• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

C. Kerangka Berpikir

3. Materi Fiqih MTs

1) Kuatnya kemampuan untuk melakukan hal hal baru.

2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar.

3) Kerelaan untuk meninggalkan kegiatan-kegiatan lain.

4) Ketekunan dalam mengerjakan tugas.

5) Ulet menghadapi kesulitan ( tidak mudah putus asa ).33 6) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

7) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

8) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

9) Adanya penghargaan dalam belajar.

10) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.34

dalam kurikulum MTs adalah salah satu bagian mata pelajaran PAI yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik megenai, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum islam, yang kemudian menjadi pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan.

Pembelajaran Fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaanya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang slalu taat menjalankan syariat Islam secara khaffah (sempurna). Pembelajaran Fiqih dimadrasah tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat: (1) mengetahui dan memahami poko-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah dan yang di atur dalam fiqih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang di atur dalam Fiqih muamalah. (2) melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalamat tersebut di harapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

Sementara Fiqih Islam adalah ungkapan tentang hukum-hukum yang Allah syariatkan kepada para hamba-Nya, untuk mengayomi kemaslahatan mereka dan untuk mencegah keruskan ditengah-tengah mereka, maka dari itu Fiqih islam sangat memperhatikan dan mengatur

seluruh kegiatan manusia beserta hukum-hukumnya, yakni hukum-hukum yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah SWT, (seperti wudhu, shalat,puasa dan haji), hukum yang berkaitan dengan kekeluargaan (seperti pernikahan, talaq, nasab, persusuan, nafkah, warisan), hukum yang berkaitan dengan perbuatan manusia dan hubungan diantara mereka (seperti jual beli, sewa menyewa), hukum-hukum yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban pemimpin (seperti memberantas kezaliman dan menerapkan hukum-hukum syariat). Pada hakikatnya materi pembelajaran Fiqih MTs sangat erat kaitannya antara hubungan manusia dengan manusia. Sebagai contoh, kita memahami Fiqih sebagai pedoman hidup.

Berbaik sangka kepada orang lain akan membawa dampak yang positif dan akan menciptakan hubungan antara individu satu dengan individu lain.36

Lebih detail cakupan materi dikurikulum Fiqih kelas VII MTs diperjelas pada tabel berikut.

Tabel 2.1 K13 Fiqih kelas VII MTs

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1 Menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya

1.1 1.2 1.3 1.4 1.5

Meyakini ketentuan bersuci dari hadas, najis

Menghayati ketentuan shalat lima waktu

Meyakini ketentuan shalat berjamaah

Menghayati makna azan dan iqomah

Meyakini manfaat dziki dan doa

36 Ibid., h.14.

2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya

2.1 2.2 2.3 2.4 2.5

Menghayati khalifah bersuci dari hadas, najis

Menghayati hikmah shalat lima waktu

Menghayati nilai-nilai positif dalam shalat berjamaah

Menghayati makna azan dan iqomah

Menghayati hikmah berdzikir dan doa setelah shalat

3 Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, tekhnologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7

Memahami najis dan tata cara mensucikan

Menganalisis hadas cara mensucikan

Memahami waktu-waktu shalat lima waktu

Memahami ketentuan sujud sahwi

Memahami ketentuan azan dan iqomah

Menganalisis ketentuan shalat berjamaah

Memahami tatacara berdzikir dan berdoa setelah shalat

4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, mencoba, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7

