21.1.1 Lingkup
21.1.1.1 Bab 21 memuat persyaratan untuk desain dan pelaksanaan konstruksi komponen struktur beton bertulang dari suatu struktur dimana gaya desain, terkait dengan pergerakan gempa, telah ditentukan dengan dasar disipasi energi dalam rentang respon nonlinier.
21.1.1.2 Semua struktur harus ditetapkan sebagai kategori desain seismik (KDS) sesuai dengan 1.1.9.1.
21.1.1.3 Semua komponen struktur harus memenuhi persyaratan dari Pasal 1 hingga 19 dan 22. Struktur yang ditetapkan sebagai KDS B, C, D, E, atau F juga harus memenuhi 21.1.1.4 hingga 21.1.1.8, sebagaimana sesuai (lihat Tabel S21.1.1).
Tabel S21.1.1 Subpasal dari Pasal 21 Yang Harus Dipenuhi dalam Aplikasi Tipikal*
Komponen yang menahan pengaruh gempa, kecuali jika sebaliknya diberitahu
Kategori Desain Seismik A
(Tidak ada)
B (21.1.1.4)
C (21.1.1.5)
D, E, F (21.1.1.6) Persyaratan analisis dan desain
Tidak ada
21.1.2 21.1.2 21.1.2, 21.1.3
Material Tidak ada Tidak ada 21.1.4-
21.1.7
Komponen struktur rangka 21.2 21.3 21.5, 21.6,
21.7, 21.8
Dinding struktru dan balok kopel Tidak ada Tidak ada 21.9
Dinding struktur pracetak Tidak ada 21.4 21.4,† 21.10
Diafrragma struktur dan rangka batang (trusses) Tidak ada Tidak ada 21.11
Fondasi Tidak ada Tidak ada 21.12
Komponen struktur rangka tidak diproporsikan untuk
menahan gaya yang ditimbulkan oleh pergerakan gempa Tidak ada Tidak ada 21.13
Angkur Tidak ada 21.1.8 21.1.8
*Sebagai tambahan pada persyaratan Pasal 1 sampai 19, kecuali seperti dimodifikasi oleh Pasal 21. Sub Pasal 22.10 juga berlaku dalam KDS D, E, dan F.
†Seperti diizinkan oleh tata cara bangunan umum yang diadopsi secara legal dimana Standar ini merupakan bagiannya.
21.1.1.4 Struktur yang ditetapkan sebagai KDS B harus memenuhi 21.1.2.
21.1.1.5 Struktur yang ditetapkan sebagai KDS C harus memenuhi 21.1.2 dan 21.1.8.
21.1.1.6 Struktur yang ditetapkan sebagai KDS D, E, atau F harus memenuhi 21.1.2 hingga 21.1.8, dan 21.11 hingga 21.13.
21.1.1.7 Sistem struktur yang ditetapkan sebagai bagian sistem penahan gaya gempa harus dibatasi sampai sistem struktur yang ditetapkan oleh tata cara bangunan umum yang diadopsi secara legal dimana Standar ini merupakan bagiannya, atau ditentukan dengan pihak berwenang yang mempunyai kuasa lainnya dalam bidang tanpa tata cara bangunan yang diadopsi secara legal. Kecuali untuk KDS A, dimana Pasal 21 tidak berlaku, ketentuan berikut harus dipenuhi untuk setiap sistem struktur yang ditetapkan sebagai bagian sistem penahan gaya gempa, tanpa mempedulikan KDS-nya:
(a) Rangka momen biasa harus memenuhi 21.2.
(b) Dinding struktur beton bertulang biasa tidak perlu memenuhi ketentuan dalam Pasal 21.
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
(c) Rangka momen menengah harus memenuhi 21.3.(d) Dinding pracetak menengah harus memenuhi 21.4.
(e) Rangka momen khusus harus memenuhi 21.5 hingga 21.8.
(f) Dinding struktur khusus harus memenuhi 21.9.
(g) Dinding struktur khusus yang dibangun menggunakan beton pracetak harus memenuhi 21.10.
Semua rangka momen khusus dan dinding struktur khusus harus juga memenuhi 21.1.3 hingga 21.1.7.
21.1.1.8 Sistem struktur beton bertulang yang tidak memenuhi persyaratan pasal ini diizinkan jika ditunjukkan dengan bukti eksperimen dan analisis bahwa sistem yang diusulkan akan mempunyai kekuatan dan ketegaran (toughness) sama dengan atau melebihi yang disediakan oleh struktur beton bertulang monolit setara yang memenuhi pasal ini.
21.1.2 Analisis dan pemproporsian komponen struktur
21.1.2.1 Interaksi semua komponen struktur dan bukan struktur yang mempengaruhi respon linier dan nonlinier struktur terhadap gerakan gempa harus ditinjau dalam analisis.
21.1.2.2 Komponen struktur kaku yang bukan merupakan bagian sistem penahan gaya gempa diizinkan asalkan pengaruhnya pada respon sistem ditinjau dan diakomodasi dalam desain struktur. Konsekuensi kegagalan komponen struktur dan bukan struktur yang bukan merupakan bagian sistem penahan gaya gempa harus ditinjau.
