ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
13.6.8.3 Sebagai tambahan pada geser yang dihitung menurut 13.6.8.1 dan 13.6.8.2, balok harus diproporsikan untuk menahan geser yang diakibatkan oleh beban terfaktor yang diterapkan secara langsung pada balok.13.6.8.4 Perhitungan kekuatan geser slab dengan asumsi bahwa beban didistribusikan pada balok penumpu sesuai dengan 13.6.8.1 atau 13.6.8.2 diizinkan. Tahanan terhadap geser total yang terjadi pada suatu panel harus disediakan.
13.6.8.5 Kekuatan geser harus memenuhi persyaratan dari Pasal 11.
13.6.9 Momen terfaktor pada kolom dan dinding
13.6.9.1 Kolom dan dinding yang dibangun secara menyatu dengan sistem slab harus menahan momen yang diakibatkan oleh beban terfaktor pada sistem slab.
13.6.9.2 Pada tumpuan interior, elemen penumpu di atas dan di bawah slab harus menahan momen terfaktor yang ditetapkan oleh Pers. (13-7) dengan proporsi langsung terhadap kekakuannya kecuali jika analisis umum dilakukan.
Mu 0,07
qDu 0,5qLu
2 2n qDu 2
n 2 (13-7) dimana qDu,2n , dan n merujuk pada bentang yang lebih pendek.ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
13.7.2.3 Kolom atau pendukung harus diasumsikan terhubung dengan lajur slab-balok oleh komponen struktur puntir (lihat 13.7.5) transversal terhadap arah bentang dimana momen ditentukan dan menerus hingga garis-garis pusat panel lateral pembatas pada setiap sisi kolom.
13.7.2.4 Rangka yang bersebelahan dan sejajar terhadap suatu tepi harus dibatasi oleh tepi tersebut dan garis pusat panel yang bersebelahan.
13.7.2.5 Analisis setiap rangka ekivalen secara keseluruhan diizinkan. Sebagai alternatif, untuk pembebanan gravitasi, analsis setiap lantai atau atap secara terpisah dengan ujung- ujung jauh kolom dianggap terjepit diizinkan.
13.7.2.6 Bila slab-balok dianalisis secara terpisah, penentuan momen pada suatu tumpuan dengan mengasumsikan bahwa slab-balok terjepit pada sebarang tumpuan dua panel yang terpisah darinya, diizinkan, asalkan slab tersebut menerus melewati titik tersebut.
13.7.3 Slab-balok
13.7.3.1 Penentuan momen inersia slab-balok pada sebarang penampang di luar pertemuan (joints) atau kapital kolom menggunakan luas bruto beton diizinkan.
13.7.3.2 Variasi pada momen inersia sepanjang sumbu slab-balok harus diperhitungkan.
13.7.3.3 Momen inersia slab-balok dari pusat kolom ke muka kolom, brakit (bracket), atau kapital harus diasumsikan sama dengan momen inersia slab-balok pada muka kolom, brakit (bracket), atau kapital dibagi dengan besaran (1 – c2/2)2, dimana c2 dan 2 diukur transversal terhadap arah bentang dimana momen ditentukan.
13.7.4 Kolom
13.7.4.1 Penentuan momen inersia kolom pada sebarang penampang di luar pertemuan (joints) atau kapital kolom menggunakan luas bruto beton diizinkan (Gambar S13.7.4).
Gambar S13.7.2 - Definisi rangka ekivalen Rangka ekivalen interior
Rangka ekivalen eksterior Tepi
Garis pusat panel
bersebelahan Setengah
lajur tengah
Lajur kolom 2/2
Lajur slab- balok 2/2
Garis pusat panel 2
2 2
1
1
1
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
13.7.4.2 Variasi pada momen inersia sepanjang sumbu kolom harus diperhitungkan.
13.7.4.3 Momen inersia kolom dari atas ke bawah slab-balok pada suatu joint harus diasumsikan tak hingga.
13.7.5 Komponen struktur puntir
13.7.5.1 Komponen struktur puntir (lihat 13.7.2.3) harus diasumsikan mempunyai penampang konstan sepanjang panjangnya yang terdiri dari yang terbesar dari (a), (b), dan (c):
(a) Bagian slab yang mempunyai lebar sama dengan lebar kolom, brakit (bracket), atau kapital dalam arah bentang dimana momen ditentukan;
(b) Untuk konstruksi monolit atau komposit penuh, bagian slab yang ditetapkan dalam (a) ditambah bagian balok transversal di atas dan di bawah slab;
(c) Balok transversal seperti didefinisikan dalam 13.2.4.