Mendemonstrasikan tata cara berdiskusi

Mempraktikan azan dan iqamah Mempraktikkan shalat lima waktu

Mendemonstrasikan tata cara shalat berjamaah

Mendemonstrasikan zikir setelah shalat

Menghafalkan doa setelah shalat

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1 Menghargai dan menghayati

ajaran agama yang

1.1 Meyakini kewajiban

melaksanakan shalat jumat

dianutnya 1.2 1.3 1.4

Menerima ketentuan shalat jamak/qasar

Meyakini kewajiban shalat dalam berbagai keadaan

Menghayati hikmah shalat sunnah

2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan

keberadaannya

2.1 2.2 2.3

2.4

Menghayati nilai-nilai positif dalam shalat jumat

Menghayati nilai-nilai positif dalam shalat jama’ dan qoshor Menghayati nilai-nilai positif dalam melaksanakan shalat wajib dalam berbagai keadaan Menhayati nilai-nilai positif dalam melakukan shalat sunnah 3 Memahami pengetahuan

(factual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian nmata

3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7

Memahami ketentuan shalat jumat

Menganalisis ketentuan khutbah jumat

Memahami ketentuan shalat jama’ dan qoshor

Memahami kaifiat shalat ketika sakit

Menganalisis kaifat shalat diatas kendaraan

Memahami ketentuan shalat sunnah muakkad

Menganalisis shalat sunnah ghoiru muakkad

4 Mencoba mengolah,dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7

Mempraktikkan shalat jumat Mendemonstrasikan khutbah jumat

Mempraktekkan shalat jama’

dan qoshor

Memperagakan shalat dalam keadaan sakit

Mempraktikkan shalat diatas kendaraan

Mempraktikkan shalat sunnah muakkad

Mempraktikkan shalat sunnah

ghoirumuakkad

C.Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Snowball Throwing Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII MTs Putri Al- Ishlahuddiny Kediri.

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian tindakan kelas (classroom action research) mempunyai peranan yang penting dan juga peran yang strategis untuk lebih meningkatkan mutu suatu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan benar. 37

Menurut Zainal Aqib penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) ada tiga pengertian yang dapat dijelaskan.

1) Penelitian adalah suatu kegiatan mencermati sebuah objek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh suatu informasi atau data yang akan bermanfaat untuk meningkatkan hasil suatu hal yang menarik minat penting diri bagi peneliti.

2) Tindakan adalah suatu penggerak sebuah kegiatan yang sengaja dilaksanakan dengan suatu tujuan tertentu, dalam penelitian ini berbentuk serangkaian siklus kegiatan.

3) Kelas adalah sekumpulan atau sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang pendidik. 38

Sedangkan menurut Elliot, penelitian tindakan kelas adalah suatu kajian sistematik dari suatu upaya perbaikan yang dilakukan praktek pendidikan oleh sekelompok pendidik dengan melakukantindakan-tindakan dalam proses

37 Kusnandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Cet. Ke.7.2011), h. 41-42.

38 Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: Yrama Widya,2009) h. 12.

29

pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan- tindakan tersebut. 39

A.Setting Penelitian

Setting penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu bagian dari penelelitian tindakan atau action research40 Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang di dalam mengorganisasikan sesuatu atau sebuah keadaan sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat di akses oleh orang lain. 41 Sedangkan penelitian tindakan kelas (classroom action research) merupakan suatu bentuk penelitian yang sifatnya reflektif dengan melakukan suatu tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional.

42

Suharsimi Arikukunto dalam bukunya menyebutkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan sebuah pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi di suatu kelas bersama. 43

39 Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas (Jambi: GP. Press Group,2013) h. 5.

40 Bobi Hidayat, “Penggunaan Metode Ceramah Plus Dalam Upaya Memperbaiki Motivasi, Aktivitas Dan Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XII IPS 1 SMA Kartikatama Metro Tahun Pelajaran 2010/2011. ( Skripsi Bandar Lampung, Unila,2011 )h. 49.

41 Ibid., h. 50.

42 Ibid., h. 51.

43 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: rieneka cipta,2010) h. 3.

Penelitian tindakan adalah suatu nama yang diberikan kepada suatu pergerakan yang secara keseluruhan semakin berkembang di dalam bidang penelitian pendidikan. Gerakan tersebut mendorong seorang guru untuk memberikan penilaian kembali terhadap praktek pembelajaran yang dilakukannya dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi diri sendiri maupun para peserta didiknya. Oleh karena itu, penelitian tindakan merupakan sebuah bentuk refleksi diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang mereka laksanakan.

