PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian dan Macam-macam Metode
Dalam penelitian ini peneliti membahas tentang penerapan metode andragogi dan dialogis untuk meningkatkan minat belajar siswa di SMP Islam Terpadu Al-Fityan Kecamatan Sombaopu Kabupaten. Gowa, sedangkan yang menjadi sasaran penelitian ini adalah Guru dan Siswa SMP Islam Terpadu Al-Fityan Kecamatan Sombaopu Kabupaten. Peneliti ingin memperkenalkan lebih lanjut SMP Islam Terpadu Al-Fityan Kecamatan Sombaopu Kabupaten.
Animo masyarakat, khususnya pembaca, tertarik untuk menyekolahkan anaknya ke SMP Islam Terpadu Al-Fityan, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten. Peneliti ingin menjadi peserta dan memberikan kontribusi kepada SMP Islam Terpadu Al-Fityan Kecamatan Sombaopu Kabupaten. Tujuan SMP Islam Terpadu Al-Fityan Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.. a) Tujuan umum adalah “Membangun kepribadian Islami yang menyeluruh dan seimbang”.
Penerapan Metode Andragogi dan Dialogis Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SMP Islam Terpadu Al-Fityan di Sekolah Al-Fityan Minat Belajar Siswa SMP Islam Terpadu Al-Fityan di Sekolah Al-Fityan Kecamatan Sombaopu Kabupaten Gowa. Faktor Pendukung Penerapan Metode Androgini dan Dialogis untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa di SMP Islam Terpadu Al-Fityan Kecamatan Sombaopu Kabupaten Gowa. Faktor-faktor yang menjadi penghambat penerapan metode androgi dan dialogis untuk meningkatkan minat belajar siswa di SMP Islam Terpadu Al-Fityan Kecamatan Sombaopu Kabupaten Gowa.
Langkah-langkah yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala penerapan Metode Andragogi dan kendala penerapan Metode Andragogi dan Dialogis dalam meningkatkan minat belajar siswa di SMP Islam Terpadu Al-Fityan Kec.
Metode Andragogi dan Dialohis
Minat Belajar
- Pengertian Minat Belajar
- Peran dan Fungsi Minat
- Cara meningkatkan Minat Belajar
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar menyebabkan perubahan tingkah laku yang relatif permanen dan perubahan itu ditimbulkan oleh kegiatan atau usaha yang disengaja. Menurut wawasan psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar secara etimologis berarti berusaha memperoleh kecerdasan atau pengetahuan.
Kedua, yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Pernyataan tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh para ahli yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang dapat menimbulkan perubahan tingkah laku karena adanya respon terhadap situasi tertentu atau suatu proses internal yang terjadi dalam diri seseorang. Sedangkan pengertian belajar dapat dikemukakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari pengalaman, kecuali perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh proses pendewasaan seseorang atau perubahan yang bersifat intensif atau sementara.
Pandangan lain sebagaimana dikemukakan oleh (Suprijanto, 2002), bahwa pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu perubahan, baik sikap maupun perilaku ke arah yang baik, kuantitatif dan kualitatif, yang fungsinya lebih tinggi dari sebelumnya. Sementara itu, para ahli pendidikan berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan manusia menuju tujuan yang lebih baik yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
METODE PENELITIAN
Definisi Oprasional Variabel
Populasi dan Sampel
Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan data yang diperlukan dan digunakan untuk penyusunan skripsi. Penelitian perpustakaan atau studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dimana penulis memperoleh data dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, jurnal dan karya ilmiah yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini melalui kutipan langsung dan tidak langsung. Penelitian lapangan atau penelitian lapangan adalah teknik pengumpulan data dimana penulis terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan melalui observasi, wawancara dan pemberian angket.
Teknik Analisis Data
Metode induktif yaitu teknik menganalisis data dengan penjelasan khusus kemudian ditarik kesimpulan umum. Metode deduktif, yaitu teknik analisis tradisional dengan penjelasan umum kemudian dengan kesimpulan khusus.
