• Tidak ada hasil yang ditemukan

13.6.1 Batasan-batasan

Desain sistem slab dalam batasan-batasan dari 13.6.1.1 sampai 13.6.1.8 dengan metoda desain langsung diizinkan.

ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”

13.6.1.1 Harus terdapat minimum tiga bentang menerus dalam masing-masing arah.

13.6.1.2 Panel harus berbentuk persegi, dengan rasio antara bentang yang lebih panjang terhadap yang lebih pendek pusat ke pusat tumpuan dalam panel tidak lebih besar dari 2.

13.6.1.3 Panjang bentang yang berturutan pusat ke pusat tumpuan dalam masing-masing arah tidak boleh berbeda dengan lebih dari sepertiga bentang yang lebih panjang.

13.6.1.4 Pergeseran (offset) kolom dengan maksimum sebesar 10 persen dari bentangnya (dalam arah pergeseran) dari baik sumbu antara garis-garis pusat kolom yang berturutan diizinkan.

13.6.1.5 Semua beban harus akibat gravitasi saja dan didistribusikan merata pada panel keseluruhan. Beban hidup tak terfaktor tidak boleh melebihi dua kali beban mati tak terfaktor.

13.6.1.6 Untuk panel dengan balok di antara tumpuan pada semua sisinya, Pers. (13-2) harus dipenuhi untuk balok dalam dua arah tegak lurus

f

f2 2 1 2 2 1

0,2 5,0

 (13-2)

dimana f1 dan f2 dihitung sesuai dengan Pers. (13-3).

f cb b

cs s

E I

E I (13-3)

13.6.1.7 Redistribusi momen seperti yang diizinkan oleh 8.4 tidak berlaku untuk sistem slab yang didesain dengan metoda desain langsung. Lihat 13.6.7.

13.6.1.8 Variasi dari batasan dari 13.6.1 diizinkan bila ditunjukkan dengan analisis bahwa persyaratan dari 13.5.1 dipenuhi.

13.6.2 Momen statis terfaktor total untuk suatu bentang

13.6.2.1 Momen statis terfaktor total, Mo, untuk suatu bentang harus ditentukan pada suatu lajur yang dibatasi secara lateral oleh garis pusat panel pada setiap sisi garis pusat tumpuan.

13.6.2.2 Jumlah mutlak momen terfaktor positif dan negatif rata-rata dalam setiap arah tidak boleh kurang dari

2 2

8

u n

o

Mq  

(13-4) dimana n adalah bentang bersih dalam arah momen-momen tersebut ditentukan.

13.6.2.3 Bila bentang transversal panel pada salah satu sisi garis pusat tumpuan bervariasi, 1 dalam Pers. (13-4) harus diambil sebagai rata-rata bentang transversal yang bersebelahan.

13.6.2.4 Bila bentang yang bersebelahan dan paralel terhadap tepi ditinjau, jarak dari tepi ke garis pusat panel harus digantikan untuk  2 dalam Pers. (13-4).

13.6.2.5 Bentang bersih n harus menerus dari muka ke muka kolom, kapital, brakit, atau dinding. Nilai n yang digunakan dalam Pers. (13-4) tidak boleh kurang dari 0,65n.

ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”

Tumpuan bundar atau berbentuk poligon harus diperlakukan sebagai tumpuan bujursangkar

dengan luas yang sama (Gambar S13.6.2.5).

13.6.3 Momen terfaktor negatif dan positif

13.6.3.1 Momen terfaktor negatif harus terletak pada muka tumpuan persegi. Pendukung bulat atau berbentuk poligon harus diperlakukan sebagai tumpuan bujursangkar dengan luas yang sama.

13.6.3.2 Pada bentang interior, momen statis total, Mo, harus didistribusikan sebagai berikut:

Momen terfaktor negatif ... 0,65 Momen terfaktor positif ... 0,35 13.6.3.3 Pada bentang ujung, momen statis terfaktor total, Mo, harus didistribusikan sebagai berikut:

(1) (2) (3) (4) (5) Tepi eksterior

tak-terkekang

Slab dengan balok di antara semua tumpuan

Slab tanpa balok di antara tumpuan

interior Tepi eksterior terkekang

penuh Tanpa balok tepi Dengan balok

tepi Momen terfaktor

negatif interior 0,75 0,70 0,70 0,70 0,65

Momen terfaktor

positif 0,63 0,57 0,52 0,50 0,35

Momen terfaktor

negatif eksterior 0 0,16 0,26 0,30 0,65

Gambar S13.6.2.5 - Contoh penampang bujursangkar ekivalen untuk komponen struktur penumpu

13.6.3.4 Penampang momen negatif harus didesain untuk menahan yang lebih besar dari dua momen terfaktor negatif interior yang ditentukan untuk bentang-bentang yang merangka ke dalam suatu tumpuan bersama-sama kecuali bila analisis dilakukan untuk mendistribusikan momen tak seimbang sesuai dengan kekakuan elemen yang menyatu.

13.6.3.5 Balok tepi atau tepi slab harus diproporsikan untuk menahan puntir bagiannya dari momen terfaktor negatif eksterior.

13.6.3.6 Momen beban gravitasi yang disalurkan antara slab dan kolom tepi sesuai dengan 13.5.3.1 harus sebesar 0,3Mo.

0,89h 0,93h h

h h

h

h

ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”

13.6.4 Momen terfaktor pada lajur kolom

13.6.4.1 Lajur kolom harus diproporsikan untuk menahan bagian berikut dalam persen momen terfaktor negatif interior:

2/1 0,5 1,0 2,0

(12/1)= 0 75 75 75

(12/1)1,0 90 75 45

Interpolasi linier harus dilakukan antara nilai-nilai yang ditunjukkan.

