B. Upaya Guru Akidah Akhlak dalam Membina Kepribadian Muslim pada Siswa pada Siswa
1. Menanamkan nila-nilai keislaman dalam hubungan dengan Allah Kepribadian muslim mencerminan pandangan hidup dan nilai-nilai
B. Upaya Guru Akidah Akhlak dalam Membina Kepribadian Muslim
kan wawancara dengan guru Akidah Akhlak MA Daarut Tarbiyah Madukoro Kotabumi Utara sebagai berikut:
Ada pendalaman materi rukun iman dan rukun Islam dalam pelajaran Akidah Akhlak. Sifatnya pengayaan dan perluasan materi dengan mengaitkan perilaku atau peristiwa yang terjadi di masyarakat dengan materi yang disampaikan, karena materi tentang keimanan sudah dipelajari siswa di jenjang pendidikan sebelumnya.
Intinya lebih menyadarkan tentang konsekuensi keimanan agar dipraktikkan dalam perilaku sehari hari. Untuk memperluas pengetahuan siswa terhadap ajaran agama, dilakukan diskusi dan mengaitkan peristiwa di luar sekolah dengan materi yang sedang disampaikan. Siswa lebih antusias ketika materi yang disampaikan berkaitan dengan peristiwa yang didengar atau disaksikan sendiri.
(W/GAA/F.1/11-3-2019)
Informasi juga diperoleh dari
hasil wawancara dengan Waka
KurikulumMADarutTarbiyahsebagaiberikut
:
Pembentukan akidah dan kepribadian muslim merupakan bagian dari visi dan misi sekolah sebagai sekolah berbasis madrasah.
Pembentukan akidah siswa selain melalui Akidah Akhlak juga ditunjang oleh mata pelajaran lain yang relevan yang mengajarkan nilai-nilai Akidah Ahlak kepada siswa. (W/WK/F.1/11-3-2019)
Wawancara juga dilakukan dengan siswa
MA Daarut Tarbiyah
Madukoro Kotabumi Utara sebagaimana dalam petikan wawancara di bawah ini:
“Guru sering mengingatkan agar beperilaku baik, yang pada intinya agar rajin ibadah dan tidak melanggar larangan Allah. Guru juga mengingatkan agar siswa mempelajari ajaran Islam bukan hanya di kelas, dan banyak membaca buku untuk menambah pengetahuan.” (W/S.1/F.1/12- 3-2019)
Informasi yang hampir sama dikatakan oleh siswa lain yang
mengatakan
" pada saat mengajar di kelas, guru sering menceritakan
peristiwa yang dijadikan pelajaran agar perilaku siswa sesuai dengan ajaran agama. Terkadang guru juga mengutip ayat atau Hadits dan menjelaskannya kepada siswa.” (W/S.2/F.1/12-3-2019)
Wawancara juga dilakukan dengan siswa lainnyayangmengatakan
sebagaiberikut
:
Dalam menyampaikan materi guru mengingatkan agar siswa tidak terpengaruh pergaulan, dapat menjaga diri dan jangan lupa menjalankan shalat. Guru Akidah Akhlak sering mengingatkan siswa agar berhati-hati dalam pergaulan dan dapat menjaga diri agar tidak terpengaruh pergaulan yang dapat merusak masa depan siswa. (W/S.3/F.1/12-3-2019)
Informasi yang sama dikatakan oleh salah satu siswa yang mengatakan “guru menanyakan siswa dalam menjalankan ibadah sehari- hari, dan menjelaskan tentang manfaat menjalankan ajaran Islam, seperti shalat, dan akhak yang baik. Siswa disuruh untuk rajin beribadah dan berbuat baik dengan orang lain, terutama kepada orang tua dan tetangga". (W/S.4/F.1/12-3-2019)
Berdasarkan hasil wawancara di atas, upaya yang dilakuan guru
Akidah Akhlak dalam memb ina kepribadian muslim pada siswa yaitu
dengan menyampaikan materi tentang dasar -
dasar ajaran Islam, seperti
rukum iman dan rukun Islam. Penyampaian materi dilakukan melalui
pendalaman dan perluasan materi dengan mengaitkan perilaku atau peristiwa yang terjadi di masyarakat, karena materi tentang keimanan sudah dipelajari siswa di jenjang pendidikan sebelumnya. Siswadiarahkan
untuk menyadari konsekuensi keimanan agar dipraktikkan dalam perilaku sehari hari.
Siswa diarahkan untuk memperluas pengetahuan siswa terhadap ajaran agama, melalui diskusi dan mengaitkan peristiwa di luar sekolah dengan materi yang sedang disampaikan. Guru juga mengingatkan agar siswa mempelajari ajaran Islam bukan hanya di kelas, dan banyak membaca buku untuk menambah pengetahuan yang didengar atau disaksikan sendiri.
2. Membimbing Siswa Menjalankan Perintah Agama dan Menjauhi Larangannya
Kepribadian muslim menggambarkan totalitas seluruh aspek mental dan perilaku berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam. Aspek perilaku menunjukkan bahwa kepribadian muslim bukan hanya akidah yang bersifat batin, tetapi juga diwujudkan dalam bentuk tindakan menjalankan perintah agama.
Peneliti melakukan wawancara dengan guruAkidah Akhlak untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam membimbing siswa menjalankan perintah agama dan menjauhi larangannya sebagai berikut:
Bimbingan menjalankan ibadah sudah masuk dalam RPP, karena ada sub materi yang dikuatkan dengan praktik. Namun secara keseluruhan bimbingan menjalankan ibadah itu mengikuti kebijakan sekolah untuk menumbuhkan suasana religius, dan ada kerjasama dengan guru lain, bukan hanya guru Akidah Akhlak saja, seperti guru mata pelajaran Fiqh. Di sekolah juga ada kegiatan shalat jamaah dan siswa sangat dianjurkan mengikuti shalat jamaah. Kalau bulan Ramadhan ada kegiatan pesantren Kilat yang diisi dengan pendalaman materi
keagamaan dan praktik ibadah. Penyampaian materi di kelas tidak mencukupi, maka dilanjutkan dengan program sekolah lainnya, seperti praktik ibadah, bersuci, dan kegiatan lain di sekolah yang berkaitan.
Membiasakan siswa saling menyapa dan mengucapkan salam, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran juga dapat mendorong praktik keagamaan. )W/ GAA/F.2/11-3-2019)
Wawancara juga dilakukan dengan salah satu siswa yang mengatakan
“Kalau memberi bimbingan guru sering memberi contoh dan juga anjuran, seperti ketika bertemu mengucapkan salam, terkadang guru terlebih dahulu mengucapkan salam, karena siswanya yang lupa.” (W/S.1/F.2/12-3-2019(
Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa lainnya yang mengatakan
" siswa dianjurkan shalat Dhuhur berjama‟ah bagi yang sedang tidak berhalangan. Selain itu menjelang pembelajaran pertama siswa bersama-sama membaca Asmaul Husna yang dipandu oleh guru jam pertama.” (W/S.2/F.2/12-3-2019(
Informasi yang hampir sama dikatakan oleh salah satu siswa sebagaimanadalampetikanwawancaraberikutini:
Ada beberapa kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, pengembangan diri, pesantren kilat, BTQ dan seni Islami seperti tilawah dan belajar pidato. Kegiatan tersebut dilakukan diluar jam belajar formal seperti pada saat libur sekolah bulan suci Ramadhan atau ketika ada agenda perlomban antara sekolah . ))W/S.3/F.2/12-3-2019(
Wawancara berikutnya dilakukan dengan salah satu siswa yang mengatakan sebagai berikut:
Guru menanyakan siswa dalam menjalankan ibadah sehari-hari, dan menganjurkan siswa untuk selalu mematuhi perintah Allah, seperti shalat, puasa, dan berbuat baik dengan sesama. Guru mengatakan bahwa siswa yang baik bukan hanya pandai di kelas, tetapi juga rain menjalankan ibadah dan berkelakuan baik.
