BAB XIV LAPORAN RAB PERENCANAAN, PEAKSANAAN DAN PEMELIHARAAN
14.3 Lingkup Pekerjaan Untuk Ahsp SumberDayaAir
14.3.4 LangkahPerhitunganHSP
g. Hitung biaya bahan pokok (ban, pipa-pipa, rubber slovel, ponton pipa) dengan Rumus(10+11+12+13)
h. Hitung biaya operator dengan Rumus(14)
i. Hitung biaya operasi per jam dengan Rumus(15) j. Hitung biaya pemeliharaan peralatan(16)
k. Hitung HSD dengan Rumus(17)
Contoh perhitungan harga satuan dasar peralatan dapat dilihat pada Lampiran SDA-C, Tabel 14.3.7.
b) Evaluasi dan AnalisisData-data c) Menentukan MetodePelaksanaan d) Analisis ProduksiAlat
e) Analisis Kebutuhan Alat
f) Analisis Biaya PenggunaanAlat g) Pekerjaan
BAB XV PENUTUP 15.1
KesimpulanIndonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh dua lautan yaitu Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik serta posisinya yang berada di garis katulistiwa sehingga kondisi pasang surut, angin, gelombang, dan arus laut cukup besar. Hasil pengukuran tinggi pasang surut di wilayah laut Indonesia menunjukkan beberapa wilayah lepas laut pesisir daerah Indonesia memiliki pasang surut cukuptinggi.
Keadaan pasang surut di perairan Nusantara ditentukan oleh penjalaran pasang surut dari Samudra Pasifik dan Hindia serta morfologi pantai dan batimeri perairan yang kompleks dimana terdapat banyak selat, palung dan laut yang dangkal dan laut dalam. Keadaan perairan tersebut membentuk pola pasang surut yangberagam.
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang di batasi punggung-punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil ke sungai utama (Asdak, 1995). DAS termasuk suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. (PP No 37 tentang Pengelolaan DAS, Pasal 1.
Lahan rawa terdapat pada hampir seluruh ekosistem kecuali pada ekosistem padang pasir. Istilah "lahan rawa" lebih umum digunakan dalam bahasa Indonesia sebagai pengganti istilah "lahan basah", walaupun sebenarnya tidak semua lahan basah dapat dikategorikan sebagai lahan rawa. Sedangkan di Amerika dan Eropa, istilah "lahan basah" menunjukan kondisi yang sebalikya yang mana istilah tersebut lebih umum digunakan sebagai pengganti eufimistis untuk istilah "rawa" (Swamp). Menurut Clarkson and Peters (2010) swamps berarti sebuah lahan yang secara tipical berupa campuran dari gambut dan mineral yang selalu tergenang dan biasanya relatif subur karena mendapat sedimentasi dari limpasan lingkungan sekitarnya.
Laut adalah sebuah tubuhair asinbesar yang dikelilingi secara menyeluruh atau sebagian oleh daratan. Dalam arti yang lebih luas, "laut" adalah sistem perairan samudraberair asin yang saling terhubung di Bumi yang dianggap sebagai satu samudra global atau sebagai beberapa samudra utama. Laut mempengaruhi iklim Bumidan memiliki peran penting dalam siklus air, siklus karbon, dan siklus nitrogen. Meskipun laut telah dijelajahidan diarungi sejak zaman prasejarah, kajian ilmiah modern terhadap laut yaitu oseanografibaru dimulai pada masa ekspedisi HMS Challenger dari Britania Raya pada tahun 1870-an. Laut pada umumnya dibagi menjadi lima samudra besaryang meliputi empat samudra yang diakui Organisasi Hidrografi Internasional(Samudra Atlantik,Pasifik, Hindia, dan Arktik) dan Samudra Selatan; serta bagian yang lebih kecil, seperti Laut Tengah,yang dikenal sebagailaut.
Bendungan adalah bangunan yang berupa urugan tanah, urugan batu, beton, dan atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang (tailing), atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk (Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2010 tentang Bendungan).
Kegiatan reklamasi lahan meliputi beberapa kegiatan antara lain reklamasi lahan sawah berkadar bahan organik rendah, reklamasi lahan kering berkadar bahan organik.
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 64 Tahun 1993 Tentang : Reklamasi Rawa Penyelenggaraan reklamasi rawa bertujuan untuk mencapai terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui penyiapan prasarana dan sarana bagi keperluan lahan pemukiman, pertanian, perkebunan, perikanan, industri, dan perhubungan serta pariwisata.
Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian.
Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia.
Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungaiatau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun demikian, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram. Sebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan irigasi dan ini sudah berlangsung sejak Mesir Kuno.
Kebutuhan air pertanian/irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evapontranspirasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air tanah (Hadihardjaja dkk,1997).
Untuk mengetahui besarnya kebutuhan air pertanian di Daerah Irigasi Boro digunakan persamaan Abdurrachim (1974 dalam Utomo 2006) yang dibagi dalam tiga tahap perhitungan, yaitu kebutuhan air konsumtif (Crop Water Requirement), kebutuhan air petak sawah (Farm water Requirement) dan kebutuhan air untuk seluruh pertanian (Project Water Requirement). Kebutuhan air pada lahan pertanian ditentukan oleh faktor penyiapan lahan, penggunaan konsumtif, perkolasi dan kehilangan air selamapenyaluran.
Indonesia merupakan negara yang mempunyai lautan yang cukup luas. Posisinya cukup strategis, yaitu terletak di kawasan khatulistiwa yang berada di antara dua samudera, Samudera Hindia dan Pasifik, dan dua benua, Asia dan Australia. Laut Indonesia yang semula (versi Wawasan Nusantara) seluas ± 3.166.000 km2 menjadi ± 6juta km2 menurut versi ZEE sedangkan luas seluruh laut yang ada di bumi ± 361 juta km2 (WIBISONO, 2005).
Perairan pesisir meliputi pantai dan estuaria (muara sungai) paling banyak dimanfaatkan masyarakat.Pantai merupakan wilayah pertemuan antara daratan dan lautan.
Secara garis besar terdapat 2 kelompok energi yang bekerja di pantai. Kelompok pertama adalah kekuatan erosif dari badai, angin dan gelombang,sedangkan kelompok kedua adalah kekuatan restoratif dari pasang-surut dan arus (ROSITASARI, 2002).
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk memenuhi kebutuhan pertanian dan disamping itu air irigasi bisa juga digunakan untuk keperluan lain seperti untuk air baku, penyediaan air minum, pembangkit tenaga listrik, keperluan industri, perikanan, untuk pengegelontoran roil – roil di dalam kota (Teknik Penyehatan) dan lain – lain.
Sumber air yang digunakan untuk irigasi adalah :
• Air yang dipermukaan tanah : sungai, danau, waduk, dan mataair.
• Air hujan yang ditampung dengan waduk lapangan(Embung)
• Air tanah (GroundWater)
Pemeliharaan jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya melalui kegiatan perawatan, perbaikan, pencegahan dan pengamanan yang harus dilakukan secara terusmenerus.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyudi, S. I. (2007). Tingkat pengaruh elevasi pasang laut terhadap banjir dan rob di kawasan Kaligawe Semarang. J. Riptek, 1(1), 27-34.
Widyantoro, B. T. (2014). Karakteristik Pasang Surut Laut di Indonesia. GEOMATIKA, 20(1).
Diakses Pada 18 Mei 2020 pukul 11.12
Purnama, A. E., Hariadi, H., & Saputro, S. (2015). Pengaruh Arus, Pasang Surut DanDebit Sungai Terhadap Distribusi Sedimen Tersuspensi Di Perairan Muara Sungai Ciberes, Cirebon. Journal of Oceanography, 4(1),74-84.
Thamrin, M., Asikin, S., & Susanti, M. A. (2017). Budi Daya Padi Di Lahan Rawa Pasang Surut Dan Pengaruhnya Terhadap Penggerek Batang Padi. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 36(1), 28-38.
Subagio, H., Noor, M., Yusuf, W. A., & Khairulah, I. (2015). Pengertian dan Potensi Lahan Rawa. Diakses Pada 18 Mei 2020 pukul 21.21
Razaka Dhifan, F., Wijayanti, W., & Adji Murtomo, B. (2014). Waterpark di Kawasan Rawa Pening Kabupaten Semarang (Doctoral dissertation, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro).
Pond, S. and G.L. Pickard. 1983. Introductory Dynamical Oceanography, Second Edition.
Pergamon Press. Canada.Rifardi. 2009.
