Contoh 3.2 :
Diketahui suatu persegi panjang dengan panjang 5π₯ cm dan lebar 2π₯ cm. tentukan perubahan luas persegi panjang terhadap panjang sisi π₯ ketika π₯ = 4 cm
Penyelesaian :
Luas persegi panjang adalah πΏ = π. π = 5π₯. 2π₯ = 10π₯2 Fungsi π¦ = π(π₯) = πΏ = 10π₯2
Dengan menganggap bahwa perubahan panjang sisi persegi berubah pada saat π₯ = 4 cm , maka perubahan sisi persegi panjang menjadi (π₯ + 4). Dengan demikian luas perubahan sesaat πΏ = π(π₯) adalah :
ππ‘ππ= lim
π₯β0
π(4 + π₯) β π(4)
π₯ = lim
π₯β0
10(4 + π₯)2β 10(42) π₯
= lim
π₯β0
10(16 + 8π₯ + π₯2) β 160
π₯ = lim
π₯β0 80 + 10π₯
= lim
π₯β0 80 + lim
π₯β0 10π₯
= 80 + 0
= 80
66
Jadi perubahan luas terhadap sisi persegi panjang adalah 80 ππ2. 3.2. Turunan Fungsi Aljabar
Telah dibahas bahwasanya laju perubahan dan kecepatan sesaat merupakan salah satu dari penerapan turunan fungsi.
ππ‘ππ= lim
π₯1βπ₯0
π(π₯1) β π(π₯0) π₯1β π₯0
Jika β = π₯1β π₯0, maka untuk π₯1β π₯0 berakibat β β 0, sehingga dapat dituliskan
ππ‘ππ= lim
ββ0
π(π₯0+ β) β π(π₯0) β
Fungsi πβ² yang didefinisikan dengan rumus πβ² = lim
ββ0
π(π₯0+ β) β π(π₯0) β
Disebut turunan terhadap π₯ dari fungsi π. Domain dari πβ² terdiri dari semua π₯ sehingga limit diatas ada.
NOTASI LAIN
Fungsi πβ² didefinisikan sebagai turunan suatu fungsi π, sedangkan notasi yang lain untuk turunan adalah
πβ²(π₯) = π¦β² =ππ¦ ππ₯ =ππ
ππ₯ = π
ππ₯π(π₯) = π·π(π₯) = π·π₯π(π₯) Lambang π· dan π
ππ₯ disebut sebagai operator-operator diferensiasi yang menunjukkan proses penghitungan turunan.
Lambang ππ¦ππ₯, diperkenalkan olehGottfriend Leibniz (1646-1716) yang merupakan seorang matematikawan Jerman. Notasi turunan dalam bentuk notasi Leibniz adalah
67 ππ¦ ππ₯ = lim
βπ₯β0
βπ¦
βπ₯
Yang merupakan notasi lain dalam bentuk πβ²(π₯). Notasi πβ²(π₯) diperkenalkan oleh Joseph Louis Lagrange (1736-1813), yang merupakan seorang matematikawan Perancis.
Proses mendapatkan turunan disebut diferensiasi . Diferensiasi dapat dipandang sebagai suatu operasi yang dilakukan pada fungsi π dan menghasilkan πβ².
Contoh 3.3 :
Andaikan π(π₯) = 2π₯2+ 3. Berapakah nilai πβ²(1)!
Penyelesaian : πβ²(π₯) = lim
ββ0
π(π₯0+ β) β π(π₯0) β
= lim
ββ0
(2(π₯0+ β)2+ 3) β (2π₯02+ 3) β
= lim
ββ0
(2(π₯02+ 2π₯0β + β2) + 3) β 2π₯02β 3 β
= lim
ββ0
4π₯0β + 2β2
β = lim
ββ0
β(4π₯0+ 2) β
= lim
ββ04π₯0+ 2β = lim
ββ0 4π₯0+ lim
ββ0 2β = 4π₯0+ 0
= 4π₯0
Yang berarti πβ²(π₯0) = 4π₯0, dengan demikian πβ²(π₯) = 4π₯. Nilai dari πβ²(1) = 4.
HUBUNGAN ANTARA DIFERENSIABILITAS DAN KONTINUITAS Menurut definisi turunan merupakan konsep dari limit suatu fungsi.
Sehingga turunan pun dapat dilihat dari sisi sebelah kanan π+β² dan dari
68
sisi sebelah kiri πββ² yang masing-masing definisinya sesuai dengan definisi turunana.
πββ²= lim
ββ0β
π(π₯0+β)βπ(π₯0)
β dan π+β² = lim
ββ0+
π(π₯0+β)βπ(π₯0) β
Selanjutnya apabila kemiringan garis didekati π₯ dari arah kanan dan apabila garis potong π₯ didekati dari arah kiri, maka dapat dituliskan secara umum sebagai
πβ² = lim
ββ0
π(π₯0+ β) β π(π₯0) β
Perhatikan grafik fungsi berikut
Gambar 3.1. Kemiringan Grafik
Definisi 3.3 Fungsi π dikatakan terdeferensial pada selang tertutup [a,b] jika syarat-syarat berikut dipenuhi :
a. π terdeferensial pada (π, π) b. π terdeferensial kanan di π c. π terdeferensial kiri di π
Diferensiabilitas fungsi terletak pada selang [π, +β), (ββ, π], (π, π].
a b
Kemiringan = πββ² π¦ = π(π₯)
Kemiringan = π+β²
69 3.3. TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI
Turunan fungsi Trigonometri digunakan untuk perhitungan dalam dunia nyata, seperti pada bidang Teknik, Fisika dan kehidupan sehari-hari. Sebagaimana pada contoh roda yang berputar, kecepatan titik pada roda tersebut, dll. Oleh karena itu perlu dirumuskan pula turunan untuk fungsi Trigonometri.
TURUNAN FUNGSI SINUS DAN COSINUS
Jika π(π₯) = sin π₯, maka dengan menggunakan rumus turunan dengan rumus definisi turunan sebagai berikut :
πβ²(π₯) = lim
π₯βπ₯0
π(π₯) β π(π₯0) π₯ β π₯0 = lim
π₯βπ₯0
sin(π₯) β sin π₯0 π₯ β π₯0
= lim
π₯βπ₯0
2 cos (π₯ + π₯0
2 ) sin (π₯ β π₯0 2 ) π₯ β π₯0
= 2 lim
π₯βπ₯0cos (π₯ + π₯0 2 ) lim
π₯βπ₯0
sin (π₯ β π₯0 2 ) π₯ β π₯0
= 2 cos π₯0. (1
2) = cos π₯0
Untuk πβ²(π₯0) = πβ²(sin π₯0) = cosπ₯0 , maka πβ²(π₯) = πβ²(sin π₯) = cos π₯.
