Saat ini terdapat 6 macam struktur organisasi, menurut Badri Munir (2007: 17), yaitu:
1. Struktur Garis
Struktur ini merupakan struktur organisasi yang paling tua dan sederhana, di mana kekuasaan mengalir secara vertical dari tingkat paling atas, melalui tingkat menengah, dan sampai di tingkat bawah. Aktivitas pada organisasi ini biasanya diasosiasikan secara langsung dengan pencapaian tujuan utama perkantoran. Dengan semakin kompleksnya bisnis dewasa ini menjadikan struktur ini hanya ditemui pada perusahaan kecil atau perusahaan yang baru berdiri. Biasanya pemilik atau manajer perusahaan kecil menengah (usaha kecil dan menengah UKM) mempunyai waktu lebih untuk meluangkan aktivitas yang berhubungan secara langsung dengan pencapaian tujuan perkantoran.
Kelebihan struktur garis, karyawan lebih menyadari akan tugas dan tanggung jawab atas pekerjaan yang diembannya, karena struktur ini sederhana dan mudah dimengerti. Struktur ini juga menjadikan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat karena tidak ada halangan birokrasi.
Kekurangan struktur garis, kekurangan struktur ini adalah kurang fleksibelnya dalam menyediakan spesialisasi yang dibutuhkan ketika perusahaan menjadi lebih luas dan lebih kompleks. Hal ini menjadikan manajer harus mengerjakan beberapa aktivitas khusus sendiri karena tidak adanya staff tambahan. Ketika tugas manajerial berkemban, beberapa tugas harus didelegarasikan. Sayangnya, struktur ini juga sering gagal memberikan peganti personel manajerial yang sesuai karena beberapa kasus, tugas karyawan yang terbatas sejak awal
menghalangi mereka mendapatkan pengalaman yang dibutuhkan untuk meningkat ke posisi manajerial.
2. Struktur Garis dan Staf
Struktur ini hampir sama dengan struktur garis, dengan satu dimensi tambahan berupa aktivitas staf ahli yang mendukung aktivitas struktur garis dengan memfasilitasi pencapaian tujuan utama organisasi. Adapun karakteristik wewenang langsung maupun aktivitas yang secara langsung berhubungan pencapaian tujuan utama perkantoran dari struktur garis masih ada. Yang menjadi perbedaan utama adalah aktivitas garis berperan langsung, sementara staf tidak dapat perperan langsung dalam pengambilan keputusan. Keberadaan mereka dibutuhkan sebagai supporting staff bagi manajer yang bertanggung jawab mengelola departemen yang dipimpinnya.
Kelebihan struktur garis dan staff, kelebihan utama struktur ini adalah posisi garis terbebas dari aktivitas khusus yang dapat diberikan kepada karyawan staff. Jadi, manajer pada posisi garis mempunyai waktu lebih untuk melakukan aktivitas yang berperan secara langsung pada pencapaian, tujuan utama perkantoran.
Direktor
Sekretaris Bendahara
Supervisor
Manajer Operasional
Supervisor
Manfaat lainnya adalah fleksibelitas dari personel staf dapat memudahkan mereka untuk melaksanakan dan menyelesaikan proyek baru dengan jumlah waktu yang minimum. Tentunya hal ini akan sulit dijumpai pada struktur garis yang murni. Dan sebagian besar pengalaman sebagai staf merupakan persiapan menuju posisi garis.
Kekurangan struktur garis dan staf, konflik antara karyawan posisi garis dan staf sering menjadi masalah. Misalnya, karena karyawan staf terlalu mendominasi sering kali karyawan posisi garis menghiraukan masukan mereka. Pada beberapa instansi dapat ditemui fenomena karyawan staf mengambil wewenang posisi garis.
Hal ini mengakibatkan beberapa manajer mengurangi hak istimewa dari staf ahli, yang menghalangi perkembangan hubungan kerja antara posisi garis dan staf.
Direktor Utama
Asisten Direktur Utama
Direktur Keuangan
Direktur SDM Direktur
Pemasaran Direktur
Produksi
Supervisior Supervisior
3. Struktur Fungsional
Struktur ini banyak ditemukan pada organisasi atau perusahaan yang mempunyai arena spesialisasi sebagai dasar eksistensi sebuah departemen. Misalnya, pada perusahaan industry, area spesialisasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: produksi, penjualan, pemasaran, keuangan, hubungan masyarakat, dan lain sebagainya.
Spesialis, biasanya di bawah jabatan manajer atau direktur keuangan mengatur tiap arena fungsional. Mereka mempunyai wewenang dan wewenang fungsional; wewenang garis pada bawahan di unit mereka sendiri dan wewenang fungsional pada aktivitas departemen lain yang terkait dengan area spesialisasi mereka.
Kelebihan utama struktur fungsional adalah keahlian yang dimiliki seorang spesialis fungsional. Keahlian ini memudahkan mereka dalam memecahkan masalah yang terjadi pada area tertentu yang berada di bawah wewenangnya. Tidak seperti yang lain, struktur fungsional ini memungkinkan adanya area spesialisasi dalam perkantoran.
Kekurangan struktur fungsional, kebingungan yang terjadi ketika karyawan memiliki dua atau lebih supervisior. Kekurangan lainnya yang potensial adalah kemungkinan manajer untuk menghindari area yang mereka wewenangi secara fungsional, situasi yang mungkin berdampak negative bagi koordinasi aktivitas tertentu.
4. Struktur Produk
Struktur ini digunakan jika perkantoran memutuskan untuk mengunakan produk yang mereka hasilkan sebagai dasar penetapan atau pembuatan struktur organisasi sebuah perusahaan. Tiap produk utama diberikan status divisi, dan obat ofisial tingkat tinggi.
Struktur produk berfungsi secara baik ketika berbagai devisi dalam perkantoran terpisah pada beberapa wilayah satu sama lain. Dengan fungsi masing-masing seperti produksi, keuangan, personil, dan hubungan antar perkantoran.
Kelebihan struktur produk ini memudahkan beberapa divisi untuk mengembangkan proses dan prosedur yang dianggap baik.
Ketika struktur alternatif digunakan proses dan prosedur akan terstandarisasi dalam keseluruhan perusahaan. Adapun aktifitas yang lain dapat dikoordinasikan tersendiri oleh setiap divisi tanpa pengawasan langsung dari kantor pusat.
Rektor
Pembantu Rektor I Bidang Akademik
Pembantu Rektor II Bidang Administrasi
Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan
Dekan
Pembantu Dekan I Pembantu Dekan II Pembantu Dekan III
Kekurangan struktur prosedur. Dengan dimungkinkannya tiap divisi untuk berjalan dengan caranya masing-masing dibandingkan dengan struktur lainnnya, hal ini dapat mengakibatkan kegagalan beberapa divisi dalam mencapai tujuan perkantorannya. Lebih jauh, masalah yang dihadapi oleh beberapa divisi mungkin akan dirasakan perkantoran secara keseluruhan.
5. Struktur Komite
Meskipun tidak semua berpendapat bahwa struktur komite merupakan salah satu jenis struktur perkantoran, struktur ini memberikan fungsi utama pada kebanyakan perkantoran. Beberapa komite melakukan fungsi manajerial, di mana yang lain hanyalah sebagai penasihat. Struktur perkantoran dengan tipe ini cocok digunakan untuk menjembatani tiga struktur yang telah dijelakan sebelumnya. Meskipun beberapa struktur komite dalam perusahaan terus berjalan, struktur komite yang lain dibubarkan setelah menyelesaikan fungsinya.Kelebihan struktur komite adalah rekomendasi yang diberikan komite kadangkala diterima lebih baik daripada yang dibuat oleh individu atau bawahan yang terdapat dalam wewenang garis.
Direktur Utama Astra Company
Direktur Toyota Astra Motor
Direktur Daihatsu Astra Motor
Direktur Astra Honda Motor
Manajer
Keuangan Manajer
Produksi
Manajer Pemasaran
Manajer Personalia
Hal ini mungkin disebabkan conflict of interest dari anggota komite dapat dikatakan lebih sedikit dibandingkan orang dalam organisasi. Sebagai tambahan, pandangan yang luas dan beragam dari anggota komite memperluas rekomendasi mereka dan meningkatkan penerimaan dari yang lain, sehingga meningkatkan validitas rekomendasi tersebut. Penggunaan struktur komite juga mengurangi membuat keputusan yang salah.
Kekurangan struktur komite adalah sering kali dikritik karena membutuhkan waktu yang lama untuk berfungsi dengan baik. Tidak semua komite sama produktifnya. Khususnya yang didominasi oleh beberapa individu.
6. Struktur Matriks
Struktur ini merupakan struktur tebaru dari semua struktur organisasi yang ada dan paling sering digunakan oleh perkantoran yang melakukan proyek yang rumit. Struktur ini mengintegrasikan hubungan vertical dan horizontal dengan unit lain dalam sebuah proyek.
Kelebihan struktur matriks ini adalah memungkinkan perkantoran memperkerjakan karyawan dengan keahlian tertentu untuk menyelesaikan suatu proyek yang rumit. Hal ini tentunya menghasilkan penggunaan sumber daya manusia yang dimiliki secara efektif dan efesien. Penggunaan struktur matriks juga membantu perkantoran beradaptasi dengan cepat terhadap segala
Presiden
Menteri Negara - Dep
Menteri Negara - Non Dep
Pejabat Setingkat
Menteri Komite: KPU, KPPU
situasi, karena karyawan dengan keahlian tertentu dapat dengan mudah direkrut ke dalam proyek.
Kekuranggan dari struktur matriks ialah pada perkantoran yang menggunakan struktur matriks, karyawan mungkin memiliki dua supervisor; manajer dari area fungsional dan manajer proyek.
Situasi ini menyalahi prinsip kesatuan komando.