Nasional
a) Kriteria Cakupan
(1) Menyusun profil ketenagakerjaan mikro tingkat
nasional.
(2) Menjrusun profil ketenagakerjaan makro
tingkat nasional.b) Kriteria Teknis
(1) Profil ketenagakerjaan mikro tingkat nasional
adalah profil pegawai pada instansi ketenagakerjaan pemerintah.(2) Penjoisunan profil ketenagakerjaan makro tingkat nasional menggunakan metodologi statistika atau pedoman yang berlaku, yang sekurang-kurangnya mencakup data penduduk, penduduk usia kerja, angkatan kerja, bukan angkatan keija, penduduk yang bekerja, penganggur, setengah penganggur, data penempatan, dan data lowongan kerja.
c) Bukti Fisik
Naskah profil ketenagakerjaan mikro/makro tingkat
nasional.
d) Penilaian
Setiap naskah mendapat angka kredit 0,33.
e) Pelaksana
Fungsional Pengantar Kerja Ahli Madya.
B. Perencanaan Tenaga Kerja
1. Menjaisun/Menyempurnakan Konsep Perencanaan Tenaga Kerja
Mikro
a. Kriteria Cakupan
1) Menyusun konsep perencanaan tenaga kerja mikro.
2) Menyempurnakan konsep perencanaan tenaga kerja
mikro.
b. Kriteria Teknis
1) Konsep perencanaan tenaga kerja mikro, meliputi pokok pikiran komprehensif mengenai perencanaan tenaga kerja mikro, sistem, metodologi, dan teknik yang mencakup persediaan, kebutuhan, neraca, program kepegawaian, dan penerapannya.
2) Konsep perencanaan tenaga kerja mikro selanjutnya ditindaklanjuti dengan instrumen, model, dan pedoman
penerapannya.
3) Penyempurnaan konsep perencanaan tenaga kerja mikro berupa penyempurnaan konsep yang sudah ada, meliputi sistem, metodologi, dan teknik yang mencakup persediaan, kebutuhan, neraca, program kepegawaian, dan penerapannya.
4) Penyempurnaan dibutuhkan karena adanya kelemahan untuk mengikuti perkembangan ekonomi, sumber daya manusia, teknologi, dan kebutuhan pasar.
c. Bukti Fisik
Naskah penyusunan/penyempurnaan konsep perencanaan tenaga kerja mikro.
d. Penilaian
Setiap naskah mendapat angka kredit 2,2.
e. Pelaksana
Fungsional Pengantar Kerja Ahli Utama.
2. Men5n_isun Konsep Program Perencanaan Tenaga Kerja Mikro Tingkat Nasional
a. Kriteria Cakupan
Menyusun konsep program perencanaan tenaga kerja mikro tingkat nasional.
b. Kriteria Teknis
1) Penyusunan konsep program perencanaan tenaga kerja mikro tingkat nasional didasarkan atas program atau rencana yang lebih tinggi.
2) Penyusunan konsep program perencanaan tenaga kerja mikro tingkat nasional juga didasarkan atas hasil pelaksanaan program tahun sebelumnya, kemampuan
serta kebutuhan daerah serta sektor, dan kebijakan
kementerian.
3) Substansi program perencanaan tenaga kerja mikro, meliputi program penyuluhan serta promosi, penyempurnaan metodologi serta teknik, persiapan pelaksanaan, konsultasi, penciptaan tenaga Teknisi serta Perencana Tenaga Kerja Mikro, dan evaluasi efektivitas
penerapan.
c. Bukti Fisik
Naskah konsep program perencanaan tenaga kerja mikro tingkat nasional.
d. Penilaian
Setiap naskah mendapat angka kredit 0,76.
e. Pelaksana
Fungsional Pengantar Kerja Ahli Utama.
3. Menyusun Konsep Program Perencanaan Tenaga Kerja Mikro Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota
a. Kriteria Cakupan
Men5aisun konsep program perencanaan tenaga kerja mikro tingkat:
1) provinsi;
2) kabupaten; dan 3) kota.
b. Kriteria Teknis
1) Penjoisunan konsep program perencanaan tenaga kerja mikro provinsi, kabupaten/kota didasarkan atas program atau rencana yang lebih tinggi.
2) Penyusunan konsep program perencanaan tenaga kerja mikro provinsi, kabupaten/kota juga didasarkan atas hasil pelaksanaan program tahun sebelumnya, kemampuan serta kebutuhan daerah serta sektor, dan kebijakan kementerian serta pemerintah daerah.
