PENGANTAR PENGAIRAN PASANG SURUT
PengertianPasangSurut
Menurut Pariwono (1989), fenomena pasang surut diartikan sebagai naik turunnya permukaan air laut secara periodik akibat adanya gaya gravitasi benda-benda langit, khususnya matahari dan bulan, terhadap massa air di bumi. Gaya gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua gelombang pasang gravitasi di laut.
TeoriPasangSurut
Meskipun bulan lebih kecil dari matahari, namun tarikan gravitasi bulan dua kali lebih besar dari tarikan gravitasi matahari dalam menimbulkan pasang surut air laut karena jarak bulan ke bumi lebih dekat dibandingkan matahari. Pond dan Pickard (1978) menyatakan bahwa teori ini masih mengasumsikan bahwa lautan homogen menutupi seluruh bumi pada kedalaman yang konstan, namun gaya gravitasi periodik dapat menghasilkan gelombang dengan periode tergantung pada komposisinya.
Faktor Penyebab TerjadinyaPasangSurut
TipePasang Surut
ArusPasangSurut
Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 344, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5801); Persyaratan penyampaian rekomendasi teknis izin penyelenggaraan sumber daya air atau izin pemanfaatan sumber daya air.
Alat-alat PengukurPasangSurut
SISTEM PENGAIRAN PASANG SURUT BERSUMBER DARISUNGAI
Teori Pengairan Pasang Surut BersumberDariSungai
Sub DAS adalah suatu kesatuan kawasan ekosistem yang terbentuk secara alami, air hujan merembes atau mengalir melalui cabang-cabang sungai yang menjadi bagian dari wilayah DAS tersebut.(2). Sub DAS adalah suatu kesatuan kawasan ekosistem yang terbentuk secara alami, tempat air hujan merembes atau mengalir melalui cabang-cabang sungai yang menjadi bagian dari sub DAS tersebut.(2).
SISTEM PENGAIRAN PASANG SURUT BERSUMBER DARI RAWA
SistemRawa
SumberRawa
Jenis-jenisRawa
- Berdasarkan Kondisi Air Sera Flora Dan FaunaYangTumbuh
- Berdasarkan LokasiKeberadaanRawa
- BerdasarkanRasa Airnya
Kegiatan Pertanian BersumberDari Rawa
SISTEM PENGAIRAN PASANG SURUT BERSUMBER DARI LAUT
Definisi Pengairan Pasang Surut BersumberDari Laut
Salinitas air laut di belahan bumi utara umumnya mendekati 34‰, sedangkan di belahan bumi selatan mencapai 35‰. Pada siang hari, organisme ini melakukan fotosintesis dan menghasilkan oksigen yang larut dalam air laut.
Teori Pengairan Pasang Surut BersumberDariLaut
Gaya pasang surut akan berkurang jika jaraknya semakin jauh, sehingga pengaruh Bulan terhadap pasang surut air laut dua kali lipat pengaruh Matahari. Tekanan tinggi di pusat antisiklon mendorong air ke bawah dan berhubungan dengan pasang surut yang tidak normal, sedangkan daerah dengan tekanan rendah dapat menghasilkan pasang surut yang sangat tinggi.
Siklus Air
Gelombang badai dapat terjadi ketika angin kencang menyebabkan air menumpuk di wilayah pantai yang dangkal, dan gelombang badai jika disertai dengan sistem tekanan rendah dapat menaikkan permukaan air laut secara signifikan pada saat air pasang. Pada tahun 1900, Galveston, Texas, mengalami gelombang badai setinggi 5 kaki selama badai yang menewaskan lebih dari 3.500 orang dan menghancurkan 3.636 rumah.
SiklusKarbo
SISTEM PENGAIRAN PASANG SURUT BERSUMBER DARI BENDUNGAN
Fungsi DanManfaatBendungan
Pada musim hujan, sebagian besar air hujan yang jatuh pada daerah tangkapan air akan tertampung, sehingga air yang tertampung pada musim kemarau dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk untuk pengairan lahan pertanian. Dengan membangun bendungan di bagian hulu sungai, kemungkinan terjadinya banjir pada musim hujan dapat dikurangi, dan pada musim kemarau, air yang tersimpan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain untuk pembangkit listrik tenaga air, untuk irigasi lahan pertanian, untuk perikanan, pariwisata dan lain-lain.
Jenis-jenisBendungan
Bendungan retensi (non-spill dams) merupakan bendungan yang sama sekali tidak dapat dilalui air. Bendungan homogen adalah bendungan yang lebih dari separuh volumenya terdiri dari bahan konstruksi yang seragam.