13.7.5.2 Bila balok yang merangka ke kolom dalam arah bentang dimana momen ditentukan, kekakuan puntir harus dikalikan dengan rasio momen inersia slab dengan balok tersebut terhadap momen inersia slab tanpa balok tersebut.
13.7.6 Pengaturan beban hidup
13.7.6.1 Bila pola pembebanan diketahui, rangka ekivalen harus dianalisis untuk beban tersebut.
13.7.6.2 Bila beban hidup tak terfaktor bervariasi tetapi tidak melebihi tigaperempat beban mati tak terfaktor, atau sifat beban hidup adalah sedemikian hingga semua panel akan terbebani secara serentak, diizinkan untuk mengasumsikan bahwa momen terfaktor maksimum terjadi pada semua penampang dengan beban hidup terfaktor penuh pada
Komponen struktur puntir
Komponen struktur puntir Balok paralel
Kolom aktual di bawah Kolom aktual di atas
A
A
2
2
1
1
c2
c1
G.P.
kol.
G.P.
kol.
2/2
2/2
Gambar S13.7.4 - Kolom ekivalen (kolom ditambah komponen struktur torsi)
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
seluruh sistem slab.13.7.6.3 Untuk kondisi pembebanan selain dari yang didefinisikan dalam 13.7.6.2, diizinkan untuk mengasumsikan bahwa momen terfaktor positif maksimum dekat tengah bentang suatu panel terjadi dengan tigaperempat beban hidup terfaktor penuh pada panel dan pada panel-panel berselang-seling; dan diizinkan untuk mengasumsikan bahwa momen terfaktor negatif maksimum pada slab di suatu tumpuan dengan tigaperempat beban hidup terfaktor penuh pada panel-panel bersebelahan saja.
13.7.6.4 Momen-momen terfaktor harus diambil tidak kurang dari yang terjadi dengan beban hidup terfaktor penuh pada semua panel.
13.7.7 Momen-momen terfaktor
13.7.7.1 Pada tumpuan interior, penampang kritis untuk momen terfaktor negatif (pada kedua lajur kolom dan tengah) harus diambil pada muka tumpuan persegi, tetapi tidak lebih jauh dari 0,1751 dari pusat kolom.
13.7.7.2 Pada tumpuan eksterior dengan brakit (brackets) atau kapital, penampang kritis untuk momen terfaktor negatif pada bentang yang tegak lurus terhadap suatu tepi harus diambil pada suatu jarak dari muka elemen penumpu yang tidak lebih besar dari setengah proyeksi brakit (bracket) atau kapital melewati muka elemen penumpu.
13.7.7.3 Tumpuan bundar atau berbentuk poligon beraturan harus diperlakukan sebagai tumpuan bujursangkar dengan luas yang sama untuk lokasi penampang kritis untuk momen desain negatif.
13.7.7.4 Bila sistem slab dalam batasan-batasan dari 13.6.1 dianalisis dengan metoda rangka ekivalen, diizinkan untuk mengurangi momen-momen perhitungan yang dihasilkan dengan proporsi sedemikian hingga jumlah mutlak momen-momen positif dan negatif rata- rata yang digunakan dalam desain tidak perlu melebihi nilai yang didapat dari Pers. (13-4).
13.7.7.5 Distribusi momen pada penampang kritis selebar lajur slab balok dari setiap rangka ke lajur kolom, balok, dan lajur tengah seperti diberikan dalam 13.6.4, 13.6.5, dan 13.6.6 diizinkan jika persyaratan dari 13.6.1.6 dipenuhi.
14 Dinding