• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKS - Kuis

Dalam dokumen SKRIPSI - Digilib IAIN Palangkaraya (Halaman 94-100)

()()

( Penda t selarna

KBM

litl.rk

barLr PK)sentas!'

t 2.5 15.6 9..1

2l .9 l.s

I1.9

l

5 7 tl

'7

J

l:l

[{ata-r'ala

=

I (r. () l{ (lir l.id:rk bcrnran Iirat

Prosentltse 6.1 liata-rata

-

(r,2,1{,

Keterangan :

f=

frekuensi rata-rata.

7o:

prosentase

Dari

tabel

di

atas

terlihat

pada uraian

nomor I

nrenggambarkan perasaan siswa yang scnarrg mengikuti adalah 84,4

%

dan

l2.s %

lidak scnang. Uraian no.2 nrengganrbarkan rentang perasaan siswa terhadap komponen pembela.iaran

yakni materi, I-KS kuis,

suasana kclas tlarr cara nrenga.iar gurtr. 1-erlihat bahwa 81,3 %o sisrva senang terhadap

rratcri

yang

dibcrikan

tlarr 18.8

% tidak

scnang' 87.5 o/o senang terhadap

l.KS dan

I2,-5 o/, g141L scnang.

Kenrudilr)

unrrrk

67

uaian,o 6 yang

menggambarkan tentang pendapat siswa dengan komponen

KBM,

untuk

materi

84,4 o/o siswa menyatakan baru,

dan ls,6 %

ridak

banr. Ljntuk LKs

90.6 %r sisu.r menyalakan baru, dan 9.4 menyatakan tidak baru.

untuk kuis,7g,r

% siswa menyatukan baru.

dan 21,9 %o menyatakan

tidak

baru. Kemudian untuk suasana belajar dengan nrodcr

ini.

7-5 ()/,

baru pemah

nrengikuti.

dan 25 %o menyatakan tidak baru. Untuk

cara

nrengajar gur.u. 7r{,

r

,)/<,

siswa menyatakan baru, dan 21,9 %o menyatuknn tidak baru, karena pemah mengikuti.

Pada

uraian nonror 7. yang

menggambarkan

tentang bagaima.a.iika

semua pcr,jararr

diajarkan dengan menggunakan model

ini,

menyatukan bahwa g7,5 siswa banr mengikuti, dtrr

12,5

menyatakan

tidak

baru.

untuk

uraian

nomor g,

tentang manfant pc.mberajar*n crrrrgarr model

ini

93,8 % siswa menyatakan bermanfaat, dan 6,4 siswa menyalakan tidak berrranraat.

5.

Hasil Belajar

Siswa

Hasil

belajar siswa seterah belajar dengan diterapkan

modcl

pembera.iaran

k.operntir.tipc

STSD pada pokok bahasan gaya dapat kita lihat pada tabel

tli

bawah

ini

:

Perhitlrngan tingkat ketcrc[paian (tingkat pcnguasaarr) siswa

tlihitung t1c,ga,

pc,rsa,raarr rli bawah

ini

:

'rK

(%)

=

.sKorDruktimum

---4-xt1o,y,

Dengan nrenggunakan persamaan

di

atas, diperoreh

tingkar

ketercapaian pemberajaran dengan penerapan

model

pembelaiaran

kooperatil tipe S'I'AD

60.07

%.

Menurut

kritcria

tlari

Suharsimi, hal ini di

nrasukarr daram

kategori siswa

tercapai.

l)apat di si,rpulkan rrcrga,

ntenggunakan penerapan nroder pembera.faran

kooperatif'tipc

s.r.AD patra pokok hahasa,

g,r,.

hasil belajar fisika tcmrasuk kategori baik

/

tercapi,i.

6ti

I|.

l'rrrr b:t h:rsa rr

l.

Pengclolaan

Modcl Pombelajaran Koopcratif 'I'ipc STAI) -l'erlihat

dari hasil yang diberikan oleh

pengamat

untuk

pengelolaan pemhelriararr rrri

sudah nrenuniukim

hasil

yang

cukup baik. Hal ini

<lapat

dilihat rlari

peningkaran kareg.r.i penilaian vang diberikan oleh pengarnat terhadap pengelolaan pemhela.jaran ini.

oleh

l<arena

itu

dapat dikatakan bahwa penerapan moder pembelajaran

kooperaril'tipe S'I'AD

pada pokok bahasan gaya

di

kelas

VIII SITPN- l

,'r,lendawai sudah rerlaksanl tlengan.

Menurut kriteria

pada instrumen

nilai

rata-rata

kategori

selama lrembelajaran berlalgsung adalah 2,95 yang dikategorikan baik.

2.

Aktivitas Guru

dan Siswa

Dari hasil

penelitian menunjukan bahwa

aktivitas

gr.ru selama pernberajaran meme^uhi peranannva scbagai seorang guru.

curu

bertindak baik sebagai pcnrbinrbing/pengclola kcr*s.

jaga

sebagai dsnlonstrator, mediator,

fasilitator, dan evalualor. Ilal ini dibuktiktn

ticrrgarr

paling

donrinannya perlama

dari

analisis data.

yaitu

mengamati kegiatan siswa, discbatrkan

guru

harus sclalu mcngontror siswu yang bekerja daram kcrompoknya masing-rnasing -vaug cenderung tidak tenang dan menimbulkan keributan

jika

tidak selalu

dikontrol

oleh guru.

IIal inijuga

disebabkan oleh besamyajurnlah kerompok yang ada, yaitu 6 kelompok.di daram satLr kelas.

Demikian pula untuk

a-ktivitas

siswa, cari

anarisis

data terrihat

bahrva

yang

parirg dominan adalah bekerja dcngan menggunakan

LKS,

maka dapat

.ikatakan,

bahwa rlcngan menerapkan model pcmberajaran

ini,

siswa

mcmiriki

kesompatan yang banyak

unluk

heruj.r dan bekerja sama dengan siswa yang rain. waraupun untuk aktivitas siswa yang tidak rr:rcvnn ada

ditenrui

sekitar

5,2

oz

yang

merupakan

jumlah

yang

cukup kecir.

cran dapal

diliataka.

bahwa clalam pembelajaran

ini

masing-masing siswa merasa berlanggung

jawab

atas se tiap kelompoknya, sesuai dengan

ciri-ciri

utama sistem pembelajaran koopcratif..

()()

3.

Keterampilan Kooperatif Tipc STAD

Dari data hasil

pengantatan

oleh

pengamat,

bahwa ketcrampilan kooperatil

varrg

dilatihkan

semua dapat terlaksana dengan

baik. Hal ini

menrbuktikan bahwa tlengarr nxrdcl pembelajaran

ini siswa

sebagian besar

mau dan

bersedia sebagai

partisipan yang aktil walaupun ditemui plrla

sebagian

kecil siswa membuat ribut dan tidak aktiI

Dcngan

kecenderungan anak-zrnak

yang masih suka bermain

sehingga

menimbulk:m suara

);rnB

sedikit gaduh, tetapi guru dapat menekan

kegaduhan

tersebut dengan

mengarvasi clen

mengontrol disctiap kelompok,

kegaduhan tersebut

dapat ditekan nrerrjadi lebih

rerranil.

Secara umum dapat dikatakan bahwa hasil belajar

efcktiisiswa

rcr.capai dcngan baik.

4. Respon

Guru

dan Siswa

Terhadap Model Pcmbelajaran Kooperatif Tipc S'l'Al)

Dari

hasil angket respon guru terhadap pembelajaran

ini,

100 Vo gLrru

nrcnilai blhua

konrponen-konrponcn pembelaiaran

kooperatif

sangat nrembantu.

(juru

.juga berpcndapar bahwa dengan cara

ini

memudahkan guru menyampaika.n materi tanpa guru banyak bicirra tli depan kelas

tctapi

nrenuntut

guru

dalam beraktivitas dan n:enrpc.rtialar:r penguasaan

rlalcri

dan bagi siswa yang cerdas

tlar kreatil

akan cepat menyerap mareri yang disarnpaikan dan

juga melatih keberanian siswa untuk tampil menyampaikan kesulitan-kesulitan yurg

dihadapi. Disamping

itu,

model pembelajaran

ini,

dalanr menyusu

r

persiapan 1:cnrbclajarln.

guru

nrenrcrlukan

waktu

clan

tlana yang cukup tcrsita. Scrta n,atcri pclaiaran

1,arrg atllr sebagian

yang tidak tercapai, karena waklu yang cukup

terbatas..

dan juga nrol\sssl

kelompok kadang

tidak terkontrol

sehingga ada saja siswa yang

pasil'dan

hanya

nrailr-lrain

dan

ribut di

ruang kelas.

