• Tidak ada hasil yang ditemukan

implementasi strategi pembelajaran kooperatif model

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "implementasi strategi pembelajaran kooperatif model"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan lingkungan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh seorang guru dalam menentukan dan menerapkan strategi, metode, dan media yang sesuai dengan materi dan keadaan siswa dalam pembelajaran di kelas sehingga menarik minat, perhatian, semangat, dan konsentrasi siswa untuk mengikuti pembelajaran. Dalam konteks ini, diperlukan guru yang aktif. 6 Pembelajaran kooperatif juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan mendukung prestasi belajar siswa yang lebih baik, dan model pembelajaran ini dapat berdampak positif, yaitu mampu mengembangkan hubungan antar kelompok siswa dan saling menerima secara akademik, serta meningkatkan harga diri.

10 Penyebab rendahnya motivasi siswa saat ini tidak terlepas dari faktor umum yaitu faktor dalam diri siswa itu sendiri yang umum terjadi yaitu faktor psikologis dan potensi penuh siswa berupa kecerdasan. 11 Sementara itu, faktor lain yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa adalah kurangnya perhatian siswa terhadap guru di kelas, tidur, dan banyak keluar masuk saat jam pelajaran dimulai.

Sasaran Tindakan

14 Aminu Kama, “Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas VII, (Skripsi FITK UIN Mataram, Mataram 2017). Permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah apakah penerapan model pembelajaran snowball dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. 17Uswatun Hasanah, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh, (Skripsi FITK UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, Banda Aceh 2017).

Objek penelitian ini adalah model pembelajaran melempar bola salju dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqh kelas VII di MTs Al-Ishlahuddiny Kediri. Pada penelitian tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqh kelas VII dengan menggunakan model pembelajaran lempar bola salju.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

  • Kajian Pustaka
  • Kajian Pustaka
  • Kerangka Berpikir
    • Model Pembelajaran Snowball Throwing
    • Pengembangan Motivasi
    • Materi Fiqih MTs
  • Hipotesis Penelitian

Didik Andy Irawan menulis skripsi yang berjudul “Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif. Permasalahan yang diangkat dalam tesis ini adalah bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throw pada mata pelajaran Fiqh. 18).

Permasalahan yang diajukan dalam tugas akhir ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran snowball throw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata kuliah Chassis and Power Transmission (PSPT). 18Yulfika Arifin, “Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI TKR 1 Mata Kuliah Perawatan Chassis Dan Transmisi Daya (PSPT)” (Skripsi Magister Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Yogyakarta 2018).

Tabel 2.1 K13 Fiqih kelas VII MTs
Tabel 2.1 K13 Fiqih kelas VII MTs

METODE PENELITIAN

  • Setting Penelitian
  • Sasaran Penelitian
  • Pelaksanaan Tindakan
  • JenisInstrumen Dan Cara Penggunaanya
  • Cara Pengamatan (Monitoring)
  • Analisis Data Dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Berdasarkan hasil angket motivasi belajar pada siklus I diketahui bahwa siswa kelas VII MTs Putri Al-Ishlahuddiny Kediri belum mencapai ketuntasan 65%. Hasil observasi aktivitas belajar siswa, diamati 66,1% pada siklus I, menjadi 89,7% pada siklus II dan dikategorikan sangat baik.

Tabel di atas menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa MT Putri Al-Ishlahuddiny Kediri kelas VII-B mencapai kriteria sangat termotivasi, sehingga pembelajaran dihentikan pada siklus II. D. Pada siklus ini peneliti berhasil menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan proses pembelajaran yang baik dengan menggunakan model pembelajaran snowball-throwing. Perubahan ini juga terjadi pada hasil angket motivasi siswa siklus II yang mencapai skor rata-rata 72.

Berdasarkan analisis aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran snowball Throwing mengalami peningkatan pada siklus II, pada siklus I dapat dikategorikan kriteria baik dengan persentase 77,6%, dari hasil observasi yang dilakukan. Berdasarkan hasil analisis keaktifan siswa dalam penerapan model pembelajaran snowball throw meningkat pada siklus II, pada siklus I dapat dikategorikan cukup dengan persentase 66,1%. Hal ini terlihat dari aktivitas guru pada siklus I dapat dikategorikan dalam kriteria baik dengan persentase 77,6%.

