• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil penelitian

Data yang dihasilkan dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melihat tabel anggaran Dana BOS yang digunakan dalam setiap indikator yang diteliti. Dimana periode anggaran Dana BOS dan penggunaan anggaran Dana BOS yaitu dari tahun 2019-2021. Adapun pencairan dana bos ditahun 2019 menggunakan triwulan dengan jumlah pencairan dana BOS sebanyak 4 kali, sedangkan pada tahun 2020 telah dilakukam perubah, tidak lagi menggunakan triwulan tetapi mengunakan tahapan dimana jumah pencairan anggaran Dana BOS sebanyak 3 kali, begitupun di tahun 2021 telah menggunakan tahapan yang jumlah pencairan dana BOS sebanyak 3 kali. Setiap APBS (anggaran pendapatan dan belanja sekolah ) harus memiliki bukti transaksi yang di lakukan dan pelaporan penggunaan dana tersubut harus sesuai dengan setiap transaksi yang dilakukan. Adapun pelaporan tersubut juga disebut dengan LPJ BOS (laporan pertanggung jawaban BOS)

Pada tanggal 14 maret 2022 Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Operator sekolah UPTD SDN 56 Barru yaitu Ibu Amalia, yang pertanyaan

„‟ Siapa saja yang terlibat dalam penyususnan LPJ Dana BOS?‟‟

Jawabanya yaitu yang terlibat dalam penyususnan LPJ Dana BOS ialah ketua komite, kepala sekolah, bendahara, operator dan para guru‟‟

Adapun anggaran dana yang diterima sekolah UPTD SDN 56 Barru berdasarkan data yang di peroleh pada lokasi penelitian.

Tabel 4.6

Rekapitulasi Total Penerimaan Dana BOS dalam 3 Tahun Terakhir No Tahu Pelajaran Jumlah Dana (RP)

1 2019 123.901.200

2 2020 141.028.500

3 2021 160.186.000

Sumber: data diolah 2022

Besarnya dana bantuan operasional yang dicairkan oleh pemerintah di setiap sekolah ditentukan oleh banyak jumlah siswa yang berada di sekolah tersebut. Anggaran yang digunakan persiswa yaitu dieprkirana sebesar Rp 800.000/siswa tiap satu tahun.

Wawancara yang dilakukan peneliti kepada ketua komite sekolah UPTD SDN 56 Barru bapak H.Basri S.Pd tentang penggunaan dana BOS dalam meningkat kualitas fasilitas sekolah yang pertanyaanya:

„‟ Bagaimana penggunaan dana BOS dalam meningkatkan kualitas dan kelengkapan Fasilitas Sekolah di UPTD SDN 56 Barru?‟‟

Jawaban yang diberikan Bapak H Basri S.Pd yaitu

„‟ Kami dari pihak pengelola sekolah telah semaksimal mungkin menggunakan Dana BOS agar kualitas fasilitas dan kelengkapan Fasilitas sekolah bisa terpenuhi dengan baik. Dimana dalam setiap penggunaan dana bos baik pembelian dan pemeliharaan kami berpedoman pada petunjuk teknis BOS

Wawancara yang dilakukan peneliti kepada kepala sekolah UPTD SDN 56 Barru yaitu ibu Hasna S.Pd, M.Pd diruangan kepala sekolah. Pada tanggal 16 maret 2022 pukul 09.15. Peneliti memberikan pertanyaan tentang „‟Bagaimana ketentuan penggunaan Dana BOS di sekolah UPTD SDN 56 Barru?‟‟

Jawaban yang di berikan oleh ibu Hasna S.Pd. MPd. Dalam ketentuan penggunaan dana bos yaitu:

„‟ Bahwa setiap penggunaan Dana BOS di setiap sekolah itu harus sesui dengan JUKNIS BOS”

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa semua penggunaan DANA BOS harus sesui dengan JUKNIS BOS. JUKNIS BOS (petunjuk teknis pengelolaan bantuan operasional sekolah) adalah petunjuk dalam mengelola dan operasional sekolah. Jadi penggunaan dana BOS tidak dapat dilakukan sesuka hati oleh pihak sekolah dikarenakan haruslah sesuai dengan RKAS (rencana kegiatan dan anggaran sekolah) dan pihak pengelolah sekolah harus memastikan barang atau jasa yang akan dibeli merupakan kebutuhan sekolah yang telah sesuai dengan skala prioritas pengelolan atau pengembangan sekolah.