Kondisi Obyektif Lokasi Penelitian
Keberadaan Sekolah Menengah Islam Terpadu Al-Fityan Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa berangkat dari kesederhanaan konsep untuk mengembangkan keluhuran dan keunikan anak dalam pendidikan dan integritas pribadi untuk mencapai peradaban Islam yang tinggi dan universal. Visi Sekolah Menengah Islam Terpadu Al-Fityan Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa adalah “Menjadi lembaga pendidikan Islam terpadu…mewujudkan generasi umat Islam yang unggul dan cerdas”. 28 Harisal, S.Si Lapis 1 Honours Matematika 29 Aswani Asnawi, S.Pd Lapis 1 Honours Matematika 30 Hadijah, S.Pd Lapis 1 Honours Indonesia 31 Arika Rahmawati, S.Pd Lapis 1 Honours Indonesia 32 Ayuni S. Piurul. , M.Si Strata 2 IPS Kehormatan.
38 Urwatul Usqa A, S.Pd Strata 1 Kehormatan Tahfidz Al-Qur'an Sumber data : SMP IT Kantor Sekolah Al-Fityan Kec. Guru tetap berjumlah 19 orang, guru tidak tetap 2 orang, dan sisanya 17 orang berstatus honorer, sehingga jumlah guru di SMP Islam Terpadu Al-Fityan Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa berjumlah 38 orang. Fasilitas di SMP Islam Terpadu Al-Fityan Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa sudah lebih dari cukup atau sangat memadai untuk menunjang proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
Kabupaten Sombaopu Gowa Tabel tersebut menunjukkan bahwa sarana atau prasarana yang dimiliki oleh SMP Islam Terpadu Al-Fityan School District. Penggunaan metode andragogik dan dialogis dalam meningkatkan minat belajar siswa di SMA Islam Terpadu Al-Fityan.
Penerapan Metode Andragogi dan Dialogis dalam
Beberapa resep yang dapat digunakan untuk menciptakan keinginan positif adalah dengan membuat siswa tetap tenang dan memposisikan siswa dengan tepat saat pembelajaran berlangsung, meningkatkan partisipasi aktif pribadi siswa, dan menggunakan media yang menimbulkan kesan baik dengan menekankan pengetahuan dan persiapan siswa. sedang berjuang untuk menerapkan kesuksesan. proses pembelajaran bermakna dan menyenangkan. Berdasarkan tabel diatas terlihat 10 siswa menjawab Ya atau sering dengan persentase 45% dan 12 siswa menjawab kadang-kadang dengan persentase 56% dan tidak ada siswa yang tidak pernah menjawab dengan persentase 0. Secara umum, terlihat minat belajar siswa sebelum penggunaan metode andragogik dan dialogis masih sangat kurang, bahkan siswa cenderung diam dari guru dalam proses pembelajaran, sebaliknya minat belajar siswa setelah penggunaan metode andragogik dan dialogis masih sangat kurang. penerapan metode andragogik dan dialogis ada.
Berdasarkan tabel diatas terlihat 20 orang siswa menjawab ya atau sering dengan persentase 91% dan 2 orang siswa menjawab kadang-kadang dengan persentase 9% dan tidak ada siswa yang tidak pernah menjawab dengan persentase 0 tidak menjawab. . hasil diskusi dengan guru yang terlibat Dengan meningkatkan minat siswa melalui penerapan metode andragogi dan dialogis, siswa mengalami peningkatan minat belajar yang cukup besar dengan menggunakan metode tanya jawab dan diskusi, hal ini dapat terjadi karena metode yang digunakan biasanya diterapkan langsung oleh guru bertanya kepada siswa yang kurang fokus dalam proses penerimaan pelajaran dan pembelajaran, akhirnya siswa yang lain pun ikut konsentrasi. Daftar jawaban responden mengenai penerapan metode andragogi dan dialogis untuk menjalin komunikasi dan hubungan yang baik antar guru.
Berdasarkan tabel diatas terlihat 16 siswa menjawab Ya atau sering dengan persentase 73%, 5 siswa kadang-kadang dengan persentase 23% dan 1 siswa tidak pernah dengan persentase. 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Metode Andragogi dan Dialogi Dalam Meningkatkan Minat Belajar.