Kegiatan penelitian tindakan ini bertujuan untuk melakukan suatu pendekatan terhadap proses pendidikan dan menganggapnya sebagai suatu kesatuan pelatihan, yang memandang seorang guru sebagai hakim terbaik terhadap keseluruhan pengalaman pembelajaran. 44

B.Sasaran Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswi kelas VII MTs Al-Ishlahuddiny Kediri tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 38 siswi. Objek penelitian ini adalah mengenai model pembelajaran snowball throwing dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas VII MTs Al-Ishlahuddiny Kediri. Dengan demikian, secara spesifik objek penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sebelum menggunkan model pembelajaran melempar bola salju.

44 Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) h.

3-4.

C.Pelaksanaan Tindakan

Prosedur PTK adalah suatu tahapan penelitian yang dimulai dari perencanaan atau persiapan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting) yang dilakukan secara berulang-ulang sampai titik jenuh atau ditemukannya model tindakan yang paling tepat dalam mengatasi masalah yang ditemukan di sekolah atau di kelas atau prestasi belajar siswa sudah mencapai nilai yang di inginkan sesuai dengan ketentuan.

Tujuan dari penelitian tindakan kelas yaitu untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik dan juga merupakan sebuah upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dalam pelaksanaanya, banyak sekali guru yang masih melakukan kesalahan dalam memaknai PTK ini. Kesalahan umum yang sering dilakukan, misalnya berkaitan dengan aktivitas pembelajaran, seringkali yang diperlihatkan adalah aktivitas dari seorang pendidik bukan aktivitas peserta didik. Sebagai contoh, guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk melakukan pengamatan. Kalimat tersebut lebih jelasnya

sebagai berikut: peserta didik melakukan pengamatan di bawah bimbingan guru dan seterusnya yang ditonjolkan adalah aktivitas belajar peserta didik bukan aktivitas seorang pendidik. Aspek lain yang perlu ditonjolkan adalah perbaikan proses atau peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru. 45

Siklus 1 PTK

a. Perencanaan atau Persiapan Tindakan (planning)

Perencanaan adalah suatu bentuk pesiapan yang yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK. Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis untuk mengembangkan apa yang terjadi

Adapun langkah-langkah tahap pembelajaran ini adalah sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

2) Mengembangkan skenario pembelajaran.

3) Menyiapkan sumber belajar dan media.

4) Mengembangkan format penilaian.

5) Menyusun instrumen observasi guru dan siswa.

45 Ibid., h. 10-11.

b. Pelaksanaan

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari tahap perencanaan. 46 Pelaksanaan ini juga dapat berfungsih sebagai suatu tindakan yang dilakukan untuk memperoleh perubahan. Pelaksanaan yang dilakukan oleh pendidik yaitu manyampaikan materi pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran, guru menjelaskan materi secara singkat ddengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c. Pengamatan tindakan (observasi)

Pengamatan yang dilakukan yaitu kegiatan pengumpulan data oleh pendidik yang berupa proses prubahan kinerja belajar mengajar.

Adapun yang dapat di amati adalah aktivitas siswa dan guru pada saat pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Refleksi yaitu suatu proses mengingat dan merenungkan suatu tindakan yang sudah dijabarkan dalam observasi. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan peneliti yaitu dengan menggunakan Model Snowball Throwing. 47 Data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan yang tertuang dalam instrumen dilakukan analisis

46 Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, ( Yogyakarta: Insan Madani 2009) h. 73.

47 Kunandar, Langkah Mudah…, h. 70.

tentang keberhasilan dan kekurangannya. Selanjutnya dijabarkan dasar perubahan siklus selanjutnya.