(luru.juga

berpendapat bahwa nrodcl pcnrbcla.jaran

koopcratil'tipc S'|AD ini dapat dan layak digunakan dan

dikembangkan

pada pokok materi yang

acla

hubungannya. Sorta dapat juga dijadikan salah satu strategi utama dalanr pcmbelajaran tisika.

bila disertai usaha guru yang mampu menciptakan proses belajar nrengajar yang nrenarik bagi

70 siswanya. Sehingga daya serap dan keberhasilan yang

diketahui n,elalui

urnpan

balik

anrar guru dan sisu,a pada hasil heiajar siswa.

Dari

angket yang

di isi oleh

semua siswa, maka angket res ron siswa tcntang mocrcl Pcmhcl;rjanrrr

Ktxrpcrutil' dcngan tipc S-lAI) yang tlitcr.lpktn olch pcnr.lili

rrrcrrurriukurr sctragiart bcsitr siswit lllcrasa scrlang tlerrgarr pcrrcraparr nrodel pcnr bcla.jar.irrr

ini,.jlglt

,lcrrg:rrr

kompo^en

penrbela.iaran

ya,g

berupa

nrateri. r,KS, kuis, dan cara nreng,jr,r

gLrru, Akarr tetapi,

tlntuk

suasana kelas sebagian besar merasa

tidak

senang,

hal ini

disebabkan srrasaui.r

ccnderung gaduh. LIntuk interaksi guru dan sis_wa mau-.un sisrva antar sisu,a dapat rclciptu dengan

baik

sehingga

tercipta

hubungan sosial

yang baik. Itul*r

salah sarunya

kira

pcrru

bekerja sama satu dengan yang lain dalam hal kebaikan.

Disamping itu .juga, sebagian siswa juga banyak berpondapat hahwa

nrotlcl

pembelajaran

ini

adalah baru. dan mereka senang mengikuti proses berajar mengajar trengar, menggunakan metode

ini.

Scdangkan sisanya tidak baru, karena model pembelalaran

ini

ada sebagian guru yang pemah menerapkannya.

Untuk

pokok bahasan gaya. yang mcnggun,karr model penrbelajaran

ini.

sebagian siswa

pemai

mengikuti

di

tenrpat mcreka privat

rcs.

dan sisanya scbagia. belum pcrnah. Kcmudian untuk keterargan apa.kah nrodcl pembclaia'rrr ini bermanl'aat atau

tidak,

sebagian menyatakcrn bermanlirat dan seballiannya ragi

melylrnka.

tidak

bermanl'aat.

Diiihar dari

pen<lapat

yang

sudah disebutkan

tadi,

dapat dikatakan rasa kesetiawanan, bertanggung

jawab bersama, saling menolong antar individu

anggora kelompok satu dengan kelompok yang tain

terjalin

dengan

baik.

sohingga dalam keronrpok masing-masing

tercipta

kebersamaan

dalam

mencapai kesuksesar

kelompoknya

nrasing- masrng.

5.

Hasil Belajar

Siswn

Setelah

dilakukan penelitian.

hasilnya

terlihat

bahwa

hasil belajar lisika siswa

parta

pokok hahasan gaya cukup tneningkat setelah diterapkan model pembelajaran

koopcratil til:c

1l STAD. Hal ini

dapat

diketahui dari

perhitungan rata-rata

hasil

l:etercapaian

siswa

setelah

diterapkan model

pembelajaran

kooperatif tipe srAD ini 60,07 7o. Menurur

krircria Suharsimi,

ini

dikategorikan pembelajaran tercapai. Jadi dapat dikatakan bahwa pembela.iaran

ir

terlaksana

dengan baik jika dibandingkan

dengan

cara

pembelajaran

biasa. Ilal

ini

disebabkan karena

siswa lebih

terpacu

dalam

menrahami konsep secarir

leSilr

mentlalanr

melalui

pengalamanr,ya.

Berbeda dengan cara

pembelajaran

biasa, siswa rebih

ban'ak pakum/pasit,

tetapi unhrk

pembelajaran

kooperatif ini

semua siswa berperan

aktitl

bokerja sama dengan semua anggota kerompoknya daram nremecahkan persoaran yang ada. Sisua

yang kurang

paham bisa bertanya kepada siswa

yang lebih

paharn.

scrain itu.luga

untuk

mernpemrudah penrahaman siswa. dibimbing clengan mcnggunakan t.KS.

sehingga penrahaman siswa terhadap materi lebih dalanr dan mcnguasai.

Dalam dokumen SKRIPSI - Digilib IAIN Palangkaraya (Halaman 94-100)

Dokumen terkait