Bagian-bagianBendung
- Tubuh Bendung
- Pintu Air
- DaunPintu
- Rangka PengaturArah Gerakan
- Angker
- Hoist
- PintuPengambilan
- PintuPenguras
- KolamPeredam Energi
- KantongLumpur
- BangunanPelengkap
Merupakan bagian pintu air yang menahan tekanan air dan dapat digerakkan untuk membuka, mengatur dan menutup aliran air. Merupakan baja atau besi yang tertanam pada beton dan digunakan sebagai penyangga rangka untuk mengontrol arah gerak sehingga dapat memindahkan beban dari pintu saluran ke struktur beton.
SpesifikasiTeknis
SISTEM PENGAIRAN PASANG SURUT UNTUK PERTANIAN
Organisasi Operasi dan Pemeliharaan (O&P)DiLapangan
Organisasi Operation and Maintenance (O&M) di tingkat lapangan yang menjadi ujung tombak pelaksanaan kegiatan O&P adalah sebagai berikut.
Luas Wilayah KerjaStafO&P
Perkumpulan Petani PemakaiAir(P3A)
SISTEM PENGAIRAN PASANG SURUT UNTUK IRIGASI
- Sejarah IrigasiDi Indonesia
- Jenis-jenisIrigasi
- IrigasiPermukaan
- IrigasiLokal
- IrigasiDenganPenyemprotan
- Irigasi TradisionalDenganEmber
- IrigasiPompaAir
- IrigasiPasangSurut
- IrigasiDenganPancaran
- IrigasiTetes
- KlasifikasiIrigasi
- IrigasiSederhana
- Jaringan IrigasiSemiTeknis
- Jaringan IrigasiTeknis
- FungiIrigasi
- MetodePemberianIrigasi
Menurut Suharjono, 1994 irigasi adalah sejumlah air yang umumnya diambil dari sungai/bendungan yang dialirkan melalui suatu sistem jaringan irigasi untuk menjaga keseimbangan jumlah air dalam tanah. Salah satu prinsip dalam pengembangan jaringan irigasi teknis adalah pemisahan antara jaringan irigasi dan jaringan limbah.
PERHITUNGAN PEGAIRAN PASANG SURUT UNTUK PERTANIAN DAN
Ketersediaan DanKebutuhanAir
- KetersediaanAir
- KebutuhanAirPertanian
TEKNOLOGI PENGAIRAN PASANG SURUT
PengertianEnergi
Energi pasang surut merupakan suatu bentuk energi yang memanfaatkan perubahan ketinggian pada saat pasang dan surut. Pasang surut akan berubah seiring waktu dan ketinggian tergantung pada posisi relatif matahari, bulan dan bumi. Topografi dan kedalaman laut dalam keadaan tertentu dapat berperan sebagai resonator atau konsentrator pasang surut dan dapat menyebabkan ketinggian pasang surut mencapai 15 m.
Tidak kurang dari 100 lokasi di dunia yang dianggap cocok untuk dibangunnya fasilitas energi pasang surut (SOEPARDJO, 2005) Saat ini terdapat 3 jenis teknologi pembangkit listrik tenaga pasang surut yaitu Tidal Power, Tidal Fence dan Tidal Turbine (DAUD, 2006).
TeknologiPasangSurut
Setelah lebih dari 40 tahun yaitu pada tahun 1966, dibangunlah stasiun French La Ranee di Perancis yang merupakan satu-satunya industri pembangkit listrik arus pasang surut skala besar di dunia (Gambar 1 a dan b). Pembangkit listrik yang digerakkan oleh tenaga pasang surut dengan kisaran pasang surut 8-13,5 meter ini menghasilkan listrik sebesar 240 MW melalui instalasi Pembangkit Listrik Pasang Surut di sepanjang muara Sungai Ranee, dekat Saint Malo (DAUD, 2006). Mekanisme pembangkit listrik tenaga pasang surut bergantung pada faktor meteorologi atau geofisika, termasuk arah dan kecepatan angin, lamanya angin bertiup, dan wilayah yang terkena pasang surut.
Pada saat air laut sedang tinggi dan air laut sedang surut, aliran air tersebut dapat menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik.Dari penelitian diketahui bahwa ada beberapa daerah di Indonesia yang mempunyai potensi energi pasang surut (SOEPARDJO, 2005).
Teknologi Pasang SurutDiIndonesia
Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Daerah yang mengajukan permohonan izin pemanfaatan sumber daya air mendapat prioritas utama.