Siklus II PTK

Siklus II dilakukan apabila proses pembelajaran pada siklus I dinilai belum mencapai ketuntasan belajar dan proses belajar mengajar belum sesuai dengan apa yang diinginkan. Sedangkan pada dasarnya langkah-langkah pada siklus II sama dengan langkah-langkah pada siklus I, hanya pada siklus II dilakukan perbaikan terhadap hasil dari siklus I.

Dengan memperhatikan kekurangan-kekurangan yang ada pada penerapan proses pembelajaran pada siklus I, kemudian disempurnakan pada siklus II.

D.Jenis Instrumen Dan Cara Penggunaanya

Dalam suatu penelitian harus jelas bagaimana cara pengumpulan data yang digunakan. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah suatu teknik pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tindakan yang telah dicapai. Observasi dilakukan dengan mengamti siswa dan guru selama proses pembelajaran. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan, lembar pengamatan ini mencakup aktivitas yang akan diamati serta kolom-kolom yang menunjukkan tingkat dari setiap kegiatan yang diamati.

b. Dokumentasi

Istilah dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang dalam bahasa belanda berarti document, dalam bahasa inggris disebut document. Maksud dari metode dokumentasi adalah sekumpulan berkas yang mencari data, mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalahprasasti, agenda dan sebagainya. 48

Pedoman dokumentasi adalah suatu alat yang digunakan sebagai acuan. Adapun data-data yang akan dikumpulkan melalui pedoman dokumentasi yaitu data-data mengenai arsip yang ada di MTs Putri Al- Ishlahuddiny Kediri. Seperti sejarah berdirinya, letak geografisnya, keadaan sarana dan prasarana, keadaan guru, keadaan siswa, keadaan pegawai dan struktur organisasi serta data-data lainya.

c. Angket

Dibandingkan dengan instrumen lain angket sering digunakan oleh peneliti dalam penelitian data kuantitatif maupun kualitatif. Hal ini disebabkan kelebihan angket yang bersifat praktis. Biasanya penelitian menggunakan angket karena jumlah responden yang dijadikan sumber data jumlahnya cukup banyak dan penggunaan angket juga dikarenakan permasalahan yang sangat terbatas.

48 Taryana Suryana, “Pengelolaan Dokumen Sebagai Sarana Komunikasi Internal UNKOM”, E-Jurnal, Vol 1, Maret 2015, h. 2.

Penggunaan angket dalam penelitian ini dibagikan setelah proses pembelajaran berlangsung. Dimana angket bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas VII MTs Putri Al- Ishlahuddiny Kediri.

Pada angket ini digunakan 16 pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta didik, dimana angket menggunakan 5 alternative jawaban yaitu:

sangat setuju, setuju, ragu-ragu, kurang setuju, dan tidak setuju. Dengan bobot penskoran 5 (untuk sangat setuju), 4 (untuk setuju), 3 (untuk ragu- ragu), 2 (untuk kurang setuju), dan 1 (untuk tidak setuju).

E.Cara Pengamatan (Monitoring)

Dalam penelitian ini, peneliti berperan penting atau sebagai partisipan penuh yang artinya peneliti berperan langsung sebagai guru yang mengajar di dalam kelas, sedangkan yang berperan sebagai observer adalah Hj. Siti Mahmudah beliau guru mata pelajaran Fiqih kelas VII MTs Putri Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat, maka dalam penelitian ini dapat digunakansejauh mana motivasi belajar siswa yang diperoleh.

F. Analisis Data dan Refleksi 1. Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan setelah proses pembelajaran. Setelah data terkumpul, observer menganalisis dan menyimpulkan data tersebut. Pengumpulan data dilakukan setiap siklus penelitian tindakan kelas. Dengan adanya pengumpulan siklus observer

dapat memahami proses tindakan yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran sehingga pada akhirnya observer memutuskan untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Analisis data dalam tindakan ini dilakukan oleh observer menggunakan teknik analisis statistik. Analisis data dilakukan pada setiap aspek penilaian terhadap guru dan siswa, pada penelitian ini dikatakan berhasil apabila tingkat penggunaan metode pembelajaran praktek mencapai 85% dari seluruh tujun pembelajaran.