Selanjutnya peneliti memberikan pertanyaan kedua kepada kepala sekolah UPTD SDN 56 Barru yaitu:

„‟Bagaimana proses perencanaan dan pengelolaa Dana BOS dalam meningkatakan kualitas dan kelengkapan fasiilitas UPTD SDN 56 Barru?‟‟

Jawaban yang diberikan oleh ibu Hasna S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah yaitu:

„‟Perencanaan dan pengelolaan dana BOS dilakukan melalui manajemen berbasis sekolah (MBS) sekolah untuk menentukan prioritas kebutuhan sekolah”

Kesimpulanya yaitu bahwa proses perencanaan dan penggunaan dana BOS melalui MBS wajib (manajemen berbasi sekolah) yaitu menerapan prinsip efesien, efektif, akuntabel dan transparan dimana dalam perencanaan mengacu pada evaluasai dan RKAS. Dalam mengelola dana bos pembiayaan untuk meningkatakan kualiatas dan kelengkapan fasilitas

sekolah UPTD SDN 56 Barru harus dilihat terlebih dulu mana fasilitas sekolah yang benar-benar harus di perbaiki atau lengkapi agar dalam setiap kegiatan pembelajaran tidak akan ada kendala yang dialami karena permasalahan fasilitas sekolah sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik.

Selanjutnya peneliti memberikan pertanyaan ke 3 kepada kepala sekolah yaitu ibu Hasna S.Pd., M.Pd yang pertanyaan

„‟ Bagaimana hasil evaluasi penggunaan Dana BOS dalam meningkatkan kualiatas dan kelengkapan fasilitas UPTD SDN 56 Barru?‟‟

Jawaban yang diberikan oleh kepala sekolah yaitu:

Pihak sekolah telah menggunakan dana bos dengan baik dalam meningkatkan kualiatas dan kelengkapan fasilitas UPTD SDN 56 Barru.

Semua pembiayaan telah sesuai dengan ketentuan juknis BOS tatapi seperti yang dlihat sekarang masih ada fasilitas yang kurang memadaii seperti lapangan upacara dan olahraga yang masih beralaskan tanah dan pasir pihak sekolah juga menginginkan adanya pembangun lapangan upacara tetapi dana yang digunakan cukup besar. Disisi lain penggunaan dana BOS dibatasi penggunaanya harus sesuai dengan juknis bos dalam penggunaan dana BOS tidak diperkenangkan melakukan pembangunan hanya ada perbaikan sehingga untuk fasilitas yang menggunakan anggaran yang lebih besar belum bisa dilakukan pembangunan‟‟

Dengan adanya dana BOS pihak sekolah terbantu permasalahan finansial yang dialami setiap sekolah dalam pembiayaan dan belanja sekolah dalam kegaiatan belajar mengajar dapat diatasi. tetapi dalam realitanya masih ada fasilitas sekolah yang belum memadai.

Pada tangggal 21 maret 2022 pukul 09: 25 Wita Dalam wawancara peneliti kepada sala satu guru UPTD SDN 56 Barru yaitu bapak Nasaruddin S.Pd selaku guru mata pelajaran olahraga yang pertanyaan

„‟ Bagaimana manfaat yang dirasakan dari adanya Dana BOS dalam peningkatan kualitas dan kelengkapan fasilitas UPTD SDN 56 Barru?