3) Substansi program perencanaan tenaga kerja mikro meliputi program penjmluhan serta promosi, penyempurnaan metodologi serta teknik, persiapan pelaksanaan, konsultasi, penciptaan tenaga teknisi serta
perencana tenaga kerja mikro, dan evaluasi efektivitas
penerapan.
4) Penynsunan konsep program perencanaan tenaga kerja di dasarkan atas juklak penyusunan program dan metodologi serta teknik perencanaan tenaga kerja mikro.
c. Bukti Fisik
Naskah penyusunan konsep program perencanaan tenaga kerja mikro tingkat provinsi/kabupaten/kota.
d. Penilaian
Setiap naskah mendapat angka kredit 0,36.
e. Pelaksana
Fungsional Pengantar Kerja Ahli Madya.
4. Merumuskan Kebutuhan Perencanaan Tenaga Kerja Mikro dan Pilihan Metodologinya
a. Kriteria Cakupan
1) Merumuskan kebutuhan perencanaan tenaga kerja
mikro.
2) Merumuskan pilihan metodologi perencanaan tenaga kerja mikro.
b. Kriteria Teknis
1) Perumusan kebutuhan perencanaan tenaga kerja mikro, didasarkan atas kebutuhan riil perusahaan atau instansi misalnya untuk menghitung:
a) kebutuhan pegawai;
b) rekrutmen, seleksi serta penempatan pegawai;
c) program pelatihan pegawai;
d) peningkatan produktivitas pegawai; dan e) relokasi atau realokasi pegawai.
2) Pemilihan metodologi perencanaan tenaga kerja didasarkan atas tingkat intensitas program, tenaga pelaksanaan, dan anggaran serta waktu yang tersedia, misalnya metodologi tenaga ahli atau tim ahli, metodologi kerja lapangan, metodologi pelaksanaan oleh tenaga internal, atau oleh pihak ketiga.
c. Bukti Fisik
Naskah rumusan kebutuhan perencanaan tenaga kerja
mikro.
d. Penilaian
Setiap naskah mendapat angka kredit 0,2.
e. Pelaksana
Fungsional Pengantar Kerja Ahli Madya.
5. Mengumpulkan/Mengolah Data Persediaan/Kebutuhan Tenaga Kerja untuk Perencanaan Tenaga Kerja Mikro/Makro
a. Kriteria Cakupan
1) Mengumpulkan data persediaan antarkerja, meliputi:
a) Data persediaan perencanaan tenaga kerja mikro.
b) Data persediaan perencanaan tenaga kerja makro.
2) Mengolah data persediaan tenaga keija, meliputi:
a) Data persediaan tenaga kerja perencanaan tenaga kerja mikro.
b) Data persediaan tenaga kerja perencanaan tenaga kerja makro.
3) Mengumpulkan data kebutuhan tenaga kerja, meliputi:
a) Data kebutuhan tenaga kerja perencanaan tenaga keija mikro.
b) Data kebutuhan tenaga kerja perencanaan tenaga kerja makro.
4) Mengolah data kebutuhan tenaga keija, meliputi:
a) Data kebutuhan pegawai untuk perencanaan tenaga kerja mikro.
b) Data kebutuhan tenaga kerja untuk perencanaan tenaga kerja makro.
b. Kriteria Teknis
1) Pengumpulan/pengolahan data dilakukan dengan metodologi pengumpulan/pengolahan data.
2) Data persediaan dan kebutuhan pegawai merupakan data yang memenuhi metodologi dan teknik perencanaan tenaga kerja mikro.
3) Pengumpulan/pengolahan data perencanaan tenaga keija mikro menggunakan metodologi sendiri berbeda dengan metoda perencanaan tenaga kerja makro.
c. Bukti Fisik
Laporan pengumpulan/pengolahan data persediaan/
kebutuhan tenaga kerja perencanaan tenaga kerja mikro/
makro.
d. Penilaian
Setiap laporan mendapat angka kredit 0,36.
e. Pelaksana
Fungsional Pengantar Keija Ahli Pertama.
6. Mengumpulkan/Mengolah/Menyajikan Data Jabatan dan Data Pendukungnya Untuk Perencanaan Tenaga Kerja Mikro
a. Kriteria Cakupan
1) Mengumpulkan data jabatan dan data pendukungnya untuk perencanaan tenaga kerja mikro.
2) Mengolah data jabatan dan data pendukungnya untuk perencanaan tenaga kerja mikro.
