• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJUAN TEORITIS

A. Kajian Teori

4. Lego

membangun dan menciptakan situasi permainan yang menyenangkan.

4. Lego

23

c. Desain Lego

Lego berasal dari perusahaan perkayuan milik Ole Kirk Christiansen dari Billund, Denmark. Plastik datang ke Denmark setelah Perang Dunia II dan ia membeli beberapa mesin injeksi plastik pada tahun 1947. Salah satu mainan modular pertama yang dibuat adalah mobil mainan yang dapat dibongkar dan disatukan kembali. Pada tahun 1947, Ole Kirk dan Godtfred membeli pola blok bangunan plastik yang saling terkait yang dibuat oleh perusahaan Kiddicraft.

Produk Kiddicraft Self-Locking Building Bricks ini dikembangkan dan dipatenkan di Inggris oleh Mr. Hilary Harry Fisher Page, warga negara Inggris.

Pada tahun 1949, Reading Group mulai memproduksi batu bata serupa, menyebutnya bata pengikat otomatis. Belakangan, batu bata Lego dikembangkan dari bahan selulosa asetat, berdasarkan balok kayu tradisional yang dapat ditumpuk satu sama lain tetapi direkatkan. Produk ini memiliki beberapa tonjolan bulat di bagian atas dan alas berbentuk persegi panjang berlubang. Batu-batu itu saling menempel, tetapi tidak terlalu kuat sehingga tidak bisa dipisahkan.

Pada tahun 1953 batu bata ini diberi nama baru Lego Mursten atau Bata Lego. Awalnya pembeli tidak menyukai produk plastik, memilih mainan yang terbuat dari kayu atau logam. Banyak pengiriman Lego dikembalikan karena penjualan yang buruk. Pada tahun 1954, Godtfred menjadi CEO Junior Grup Lego. Diskusi Godtfred dengan pembeli asing menghasilkan ide sistem mainan dengan beberapa mainan dalam satu jalur produksi. Godtfred mengevaluasi semua produk yang tersedia dan memutuskan bahwa blok bangunan plastik paling cocok dengan sistem. Pada tahun 1955, Lego merilis The City karena merupakan sistem blok bangunan. Balok bangunan ini diterima dengan baik oleh pasar tetapi memiliki beberapa masalah dari sudut pandang teknis kemampuan mereka untuk menempel sangat terbatas dan batu-batu ini tidak terlalu serbaguna. Pada tahun 1958 batu bata ini dibuat dengan silinder berlubang. Ini meningkatkan kekuatan bagian bawah meningkatkan cengkeraman dan kemudahan penggunaan.

Pada akhir 1990-an, Reading Group merilis berbagai model baru yang secara khusus menargetkan demografis tertentu. Garis Bionicle menggunakan potongan Teknik dan cetakan khusus untuk membuat figur aksi untuk anak laki-

laki, sedangkan Belville adalah garis yang lebih tradisional untuk anak perempuan dengan figur besar yang bisa didapat seperti garis Teknik. Grup "Lego 4 Junior".

Pada tahun 2003, Grup Lego meluncurkan sistem operasi Clickits baru yang ditujukan untuk anak perempuan, yang terdiri dari aksesori dan aksesori plastik yang dapat disesuaikan. Pada tahun 2004, Lego menambahkan blok Quatro untuk anak usia 1-3 tahun. Sama seperti Duplo, batu bata Quatro berukuran empat kali lebih besar dari batu bata Lego biasa dan kompatibel dengan batu bata Duplo. Di tahun yang sama mereka membuat rangkaian tema Knights Kingdom lainnya.

Beginilah perkembangan permainan Lego dari tahun ke tahun. Awalnya permainan ditujukan untuk anak usia 1-3 tahun dengan tingkat kesulitan yang tinggi hingga kemudian diubah menjadi bentuk sederhana seperti bentuk binatang, rumah, dan lain-lain. Untuk melihat kemampuan kognitif anak usia dini, peneliti melakukan penelitian ini untuk mengembangkan model Lego agar anak lebih tertarik untuk memainkan permainan tersebut di masa mendatang.