Sedangkan hasil aktivitas guru pada siklus II dapat dikategorikan dalam kriteria sangat baik dengan persentase 86,6%. Motivasi belajar siswa kelas VII-B MTs Putri Al-Ishlahuddiny Kediri dengan menggunakan model pembelajaran snowball throw pada siklus I motivasi belajar siswa yaitu 46% belum mencapai ketuntasan. Pada Siklus II motivasi belajar siswa dinilai sangat baik dengan persentase ketuntasan sebesar 72%, termasuk dalam kategori sangat tinggi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Setting Penelitian

Pesantren Al-Ishlahuddiny merupakan salah satu pesantren tertua di wilayah Lombok yang terletak di desa Kediri. Pada tahun 19953 didirikan lembaga pendidikan formal yaitu Sekolah Rakyat Islam yang kemudian menjadi madrasah Ibtida'iyah enam tahun pada tahun 1955 dan madrasah Mu'allimin enam tahun pada tahun 1956. Pada tahun 1980, nama dan lama studi diubah lagi karena penyesuaian kurikulum dan masa studi yang terlalu lama.

Maka pada tahun 1984 dibuka kembali lembaga pendidikan yaitu Pendidikan Tingkat Khusus tiga tahun pada tahun 1986 pendidikan Tahfizul Qur'an. Melihat letak geografis Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny Kediri di atas, maka dapat dikatakan Pesantren Al-Ishlahuddiny. Selain itu, bangunan Pesantren yang dikelilingi persawahan sangat mendukung kelancaran dan keamanan proses belajar mengajar, meskipun disebelah barat dibatasi oleh rumah warga, namun Gedung Pesantren Al-Ishlahuddiny dikelilingi oleh tembok yang cukup tinggi.

Data lebih rinci tentang guru dan pegawai MTs Putri Al-Ishlahuddiny Kediri dijelaskan pada tabel berikut. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah guru yang bertugas di MTs Putri Al-Ishlahuddiny Kediri mengalami peningkatan yang cukup tinggi setiap tahunnya. Lebih detail kondisi sarana dan prasarana di MTs Putri Al-Ishlahuddiny Kediri dijelaskan pada tabel berikut.

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa data pembelajaran di MTs Ishlahuddin Kediri banyak terdapat kursi, meja dan loker siswa yang rusak. Data lebih rinci perlengkapan lainnya di MTs Putri Al-Ishlahuddiny Kediri dijelaskan pada tabel berikut. Berdasarkan tabel di atas, jumlah peralatan di MTs Putri Al-Ishlahuddiny Kediri banyak yang mengalami kerusakan.

Tabel 4.1  Keadaan Siswa  No  Nama Rombel  Tingkat/
Tabel 4.1 Keadaan Siswa No Nama Rombel Tingkat/

Hasil Penelitian

53 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hal 43. . yang diamati pada siklus I belum mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh peneliti pada siklus I diketahui bahwa upaya guru untuk meningkatkan keaktifan siswa sudah ada, meskipun guru masih memiliki kekurangan dalam mengelola pembelajaran terutama guru masih kurang menjelaskan langkah-langkah pembelajaran snowball throw, sehingga siswa masih terlihat kurang aktif dan masih bingung dalam membentuk kelompok. Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada siklus I juga masih memiliki kekurangan yaitu siswa masih malu untuk bertanya kepada guru dan siswa masih malu untuk menjawab pertanyaan. dari temannya.

Seperti pada siklus I, hasil penelitian diperoleh dalam empat tahap pembelajaran yang dilaksanakan di kelas selama proses belajar mengajar. Pada Siklus II dilakukan perbaikan terhadap kelemahan pada Siklus I yaitu pembelajaran menggunakan model snowball throw yang sesuai dengan RPP materi shalat Qasar dengan pelaksanaan tindakan yang lebih memadai untuk meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar siswa. Seperti pada Siklus I, peneliti berperan sebagai guru dan menyiapkan RPP, bahan pembelajaran, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta angket motivasi belajar siswa.

Begitu pula dengan observasi pada siklus I yaitu observasi yang dilakukan guru pada bidang fiqih, dimana aktivitas guru diamati, begitu juga dengan aktivitas siswa. Keaktifan guru pada siklus II mengalami peningkatan yang sangat baik, hal ini ditunjukkan dengan guru mengelola kelas dengan baik, guru mampu mengelola kelompok dengan baik sehingga tidak membuat siswa kebingungan dalam mencari anggota kelompoknya masing-masing. Selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar pada siklus II, keberhasilan yang diperoleh dari data aktivitas guru dan aktivitas siswa, serta nilai angket motivasi belajar mengalami peningkatan yang sangat baik dibandingkan dengan siklus sebelumnya.