Faktor yang Menjadi Pendukung dan Penghambat
Hal ini juga terlihat pada tabel hasil responden mengenai jawaban siswa terhadap metode tanya jawab dan dialog yang merupakan salah satu faktor pendukungnya. Daftar Jawaban Responden tentang Andragogi dan Metode Dialog merupakan metode yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan tabel diatas terlihat 19 siswa menjawab Ya atau sering dengan persentase 86% dan 3 siswa menjawab kadang-kadang dengan persentase 14% dan tidak ada siswa yang tidak pernah menjawab dengan persentase 0 tidak menjawab. .
Terlihat juga bahwa jawaban siswa berkaitan dengan perasaannya terhadap penggunaan metode andragogik dan dialogis. Daftar jawaban responden tentang bagaimana siswa menikmati metode andragogi dan dialogis yang digunakan guru. Berdasarkan tabel diatas terlihat 15 siswa menjawab iya atau sering dengan persentase 68%, sedangkan 7 siswa menjawab kadang-kadang dengan persentase 32% dan tidak ada siswa yang menjawab tidak pernah atau
Tabel di atas menunjukkan bahwa 2 orang siswa menjawab ya atau sering dengan persentase 9%, 14 orang siswa menjawab kadang-kadang dengan persentase 64% dan 6 orang siswa menjawab tidak pernah atau dengan persentase 27. Anda juga dapat melihat hasil wawancara dengan guru mengenai hambatan penggunaan metode andragogi dan dialogis, bahwa pada awal proses pembelajaran siswa yang menyikapi pembelajaran masih sangat sedikit, termasuk ada pula yang masih bermain-main di dalam kelas.
Langkah-langkah yang dilakukan Guru dalam Mengatasi
Daftar jawaban responden tentang metode andragogi dan dialogis dapat menjadikan siswa lebih kreatif dan inovatif dalam mengikuti pembelajaran. Secara umum, bila segala dukungan atau peluang dapat dimanfaatkan dengan baik dan hambatan atau permasalahan dapat diatasi, maka metode andragygical dan dialogis dapat dijadikan metode yang terbaik atau berhasil dan menjadi metode pengajaran yang diprioritaskan dibandingkan dengan metode lainnya dalam proses pembelajaran. khususnya dalam meningkatkan minat belajar siswa. Daftar jawaban responden mengenai metode andragogi dan dialog sebagai metode terbaik dalam proses belajar mengajar.
Dari seluruh hasil responden rata-rata siswa menjawab bahwa penerapan metode andragogi dan dialogis dapat meningkatkan minat belajar siswa. Meskipun siswa kurang begitu menyikapi metode ini pada awal proses pembelajaran, namun pada akhirnya hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mampu meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran. Penerapan metode andragogi dan dialogis dapat meningkatkan minat belajar siswa di SMP Islam Terpadu Al-Fityan Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Berdasarkan hasil jawaban 22 responden terdapat 20 orang atau 91% yang menjawab metode andragogi dan dialogis dapat meningkatkan minat belajar siswa di sekolah menengah Islam terpadu. Sekolah Al-Fityan Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Banyak faktor yang mendukung penerapan metode andragogi dan dialogis yang dapat meningkatkan minat belajar siswa di SMP Islam Terpadu Al-Fityan Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Hal ini terlihat dari jawaban siswa terhadap pertanyaan guru. buku perdagangan yang memuat materi faktual yang mengharuskan guru dan siswa melakukan proses tanya jawab dan dialog dalam proses pembelajaran, sarana dan prasarana, serta fasilitas kelas.
Langkah-langkah yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala penerapan metode andragogi dan dialogis untuk meningkatkan minat belajar siswa di SMP Islam Terpadu Al-Fityan Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa antara lain guru memberikan stimulus kepada siswa agar dapat termotivasi. untuk bertanya, mengemukakan gagasan dan gagasannya, sebaiknya guru juga mengarahkan pertanyaan kepada seluruh siswa di kelas dan tanya jawab hendaknya dilakukan dalam suasana tenang dan menyenangkan, dan bukan dalam suasana tegang yang penuh persaingan tidak sehat antar siswa. Agar para guru di sekolah lebih kreatif dalam penggunaan dan penerapan metode-metode termasuk metode andragogi dan dialogis di samping metode-metode lain yang relevan dengan bahan ajar dan kondisi pembelajaran dalam pembelajaran.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran