• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah-langkah yang dilakukan Guru dalam Mengatasi

BAB III METODE PENELITIAN

D. Langkah-langkah yang dilakukan Guru dalam Mengatasi

D. Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam mengatasi

Ketika langkah-langkah diatas sudah bsa dilaksanakan maka guru akan mampu menjadikan siswa lebih kreatif dan inovatif dalam mengikuti proses pembelajaran.

Tabel 11

Daftar jawaban responden tentang metode andragogi dan dialogis mampu membuat siswa lebih kreatif dan inovatif dalam mengikuti pembelajaran

No Jawaban Frekuensi Persentasi %

1. Iya 15 68 %

2. Kadang-kadang 7 32 %

3. tidak 0 0 %

Jumlah 22 100 %

Sumber Data: Hasil olah data dari angket nomor 07 tahun 2013

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa 15 siswa yang menjawab iya atau sering dengan persentasi 68 %, dan 7 siswa yang menjawab kadang-kadang dengan persentasi 32 % serta tidak ada yang menjawab tidak pernah atau dengan persentasi 0 %.

Guru juga harus mendekatkan diri dengan siswa selama proses pembelajaran berlansung dengan cara membuka ruang-ruang dialogis dan pemanfaatan waktu yang tersedia guna mencapai tujuan pembelajaran. Dialog secara bijaksana akan memberikan manfaat beberapa hal sebagai berikut:

1. Menyingkirkan ketidak seriusan yang menghambat 2. Menghilangkan stres dalam lingkungan belajar

3. Mengajak siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran 4. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar

Secara keseluruhan ketika semua pendukung atau peluang mampu untuk digunakan dengan baik dan juga hambatan-hambatan atau permaslahan mampu untuk ditangani maka metode andragigi dan dialogis bisa dijadikan sebagai metode yang terbaik atau lebih berhasil dan menjadi prioritas metode pembelajaran dibandingkan dengan metode yang lainnya dalam proses pembelajaran khususnya dalam peningkatan minat belajar siswa.

Tabel 12

Daftar jawaban responden tentang metode andragogi dan dialogis sebagai metode terbaik dalam proses belajar mengajar

No Jawaban Frekuensi Persentasi %

1. Iya 16 73 %

2. Kadang-kadang 6 27 %

3. tidak 0 0 %

Jumlah 22 100 %

Sumber Data: Hasil olah data dari angket nomor 08 tahun 2013

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa 16 siswa yang menjawab iya atau sering dengan persentasi 73 %, dan 6 siswa yang menjawab kadang-kadang dengan persentasi 27 % serta tidak ada siswa yang menjawab tidak pernah atau dengan persentasi 0 %.

Dari semua hasil responden maka rata-rata siswa menjawab bahwa penerapan metode andragogi dan dialogis mapu menigkatkan minat belajar siswa yang meskipun di awal proses pembelajaran siswa belum terlalu merespon metode ini namun pada akhirnya dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa ternyata guru mempu meningkatlan minat belajar siswa dalam proses pembelajara.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada pembhasan sebelumnya maka dalam bab penutup ini peneliti akan memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan metode andragogi dan dialogis mampu meningkatkan minat belajar siswa SMP Islam Terpadu Al-Fityan School Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa sesuai dengan hasil jawaban 22 responden ada 20 orang yang atau 91 % menjawab bahwa metode metode andragogi dan dialogis mampu meningkatkan minat belajar siswa SMP Islam Terpadu Al-Fityan School Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

2. Banyak faktor yang mendukung penerapan metode andragogi dan dialogis mampu meningkatkan minat belajar siswa SMP Islam Terpadu Al-Fityan School Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, hal ini dapat dilihat atas respon siswa terhadap pertanyaan- pertanyaan guru, buku-buku mata pelajaran yang memang didalamnya ada materi yang mengharuskan guru dan siswa melakukan proses tanya jawab dan dialog dalam proses pembelajaran, sarana dan prasarana serta fasilitas yang ada di dalam kelas. Begitu juga sebaliknya ada faktor penghambat dalam penerapan metode adragogi dan dialogis dalam meningkatkan

minat belajar siswa SMP Islam Terpadu Al-Fityan School Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa adalah kurangnya kedisiplinan siswa dan sikap saling menghargai baik antar siswa dengan guru terkadang masih banyak siswa yang bermain-main dan kurang perhatian terhadap pelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung.

3. Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan- hambatan penerapan metode andragogi dan dialogis dalam meningkatkan minat belajar siswa SMP Islam Terpadu Al-Fityan School Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa di antaranya adalah guru memberikan stimulus kepada siswa agar bisa termotivasi untuk bertanya, menuangkan ide dan gagasannya, guru juga harus mengarahkan pertanyaan pada seluruh siswa di kelas serta tanya jawab harus dilakukan dengan suasana yang tenang serta menyenangkan, dan bukan dalam suasana yang tegang yang penuh dengan persaingan yang tidak sehat antara siswa.

B. Saran-saran

Setelah melakukan penelitian dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian tersebut maka penulis akan memberikan saran untuk dijadikan rekomendasi dalam penerapan metode andragogi dan dialogis mampu meningkatkan minat belajar siswa SMP Islam Terpadu Al-Fityan School Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa adalah sebagai berikut:

1. Kepada orang tua atau keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dan utama harus membimbing, membina dan memberikan perhatian serta mendampingi anak-anaknya dalam belajar.

2. Kepada guru-guru di sekolah agar lebih kreatif menggunakan dan menerapkan metode diantaranya adalah metode andragogi dan dialogis selain metode lainnya yang memiliki relevansi dengan bahan ajar dan kondisi belajar dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Rifa’i. 2003. Desain Sistematik Pembelajaran Orang Dewasa.

Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Aidia, MJ. 2011. Pengertian Pendidikan Formal dan Pendidikan Non Formal. http://kuliahitukeren.blogspot.com. Tanggal 19 Januari 2013.

Samosir. 2000. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Anwar. 2006. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education) Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Suhaenah Suparno. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Fudyartanto. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suprijanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa: dari Teori hingga Aplikasi.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Indrajati Sidi. 2002. Konsep Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill) Melalui Pendekatan Berbasis Luar (Broad-Based Education). Jakarta: Ditjen Dikdasmen.

Ishak Abdulhak. 2000. Metodologi Pembelajaran Orang Dewasa.

Bandung: Andira.

Supriadi, D. 2001. Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah.

Yogyakarta:

J. Moleong. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana. 1999. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Pardjono. 2002. Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill). Dimuat dalam UNY edisi Mei 2002. Yogyakarta: LPM-UNY.

Anisah B. 2003. Teori Belajar Orang Dewasa. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Astuti D. 2003. Pengembangan Kecakapan Hidup (life skill) Melalui Peranan Etos Kerja dan Membangun Kreativitas Anak.

Yogyakarta: Cakrawala Pendidikan Februari. LPM UNY.

S. Nasution. 2004. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono, 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 1998. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Akhmad Muhaimin. (2011). Pendidikan Yang Membebaskan. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Mujiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Syaiful Bahri. (2010). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif; Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.

Rohani, Ahmad. (2010). Pengelolaan Pembelajaran; Sebuah Pengantar Menuju Guru yang Profesional. Jakarta: Rineka Cipta.

Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rajawali.

Shihab, M. Quraish, Ensiklopedi Al-Qur’an: Kajian kosa kata, Vol. 3, Lentera Hati, Jakarta, 2007.

i

Aidia, MJ. 2011. Pengertian Pendidikan Formal dan Pendidikan Non Formal. http://kuliahitukeren.blogspot.com. Tanggal 19 Januari 2013.

Syamsu Mappa. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Anwar. 2006. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education) Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Suhaenah Suparno. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Fudyartanto. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suprijanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa: dari Teori hingga Aplikasi.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Indrajati Sidi. 2002. Konsep Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill) Melalui Pendekatan Berbasis Luar (Broad-Based Education). Jakarta: Ditjen Dikdasmen.

Ishak Abdulhak. 2000. Metodologi Pembelajaran Orang Dewasa.

Bandung: Rosdakarya.

Supriadi, D. 2001. Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah.

Yogyakarta: Sinar Karya.

J. Moleong. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana. 1999. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

ii

dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Astuti D. 2003. Pengembangan Kecakapan Hidup (life skill) Melalui Peranan Etos Kerja dan Membangun Kreativitas Anak.

Yogyakarta: Cakrawala Pendidikan Februari. LPM UNY.

S. Nasution. 2004. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono, 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 1998. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Akhmad Muhaimin. (2011). Pendidikan Yang Membebaskan. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Mujiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Syaiful Bahri. (2010). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif; Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.

Rohani, Ahmad. (2010). Pengelolaan Pembelajaran; Sebuah Pengantar Menuju Guru yang Profesional. Jakarta: Rineka Cipta.

Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rajawali.

Shihab, M. Quraish, (2007). Ensiklopedi Al-Qur’an: Kajian kosa kata, , Jakarta: Lentera Hati

Dokumen terkait