Jika π(π₯) = sin π₯ dan π(π₯) = cos π₯, keduanya terdefensialkan, maka πβ²(π₯) = cos π₯ dan πβ²(π₯) = β sin π₯, yaitu :
π
ππ₯(sin π₯) = cos π₯
70
Dalam aturan ini dengan mengambil konsep bahwa lim
π₯β0 sin π₯
π₯ = 1 yaitu sehingga dalam pembuktian sin π₯ diatas adalah lim
π₯βπ₯0
sin(π₯βπ₯0
2 ) π₯βπ₯0 =12. Jika π(π₯) = cos π₯, maka dengan menggunakan rumus turunan dengan rumus definisi turunan sebagai berikut :
πβ²(π₯) = lim
π₯βπ₯0
π(π₯) β π(π₯0) π₯ β π₯0 = lim
π₯βπ₯0
cos π₯ β cos π₯0 π₯ β π₯0
= lim
π₯βπ₯0
β2 sin (π₯ + π₯0
2 ) sin (π₯ β π₯0 2 ) π₯ β π₯0
= β2 lim
π₯βπ₯0sin (π₯ + π₯0 2 ) lim
π₯βπ₯0
sin (π₯ β π₯0 2 ) π₯ β π₯0
= β2 sin π₯0. (1
2) = βsin π₯0
Untuk πβ²(π₯0) = πβ²(cos π₯0) = βsin π₯0 , maka πβ²(π₯) = πβ²(cos π₯) =
βsin π₯
Sama halnya dengan pembuktian fungsi sin π₯, pada fungsi cos π₯ juga menerapkan konsep yang sama, bahwasanya lim
π₯β0 sin π₯
π₯ = 1.
Jika π(π₯) = cos π₯ dan π(π₯) = sin π₯, keduanya terdefensialkan, maka πβ²(π₯) = βsin π₯ dan πβ²(π₯) = cos π₯, yaitu : π
ππ₯(cos π₯) = βsin π₯ ATURAN TURUNAN TANGEN, COTANGEN, SECAN, COSECAN
π
ππ₯tan π₯ = π ππ2π₯ π
ππ₯cot π₯ = βππ π2π₯
π
ππ₯sec π₯ = sec π₯ tan π₯ π
ππ₯csc π₯ = β csc π₯ cot π₯
71 3.4. TEKNIK TURUNAN
Pada bagian ini, akan dibicarakan beberapa Teorema dan teknik turunan untuk beberapa fungsi tertentu yang sudah umum digunakan.
Rumus-Rumus Turunan dan bukti turunannya disajikan dalam teorema berikut :
1. Teorema 3.4.1.
π
ππ₯[π] = 0 Bukti.
πβ²(π₯) = lim
ββ0
π(π₯ + β) β π(π₯)
β = lim
ββ0
π β π β = lim
ββ0 0 = 0 Contoh 3.4 :
Jika π(π₯) = 100, maka πβ²(π₯) = 0 untuk semua nilai π₯, yaitu
π
ππ₯[100] = 0 β 2. Teorema 3.4.2.
π
ππ₯[π₯π] = ππ₯πβ1 Bukti.
Misalkan π(π₯) = π₯π, maka πβ²(π₯) = lim
ββ0
π(π₯ + β) β π(π₯)
β = lim
ββ0
(π₯ + β)πβ π₯π β
Dengan menggunakan Teoream Binomial pada (π₯ + β)π diperoleh :
πβ²(π₯) = lim
ββ0
[π₯π+ ππ₯πβ1β + ππ β 1
2! π₯πβ2β2+ β― + ππ₯βπβ1+ βπ] β π₯π β
= lim
ββ0
[ππ₯πβ1β +π(π β 1)
2! π₯πβ2β2+ β― + ππ₯βπβ1+ βπ] β
= lim
ββ0[ππ₯πβ1β +π(π β 1)
2! π₯πβ2β2+ β― + ππ₯βπβ2+ βπβ1]
= ππ₯πβ1
72 Contoh 3.5 :
Dapatkan Turunan dari :
a. π(π₯) = π₯β5 b. π(π₯) = π₯10 c. π(π₯) = π₯ Penyelesaian :
a. π
ππ₯[π₯β5] = β5π₯β6 b. ππ₯π [π₯10] = 10π₯9 c. π
ππ₯[π₯] = 1. π₯0 = 1 3. Teorema 3.4.3.
π
ππ₯[ππ(π₯)] = π π
ππ₯[π(π₯)]
Bukti.
πβ²(π₯) = lim
ββ0
ππ(π₯ + β) β ππ(π₯)
β = lim
ββ0 π [π(π₯ + β) β π(π₯)
β ]
= π lim
ββ0
π(π₯ + β) β π(π₯) β
= π π
ππ₯[π(π₯)]
Contoh 3.6 :
Dapatkan Turunan dari fungsi berikut : a. π(π₯) = 4π₯β8 b. π(π₯) =1
2π₯12 c. π(π₯) = βπ₯β2 Penyelesaian :
a. ππ₯π [4π₯β8] = 4. (β8)π₯β9= β32π₯β9 b. ππ₯π [12π₯12] =12(1
2) π₯β12= 1
4π₯2
c. ππ₯π [βπ₯β2] = (β1)(β2)π₯β3= 2π₯β3
73 4. Teorema 3.4.4
π
ππ₯[π(π₯) Β± π(π₯)] = π
ππ₯[π(π₯)] Β± π
ππ₯[π(π₯)]
Bukti.