Menurut Luo dan kawan-kawannya bahwa dalam menggunakan desain diperbolehkan untuk melihat beberapa karya lain untuk dijadikan bahan rujukan pada karya kedepannya selama hal tersebut tidak keluar dari procedural, adapun prosedurnya antara lain seperti Amati, atau observe adalah proses penting dalam berkreasi dan kreativitas. Makin banyak mengamati, makin banyak referensi yang kita dapat. Lalu Meniru atau jiplak, dimana proses membuat ulang karya yang kita amati tadi, hanya kemudian agar tidak terlalu sama maka lakukanlah Modifikasi.

Kalau dilihat secara prosesnya ATM ini tidak ada yang salah, proses ini baik dan sah-sah saja dilakukan.6

d. Manfaat Lego

Seperti halnya game blok bangunan, permainan Lego membutuhkan logika dan analisis dari para pemainnya. Selain merakit, Lego juga memiliki kelebihan

6Luo, S. J., Yue, Y., Huang, C. K., Chung, Y. H., Imai, S., Nishita, T., & Chen, B. Y.

Legolization: Optimizing lego designs. ACM Transactions on Graphics (TOG), 2015, 34(6), 1-12.

25

seperti menghubungkan ide saat bermain bersama. Selain itu, permainan Lego dimulai dengan proses yang sistematis yang diawali dengan bangunan seperti apa yang dibuat dan bagaimana cara membangunnya. Padahal permainan Lego memiliki banyak manfaat untuk anak-anak otak kiri terlibat karena permainan ini adalah tentang perakitan. Karena kemampuan menalar, menganalisa dan mengarang merupakan fungsi otak kiri. Nah, dengan bantuan permainan ini, kemampuan otak kiri anak diasah.21

Manfaat perkembangan bermain dengan menggunakan Lego adalah merangsang kreativitas, imajinasi, konsentrasi, dan akurasi anak. Selain itu, dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan motorik halus dan keterampilan kognitif anak, karena ketika mereka bermain dengan Lego, anak-anak menyeimbangkan orientasi tangan mereka saat merakit Lego dan keterampilan kognitif mereka ketika mereka berpikir tentang bagaimana melakukan sesuatu dengan Lego. Menurut Rani Yulianty keunggulan dari permainan Lego adalah:

1. Belajar menciptakan visi tentang seperti apa bangunan yang diinginkan pada akhirnya. Biasanya visi dirumuskan di awal sehingga menjadi pedoman untuk implementasi selanjutnya.

2. Belajar memahami pondasi. Langkah pertama dalam membuat Lego adalah membuat pondasinya.

3. Memahami alat, ada beberapa cara untuk membangun struktur atau kerangka yang kokoh, terkadang saat anak merangkai kaki menjadi bentuk yang diinginkan kreativitasnya akan lebih halus dan imajinasinya juga akan berkembang.22

4. Kembangkan logika dan pemecahan masalah, Lego melatih kemampuan

21Agus n. cahyo, gudang permainan kreatif khusus asah otak kiri anak (Jogjakarta:

flashbooks, 2011), h. 55.

22Rani Yulianti Ankasa, Permainan Yang Meningkatkan Kecerdasan Anak (Jakarta:

Lascar, 2014).

logika anak untuk mengikuti langkah-langkah menyusun bentuk yang diinginkan.

5. Meningkatkan keterampilan sosial dan kerja sama saat anak bermain Lego bersama temannya, anak secara tidak langsung melatih komunikasi kelompok dan mengungkapkan ide. Menurut CNN Indonesia, keunggulan Lego adalah:

a) Perkembangan keterampilan spasial Menurut beberapa peneliti, anak yang menyukai bangunan cenderung lebih maju dalam perkembangan keterampilan spasialnya.

b) Keterampilan matematika memiliki efek jangka panjang yang positif dalam sebuah studi di mana anak berusia 4 tahun bermain dengan Lego.

Dokumen terkait