PERATURAN DAN HUKUM TENTANG PENGAIRAN PASANG SURUT
Perencaan SistemJaringanIrigasi
- Aadanya PermintaanMasyarakkatPetani
- Pelaksanaan Investigasi
- Pembuatan
- PelaksanaanFisik
SistemIrigasi
- SistemIrigasiSederhana
- Sistem IrigasiSetengahTeknis
- SistemIrigasiTeknis
Sistem irigasi ini baik pembangunan maupun pemeliharaannya dilakukan oleh petani dan luas wilayahnya umumnya relatif kecil. Bangunan bendungan terbuat dari bronjong atau tumpukan batu dan bangunannya sangat sederhana dan tidak mudah dibuat. dilengkapi dengan kunci dan alat pengukur aliran air sehingga pendistribusian air tidak dapat berlangsung dengan baik. Pada sistem irigasi ini seluruh bangunan yang ada di dalamnya bersifat semi teknis, strukturnya bisa permanen atau semi permanen, hanya saja tidak dilengkapi dengan pintu air dan alat pengukur debit.
Sistem irigasi ini mencakup seluruh bangunan pada jaringan irigasi teknis, konstruksinya bersifat permanen dan dilengkapi juga dengan pintu air dan alat pengukur debit.
PetaIkhtisar
- PetakTersier
- PetakSekunder
- PetakPrimer
Bangunan
- BangunanUtama
- Bangunan PengukurMukaAir
- BangunanPembawa
- BangunanLindung
- JalanDan Jembatan
- BangunanPelengkap
Untuk pengukuran dan pengendaliannya dapat menggunakan alat ukur Romijn atau apabila fluktuasi salurannya besar dapat menggunakan alat ukur Crump-de Gruyter. Bangunan ini mengatur ketinggian air jaringan irigasi utama sampai batas yang diperlukan untuk menyediakan drainase yang konstan ke bangunan keran tersier. Struktur pengatur harus ditempatkan di tempat yang ketinggian air di saluran dipengaruhi oleh air terjun atau struktur saluran pembuangan yang miring.
Untuk mencegah naik atau turunnya ketinggian air di saluran, digunakan suar tetap atau parit pengatur berbentuk trapesium.
StandarTata Nama
- DaerahIrigasi
- Jaringan Irigassi PrimerDan Sekunder
- Jaringan Irigasi Tersier Dan Kuarter
- JaringanPembuang
Segmen saluran tersier diberi nama sesuai dengan nama kotak yang terletak di antara kedua kotak tersebut. Peta Kuarter diberi nama sesuai dengan plot rotasi, diikuti dengan nomor urut searah jarum jam. Saluran irigasi seperempat diberi nama sesuai dengan lokasi seperempat yang dilayaninya tetapi dengan huruf kecil, misalnya a1, a2 dan seterusnya.
Saluran limbah kuarter diberi nama sesuai dengan petak kuarter tempat pembuangan airnya, dengan huruf kecil diawali dk, misalnya dka1, dka2 dan seterusnya.
Perencanaan SistemJaringanIrigasi
- Penggambaran SistemJaringanIrigasi
- Perhitungan SistemJaringanIrigasi
- Jaringan Irigasi TersierDanKuarter
- JaringanPembuang
Tentukan letak bendungan di sungai, beri nama bendungan sesuai dengan nama sungai pada jaringan irigasi dengan sungai induk atau inisial nama desa yaitu Malangbong. Bagian antara saluran pelimpah dengan bangunan pertama (BM0 – BM1) merupakan saluran utama dan seterusnya. f) Sebutkan bangunan-bangunan yang berada pada saluran sekunder dengan inisial nama desa yang melewati atau yang dekat dengan saluran tersebut, atau bila bukan desa dapat diberi nama sesuai keinginan tetapi pada daerah pengairan. jaringan tidak boleh ada nama yang sama. Selain itu, kita juga perlu menentukan luas saluran yang diperoleh dengan menjumlahkan luas tersebut dengan petak-petak yang diairi oleh saluran sekunder tersebut.
Dalam menghitung dimensi saluran sekunder dan tersier harus ditentukan terlebih dahulu nilai vo agar diperoleh nilai k, n dan m.
LAPORAN PEMELIHARAAN BANGUNAN PASANG SURUT
- DataPendukung Kegiatan
- Jenis-jenis PemeliharaanJaringanIrigasi
- PengamanJaringan Irigasi
- PemeliharaanRutin
- PemeliharaanBerkala
- Penanggulangan/PerbaikanDarurat
- Peran Serta P3A Dalam PemeliharaanJaringanIrigasi
- Indentifikasi DanAnalisis Tingkat
Koefisien AHSP untuk pekerjaan SDA dalam pedoman ini dapat dilihat pada Lampiran SDA-A, Koefisien Komponen Harga Satuan Tenaga Kerja Sumber Daya Air. Contoh perhitungan HSD untuk upah pekerja pada Lampiran SDA-A, Tabel I - Contoh harga satuan dasar upah tenaga kerja, bahan dan peralatan. Perhitungan harga satuan dasar (HSD) bahan yang diperoleh dari hasil galian dapat terdiri dari dua jenis yaitu.