Jawaban yang diberikan oleh pak Nasaruddin S.Pd yaitu

„‟Dengan adanya dana BOS pihak sekolah sangat terbantu karena setiap fasilitas sekolah baik barang dan jasa yang dibutuhkan bisa terpenuhi seperti alat peraga sekolah contohnya bola sepak,bola kasti dan sebagainya. tetapii masih ada fasilitas yang dikatakan kurang layak untuk digunakan siswa seperti lapangan yang belum di semen.

Dapat disimpulkan dari kedua jawaban informan yaitu kepala sekolah ibu Hasna S.Pd., M.Pd dan sala satu guru UPTD SDN 56 Barru pak Nasaruddin bahwa penggunaan dana BOS di sekolah UPTD SDN 56 Barru dalam meningkatakan kualitas kelengkapan fasilitas sekolah bisa dikatakan penggunaanya cukup baik karena memproritaskan prioritas kebutuhan sekolah tetapi masih ada fasilitas sekolah yang belum memadai karena adanya pembatasan penggunaan dana BOS ini ditentukan dalam Juknis BOS. Adapun hasil wawancara peneliti ke beberapa orang tua siswa yaitu ibu Asmi S.Pd dan Bapak Udin Made mengenai tanggapan tentang fasilitas sekolah UPTD SDN 56 Barru yang dilakukan pada tanggal 7 April 2022 yang pertanyaanya

„‟Bagaimana tanggapan anda sebagai Orang tua siswa tentang Fasilitasas sekolah UPTD SDN 56 Barru?‟‟

Jawaban yang diberikan dari 2 informan tersebut hampir sama yaitu Fasilitas sarana dan prasarana sekolah UPTD SDN 56 barru cukup memadai dan sudah layak dipakai oleh siswa.

Penggunaan dana bantuan operasional sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kelengkapan fasilitas sekolah UPTD SDN 56 Barru indikator pembiayaanya sebagai berikut.

1. Pengembangan Perpustakaan

Perpustaan sekolah merupakan sala satu fasilitas sekolah yang bertujuan untuk membantu dan mendukung terlaksananya tujuan sekolah dan pendidikan. Perpustakaan merupakan pusat sumber informasi bagi guru dan siswa baik di sekolah dasar sampai jenjang bangku perkuliahan.adapun fungsi perpustakaan yaitu pusat kegiatan belajara-mengajar dalam mencapai tujuan pendidikan, pusat penelitian sederhana bagi siswa ataupun mahasiswa dalam mengembangan imajinasi dan kreativitas dan pusat membaca buku-buku.

Pada tanggl 2 april 2022 pukul 10:30 dalam wawancara yang dilakukan peneliti kepada bendahara sekolah UPTD SDN 57 Barru yaitu ibu Mulhaeria S.Pd.SD pertanyaanya yaitu:

„‟Bagaimana pemanfaatan Dana BOS dalam pengembangan perpustakaan?‟‟

Jawaban yang diberikan oleh ibu Mulhaeria S.Pd yaitu

„‟Penggunaan dana BOS dalam pengembangan perpustakaan yaitu sesuai dengan juknis BOS sub pembiayaanya diutamakan yaitu penyedian buku teks pelajaran dan buku pegangan guru karena merupakan komponen utama terlaksananya proses belajar-mengajar apabila kedua komponen tersebut telah terpenuh maka pihak pengelola sekolah bisa memenuhi komponen yang lain seperti pembelian barang yang menunjang pengembangangan perpustakan seperti langganan pemeblian koran dan majaalah, kemudian pengadaan buku nonteks atau majalah dalam rangka menambah koleksi buku perpustakaan‟‟

Adapun jumlah anggaran dana bantuan operasional sekolah (Bos) yang digunakan dalam pengembangan perpustakaan yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.7

Penggunaan Dana BOS dalam Pembiayaan Pengembangan Perpustakaan

No Jenis

pembayaran

Tahun

Total (Rp)