(W/S.4/F.2/12-3-2019)
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dalam upaya membina kepribadian muslim pada siswa, maka guru Akidah Akhlak membimbing siswa menjalankan perintah agama, menumbuhkan suasana religius di sekolah, dan bekerjasama dengan guru lain dalam memberi bimbingan. Penyampaian materi di kelas tidak mencukupi, maka dilanjutkan dengan program sekolah lainnya, seperti praktik ibadah, bersuci, dan kegiatan lain di sekolah yang berkaitan. Sekolah juga mengadakan beberapa kegiatan seperti pesantren kilat yang diisi dengan pendalaman materi keagamaan dan praktik ibadah. Selain itu, warga sekolah membiasakan siswa saling menyapa dan mengucapkan salam, berdoa sebelum dan sesudah.
4. Membimbing Siswa Bersyukur dan Berdoa kepada Allah
Kepribadian muslim menggambarkan psikofisik individu muslim yang menentukan tingkah laku dan pemikiran yang khas yang didasarkan pada penghayatan dan kesadaran terhadap ajaran Islam. Susasana psikolog seoarang muslim, hendakanya tidak lepas hubungannya dengan Allah, baik bersyukur terhadap karunia, harapan, dan keinginannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, bagi seorang muslim karunia dan keagungan Allah merupakan sumber harapan yang terwujud dalam doa sehari-hari.
Berkaitan dengan upaya guru Akidah Akhlak dalam membimbing siswa berdoa dan mengagungkan Allah, peneliti melakukan wawancara dengan guru Akidah Akhlak sebagaimana dalam petikan wawancara di bawah ini:
Materi tentang bacaan bersyukur dan doa memang tidak secara khusus tercantum dalam buku pelajaran. Tetapi siswa diajarkan
dan dibiasakan berdoa sebelum dan seduah belajar.
Siswa juga diingatkan agar bersyukur dan terbiasa berdoa dalam kegiatan sehari-hari, karena ada materi yang berkaitan, seperti mengharap karunia Allah dan tawakkal. (W/GAA/F.4/11-3-2019)
Wawancara juga dilakukan dengan salah satu siswa yang
mengatakan
" guru mengingatkan agar bersykur ketika mendapat nikmat, berdoa dan mengharapkan karunia Allah, tetapi tidak secara khusus mengajarkan doa yang dibaca.” (W/S.1/F.4/12-3-2019).
Informasi yang hampir sama dikatakan oleh siswa lainnya " sebelum memulai pelajaran, guru menyuruh siswa berdoa bersama dipimpin ketua kelas. Terkadang guru mengutip ayat atau hadits yang menjelaskan manfaat dan keutamaan berdoa. (W/S.2/F.4/12-3-2019)
Peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu siswa lain yang mengatakan" Guru mengingatkan agar jangan lupa berdoa. Jika tidak hafal doa khusus, disuruh baca Basamallah sebelum melakukan pekerjaan yang baik dan membaca Hamdalah sesudahnya. (W/S.3/F.4/12-3-2019)
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dalam upaya membina kepribadian muslim, maka guru Akidah Akhlak membimbing dan mengingatkan siswa agar selalu menggantungkan harapan kepada Allah dan berserah diri kepada-Nya. Sebelum memulai pelajaran, guru membimbing siswa berdoa bersama dipimpin ketua kelas. Guru mengutip ayat atau hadits yang menjelaskan manfaat dan keutamaan berdoa kepada Allah. Siswa diingatkan tentang pentingnya doa dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Jika tidak hafal doa khusus, disuruh baca Basamallah sebelum melakukan pekerjaan yang baik dan membaca Hamdalah sesudahnya.
4. Faktor Penghambat dan Pendukung Upaya Guru dalam Membina