Jarak kuari (apabila bahan dasar batu diambil dari kuari) b. Harga satuan dasar bahan baku atau bahan baku.
LAPORAN RAB PERENCANAAN, PEAKSANAAN DAN PEMELIHARAAN
Rencana KerjaDanSyarat-syarat
Cara perhitungan yang pertama adalah dengan harga satuan, dimana seluruh harga satuan dan volume untuk setiap jenis pekerjaan dihitung. Kontrak harga satuan adalah kontrak pekerjaan yang nilai kontraknya didasarkan pada harga satuan pekerjaan (HSP) yang ditetapkan dan mengikat untuk setiap jenis pekerjaan. AHSP SDA diharapkan dapat menjadi acuan penghitungan harga per satuan kerja (HSP) dengan menganalisis biaya upah tenaga kerja dan/atau tanpa harga bahan dan peralatan konstruksi sebagai koefisien penggunaan bahan, tenaga kerja. dan tenaga kerja. peralatan yang digunakan untuk satuan volume kerja.
Pada Lampiran SDA-A, Tabel 14.I - Contoh harga satuan dasar upah tenaga kerja, bahan dan peralatan, diberikan contoh hasil perhitungan dan pencatatan harga satuan bahan jadi.
Rencana AngaranBiaya(RAB)
NetworkPalnning(NWP)
CPM
Analisis biaya satuan ini menggambarkan perhitungan biaya satuan upah, tenaga kerja dan bahan serta pekerjaan yang dirinci secara teknis dari suatu metode pekerjaan dan asumsi-asumsi yang sesuai dengan yang diuraikan dalam spesifikasi teknis, gambar desain dan komponen biaya satuan, baik untuk kegiatan rehabilitasi/pemeliharaan, serta peningkatan prasarana PU. Gambar 14.1 menunjukkan komponen harga satuan tenaga kerja, menunjukkan setiap struktur dan komponen yang membentuk interaksi antara harga satuan dasar (HSD) tenaga kerja, HSD alat, dan HSD. Untuk menghitung harga satuan pekerjaan perlu ditentukan harga acuan bahan acuan upah sebagai HSD untuk pekerjaan di tempat kerja.
Analisis bahan HSD memerlukan data harga bahan baku, serta biaya transportasi dan biaya produksi bahan baku hingga bahan olahan atau jadi.
Bartchart DanKurvaS
Kegunaan Dan Struktur AnalisisHargaSatuan
- Kegunaan AnalisisHargaSatuan
- Struktur AnalisisHargaSatuan
Analisis ini digunakan sebagai dasar penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS) atau perkiraan pemilik (OE) dan perkiraan harga perencana (HPP) atau perkiraan teknik (EE) yang dilaporkan sebagai item pembayaran suatu pekerjaan. Analisis HSP ini merupakan bagian dari dokumen kontrak harga satuan, dan harus disertakan beserta rinciannya sebagai lampiran yang tidak terpisahkan, serta sebagai alat untuk menilai kewajaran penawaran. Nilai kontrak adalah berapa kali HSP dikalikan dengan volume masing-masing jenis pekerjaan sesuai dengan daftar kuantitas dan harga (bill of quantity, BOQ) yang tercantum dalam dokumen penawaran.
Biaya overhead dan keuntungan belum termasuk pajak yang harus dibayar, besarnya sesuai ketentuan yang berlaku.
Lingkup Pekerjaan Untuk Ahsp SumberDayaAir
- Umum
- KoefisienAHSP
- Analisis Harga SatuanDasar(HSD)
- Langkah Perhitungan HSDTenagaKerja
- Langkah PerhitunganHSDBahan/Material
- Langkah Perhitungan HSDBahanJadi
- Langkah Perhitungan HSDBahanOlahan
- Langkah PerhitunganHSDPeralatan
- LangkahPerhitunganHSP
- Pekiraan (Estimasi)BiayaPekerjaan
Struktur harga satuan dasar bahan. banjir), di laut (pasang surut) dan ketersediaan bahan berkualitas buruk serta penggunaan semen jenis khusus. HSD untuk bahan terdiri dari harga bahan baku, atau HSD untuk bahan baku, HSD untuk bahan olahan, dan HSD untuk bahan jadi. Misalnya harga bahan baku (Rp 1) per m³. 4) Menentukan biaya peralatan dan sewa atau biaya operasional yang akan digunakan untuk mengubah bahan mentah menjadi bahan olahan, untuk harga base camp atau tempat kerja.
Ada dua jenis peralatan yang digunakan untuk menunjang langsung penyelesaian pekerjaan (misalnya pengaduk beton, vibrator).
PENUTUP