π
ππ₯[π(π₯) + π(π₯)] = lim
ββ0
[π(π₯ + β) + π(π₯ + β)] β [π(π₯) + π(π₯)]
β
= lim
ββ0
[π(π₯ + β) β π(π₯)] + [π(π₯ + β) β π(π₯)]
β
= lim
ββ0
π(π₯ + β) β π(π₯)
β + lim
ββ0
π(π₯ + β) β π(π₯) β
= π
ππ₯[π(π₯)] + π
ππ₯[π(π₯)] β
Contoh 3.7 :
Dapatkan turunan berikut ini : a. π
ππ₯[π₯6+ π₯β2] = π
ππ₯[π₯6] + π
ππ₯[π₯β2] = 6π₯5β 2π₯β3 b. ππ₯π [5π₯1/3β π₯2+ 3] = π
ππ₯[5π₯1/3] βππ₯π [π₯2] + π
ππ₯[3] =
5
3π₯β23β 2π₯ 5. Teorema 3.4.5
π
ππ₯[π(π₯)π(π₯)] = π(π₯) π
ππ₯[π(π₯)] + π(π₯) π
ππ₯[π(π₯)]
Bukti.
π
ππ₯[π(π₯)π(π₯)] = lim
ββ0
π(π₯ + β)π(π₯ + β) β π(π₯)π(π₯) β
Jika ditambah dan dikurangi π(π₯ + β). π(π₯) pada pembilangnya, maka diperoleh :
π
ππ₯[π(π₯)π(π₯)] = lim
ββ0
π(π₯ + β)π(π₯ + β) β π(π₯ + β)π(π₯) + π(π₯ + β)π(π₯) β π(π₯)π(π₯) β
= lim
ββ0[π(π₯ + β)π(π₯ + β) β π(π₯)
β + π(π₯)π(π₯ + β) β π(π₯)
β ]
=lim
ββ0π(π₯ + β). lim
ββ0
π(π₯ + β) β π(π₯)
β +lim
ββ0 π(π₯). lim
ββ0
π(π₯ + β) β π(π₯) β
= [lim
ββ0π(π₯ + β)] π
ππ₯[π(π₯)] + [lim
ββ0π(π₯)] π ππ₯[π(π₯)]
Karena lim
ββ0π(π₯ + β) = π(π₯) dan lim
ββ0π(π₯) = π(π₯) diperoleh
π
ππ₯[π(π₯)π(π₯)] = π(π₯) π
ππ₯[π(π₯)] + π(π₯) π
ππ₯[π(π₯)] β
74 Contoh 3.8 :
Dapatkan Turunan dari fungsi π(π₯) = (π₯2β 7π₯1/2)(3π₯β3+ 2)!
Penyelesaian : π
ππ₯π(π₯) = π
ππ₯[(π₯2β 7π₯12) (3π₯β3+ 2)]
= (π₯2β 7π₯1/2) π
ππ₯(3π₯β3+ 2) + (3π₯β3+ 2) π
ππ₯(π₯2β 7π₯1/2)
= (π₯2β 7π₯1/2)(β9π₯β4) + (3π₯β3+ 2) (2π₯ β7 2π₯β1/2)
= (β9π₯β2+ 63π₯β7/2) + (3π₯β2β21
2 π₯β72+ 4π₯ β 7π₯β1/2)
= β6π₯β2+105
2 π₯β72β 7π₯β12+ 4π₯ 6. Teorema 3.4.6
π ππ₯[π(π₯)
π(π₯)] =π(π₯) π
ππ₯[π(π₯)] β π(π₯) π
ππ₯[π(π₯)]
[π(π₯)]2 Bukti.
π ππ₯[π(π₯)
π(π₯)] = lim
ββ0
π(π₯ + β) π(π₯ + β)βπ(π₯)
π(π₯)
β = lim
ββ0
π(π₯ + β). π(π₯) β π(π₯). π(π₯ + β) β. π(π₯). π(π₯ + β)
Dengan menambahkan dan mengurangkan π(π₯). π(π₯) pada pembilang, diperoleh :
π ππ₯[π(π₯)
π(π₯)] = lim
ββ0
π(π₯ + β). π(π₯) β π(π₯). π(π₯) β π(π₯). π(π₯ + β) + π(π₯). π(π₯) β. π(π₯). π(π₯ + β)
= lim
ββ0
[π(π₯).π(π₯ + β) β π(π₯)
β ] β [π(π₯).π(π₯ + β) β π(π₯)
β ]
π(π₯). π(π₯ + β)
=
limββ0π(π₯). lim
ββ0
π(π₯ + β) β π(π₯) β β lim
ββ0 π(π₯). lim
ββ0
π(π₯ + β) β π(π₯) β limββ0 π(π₯). lim
ββ0 π(π₯ + β)
75
=lim
ββ0π(π₯). lim
ββ0[π(π₯)] β lim
ββ0 π(π₯). lim
ββ0[π(π₯)]
ββ0lim π(π₯). lim
ββ0 π(π₯ + β)
Kerana lim
ββ0π(π₯) = π(π₯), lim
ββ0π(π₯) = π(π₯) dan lim
ββ0π(π₯ + β) = π(π₯), maka
π ππ₯[π(π₯)
π(π₯)] =π(π₯) π
ππ₯[π(π₯)] β π(π₯) π
ππ₯[π(π₯)]
[π(π₯)]2 β
Contoh 3.9 : Misalkan π¦ =π₯3β1
π₯2+1, dapatkan ππ¦ππ₯ dari fungsi π¦ tersebut!
Penyelesaian : ππ¦
ππ₯= π
ππ₯[π₯3β 1
π₯2+ 1] =(π₯2+ 1) π
ππ₯[π₯3β 1] β (π₯3β 1) π
ππ₯[π₯2+ 1]
(π₯2+ 1)2
=(π₯2+ 1)(3π₯2) β (π₯3β 1)(2π₯) (π₯2+ 1)2
=3π₯4+ 3π₯2β (2π₯4β 2π₯) (π₯2+ 1)2
=π₯4+ 3π₯2+ 2π₯ (π₯2+ 1)2
SOAL LATIHAN
1. Gunakan definisi Turunan dengan menggunakan limit fungsi untuk mendapatkan πβ²(π₯)!
a. π(π₯) = π₯1/2 b. π(π₯) = 1/βπ₯ c. π(π₯) = 1/π₯2 d. π(π₯) = βπ₯3
76
2. Pergunakan Teorema-Teorema yang sesuai untuk mendapatkan deferensiasi dari fungsi yang diberikan.
a. π¦ = (π₯3β 2π₯2+ π₯ β 3) (2π₯π₯5) b. π¦ = 5π₯ + 1
π₯5
c. π(π₯) = (π₯3+ 3π₯2)2 d. π(π₯) = (2π₯5β π₯2) (π₯+1
π₯2β1) e. π¦ = π₯β7
π₯3+2
f. π¦ = (1
π₯+ 1
π₯3) (5π₯4+ 2π₯)
3. Jika diketahui π(5) = 1, πβ²(5) = 6, π(5) = β3 dan πβ²(5) = 2, dapatkan πΉβ²(5) apabila:
a. πΉ(π₯) = 5π(π₯) + 3π(π₯) b. πΉ(π₯) = π(π₯)π(π₯) c. πΉ(π₯) = 3π(π₯) β 5π(π₯) d. πΉ(π₯) = π(π₯)/π(π₯)
e. πΉ(π₯) = 3πβ²(5) β 2π(5)π(π₯) + πβ²(5)π(π₯)