13.6.4.2 Lajur kolom harus diproporsikan untuk menahan bagian berikut dalam persen momen terfaktor negatif eksterior:

2/1 0,5 1,0 2,0

(12/1) = 0 t = 0 100 100 100

t 2,5 75 75 75

(12/1) 1,0 t = 0 100 100 100

t 2,5 90 75 45

Interpolasi linier harus dilakukan antara nilai-nilai yang ditunjukkan, dimana t dihitung dalam Pers. (13-5) dan C dihitung dalam Pers. (13-6).

2

cb f

cs s

E C

E I (13-5)

3

1 0,63 3 x x y

C y

 

(13-6) Konstanta C untuk penampang T dan L diizinkan untuk dievaluasi dengan membagi penampang menjadi bagian-bagian persegi terpisah, seperti didefinisikan dalam 13.2.4, dan menjumlah nilai-nilai C untuk setiap bagiannya.

13.6.4.3 Bila pendukung yang terdiri dari kolom atau dinding menerus untuk suatu jarak yang sama atau lebih besar dari (0,75)2 digunakan untuk menghitung Mo, momen negatif harus dianggap terdistribusi merata selebar 2.

13.6.4.4 Lajur kolom harus diproporsikan untuk menahan bagian berikut dalam persen momen terfaktor positif:

2/1 0,5 1,0 2,0

(12/1) = 0 60 60 60

(12/1) 1,0 90 75 45

Interpolasi linier harus dilakukan antara nilai-nilai yang ditunjukkan.

13.6.4.5 Untuk slab dengan balok di antara tumpuan, bagian slab dari lajur kolom harus diproporsikan untuk menahan bagian dari momen lajur kolom tersebut yang tidak ditahan oleh balok.

13.6.5 Momen terfaktor pada balok

13.6.5.1 Balok di antara tumpuan harus diproporsikan untuk menahan 85 persen momen lajur kolom bila f12/1 sama dengan atau lebih besar dari 1,0.

ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”

13.6.5.2 Untuk nilai dari f12/1 antara 1,0 dan nol, proporsi momen lajur kolom yang

ditahan oleh balok harus diperoleh dengan interpolasi linier antara 85 dan nol persen.

13.6.5.3 Sebagai tambahan pada momen yang dihitung untuk beban merata menurut 13.6.2.2, 13.6.5.1, dan 13.6.5.2, balok harus didesain untuk menahan semua momen yang diakibatkan oleh beban terpusat atau linier yang diterapkan langsung pada balok, termasuk berat batang balok yang menjorok di atas atau di bawah slab.

13.6.6 Momen terfaktor pada lajur tengah

13.6.6.1 Bagian momen terfaktor negatif dan positif yang tidak ditahan oleh lajur kolom harus secara proporsional diberikan pada setengah lajur tengah yang berhubungan.

13.6.6.2 Setiap lajur tengah harus diproporsikan untuk menahan jumlah momen yang diberikan pada kedua setengah lajur tengahnya.

13.6.6.3 Lajur tengah yang berdekatan dengan dan sejajar dengan tepi tertumpu dinding harus diproporsikan untuk menahan dua kali momen yang diberikan pada setengah lajur tengah yang berhubungan dengan baris pertama tumpuan interior.

13.6.7 Modifikasi momen terfaktor

Modifikasi momen terfaktor negatif dan positif dengan 10 persen diizinkan asalkan momen statis total untuk suatu panel, Mo, dalam arah yang ditinjau tidak kurang dari yang disyaratkan oleh Pers. (13-4).

13.6.8 Geser terfaktor pada sistem slab dengan balok

13.6.8.1 Balok dengan nilai f1 2/1 sama dengan atau lebih besar dari 1,0 harus diproporsikan untuk menahan geser yang diakibatkan oleh beban terfaktor pada daerah tributari yang dibatasi oleh garis 45 derajat yang ditarik dari sudut-sudut panel dan garis- garis pusat panel-panel bersebelahan yang sejajar dengan sisi panjangnya (Gambar S13.6.8).

13.6.8.2 Dalam memproporsikan balok dengan f1 2/1 kurang dari 1,0 untuk menahan geser, interpolasi linier, dengan mengasumsikan balok tidak memikul beban pada f1 = 0, diizinkan.

45 derajat 45 derajat

Gambar S13.6.8 - Daerah tributari untuk geser pada balok interior

ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”

13.6.8.3 Sebagai tambahan pada geser yang dihitung menurut 13.6.8.1 dan 13.6.8.2, balok harus diproporsikan untuk menahan geser yang diakibatkan oleh beban terfaktor yang diterapkan secara langsung pada balok.

13.6.8.4 Perhitungan kekuatan geser slab dengan asumsi bahwa beban didistribusikan pada balok penumpu sesuai dengan 13.6.8.1 atau 13.6.8.2 diizinkan. Tahanan terhadap geser total yang terjadi pada suatu panel harus disediakan.

13.6.8.5 Kekuatan geser harus memenuhi persyaratan dari Pasal 11.

13.6.9 Momen terfaktor pada kolom dan dinding

13.6.9.1 Kolom dan dinding yang dibangun secara menyatu dengan sistem slab harus menahan momen yang diakibatkan oleh beban terfaktor pada sistem slab.

13.6.9.2 Pada tumpuan interior, elemen penumpu di atas dan di bawah slab harus menahan momen terfaktor yang ditetapkan oleh Pers. (13-7) dengan proporsi langsung terhadap kekakuannya kecuali jika analisis umum dilakukan.

Mu 0,07

qDu 0,5qLu

 2 2n qDu 2

 

n 2 (13-7) dimana qDu,2n , dan n merujuk pada bentang yang lebih pendek.