K
alau dibandingkan antara filasafat dengan ilmu- ilmu lain, maka jelas sekali perbedaannya. Ilmu- ilmu lain membatasi obyek yang dipikirkan dan fenomena pada suatu bagian dari alam, atau pada suatu kumpulan paristiwa, sedangkan filsafat menyelidiki dan memikirkan seluruh alam. Platomengatakan, bahwa filsafat itu tak lain dari pada pengetahuan tentang segala yang ada. Menurut Aristoteles kewajiban filsafat ialah menyelidiki sebab dan asas segala benda alami (natural). Berhubungan dengan sifatya sebagai ilmu yang secara umum yang
berhubungan dengan hakikat (esensi) dari ilmu pengetahuan.
Filsafat seringkali disebut oleh para filosof sebagai induk semang dari ilmu-ilmu. Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat dan lebih memadai, filsafat telah mengantarkan pada sebuah fenomena adanya siklus pengetahuan sehingga membentuk sebuah konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu pengetahuan”
telah tumbuh mekar-bercabang sesuai dengan perkembangan zaman. Masing-masing cabang pada tahap selanjutnya dapat melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang mandiri dan masing-masing mengikuti metodologinya sendiri-sendiri.
Maksudnya filsafat itu ialah ilmu yang umum, yang menjadi dasar segala ilmu yang lain.
Corak dari pemikiran bersifat mitologis (keteranganya didasarkan atas mitos dan kepercayaan saja) terjadi pada dekade awal sejarah manusia. Namun setelah adanya demitologisasi oleh para pemikir alam seperti Thales (624-548 SM), Anaximenes (590-528 SM), Phitagoras (532 SM), Heraklitos (535-475 SM), Parminides (540-475 SM) serta banyak lagi pemikir lainnya, maka pemikiran filsafat
Kewajiban filsafat ialah menyelidiki sebab dan asas segala benda alami (natural).
Aristoteles
berkembang secara cepat kearah kemegahanya diikuti oleh proses demitologisasi menuju gerakan logosentrisme.
Logosentrisme berasal dari kata logos yang berarti fondasi atau landasan. Logosentrisme sendiri mempunyai arti semua yang memiliki landasan dan fondasi.
Kalau diperhatikan batas-batas pengertian filasafat yang dikemukakan di atas, nyata sekali, bahwa yang menjadi soal yang terpenting bagi filsafat itu ialah: bagimana mencocokan hasil-hasil yang diperoleh berbagi ilmu-ilmu itu terhadap kebenaran yang dikemukakan oleh ilmu-ilmu itu satu persatu, filsafat hendak mengemukakan kebenaran yang melingkungi sekalian kebenaran-kebenaran itu, atau dengan pendekatan kebenaran yang terkhir dan sempurna. Kegunaan filsafat secara teoritis yakni, sebagai sumber ilmu lain, membantu dalam membuat definisi, pemersatu ilmu, dan sebagai pemberi penafsiran yang terdalam.
Seiring dengan perkembangan kehidupan dan perkembangan dari ilmu pengetahuan itu sendiri, pengertian dari filsafat pun juga ikut berkembang. Ada yang berpendapat bahwa filsafat adalah pekerjaan yang muncul dari pemikiran, ada yang mengartikan filsafat sebagai konsep dasar guna mengenal kehidupan sebagaimana yang dicita-citakan, dan sebagainya. Banyak sekali pelajaran atau manfaat kita berfilsafat. Karena telah disebutkan bahwa filsafat merupakan akar dari segala ilmu.
Manfaat-manfaat itu akan akan menguntungkan diri kita sendiri, diantaranya: berpikir kritis, dalam artian menerima atau menolak sesuatu berdasarkan argumen, otentik, dalam artian berdiri sendiri, memiliki kesadaran. Jadi tidak hanya membeo atau ikut-ikutan dan self-sufficient
Kita akan memetik manfaat bukan hanya dari keterlibatan diri kita dalam filsafat pada umumnya, melainkan juga secara khusus dari kegiatan telaah atau kajian filsafat.
Filsafat merupakan akar dari segala ilmu.
Penelaahan filsafat yang efektif, sekali lagi, bersifat luas, mendalam, dan kritis. Relevansi kritis dari penelaahan semacam itu tidak dapat dipungkiri. Singkatnya, dengan melakukan telaah filsafat, kita akan semakin mandiri secara intelektual, lebih toleran terhadap perbedaan sudut pandang, dan semakin membebaskan diri dari dogmatisme.
1. Pengkajian filsafat dapat membawa kepada perubahan keyakinan dan nilai-nilai dasar seseorang, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi arah kehidupan yang lebih baik.
2. Pengkajian filsafat dapat membuahkan kebebasan dari dogmatisme, toleransi terhadap pandangan-pandangan orang yang berbeda, serta kemandirian intelektual.
3. Kebebasan intektual dan sikap-sikap lainnya yang berkaitan, akan kita peroleh dengan mengkaji persoalan- persoalan filsafat secara mendalam.
4. Penilaian kritis. Tujuan berfilsafat bukan sekedar meninjau berbagai macam teori, tetapi juga menilainya secara kritis.
Sehingga, sikap kritis akan senantiasa kita peroleh.
5. Filsafat akan mengajarkan untuk melihat segala sesuatu secara multi dimensi. Ilmu ini akan membantu kita untuk menilai dan memahami segala sesuatu tidak hanya dari permukaannya saja, dan tidak hanya dari sesuatu yang terlihat oleh mata saja, tapi jauh lebih dalam dan lebih luas.
6. Filsafat mengajarkan kepada kita untuk mengerti tentang diri sendiri dan dunia. Manfaat belajar filsafat akan membantu memahami diri dan sekeliling dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.
7. Filsafat mengasah hati dan pikiran untuk lebih kritis terhadap fenomena yang berkembang. Hal ini akan membuat kita tidak begitu saja menerima segala sesuatu tanpa terlebih dahulu mengetahui maksud dari pemberian yang kita terima.
8. Filsafat dapat mengasah kemampuan kita dalam melakukan penalaran – Penalaran ini akan membedakan argumen, menyampaikan pendapat baik lisan maupun tertulis, melihat segala sesuatu dengan sudut pandang yang lebih luas dan berbeda.
Namun, tidak ada jaminan bahwa pengkajian filsafat pasti akan menghasilkan apa saja yang sudah disebutkan di atas. Tentu ada hal-hal lain yang juga
dapat mengembangkan toleransi, kemandirian intelektual ataupun perubahan nilai dan keyakinan dasar
seseorang. Filsafat hanyalah salah satu alternatif terbaik. Fakta- fakta masih perlu dipertanyakan, disusun ulang, ditinjau dari pelbagai perspektif, disingkirkan, dipungut lagi, diuji dan ditimbang terus secara logis, jelas, dan inovatif. Kemampuan itu sendiri, yang pada hakekatnya merupakan sebuah latihan juga, entah dari bidang manapun fakta-faktanya berasal.
Filsafat hanyalah salah satu alternatif terbaik.
Filsafat akan mengajarkan untuk melihat segala
sesuatu secara multi dimensi. Ilmu ini akan
membantu kita untuk menilai dan memahami
segala sesuatu tidak hanya dari permukaannya
saja, dan tidak hanya dari sesuatu yang terlihat
oleh mata saja, tapi jauh lebih dalam dan lebih
luas.