4. Dapatkan persamaan garis singgung pada grafik dari π¦ = π(π₯) di titik dengan π₯ = β3 jika π(β3) = 2 dan πβ²(β3) = 5.
5. Dapatkan persamaan garis yang menyinggung π¦ = (1 β π₯)/(1 + π₯) di titik dengan π₯ = 2.
6. Dapatkan koordinat-π₯ dari titik pada grafik π¦ = 1 β π₯2 dengan garis singgungnya di titik tersebut melalui titik (2,0)
7. Dapatkan πβ²(π₯) dari fungsi berikut:
a. π(π₯) = sin π₯
tan π₯
b. π(π₯) = csc π₯
tan π₯
c. π(π₯) =sin π₯ sec π₯ 1+π₯ tan π₯
d. π(π₯) = sec π₯
1+tan π₯
e. π(π₯) = tan π₯
sin π₯ cos π₯
77 3.5. ATURAN RANTAI
Andaikan diberikan soal π¦ = (π₯2+ 3)11 dan kita disuruh untuk menyelesaikan dengan rumus turunan yang telah didefinisikan, maka soal tersebut tidak dapat terselesaikan dan kita tidak dapat menemukan π¦β². Apabila diamati, fungsi π¦ tersebut merupakan fungsi komposisi. Andaikan π¦ = π(π’) = π’11 dan π’ = π(π₯) = π₯2+ 3 maka dapat ditulis π¦ = πΉ(π₯) = π(π(π₯)), yaitu πΉ(π₯) = (πππ)(π₯).
Turunan fungsi komposisi merupakan hasil kali turunan π terhadap π’ dengan turunan π terhadap π₯.
Teorema 3.5. Jika π terdeferensial di titik π₯ dan π terdeferensial di titik π(π₯), maka komposisi πππ terdeferensialdi titik π₯ dengan
ππ¦ ππ₯= ππ¦
ππ’.ππ’ ππ₯
Agar lebih memahami aturan rantai ini, maka diberikan beberapa contoh penggunaan aturan rantai di dalam soal.
Contoh 3.10 :
Tentukan turunan dari π¦ = (π₯2+ 2π₯ β 3)11! Penyelesaian :
Misalkan π’ = π₯2+ 2π₯ β 3, maka π¦ = π’11 akibatnya dengan menggunakan rumus aturan rantai diperoleh
ππ¦ ππ₯ =ππ¦
ππ’.ππ’ ππ₯ = π
ππ’(π’11 ). π
ππ₯π₯2+ 2π₯ β 3 = 11π’10(2π₯ + 2)
= 11(π₯2+ 2π₯ β 3)10(2π₯ + 2)
78 Contoh 3.11 :
Dapatkan ππ¦ππ₯ Jika π¦ = βπ₯2+ 3!
Penyelesaian :
Misal π’ = π₯2+ 3, maka π¦ = βπ’ Dengan aturan rantai :
ππ¦ ππ₯ =ππ¦
ππ’.ππ’ ππ₯ = π
ππ’βπ’. π
ππ₯π₯2+ 3 =1
2π’β12(2π₯) = 2π₯
2(π₯2+3)2
Contoh 3.12 :
Dapatkan turunan dari π¦ = 4 tan(π₯2β 1)!
Penyelesaian :
Misal π’ = (π₯2β 1), maka π¦ = 4 tan π’, sehingga dengan rumus aturan rantai :
ππ¦ ππ₯ =ππ¦
ππ’.ππ’ ππ₯ = π
ππ’4 tan π’ . π
ππ₯(π₯2β 1) = 4π ππ2π’ (2π₯)
= 4 π ππ2(π₯2β 1)2π₯ = 8π₯π ππ2(π₯2β 1) Contoh 3.13 :
Jika π¦ = ( 3π₯
π₯2β1)7, tentukan ππ¦ππ₯! Penyelesaian :
Misal π’ = 3π₯
π₯2β1, maka π¦ = π’7, dengan menggunakan rumus aturan rantai :
79 ππ¦
ππ₯ =ππ¦ ππ’.ππ’
ππ₯ = π ππ’π’7. π
ππ₯( 3π₯
π₯2β 1) = 7π’6((π₯2β 1)(3) β 3π₯(2π₯) (π₯2β 1)2 ) = 7 ( 3π₯
π₯2β1)6(3π₯(π₯2β3β6π₯2 2
β1)2 ) = 7 ( 3π₯
π₯2β1)6((π₯β3π₯22β3
β1)2) Contoh 3.14 :
Dapatkan
a. ππ¦ππ₯βsin(5π₯ + 2) b. ππ¦ππ₯cos(sin(2π₯ + 1)) Penyelesaian :
Penyelesaian a.
Misal π’ = sin 5π₯ + 2, maka π¦ = βπ’, dengan aturan rantai diperoleh ππ¦
ππ₯ = π
ππ’βπ’.ππ’ ππ₯ =1
2π’β1/2.ππ’ ππ₯
Dengan cara yang sama menggunakan aturan rantai, maka π’ menjadi ππ’
ππ₯ = π
ππ₯sin(5π₯ + 2) = 5cos(5π₯ + 2) Sehingga
ππ¦ ππ₯ = π
ππ’βπ’.ππ’ ππ₯ =1
2π’β12. 5cos(5π₯ + 2)
=5
2sin(5π₯ + 2)β1/2cos(5π₯ + 2) = 5 cos(5π₯ + 2) 2βsin(5π₯ + 2) Penyelesaian b.
Misal π’ = sin(2π₯ + 1), maka π¦ = cos π’, sehingga dengan rumus aturan rantai menjadi :
80 ππ¦
ππ₯ = π
ππ’cos π’ . π
ππ₯sin(2π₯ + 1) = (β sin π’). (2 cos(2π₯ + 1))
= β2 sin (sin(2π₯ + 1))cos (2π₯ + 1)
= β sin[2 sin(2π₯ + 1) cos(2π₯ + 1)]
= β sin(sin 2(2π₯ + 1)) = β sin[sin(4π₯ + 2)]
SOAL LATIHAN
Carilat turunan dari fungsi yang diberikan berikut ini : 1. π(π₯) = (π₯5β 3π₯3+ 2π₯ + 1)21
2. π(π‘) = (π‘2β 1
π‘3)β3 3. π(π ) =(π 3 1
β2π β3)7
4. π(π¦) = β5 + 3βπ¦3 5. π(π§) = cos ( 1
1βπ§2) 6. π(π₯) = π₯3tan(π₯3+ 3)2 7. π¦ = tan sin(3π₯)
8. π¦ = [π₯ + csc(π₯2+ 3π₯ + 2)]β2 9. π(π₯) = π ππ3( π₯
π₯2β1) 10. π(π₯) = sin π₯
csc(2π₯+1)2
11. π(π‘) = βπ‘2β1
π‘3+1
5
12. π(π₯) = βπ₯ + βπ₯ + βπ₯ 13. π(π₯) =1+csc(π₯2β1)
1+tan(π₯2+1)
14. π¦ = [π₯3+ csc(π₯3β 2π₯)]β3 15. π(π‘) = π ππ3(π₯3+ 3π₯ β 1)
81 3.6. TURUNAN FUNGSI IMPLISIT
Fungsi implisit merupakan suatu fungsi dimana peubah tak bebas dan peubah bebas tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan dinyatkan dengan π(π₯, π¦) = 0. Dengan demikian, diferensiasi atau turunannya dilakukan pada kedua sisi dengan memandang π¦ sebagai fungsi dari π₯ dan juga tidak dapat dihindarkan bahwa digunakan pula aturan rantai dalam proses perhitungannya. Turunan fungsi implisit ini berguna dalam penerapan Turunan yang nantinya akan diterapkan dalam persoalan yang berkaitan.
Contoh 3.15 :
Dengan turunan implisit, dapatkan ππ¦ππ₯ jika 6π¦2+ 3sin π¦ = 2π₯2! Penyelesaian :
Dengan menerapkan turunan pada kedua sisi terhadap π₯ dan π¦ sebagau fungsi dari π₯, diperoleh
π
ππ₯[6π¦2+ 3sin π¦] = π ππ₯[2π₯2] π
ππ₯[6π¦2+ 3sin π¦]ππ¦ ππ₯ = 4π₯
Aturan rantai digunakan disisi kiri karena π¦ fungsi dari π₯, sehingga (6(2π¦) + (3 cos π¦))ππ¦
ππ₯ = 4π₯ (12π¦ + 3 cos π¦)ππ¦
ππ₯= 4π₯ Diselesaikan untuk ππ¦ππ₯, diperoleh ππ¦
ππ₯ = 4π₯
12π¦ + 3 cos π¦
Pada contoh 3.15 diatas, soal memuat peubah π₯ dan π¦ sekaligus.
82
Untuk memperoleh ππ¦ππ₯ dalam peubah π₯ saja, maka π¦ harus dinyatakan secara eksplisit sebagi fungsi dari π₯. Akan tetapi hal ini tidak dapat dilakukan karena ππ¦ππ₯ tetap memuat peubah π₯ dan π¦. Dalam penerapan turunan, ππ¦
ππ₯ biasanya dicari di suatu titik (π₯, π¦) yang telah diketahui, sehingga ππ¦ππ₯ dapat ditentukan nilainya.
Contoh 3.16 :
Dapatkan kemiringan garis singgung di titik (2, 0) pada kurva 3π¦3+ π₯2π¦ β π₯3 = 6!
Penyelesaian :
Tidak mudah menyelesaikan soal diatas apabila π¦ dinyatakan dalam π₯, sehingga turunannya dicari secara implisit.
π
ππ₯[3π¦3+ π₯2π¦ β π₯3] = π ππ₯[6]
π
ππ₯[3π¦3] + π
ππ₯[π₯2π¦] β π
ππ₯[π₯3] = 0 π
ππ₯[3π¦3]ππ¦
ππ₯+ (π₯2ππ¦ ππ₯+ π¦ π
ππ₯[π₯2]) β π
ππ₯[π₯3] = 0 9π¦2ππ¦
ππ₯+ π₯2ππ¦
ππ₯+ 2π¦π₯ β 3π₯2= 0 Dengan menyelesaikan ke ππ¦
ππ₯, diperoleh (9π¦2+ π₯2)ππ¦
ππ₯= 3π₯2β 2π₯π¦ ππ¦
ππ₯ =3π₯2β 2π₯π¦ 9π¦2+ π₯2
83 Di titik (2,0), diperoleh :
ππ‘ππ=ππ¦ ππ₯|π₯=2
π¦=0
=3π₯2β 2π₯π¦
9π¦2+ π₯2 =3(2)2β 2(2)(0) 9(0)2+ (2)2 =12
4 = 3 Contoh 3.17 :
Gunakan diferensiasi implisit untuk mendapatkan πππ₯2π¦2 jika π₯2β 4π¦3 = 100!
Penyelesaian :
Dengan diferensiasi pada kedua sisi π₯2β 4π¦3= 100 diperoleh π
ππ₯[π₯2β 4π¦3] = π ππ₯[100]
π
ππ₯[π₯2] β 4 π
ππ₯[π¦3] = 0 2π₯ β 4(3π¦2)ππ¦
ππ₯= 0 ππ¦
ππ₯ = β 2π₯ 12π¦2
Dengan diferensiasi kedua sisi pada ππ¦ππ₯ diatas, diperoleh π2π¦
ππ₯2= β12π¦2 π
ππ₯[2π₯] β 2π₯ π ππ₯12π¦2
[12π¦2]2 = β21π¦2β 48π₯π¦ππ¦ ππ₯ 144π¦4 Karena nilai ππ¦
ππ₯ telah diperoleh pada perhitungan sebelumnya, maka disubstitusikan keladam πππ₯2π¦2 mejadi
84 π2π¦
ππ₯2= β
21π¦2β 48π₯π¦ (β 2π₯ 12π¦2)
144π¦4 = β
21π¦2+ 8 π₯ π¦2
144π¦2 = β21π¦4+ 8π₯ 144π¦2
SOAL LATIHAN
1. Dengan menggunakan turunan implisit, carilah π¦β² pada fungsi yang diberikan berikut ini :
a. βπ₯π¦ + βπ₯ β βπ¦ = 4 b. 1
π₯+1
π¦= 1 c. π₯+π¦π₯ = π₯2β 1
d. π₯2π¦ + 2π¦ + 3π₯2= 4 e. 3π₯π¦ β π₯π¦2β 4 = 0
2. Dapatkan ππ¦ππ₯ dengan menggunakan diferensiasi implisit : a. π₯2+ π¦2= 100
b. 3π₯2π¦ = (π₯2+ π¦3)1/2 c. sin π₯π¦ = π₯
d. cos π₯π¦2= π¦
e. π₯3π¦ + π₯π¦3+ 5π₯π¦ = 3π₯ f. βπ₯ + π¦ = 10
g. (π₯2+ 3π¦2)99= π₯ h. cos(π₯2π¦2) = π¦
i. sin π₯ + cos π¦ = sin π₯ cos π₯π¦ j. π₯2= cos π¦
1+sin π¦
k. π₯π¦3
1+tan π¦= 1 + π¦2 l. cot π¦
1+sec π¦= π₯3π¦
m. π₯3π¦2β 5π₯2π¦ + π₯π¦ = 1 n. βπ₯π¦ + 7π¦ = π₯
85
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
1. Mahasiswa dapat memahami, menyelesaikan dan mengidentifikasi persoalan dalam bentuk turunan fungsi
2. Mahasiswa dapat menganalisis dan menerapkan aplikasi turunan dalam permasalahan teknik.
BAB 4 :
APLIKASI TURUNAN
86 4.1. LAJU YANG BERKAITAN
Pada bab ini dipelajari mengenai laju-laju yang berkaitan antara besaran satu dengan besaran lain yang saling berkaitan sehingga satu sama lain tidak dapat dipisahkan.
Contoh 4.1 :
Seorang anak minum air dari gelas yang berbentuk seperti kerucut dengan menggunakan sebuah sedotan plastik, yang sumbunya tegak lurus terhadap gelas. Tinggi gelas kerucut adalah 10 dm, dan jari-jari dasar gelas 3 dm. Mula-mula diasumsikan gelas penuh berisi air, anak menyedot air dari dalam gelas dengan kecepatan 3 dm3/menit.
Berapa cepatkah air di dalam gelas berkurag ketika ketinggian air dalam gelas mencapai 5 dm?
Penyelesaian :
Langakah 1 : Gambarkan Soal dan beri label besaran yang diketahui pada soal
Gambar 4.1 Volume Air dalam Gelas
10 dm
3 cm
5 dm
87
Langkah 2 : identifikasi laju-laju perubahan yang diketahui dan laju perubahan yang akan dicari
Diketahui : π¦1= 10 dm π¦2= 5 dm π₯ =3 dm
ππ
ππ‘ = β3 ππ3/πππππ‘ (Tanda minus berarti volume air dalam gelas berkurang)
Langkah 3 : Tuliskan pertanyaan dalam bentuk model matematika berupa turunan fungsi
Ditanya : ππ¦ππ‘|
3
Langkah 4 : Tentukan persamaan yang mengaitkan kuantitas laju perubahan yang dicari dengan kuantitas yang laju perubahannya diketahui
Jawab :
Dari rumus volume kerucut, volume V, dan jari-jari π₯, kedalaman π¦ dihubungkan oleh :
π =1 3ππ₯2π¦
Jika kedua sisi diturunkan terhadap π‘ sisi kanan melibatkan besaran ππ₯/ππ‘. Karena tidak ada informasi tentang ππ₯/ππ‘ maka π₯ perlu dieliminasi sebelum penurunan. Hal ini dapat dikerjakan dengan persamaan segitiga menggunakan rumus perbandingan geometri :
88
π₯ π¦= 3
10 atau π₯ = 3
10π¦
Substitusi persamaaan ini kedalam rumus Volume kerucut, menghasilkan :
π =13π (103 π¦)2π¦ atau π =1009 ππ¦3
Langkah 5 : Turunkan kedua sisi persamaan itu terhadap waktu dan selesaikan turunan yang akan memberilaju perubahan yang belum diketahui.
Penurunan kedua sisi terhadap π‘ diperoleh : ππ
ππ‘ = 9π
100(3π¦2ππ¦
ππ‘) =27ππ¦2 100
ππ¦ ππ‘ ππ¦
ππ‘ = 100 27ππ¦2
ππ ππ‘ Dengan subsitusi nilai π¦ = 3, diperoleh :
ππ¦ ππ‘|
3
=β12
27π = ββ4
9π ππ/πππππ‘
Sehingga kedalaman air dlam gelas berkurang dengan laju sekitar 0.141 dm/menit (tanda minus menandakan air dalam gelas semakin berkurang)
Contoh 4.2 :
Sebuah kapal pengangkut minyak mengalami kebocoran dan tumpahan minyaknya menyebar di lautan dalam bentuk lingkaran dengan jari-jari yang selalu bertambah dengan laju konstan 2 m/detik.
Seberapa cepatkah luas daerah tumpahan bertambah ketika jari-jari pancaran 70 m?
89 Penyelesaian :
Petunjuk : Untuk menyelesaikan masalah seperti di atas, dapat dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut :
Langkah 1 : Gambar dan Beri label besaran yang berubah
Penyebaran tumpahan minyak terlihat seperti Gambar 4.2. berikut
Gambar 4.2. Daerah Tumpahan Minyak Misalkan :
π‘ = waktu (dalam detik) yang diperlukan untuk menumpahkan minyak π = jari-jari tumpahan minyak (dalam meter) setelah π‘ detik
πΏ = Luas daerah tumpahan minyak (dalam meter persegi) setelah π‘ detik
Langkah 2 : Identifikasi laju-laju perubahannya diketahui dari laju perubahan yang akan di cari
Notasi ππππ‘ menyatakan laju perubahan jari-jari terhadap waktu besarnya 2 m/detik
90
Notasi ππΏππ‘ menyatakan laju pertamabahan luas terhadap waktu yang akan di cari. Jadi dinyatakan dengan ππΏππ‘|
π=70
Langkah 3 : Tentuka persamaan yang mengaitkan kuantitas yang laju perubahan luasnya dicari dengan kuantitas yang laju perubahannya diketahui. Dari rumus luas lingkaran diperoleh πΏ = ππ2
Langakah 4 : Turunkan kedua sisis persamaan itu kedalam fungsi waktu, dan selesaikan turunnannya yang akan memberi laju perubahan yang tidak diketahui. Bila πΏ dan π adalah fungsi dari π‘, maka kedua sisi dapat diturunkan terhadap π‘ untuk memperoleh
ππΏ
ππ‘ = 2ππππ ππ‘
Langkah 5 : Evaluasi turunan dititik yang dimaksud ππΏ
ππ‘|
π=70
= 2π(70)(2) = 280 π2/πππ‘
Jadi pada saat π = 70 daerah tumpahan bertambah dengan laju 280 π2/πππ‘
Contoh 4.3 :
Sebuah tangga yang panjangnya 5 m bersandar pada tembok. Lantai tersebut licin, sehingga tangga tersebut tergelincir sedemikian hingga bagian bawah tangga bergerak menjauhi dinding dengan laju 3 m/s ketika bagian bawah berjarak 4 m dari dinding. Berapa cepat bagian atas turun ke bawah?
Penyelesaian : Misalkan :
π‘ = waktu (dalam detik) setelah tangga mulai tergelincir
91
π₯ = jarak (dalam meter) bagian bawah tangga ke dinding π¦ = jarak (dalam meter) bagian atas taangga ke lantai Setiap saat laju bagian bawah tangga adalah ππ₯
ππ‘ sedangkan laju bagian atas ππ¦ππ‘ akan dicari
ππ¦ ππ‘|
π₯=4 jika diketahui ππ₯ππ‘|
π₯=4= 3 π/π
Gambar 4.3. Tangga Bersandar di dinding Berdasarkan Teorema Pytagoras
π₯2+ π¦2= 25
Penguunaan aturan berantai untuk menurunkan kedua sisi terhadap π‘ menghasilkan
2π₯ππ₯ππ‘+ 2π¦ππ¦ππ‘ =Atau ππ¦ππ‘ = βπ₯π¦ππ₯ππ‘ Jika π₯ = 4 maka diperoleh π¦ = 3, karena ππ₯
ππ‘= 3, sehingga menghasilkan
ππ¦ ππ‘|
π₯=4
= β4
3(3) = β4 π/π
Tembok
Tangga 5 m 3 m/s x
y
92
Tanda negatif menunjukkan bahwa π¦ berkurang, yang secara fisik berarti puncak tangga pada dinding bergerak ke bawah.
SOAL LATIHAN
1. Batu dijatuhakn ke kolam tenang menghasilkan riak berbentuk lingkaran yang jari-jarinya bertambah dengan laju 2 m/det.
Berapa cepat laju luas yang akan tertutupi riak bertambah pada akhir 10 detik?
2. Perahu ditarik ke dok dengan tali yang digantungkan pada kerekan dok seperti pada Gambar 5.1.4. Tali digantungkan pada haluan perahu di titik 10 m dibawah kerekan. Jika tali ditarik melalui kerekan dengan laju 24 π/πππππ‘, dengan laju berapa perahu mendekati dok jika tali yang keluar 125 m?
Gambar 4.4. Perahu ditarik ke dok
3. Balon Bulat membumbung tinggi dan volume balon tersebut bertambang dengan laju 3 ππ3/πππππ‘. Berapa cepat laju diameter balon bertambah bila jari jari 8 cm?
4. Seorang laki laki tingginya 1,8 m berjalan dengan laju 0,75 m/detik menuju lampu jalan dengan ketinggian 18 m (Gambar 4.5)
a. Berapa laju panjang bayangan bergerak?
b. Berapa cepat ujung bayangannya bergerak?
Perahu kerekan
dok
93
5. Suatu pesawat terbang pada ketinggian konstan dengan kecepatan 600 mil/jam. Sebuah peluru kendali penangkis pesawat udara ditembankkan pada garis lurus yang tegak lurus lintasan pesawat, sehingga akan menghancurkan pesawat di titik P. Pada saat itu pesawat bergerak 2 mil dari titik P, dan peluru kemdali terletak 4 mil dari P terbang dengan kecepatan 1200 mil/jam. Pada saat itu berapa cepat jarak antara pesawat dan peluru kendali berubah?
Gambar 4.5. Orang Berjalan Menuju Lampu Jalan 4.2. SELANG NAIK, SELANG TURUN, DAN KECEKUNGAN FUNGSI
Selang merupakan himpunan dari titik pada batas bawah suatu titik sampai pada batas atas titik yang menjadi acuan. Penggambaran titik-titik sangat berguna untuk mengetahui bentuk umum suatu grafik fungsi. Akan tetapi bentuk grafik yang diapatkan dari pengeplotan titik-titik hanya memberikan hampiran grafik. Hal ini dikarenakan berapapun titik yang di plotkkan, bentuk grafik hanya berupa perkiraan. Pada sub-bab ini akan ditunjukkan penggunaan turunan untuk menyelesaikan kerumatian seperti penjabaran diatas.
94
Gambar 4.6. Fungsi Naik Turun dan Konstan
Dari Gambar 4.6 diatas, terdapat fungsi yang naik, turun dan konstan.
SELANG NAIK DAN SELANG TURUN
Fungsi naik, turun dan konstan digunakan untuk menggambarkan sifat fungsi pada suatu selang dari kiri ke kanan sepanjang grafik. Pada Gambar 4.6. fungsi naik pada selang (ββ, 0], turun pada selang [0,2], naik lagi pada selang [2,5], dan fungsi konstan pada selang [5, +β).
Berikut ini merupakan gambaran umum tentang naik, turun, dan konstan suatu fungsi.
Gambar 4.7. Definisi Naik Turun dan Konstan naik
turun
naik
konstan
0 2 4 5
naik turun konstan
a b a b a b
f(a)
f(a) f(a)
f(b)
f(b)
f(b)
(a) (b) (c)
95
Berdasarkan definisi yang dapat disimpulkan dari Gambar 4.7. diatas adalah :
Misalkan π didefinisikan pada selang tertentu, dan π, π meyatakan titik-titik pada selang tersebut, maka
a. π naik pada selang itu jika π(π) < π(π) untuk π < π b. π turun pada selang itu jika π(π₯) > π(π) untuk π < π
c. π konstan pada selang itu jika π(π) = π(π) untuk semua π dan π
Fungsi π naik pada suatu selang jika grafiknya mempunyai garis singgung dengan kemiringan posotif dan turun jika grafiknya mempunyai garis singgung dengan kemiringan negatif dan konstan jika grafiknya mempunyai garis singgung dengan kemiringan nol.
Gambar 4.8. Kemiringan Garis Singgung Grafik Fungsi
Misalkan π suatu fungsi kontinu pada selang tertutup [π, π] dan dapat diturunkan pada selang terbuka (π, π), maka
a. Jika πβ²(π₯) > 0 untuk setiap nilai π₯ dalam (π, π) maka π naik pada [π, π]
b. Jika πβ²(π₯) < 0 untuk setiap nilai π₯ dalam (π, π) maka π turun pada [π, π]
naik turun konstan
a b a b a b
π = + π = β π = 0
(a) (b) (c)
96
c. Jika πβ²(π₯) = 0 untuk setiap nilai π₯ dalam (π, π) maka π konstan pada [π, π]
Contoh 4.4 :
Tentukan selang yang menyebabkan fungsi berikut naik, dan selang yang menyebabkan fungsi turun :
a. π(π₯) = π₯2β 3π₯ β 4 b. π(π₯) = π₯3 Penyelesaian :
Penyelesaian a.
Penurunan π akan diperoleh
πβ²(π₯) = 2π₯ β 3 2π₯ β 3 = 0 β π₯ =3
2
Gambar 4.9. Tanda dari πβ²(π₯) Selanjutnya, dari analisa pada Gambar 4.9 diperoleh πβ²(π₯) < 0 jika ββ < π₯ < 3/2
πβ²(π₯) > 0 jika 3/2 < π₯ < +β
Karena π kontinu di π₯ = 3/2 menurut definisi maka π turun pada (ββ,3
2]
3 2
+ + + + + + +
β β β β β β β
97 π naik pada [3
2, +β)
Gambar 4.10. Fungsi π(π₯) = π₯2β 3π₯ β 4 Penyelesaian b.
Gambar 4.11. Grafik Fungsi π(π₯) = π₯3
Turunan pertama dari π adalah πβ²(π₯) = 3π₯2, dari analisa diperoleh : πβ²(π₯) > 0 jika ββ < π₯ < 0
πβ²(π₯) > 0 jika 0 < π₯ < +β
98 Karena π kontinu di π₯ = 0 maka π naik pada (ββ, 0]
π naik pada [0, +β)
Gambar 4.12. Tanda dari πβ²(π₯)
Gabungan hasil-hasil tersebut menyatakan bahwa π naik pada selang (ββ, +β). Terjadi perubahan di π₯ = 0, akan tetapi bukan perubahan dari naik ke turun.
KECEKUNGAN FUNGSI
Misal π dapat diturunkan pada suatu selang
a. π disebut cekung ke atas pada suatu selang jika πβ² naik pada selang tersebut
b. π disebut cekung ke bawah pada suatu selang jika πβ² turun pada selang tersebut
Gambar 4.13. Grafik Cekung ke Bawah dan ke Atas 0
+ + + + + + + + + + + + + + +
(a) (b)
Cekung ke bawah Cekung ke atas
π₯ π₯
π¦ π¦
99
Pada definisi πβ²(π₯) diketahui bahwa fungsi dapat berupa fungsi naik atau fungsi turun. Karena πβ²β² merupakan turunan dari πβ², dimana πβ²
naik pada suatu selang terbuka (π, π) jika πβ²β²(π₯) > 0 untuk semua π₯ pada (π, π) dan πβ² turun pada (π, π) jika πβ²β²(π₯) < 0 untuk semua π₯ pada (π, π). Diperoleh definisi sebagai berikut :
Teorema 4.2.1 :
a. Jika πβ²β²(π₯) > 0 pada suatu selang terbuka (π, π) maka π cekung ke atas pada (π, π)
b. Jika πβ²β²(π₯) < 0 pada suatu selang terbuka (π, π) maka π cekung ke bawah pada (π, π)
Contoh 4.5 :
Tentukan selang terbuka yang menyebabkan fungsi-fungsi berikut cekung ke atas dan selang terbuka yang menyebabkan fungsi cekung ke bawah!
a. π(π₯) = π₯2β 3π₯ β 4 b. π(π₯) = π₯3 Penyelesaian :
Penyelesaian a.
Perhitungan turunan pertama dan kedua akan diperoleh πβ²(π₯) = 2π₯ β 3 dan πβ²β²(π₯) = 2
Karena πβ²β²(π₯) > 0 untuk semua π₯, maka fungsi π cekung ke atas pada (ββ, +β) sesuai Gambar 4.10.
Penyelesaian b.
Perhitungan turunan pertama dan kedua akan diperoleh
100 πβ²(π₯) = 3π₯2 dan πβ²β²(π₯) = 6π₯
Karenaπβ²β²(π₯) < 0 jika π₯ < 0 dan πβ²β²(π₯) > 0 jika π₯ > 0 maka π cekung ke bawah pada (ββ, 0) dan cekung ke atas pada (0, +β) sesuai Gambar 4.11.
4.3. NILAI EKSTRIM
Misalkan π terdefinisi pada selang πΌ yang memuat π
1. π(π) merupakan nilai minimum π pada πΌ jika π(π) β€ π(π₯) untuk semua π₯ dalam πΌ.
2. π(π) merupakan nilai maksimum π pada πΌ jika π(π) β₯ π(π₯) untuk semua π₯ dalam πΌ.
Nilai minimum dan maksimum suatu fungsi pada selang tertentu disebut sebagai nilai ekstrim suatu fungsi pada selang tersebut. Nilai ekstrim suatu fungsi dapat terjadi pada ujung selang. Nilai ekstrim yang terjadi pada ujung selang disebut nilai ekstrim ujung. Suatu fungsi tidak harus memiliki nilai minimum atau maksimum pada selang tertentu.
Teorema 4.3.1
Jika π kontinu pada selang tutup [π, π], maka π memiliki nilai minimum dan maksimum pada selang tersebut.
DI MANA TERJADINYA NILAI-NILAI EKSTRIM? Biasanya fungsi yang ingin kita maksimumkan atau minimumkan akan mempunyai suatu selang πΌ sebagai daerah asalnya. Nilai-nilai ekstrim sebuah fungsi yang didefinisikan pada selang tertutup sering kali terjadi pada titik-titik ujung.