PENGEMBANGAN UANG: PRICING
C. Kontruksi Formula Syar’i
malah mendapatkan beban harga yang lebih tinggi dari pada mereka bertransaksi di bank konvensional.
Kedua, Selain itu, bank syariah mempertimbangkan faktor biaya overhead, cost of loanable fund, dan profit target sebagai faktor penentu marjin pembiayaan. Hal ini menunjukan bahwa penentuan marjin di bank syariah mirip dengan penentuan tingkat kredit pada bank konvensional. Ketiga variabel tersebut merupakan aspek penentu bagi bank konvesional untuk mengambil tingkat bunga yang dibebankan pada suatu pinjaman. Biaya overhead meliputi biaya tenaga kerja, biaya administrasi dan umum, biaya penyusutan, biaya pencadangan penghapusan aktiva produktif, dan biaya lainnya yang terkait dengan biaya operasional bank. Profit target mempertimbangkan premi risiko, cadangan piutang tertagih.
Dengan formula ini, penentuan pricing pada produk pembiayaan yang berbasis natural certain contracts di bank syariah akan terhindar dari fluktuasi suku bunga dan konsep cost of fund, karena itu marjin tidak didefenisikan dengan persentase sehingga tidak ada lagi pemisahan antara cicilan pokok dan cicilan marjin yang diterapkan oleh bank syariah, dan yang ada hanya satu nilai saja yaitu harga jual atau harga sewa.
Berdasarkan pada formula (2), maka marjin yang dapat diterima oleh bank syariah, yaitu:
Komponen yang akan mempengaruhi besar kecilnya marjin yang akan diterima oleh bank (m) adalah harga dasar pembelian (x), total target pembiayaan tahun berjalan yang dianggarkan oleh bank (v), biaya operasional rata-rata tahun berjalan yang telah dianggarkan (c), dan keuntungan wajar yang disepakati oleh pihak bank dan nasabah (z).
Nilai v dan c adalah tetap selama tahun berjalan maka secara matematis komponen terpenting yang dapat memengaruhi besarnya marjin bagi bank adalah harga dasar pembelian atau penyewaan (x), dan keuntungan yang disepakati (z). Bank syariah diharapkan dapat membeli barang yang dimaksud dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan yang lain sehingga harga jual kepada nasabah dapat bersaing dengan kredit bank konvensional. Hal ini dapat dilakukan dengan membina hubungan baik dengan agen-agen barang terkait, atau banyak diminati oleh nasabah.
Akan tetapi jika harga jual atau sewa barang dengan formula ini menjadi lebih tinggi dari harga kredit bank konvensional dengan asumsi bahwa harga beli/sewa dasar yang lebih murah, maka perlu
dilakukan peninjauan kembali nilai-nilai yang ada dalam RKAP, karena bisa saja terjadi mark-up nilai yang tidak rasional, tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, sehingga formula harga jual/sewa ini selalu mengahasilkan nilai yang tinggi. Hal ini dapat mengurangi tingkat efisensi bank tersebut.
Salah satu cara menangani hal ini yaitu dengan melakukan evaluasi terhadap nilai biaya operasional rata-rata tahun berjalan (c) yang tercatat dalam RKAP dimana tidak boleh terjadi mark-up nilai yang tidak rasional. Namun jika nilai c sudah diubah, harga jual/sewa masih tinggi maka komponen v, yakni total target pembiayaan tahun berjalan yang dianggarkan oleh bank syariah, perlu diperhatikan.
Selain hal ini, yaitu dengan menurunkan keuntungan. Jika keuntungan turun sampai batas minimalnya dan harga jual/sewa masih lebih besar dari pada harga kredit di bank konvensional, maka target volume pembiayaan pada opersional yang sama harus diperbesar. Oleh karena itu, penentuan nilai dalam RAKP harus dilakukan dengan hati-hati dan jujur. Karena tidak mungkin melakukan perubahan nilai di tengah tahun berjalan, selain akan mengganggu arus anggaran perusahaan, hal ini juga akan menzalimi nasabah bank.
Jika waktu pelunasan yang dilakukan oleh nasabah satu tahun, maka besarnya cicilan yaitu p/12 dan besarnya marjin bagi bank adalah m.n. Simulasinya dapat disajikan seperti berikut ini:
Misalnya, seorang nasabah ingin membeli sebuah mobil, dan ia memiliki uang sebesar Rp. 10.000.000 sementara harga mobil sebesar Rp. 50.000.000. Untuk mengatasi hal ini maka nasabah tersebut mengajukan pembiayaan kendaraan bermotor dengan akad murabahah ke bank syariah sebesar Rp. 40.000.000. Prediksi bank syariah tentang biaya operasionalnya dalam satu tahun sebesar Rp.100.000.000, prediksi jumlah pembiayaan sebesar Rp.
1.000.000.000 dan keuntungan yang disepakati sebesar Rp.
4.000.000, dan lama pembiayaan 1 tahun. Bagaimana cara
menyelesaikan hal ini? Data pembiayaan, yaitu: (1) Harga pokok mobil Rp. 50.000.000, (2) Uang muka nasabah Rp. 10.000.000, (3) Kekurangan dibayar Bank Rp. 40.000.000, maka penyelesaiannya dapat dilakukan seperti pada tabel 7.2.
Tabel 7.2. Simulasi Formula Alternatif
Hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa keuntungan dengan menggunakan formula yang diajukan kepada bank syariah tersebut menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada yang digunakan sekarang di bank syariah, karena penentuan marjin dengan formula ini dihasilkan dari keuntungan yang wajar setelah menghitung total target pembiayaan dan total biaya operasi selama satu tahun, bukan berdasarkan suku bunga yang berlaku di pasar ataupun suku bunga pesaing sehingga terhindar dari fluktuasi suku bunga.
Formula ini sebagai model alternatif yang sifatnya kompetitif.
Jika formula ini digunakan oleh bank syariah maka dapat membuka pasar nasabah yang lebih luas dan memberikan prospek positif untuk meningkatkan pendapatan bank syariah. Jika formula ini dapat disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat, maka bank syariah akan mampu menembus lapisan besar masyarakat Indonesia yang masih bersikap skeptis terhadap keberadaan bank syariah secara
umum, dan bank syariah secara khusus, karena mereka telah mengetahui bahwa proses penentuan pricing di bank syariah terbebas dari hal-hal yang subhat (gharar) dan nilainya lebih rendah dari pada nilai kredit di bank konvensional.
Selain itu bank syariah harus bisa meningkatkan kualitas SDM- nya yang dapat memberikan pemahaman yang benar kepada calon nasabah agar menyimpan atau mendepositokan dananya di bank syariah. Semakin banyak nasabah yang menyimpan atau mendepositokan dananya di bank syariah, maka semakin banyak pula pembiayaan yang dapat disalukan kepada masyakat. Meskipun keuntungan yang didapatkan sedikit akan tetapi keuntungan tersebut akan terakumulasi menjadi besar sebagaimana yang telah dijelaskan pada halaman sebelumnya.