BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Manfaat Kebijakan
d. Evaluasi
Pengevaluasian ini bertujuan agar pelaksanan dan pengalokasian dana dapat dipertanggungjawabkan oleh pelaksana desa serta untuk menghindari penyelewengan dana. Selain itu pengevaluasian ini dimaksudkan agar program berjalan dengan efektif dan setiap hambatan yang diperoleh dapat menjadi bahan pembelajaran dan cerminan pelaksana kedepannya.
kelompok lanjut usia rentan. Berdasarkan wawancara penulis dengan Ketua KPMD RR sebagai berikut:
“penerima manfaat bantuan program CSR itu diutamakan ki bagi kelompok masyarakat miskin, kelompok usia rentan, yang selama ini sudah mendapatkan pelayanan kesehatan dan akses ekonomi”(Hasil wawancara RR pada Agustus 2020)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut Ketua KPMD RR yang menyatakan penerima bantuan program CSR sudah tepat sasaran kepada target program CSR itu sendiri. Dimana penerima manfaat bantuan program CSR diutamakan bagi kelompok masyarakat miskin, kelompok usia rentan, yang selama ini telah mendapatkan pelayanan kesehatan dan akses ekonomi sesuai dengan aturan PTPM.
“kan yang di prioritaskan kemarin itu untuk CSR itumi salah satunya lansia kemudian RTM. Yang jelas pada umumnya program PTPM selalu mengacu pada aturan yang dibahasakan PTO yang di dalamnya mengacu pada lansia, rumah tangga miskin yang didahulukan terus. Setelah itu kalau ada lebihnya nah itu baru kita melangkah ke parasejahtera yang layak juga menerima bantuan”(Hasil wawancara dengan NA pada Agustus 2020)
Berdasarkan hasil wawancara dengan NA menyatakan bahwa sasaran program CSR itu di prioritaskan bagi kelompok usia rentan seperti lansia dan rumah tangga miskin (RTM). Karena program CSR yang telah dilaksanakan itu selalu mengacu pada aturan PTO dimana didala PTO itu sendiri mengatakan bahwa prioritas utama program CSR itu adalah rumah tangga miskin dan kelompok usia rentan (lansia). Selanjutnya adapun kelompok yang layak menerima bantuan setelahnya yaitu kelompok para sejahtera yang juga layak menerima yang telah di sepakati besama.
b. Besar kecilnya manfaat yang dihasilkan
Besar kecil suatu manfaat dihasilkan melalui dari program yang telah dijalankan dan telah dievaluasi dari hasil kinerja dan dirangkum.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan RR sebagai berikut:
“manfaat dari program CSR itu tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin di wilayah terdampak operasi perusahaan PT Vale. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat khususnya di bidang kesehatan dan ekonomi.
Selanjutnya kemandirian berarti masyarakat mampu mengorganisir diri dan mengelolah sumber daya yang tersedia secara berkelanjutan serta mampu mengatasi masalah yang dihadapi.”(Hasil wawancara RR Agustus 2020)
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan RR mengatakan bahwa manfaat yang dirasakan dari pelaksanaan program kebijakan CSR yaitu tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin di wilayah terdampak operasi perusahaan PT Vale. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat khususnya di bidang kesehatan dan ekonomi. Selanjutnya kemandirian berarti masyarakat mampu mengorganisir diri dan mengelola sumber daya yang tersedia secara berkelanjutan serta mampu mengatasi masalah yang dihadapi.
Penerima manfaat RK juga mengatakan salah satu manfaat di bidang kesehatan yang di rasakannya yaitu sebagai berikut:
“dengan adanya bantuan CSR ini masyarakat sudah banyak merasakan manfaatnya. Salah satunya masyarakat dulu yang tidak memiliki jamban dan sering buang air sembarang itu tidak dilakukan lagi.”(Hasil wawancara dengan RW Agustus 2020) Hal ini berdasarkan wawancara penulis dengan RW Sebagai salah satu penerima bantuan jamban sehat keluarga berdasarkan hasil wawancara bahwa dengan adanya kebijakan CSR yang diterapkan ini masyarakat
telah merasakan manfaatnya. Salah satunya yaitu masyarakat yang dulu tidak memiliki jamban dan buang air sembarangan saat ini tidak dilakukan lagi karena adanya bantuan yang di berikan oleh perusahaan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab untuk masyarakat sekitar tambang.
Manfaat lain di katakan oleh EL sebagaimana wawancara berikut:
“masyarakat yang merasakan manfaat itu dari berbagai kalangan karena karena siapapun yang datang berobat ke pustu itu sudah merasakan manfaatnya. Misalnya seperti pada pembagian PMT untuk lansia dan pembagian PMT untuk ibu hamil KEK guna untuk menjunjang kebutuhan gizi.
Hal ini berdasarkan wawancara penulis dengan EL yang menyatakan bahwa semua masyarakat Desa Tole yang datang berobat di pustu ataupun di posyandu telah merasakan manfaat dari kebijakan CSR ini.
c. Keberlangsungan manfaat ( jangka panjang dan jangka pendek)
Keberlangsungan manfaat merupakan proses pelaksanaan yang telah berlangsung dan telah dirasakan manfaatnya oleh yang bersangkutan.
Berdasarkanm hasil wawancara dengan EL sebagai berikut:
“Manfaat jangka panjang yang sudah dicapai seperti peningkatan derajat kesehatan dan kesejahtraan ekonomi masyarakat miskin dan kelompok rentan di wilayah terdampak perusahaan. Juga manfaat dalam bidang kesehatan yaitu turut serta membantu masyarakat membangun generasi sehat dan kuat secara fisik maupun nonfisik sedangkan manfaat jangka pendek dari program CSR ini salah satunya yaitu meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan mendukung pelayanan kesehatan gratis yang dicanangkan pemerintah kabupaten maupun pemerintah pusat mendekatkan layanan kesehatan pada masyarakat yang selama ini sulit di akses masyarakat pedesaan. Membantu keluarga miskin konsisten
menjaga keberlanjutan perawatan kesehatan.”(Hasil wawancara dengan EL Agustus 2020)
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan EL Manfaat jangka panjang yang telah tercapai seperti peningkatan derajat kesehatan dan kesejahtraan ekonomi masyarakat miskin dan kelompok rentan di wilayah terdampak perusahaan. Juga manfaat dalam bidang kesehatan yaitu turut serta membantu masyarakat membangun generasi sehat dan kuat secara fisik maupun nonfisik sedangkan manfaat jangka pendek dari program CSR ini salah satunya yaitu meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan mendukung pelayanan kesehatan gratis yang dicanangkan pemerintah kabupaten maupun pemerintah pusat mendekatkan layanan kesehatan pada masyarakat yang selama ini sulit di akses masyarakat pedesaan.
Membantu keluarga miskin konsisten menjaga keberlanjutan perawatan kesehatan.
Hal lain juga RR ditambahkan berdasarkan hasil wawancara sebagai berikut”
“bahwa akses untuk mendapatkan layanan kesehatan itu sudah dekat, kemarin-kemarin sebelum mendapatkan bantuan susah untuk mendapatkan pelayanan karena keterbatasan sarana prasarana juga obat-obatan. Karena kemarin waktu belum ada CSR sarana prasarananya juga obat-obatannya kurang. Jadi masyarakat yang mau berobat harus pergi ke puskesmas pembantu yang agak jauh dari desa.”(Hasil wawancara RR November 2020)
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan RR bahwa saat ini akses kesehatan masyarakat untuk berobat sudah dekat sehingga masyarakat tidak perlu lagi untuk pergi jauh untuk mendapatkan layanan kesehatan.
Manfaat lainnya juga
Dari hasil wawancara berikut FK mengungkapkan bahwa:
“Bahwa dengan adanya bantuan jamban, perilaku dari masyarakat ada yang berubah yang dulunya suka buang air sembarangan sekarang tidak ada lagi.”(Hasil wawancara FK Agustus 2020)
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan FK bahwa manfaat jangka panjang dari adanya bantuan CSR di bidang kesehatan khususnya pada bantuan jambat untuk masyarakat yaitu dengan terjadinya perubahan perilaku masyarakat Desa Tole.
Praktik CSR menurut Triastity (2010) tidak saja hanya berdampak positif bagi PT Vale, tetapi juga terbukti memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Tole seperti meningkatnya fasilitas umum khususnya di bidang kesehatan seperti perbaikan pustu, perbaikan posyandu dan pembangunan posyandu, pembuatan wc umum, juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, adanya perubahan perilaku masyarakat untuk hidup lebih sehat serta meningkatnya mutu kesehatan masyarakat.