Belakang, I. L. Upaya Pengelolaan Terpadu Hutan Rawa Gambut Bekas Terbakar di Wilayah Berbak–Sembilang. Diakses Pada 19 Mei 2020 pukul 12.55
Setiadi, D., & Muhaemin, M. N. A. (2018). Penerapan Internet Of Things (IoT) Pada Sistem Monitoring Irigasi (smart irigasi). Infotronik: Jurnal Teknologi Informasi dan Elektronika, 3(2), 95-102.
Kartasapoetra, A.G. 1991. Teknologi Pengairan Pertanian Irigasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Diakses Pada 19 Mei 2020 pukul 15.54
Sani, Asrul. 2008. Analisis Kapasitas Waduk dengan Metode Ripple dan Behaviour (Studi Kasus Pada Waduk Mamak Sumbawa). Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Sarono , W dan Asmoro , W. 2007. Evaluasi Kinerja Waduk Wadas Lintang. Semarang:
Universitas Diponegoro. Diakses Pada 19 Mei 2020 pukul 20.31
Kusuma, W., & Rahardi, P. (2020). PURWARUPA PENGONTROL PINTU AIR BENDUNGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16. Jurnal Ilmiah Informatika Komputer, 23(3), 192-200.
Faishal, A., & Suyono, S. (2013). Evaluasi Ketersediaan Dan Kebutuhan Air Untuk Pertanian Daerah Irigasi Boro Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Bumi Indonesia, 2(4).
7 Permen 11 Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Reklamasi Rawa Pasang Surut. Diakses Pada 20 Mei 2020 pukul 08.31
Luhur, E. S., Muhartono, R., & Suryawati, S. H. (2013). Analisis finansial pengembangan energi laut di Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 8(1), 25-37.
Lubis, A. (2007). Energi terbarukan dalam pembangunan berkelanjutan. Jurnal Teknologi Lingkungan, 8(2). Diakses Pada 20 Mei 2020 pukul 10.29
Indonesia, T. R. K. B. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 725. Diakses Pada 20 Mei 2020 pukul 11.14
Muhlis, A., Darmawani, D., & Effendie, F. (2019, December). Tinjauan Pemeliharaan Bangunan Saluran Irigasi Sekunder Gudang Tengah (GT) Di Daerah Irigasi Riam Kanan Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. In Seminar Nasional Riset Terapan (Vol. 4, pp. C01-C08).
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, Pedoman Eksploitasi Dan Pemeliharaan Jaringan irigasi , Nomor : 12 tahun 2015
https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2019/02/f1644_MDL_Pemeliharaan_J aringan_Irigasi.pdf Diakses Pada 20 Mei 2020 pukul 16.36
Radjulani. Panduan Perencanaan Sistem Jaringan Irigasi. Prodi PTS/PTB/D3 TS. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung 2011. Diakses Pada 20 Mei 2020 pukul 17.31 Direktorat Jendral Sumber Daya Air. (2010). Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi.
Departemen Pekerjaan Umum. Diakses Pada 20 Mei 2020 pukul 19.58
Direktorat Jendral Sumber Daya Air. (2010). Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama (Headworks). Departemen Pekerjaan Umum. Diakses Pada 20 Mei 2020 pukul 20.33 Direktorat Jendral Sumber Daya Air. (2010). Kriteria Perencanaan Bagian Saluran. Departemen
Pekerjaan Umum. Diakses Pada 20 Mei 2020 pukul 22.57
Direktorat Jendral Sumber Daya Air. (2010). Kriteria Perencanaan Bagian Petak Tersier.
Departemen Pekerjaan Umum. Diakses Pada 22 Mei 2020 pukul 08.31
Direktorat Jendral Sumber Daya Air. (2010). Kriteria Perencanaan Bagian Parameter Bangunan.
Departemen Pekerjaan Umum. Diakses Pada 22 Mei 2020 pukul 14.52
Anonim. BAB II. [Online]. http://eprints.polsri.ac.id/125/3/BAB%20II.pdf. Diakses Pada Diakses Pada 25 Mei 2020 pukul 10.00
Pusat Pendidikan dan PSDA. Diklat Teknis Perencanaan Irigasi Tingkat Dasar : Modul 04 Perhitungan Volume, AHS dan RAB. 2016 Diakses Pada 25 Mei 2020 pukul 09.00 Pusat Litbang SDA. Diklat Teknis Perencanaan Irigasi Tingkat Dasar : Perhitungan Volume,
AHS dan RAB. [Online]. http//: www.pusair-pu.go.id. Diakses Pada 25 Mei 2020 pukul 08.31