2. Refleksi

Kegiatan pada tahap refleksi adalah observer dan guru fiqih mengoreksi kekurangan dan hambatan yang muncul pada saat berlangsungnya proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh alternativ pemecahan masalah, dan dapat dilakukan perbaikan untuk melaksanakan siklus selanjutnya. Hasil refleksi pada siklus I untuk melaksanakan tindakan pada siklus II.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Setting Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah

Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny merupakan salah satu diantara Pondok Pesantren yang tertua di wilayah Lombok yang berlokasi di desa Kediri. Masyarakat Kediri pada saat itu belum terlalu memahami secara mendalam tentang ajaran agama Islam. Keadaan ini mendorong tekad dua bersaudara yaitu TGH Mustafa Al-Kholidy dan TGH Ibrahim Al-Kholidy untuk membimbing mereka kejalan yang benar dengan menyelenggarakan pengajian secara sederhana. 49

Setahun setelah kemerdekaan tepatnya pada tahun 1946 (15 Syawal 1367 H) berdirilah lembaga pendidikan non formal sebagai lanjutan dari pengajian yang telah diselenggarakan guna menampung anak-anak yang membutuhkan pengajaran umum disamping pengajaran agama. Pada tahun 19953, mulai dirintis lembaga pendidikan formal yaitu Sekolah Rakyat Islam yang kemudian menjadi Madrasah Ibtida’iyah enam tahun pada tahun 1955, Madrasah Mu’allimin enam tahun pada tahun 1956, Madrasah

49Dokumentasi, 24 Februari 2020.

39

Mu’allimat empat tahun 1965 dan Pendidikan Guru Agama Pertama (PGAP) empat tahun. 50

Pada tahun 1980 terjadi perubahan kembali nama dan lama belajar berdasarkan pertimbangan penyesuaian kurikulum dan masa belajar yang terlalu lama. Madrasah Muallimin enam tahun berubah menjadi Madrasah Tsanawiyah Putra tiga tahun. Madrasah Muallimat empat tahun berubah menjadi Madrasah Tsanawiyah Putri tiga tahun dan Madrasah Aliyah Putri tiga tahun. Kemudian pada tahun 1984 dibuka kembali lembaga pendidikan yaitu pendidikan tingkat Takhasus tiga tahun pada tahun 1986 pendidikan Tahfizul Qur’an. (Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny Kediri, dicatat tanggal 13 Mei 2004). 51

2. Letak Geografis Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny

Gedung pondok pesantren Al-Ishlahuddiny terletak di jalan TGH Ibrahim Al-Kholidy Desa Kediri, Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat dengan batas-batas sebagai berikut:

a. Sebelah Barat berbatasan dengan rumah penduduk.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Universitas Mustafa Ibrahim.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan sawah.

Melihat letak geografis Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny Kediri di atas, bisa dikatakan bahwa Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny

50 Dokumentasi, 24 Februari 2020 .

51 Dokumentasi, 24 Februari 2020.

Kediri terletak dilokasi yang mudah dijangkau. Disamping itu gedung Pondok Pesantren yang dibatasi oleh sawah sangat menunjang kelancaran dan keamanan proses pembelajaran walaupun di sebelah barat dibatasi oleh rumah penduduk akan tetapi gedung Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny dikelilingi tembok yang cukup tinggi.

3. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah a. Visi Madrasah

Membentuk insan yang Islami, Unggul & Terampil b. Misi Madrasah

1) meningkatkan keimanan dan ketakwaan sebagai dasar untuk menbentuk santri yang cerdas, terampil, mandiri dalam belajar serta berakhlak mulia.