3) Menyajikan data jabatan dan data pendukungnya untuk perencanaan tenaga kerja mikro.
b. Kriteria Teknis
1) Pengumpulan/pengolahan/penyajian data jabatan dan data pendukungnya dilakukan dengan metodologi analisis jabatan untuk perencanaan tenaga kerja mikro.
2) Data jabatan adalah data yang melekat atau menjadi substansi jabatan, seperti nama jabatan, ikhtisar jabatan, hasil kerja, bahan kerja, perangkat kerja, uraian tugas, korelasi jabatan, tanggung jawab, kondisi/lingkungan kerja, kemungkinan risiko bahaya, dan syarat jabatan, dan fungsi kerja.
3) Data pendukungnya adalah data yang diperlukan untuk kegiatan analisis jabatan seperti data profil perusahaan seperti nama perusahaan, lapangan usaha, produk, bahan, data personalia, tingkat teknologi, proses arus kerja, dan organisasi perusahaan.
c. Bukti Fisik
Laporan pengumpulan/pengolahan/penyajian data jabatan dan data pendukungnya untuk perencanaan tenaga kerja mikro dilampiri surat tugas.
d. Penilaian
Setiap laporan mendapat angka kredit 0,36.
e. Pelaksana
Pengantar Kerja Ahli Pertama.
7. Menynsun Spesifikasi Jabatan untuk Perencanaan Tenaga Kerja
Mikro
a. Kriteria Cakupan
Menyusun spesifikasi jabatan untuk perencanaan tenaga kerja mikro setiap satu jabatan.
b. Kriteria Teknis
1) Penyusunan spesifikasi jabatan untuk perencanaan tenaga kerja mikro dengan metodologi analisis jabatan sesuai dengan tujuan penyelenggaraan perencanaan tenaga kerja mikro.
2) Penyusunan spesifikasi jabatan didasarkan atas program yang akan dilaksanakan misalnya untuk kepentingan rekruitmen, seleksi, penempatan, menghitung kebutuhan pegawai, pelatihan, dan penilaian jabatan.
c. Bukti Fisik
Laporan pen5aisunan spesifikasi jabatan untuk perencanaan tenaga kerja mikro.
d. Penilaian
Laporan untuk satu spesifikasi jabatan atas satu jabatan mendapat angka kredit 0,05.
e. Pelaksana
Fungsional Pengantar Kerja Ahli Muda.
8. Menjnisun Jenis Kebutuhan Program Kepegawaian Perencanaan Tenaga Kerja Mikro
a. Kriteria Cakupan
Penyusunan jenis kebutuhan program kepegawaian
didasarkan atas:
1) satu perusahaan untuk perusahaan berskala kecil dan menengah.
2) satu satuan unit kerja seperti cabang, direktorat, divisi, dan satuan kerja yang terpisah untuk perusahaan
berskala besar.
b. Kriteria Teknis
1) Penyusunan jenis kebutuhan program kepegawaian perencanaan tenaga kerja mikro didasarkan atas permasalahan atau pengembangan perusahaan/instansi.
2) Kebutuhan program kepegawaian perencanaan tenaga kerja mikro juga dirumuskan berdasarkan kemampuan tenaga pelaksana, dan waktu serta anggaran yang diperlukan.
3) Apabila program kepegawaian perencanaan tenaga kerja mikro terlalu banyak maka disusun skala prioritas
program.
4) Jenis kebutuhan program kepegawaian perencanaan tenaga kerja mikro dapat berupa:
a) penghitungan kekuatan pegawai, persediaan, kebutuhan, kekurangan, kelebihan pegawai, realokasi, dan relokasi;
b) rekruitmen, seleksi, dan penempatan;
c) pengembangan pegawai, berupa pelatihan, penyusunan jenjang jabatan, dan penjoisunan pola karir;
d) penilaian jabatan untuk memberikan bobot jabatan, menyusun klasifikasi jabatan, dan menjnisun jenjang jabatan serta kepangkatan;
e) pengupahan dan penggajian;
f) penilaian kinerja dan arah karir pegawai; dan
g) penyusunan bagan struktur jabatan, organisasi, tata kerja tata laksana, dan standar operasional prosedur (SOP).
c. Bukti Fisik
Naskah penyusunan jenis kebutuhan program kepegawaian perencanaan tenaga keija mikro.
d. Penilaian
Setiap naskah mendapat angka kredit 0,24.
e. Pelaksana