2019 2020 2021

1 Buku pegangan

guru K13 - 247.100 32.700 279.800

2 Buku teks

pelajaran K13 5.732.900 11.595.700 12.960.500 30.289.100 3 Majalah dan koran 1.050.000 1.622.026 1.620.000 4.292.026

Jumlah (RP) 6.782.900 13.464.826 14.613.200 34.860.926 Sumber: data diolah 2022

Berdsarkan data tabel 4.7 yang diperoleh oleh peneliti menujukkan bahwa penggunaan dana BOS dalam pembiayaan untuk pengadaan buku pegangan guru kurikulum 13, buku teks pelajaran kurikulum 13, dan langganan majalah daan koran periode tahun 2019,2020, dan 2021 secara keseluruhan sebesar Rp.34.860.926. dengan rincian pada tahun 2019 pembiayaaan pada pengadaan buku pegangan guru kurikulum 13 tidak ada. Pengadaan buku teks pelajaran kurikulum 13 menggunakan dana BOS sebesar RP. 5.732.900 dan langganan majalah dan koran Rp.1.050.000. Tahun 2020 untuk pengadaan buku pegangan guru kurikulum 13 menggunggunakan dana BOS sebesar Rp.247.100, pengadaan buku teks pelajaran kurikulum 13 menggunakan dana BOS sebesar RP.12.960.500, dan langganan majalah dan koran sebesar Rp.1.620.000. Tahun 2021 untuk pengadaan buku pegangan guru kurikulum 13 menggunakan dana BOS sejumlah Rp.32.700. pengadaan buku teks pelajaran menggunakan dana BOS sebesar RP.12.960 .500. dan untuk pembelian dan langganan majalah dan koran sebesar Rp.1.620.000.

Untuk pembelian buku teks kurikulum 13 terjadi peningkatan penggunaan anggaran Dana BOS, itu dikarenakan pada tahun ajaran 2017/2018 terjadi perubahan kurikulum di sekolah UPTD SDN 56 Barru yaitu Kurikulum 2006 berubah menjadi kurikulum 13 dimana semua penggunaan buku teks pelajaran diganti dengan buku berbasis kurikulum 13, dalam pembelian buku teks 2013 tidak membeli buku secara keseluruhan tetapi dilakukan secara bertahap dikarenakan penerimaan Dana BOS terbatas maka pihak sekolah sekolah menyusun rencana keungan anggaran sekolah yang sesui

dengan manajemen berbasis sekolah sehingga kelengkapan komponen fasilitas sekolah bisa terpenuhi.

2. Pengembangan kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikuler

Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiata inti yang dilakukan semua pihak sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan contoh pembelajaran kegiatan pembelajaran praktik dalam pembelajaran ipa,olahraga dan kesenian adapun komponen lain yang sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran yaitu pengembangan karakter siswa dimana tenaga pendidik membentuk karakter siswa menjadi lebih baik.

Kegiatan ekstrakulikuler merupakan kegiatan yang menunjang dalam pengembangkan potensi siswa ,memberika dampak positif dalam penguatan pendidikan yang berkarakter. Setiap sekolah memiliki kewajiban dalam menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler dalam memfasilitasi pengembangan bakat dan minat setiap siswa. Oleh karena itu kegiatan ekstrakulikuler harus dikelola dan dilaksanakan secara sistematis dan tersusun sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Ekstrakulikuler pada sekolah dasar mempunyai fungsi Pengembangan yaitu sebagai komponen pengembanagan minat dan bakat siswa, Sosial yaitu komponen dalam memperluas bersosialisasi, berkomunikasi dan realisasi nilai-nilai pancasila, Rekreati yaitu komponen dalam kondisi atau suasana menyenangkan dan gembira, sehingga menunjang pengembangan kemampuan atau potensi personal siswa, dan perencanaan dan persiapan karir yaitu komponen untuk memberikan fasilitas perencanaan dan persiapan karir siswa melalui pengembangan

bakat dan minat siswa pada kegiatan ekstrakulikuler yang diminati siswa seperti olahraga,, kesenian, pramuka.