Dilihat dari hasil siklus kedua peneliti menyelesaikan penelitian sampai siklus kedua karena hasil atau kriteria ketuntasan tercapai. Pada siklus II siswa sudah berani bertanya dan menjawab pertanyaan teman sebayanya serta bertanya kepada guru tentang materi doa jamak dan rasa tanggung jawab dalam kelompok sudah ada. Keaktifan siswa pada siklus I dapat dikategorikan cukup dengan persentase 66,1%, sedangkan hasil keaktifan siswa pada siklus II dapat dikategorikan sangat baik dengan persentase 89,7%.

Tabel 4.6 Hasil pengamatan aktivitas guru siklus 1
Tabel 4.6 Hasil pengamatan aktivitas guru siklus 1

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran kooperatif pada model pembelajaran snowball throw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas VII di MTs Putri Al-Ishlahuddiny Kediri. Sehingga membenarkan teori Miftahul Huda bahwa pembelajaran kooperatif dipandang sebagai alat yang ampuh untuk memotivasi belajar dan berdampak positif pada iklim kelas, yang pada waktunya juga akan mendorong prestasi yang lebih besar, meningkatkan sikap positif dan memperdalam harga diri, mengembangkan keterampilan-.

Saran

Aminu Kama, “Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA VII. kelas, thesis FITK UIN Mataram, Mataram 2017. Ardin Sialagan dan Irmayanti, “Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,” Geografi, vol. Didik Andy Irawan, “Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar Otomotif X TKR E, Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2018.

Firdaus Daud “Pengaruh Kecerdasan Emosi (EQ) dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri Palopo”, Education and Learning, Vol. Jauharoti Alfin “Meningkatkan Prestasi Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing PKN di Mi Darunnajah Sukonodo”, PGMI Madrasatuna, Vol. Muhaedah Rasyid “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN I Bajeng Kab.

Ni Wayan Winjassica Purnama Dewi dkk. “Implementasi Model Snowball Throwing Dengan Bantuan Orang Bali Kuno Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA”, PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan PGSD, Vol. Ria Sukriana, “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Metode Perkuliahan Berbeda Kelas IV MI Uswatun Hasanah Kkripsi UIN Mataram, Mataram, 2013. Suci Murniati, “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran Snowball Throwing dan Talking Stick Pada Fiqh Kelas V MI Assa’adah Labuapi Lombok Barat (Disertasi FITK UIN Mataram, Mataram, 2018).

Uswatun Hasanah, “Penerapan model pembelajaran kooperatif lempar bola salju untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar mahasiswa pada mata pelajaran Fiqh, Skripsi FITK UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, Banda Aceh 2017. Yulfika Arifin, “Penerapan Kegiatan di Kelas Pembelajaran dan Panitia Pembelajaran pada Pembelajaran XI Mahasiswa TKR 1 Mata Kuliah Pemeliharaan Chasis dan Perpindahan Daya (PSPT), Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Yogyakarta 201 8. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri Pekanbaru 20.

Setelah masing-masing ketua kelompok diberikan materi, guru memerintahkan masing-masing ketua kelompok untuk menyampaikan materi. Setelah semua membuat pertanyaan, guru dan siswa mulai melakukan pembelajaran dengan cara melempar bola salju ke teman kelompok lainnya.

Gambar Proses Belajar Mengajar
Gambar Proses Belajar Mengajar

Gambar

Tabel 2.1 K13 Fiqih kelas VII MTs
Tabel 4.1  Keadaan Siswa  No  Nama Rombel  Tingkat/
Tabel 4.6 Hasil pengamatan aktivitas guru siklus 1
Tabel 4.7 hasil pengamatan aktivitas siswa siklus 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, proses interaksi antara pendidik dan peserta didik melalui pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran kooperatif Course Review Horay dengan

Fokus utama dari strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) dari peserta didik. Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori. Pertama, strategi

Dengan demikian, terdapat perbedaan hasil kemampuan metakognisi peserta didik pada pembelajaran fiqh sebelum dan sesudah penerapan strategi pembelajaran Contextual Teaching and

mendukung 2) Guru memberikan subpokok bahasan pada tiap- tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok masing- masing 3) Peserta didik

Pelaksanaan Pada siklus III Pendidik telah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan baik, dilihat dari aktivitas peserta didik serta hasil belajar peserta

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah 𝐻0= tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan kerja sama peserta didik antara kelas yang menerapkan model pembelajaran kooperatif

Sehingga dengan demikian dapat terwujud pembelajaran yang berdiferensiasi dengan memperhatikan kebutuhan berupa minat, kemampuan awal masing-masing peserta didik, serta gaya belajaranya

PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan peningkatkan kemampuan literasi pada peserta didik setelah pendidik menerapkan adaptasi model pembelajaran Project Based Learning PjBL, Problem