2) Menciptakan suasana lingkungan belajar yang harmonis dan menyenangkan.

3) Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik.

4) Menumbuh kembangkan jiwa dan semangat kompetensi dalam mencapai prestasi di kalangan santri.

c. Tujuan madrasah

5) Mendidik dan melatih peserta didik berbasis nilai-nilai islam.

6) Mempersiapkan peserta didik yang memahami nilai-nilai ajaran agama Islam.

7) Membentuk peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya secara mandiri. 52

d. Identitas Madrasah

Nama Sekolah : MTs. Putri Al-Ishlahuddiny Akreditasi : A (2017)

NPSN : 50200908

Tahun berdiri : 121252010029 Tahun beroprasi : 1981

No. SK Ijin Operasional : 04/04/MTs/NTB/81 Alamat : Jl. TGH. Ibrahim Khalidy

Desa : Kediri

Kecamatan : Kediri

Kode pos : 83362

Status tanah : Milik

Email : [email protected] Status bangunan : Milik

Jumlah murid : 366 orang

Jumlah guru : 35

e. Identitas Kepala Madrasah

Nama : Farhan Muchlis, SH

Tempat/Tgl. Lahir : Kediri, 27 Juni 1975 Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat Rumah : Jl. TGH. Ibrahim Khalidy Desa Kediri Kec. Kediri.

4. Keadaan Siswa

52 Dokumentasi, 24 Februari 2020.

Lebih detail keadaan siswa MTs Putri Al-Ishlahuddiny Kediri diperjelas pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Keadaan Siswa No Nama Rombel Tingkat/

Kelas Nama Wali Kelas Jumlah

Siswa

1 VII A

VII

Siti Raudah, S.Pt 39 orang

2 VII B Hj. Farida, S.Ag 39 orang

3 VII C Husnawati S.Pd.I 39 orang

4 VII D Sa’adah, S.Pd.I 36 orang

5 VIII A

VIII

Septiana Rahmayani,

S.Pd.I 33 orang

6 VIII B Arpiana 39 orang

7 VIII C Sulistiawati, S.Pd. 38 0rang

8 IX A

IX

Inni Hikmatunnisa S.Pd.I 34 orang

9 IX B Hj. Mahmudah, S.Ag. 37 orang

10 IX C Dra. Hj. Umi Kalsum 32 orang

Jumlah 366 orang

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa di kelas IX C paling sedikit dengan wali kelas Dra. Hj. Umi Kalsum.

Lebih detail data guru dan karyawan MTs Putri Al-Ishlahuddiny Kediri diperjelas pada tabel berikut.

Tabel 4.2

Data guru dan karyawan MTs.

Tahun Pelajaran 2019/2020

No Nama Guru L/P Alamat

1 Farhan,S.H. P Kediri

2 Mohammad Zahid, S.Pd.i. L Kediri

3 H. Salahudin L Kediri

4 Muhaddad, S.Ag. L Gelogor

5 Hasmiati, S.Pd. L Pagutan

6 Haznah, S.Pd. L Kediri

7 Sa’adah Maryam, S.Pd.i. L Aik Mual

8 Hj. Faridah, S.Ag. L Kediri

9 Nursehan, S.S. L Kediri

10 Mahmudah, s.Psi. L Kediri

11 Dra. Hj. Umi Kalsum L Kediri

12 Hj. Siti Mahmudah, S.Ag. P Mataram 13 Mahbup Mustapa Khalidi P Kediri

14 Septiana Rahmayani, S.Pd.i. P Kediri 15 Baiq Endang Lestari, S.P. L Pandanan 16 Imam Hanafi, S.Pd.i. L Sembung Barat

17 Sulistiawati, S.Pd. P Kediri

18 Supardi, S.Pd. P Lombok Barat

19 Chandra Wirawan, S.Pd. P Kediri

20 Hj. Zahrok, S.Pd. P Karang Bedil

Dokumen terkait