21.1.2.3 Komponen struktur yang menerus di bawah dasar struktur yang diperlukan untuk menyalurkan gaya yang diakibatkan dari pengaruh gempa ke fondasi harus memenuhi persyaratan-persyaratan dari Pasal 21 yang konsisten dengan sistem penahan gaya gempa di atas dasar struktur.
21.1.3 Faktor reduksi kekuatan
Faktor reduksi kekuatan harus seperti yang diberikan dalam 9.3.4.
21.1.4 Beton pada rangka momen khusus dan dinding struktur khusus
21.1.4.1 Persyaratan dari 21.1.4 berlaku untuk rangka momen khusus, dinding struktur khusus, dan semua komponen dinding struktur khusus termasuk balok kopel (coupling) dan pier dinding.
21.1.4.2 Kekuatan tekan beton yang ditetapkan, fc, tidak boleh kurang dari 20 MPa.
21.1.4.3 Kekuatan tekan beton berat ringan (lightweight) yang ditetapkan, fc, tidak boleh melebihi 35 MPa kecuali bila ditunjukkan dengan bukti eksperimen bahwa komponen struktur yang dibuat dengan beton berat ringan (lightweight) tersebut memberikan kekuatan dan ketegaran (toughness) yang sama dengan atau melebihi kekuatan tekan komponen struktur setara yang dibuat dengan beton berat normal (normalweight) dengan kekuatan yang sama. Faktor modifikasi untuk beton berat ringan (lightweight) dalam Standar ini harus sesuai dengan 8.6.1 kecuali bila selain disebutkan secara spesifik.
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
21.1.5 Tulangan pada rangka momen khusus dan dinding struktur khusus21.1.5.1 Persyaratan 21.1.5 berlaku untuk rangka momen khusus, dinding struktur khusus, dan semua komponen dinding struktur khusus termasuk balok kopel (coupling) dan pier dinding.
21.1.5.2 Tulangan ulir yang menahan lentur, gaya aksial, atau keduanya yang ditimbulkan oleh gempa, harus memenuhi ASTM A706M, Mutu 420. Tulangan Mutu 280 dan 420 ASTM A615M diizinkan jika:
(a) Kekuatan leleh aktual berdasarkan pada uji di pabrik tidak melampaui kekuatan leleh yang ditentukan sebesar lebih dari 125 MPa; dan
(b) Rasio kekuatan tarik aktual terhadap kekuatan leleh aktual tidak kurang dari 1,25.
21.1.5.3 Baja prategang yang menahan beban lentur dan aksial yang ditimbulkan gempa pada komponen struktur rangka dan pada dinding struktur pracetak harus memenuhi ASTM A416M atau A722M.
21.1.5.4 Nilai fyt yang digunakan untuk menghitung jumlah tulangan pengekangan dalam 21.6.4.4 tidak boleh melebihi 700 MPa.
21.1.5.5 Nilai fy dan fyt yang digunakan dalam desain tulangan geser harus memenuhi 11.4.2.
21.1.6 Sambungan mekanis pada rangka momen khusus dan dinding struktur khusus
21.1.6.1 Sambungan mekanis harus diklasifikasikan sebagai salah satu dari sambungan mekanis Tipe 1 atau Tipe 2, sebagai berikut:
(a) Sambungan mekanis Tipe 1 haurs memenuhi 12.14.3.2;
(b) Sambungan mekanis Tipe 2 harus memenuhi 12.14.3.2 dan harus mengembangkan kekuatan tarik yang ditetapkan dari batang tulangan yang disambung.
21.1.6.2 Sambungan mekanis Tipe 1 tidak boleh digunakan dalam jarak sama dengan dua kali tinggi komponen struktur dari muka kolom atau balok untuk rangka momen khusus atau dari penampang dimana pelelehan tulangan sepertinya terjadi sebagai akibat dari perpindahan lateral inelastis. Sambungan mekanis Tipe 2 diizinkan untuk digunakan pada sebarang lokasi.
21.1.7 Sambungan las pada rangka momen khusus dan dinding struktur khusus
21.1.7.1 Sambungan las pada tulangan yang menahan gaya-gaya yang ditimbulkan gempa harus memenuhi 12.14.3.4 dan tidak boleh digunakan dalam jarak sama dengan dua kali tinggi komponen struktur dari muka kolom atau balok untuk rangka momen khusus atau dari penampang dimana pelelehan tulangan sepertinya terjadi sebagai akibat dari perpindahan lateral inelastis.
21.1.7.2 Pengelasan sengkang, pengikat, sisipan, atau elemen lainnya yang serupa pada tulangan longitudinal yang diperlukan oleh desain tidak diizinkan.
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
21.1.8 Pengangkuran pada betonAngkur yang menahan gaya-gaya yang ditimbukan gempa pada struktur yang ditetapkan sebagai KDS C, D, E, atau F harus memenuhi persyaratan dari D.3.3.