Kegiatan ekstrakulikuler dalam memfasilitasi pengembangan bakat dan minat setiap siswa membutuhkan dana lumayan besar maka pihak sekolah dalam pembiayaan kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikuler menggunakan anggaran yang cukup, dana BOS merupakan sumber utama pembiayaan yang berada disekolah . Dalam wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 2 april 2022 kepada bendahara sekolah UPTD SDN 56 Barru yaitu ibu Mulhaeria S.Pd.SD yang pertanyaanya

„‟bagaimana pemanfaatan dana BOS dalam kegiatan pembelajaran dan ekstara kulikuler dalam meningkat kualitas dan kelengkapan fasilitas sekolah UPTD SDN 56 Barru?‟‟

Jawaban yang diberikan ibu Mulharia

„‟bahwa penggunaan dana BOS dalam kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikuler sesuai dengan juknis BOS dimana kegiatan evaluasi pembelajaran yang dapat dibiayai meliputi kegitan kegiatan ulangan harian,semester,dan akhir dan pembiayaan eksrakulikuler seperti, pembelian alat peraga dan pembeliaan alat penunjang kegiatan ekstrakulikuler pramuka atau kesenian‟‟

Adapun jumlah anggaran dana bantuan operasional sekolah (Bos) yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikuler

Tabel 4.8

Penggunaan Dana BOS dalam Pembiayaan

Pengembangan Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakulikuler

No Jenis

pembayaran

Tahun

Total (RP) 2019 2020 2021

1 Alat peraga kegiatan pembelajaran

2.190.000 2.000.000 1.200.000 5.390.000 2 Fotocopy

pengadaan soal 640.000 620.000 604.000 1.864.000 3 Alat olaharaga,

kesenian 800.000 1.300.000 500.000 2.600.000 4 Biaya lomba - 2.620.000 1.670.000 4.290.000 Jumlah (RP) 3.630.000 6.540.000 3.974.000 14.144.000 Sumber: data diolah 2022

Berdasrkan data tabel 4.7 yang diperoleh oleh peneliti yaitu total penggunaan dana BOS dalam kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikuler dalam komponen pembiayaan alat peraga kegiatan pembelajaran,fotcpy pengadaan soa, alat olaharga,kesenian dan pembiayaan lomba periode 2019-2021 sebesar Rp.14.144.000 dimana pada tahun 2019 pembiayaan alat peraga kegiatan pembelajaran sebesar Rp.2.190.000 fotocopy pengadaan soal sebesar Rp.640.000, biayaan alat olahraga dan kesenian sebesar Rp.800.000 dan pembiayaan lomba tidak ada karena pada saat itu muncul virus covid-19 maka semua kegiatan dilakukan dirumah. tahun 2020 pembiayaan alat peraga kegiatan pembelajaran sebesar Rp.2.000.000,fotocopy pengadaan soal sebesar Rp.620.000, biayaan alat olahraga dan kesenian sebesar Rp.1.300.000 dan pembiayaan lomba sebesar Rp.2620.000. dan tahun 2021 pembiayaan alat peraga kegiatan pembelajaran sebesar Rp.1.200.000, fotocopy pengadaan soal sebesar Rp.604.000, biayaan alat olahraga dan kesenian sebesar Rp.500.000 dan pembiayaan lomba sebesar Rp.1.670.000.

3. Pembiayaan layanan daya dan jasa

Layanan daya dan jasa sekolah UPTD SDN 56 Barru komponen pembiayaanya menggunakan alokasi dana BOS diantaranya pembiayaan listrik,internet,air serta kegiatan lain yang relevan dalam memenuhi kebutuhan daya dan jasa sekolah.

Peneliti malaukan wawancara kepada bendahara sekolah UPTD SDN 56 Barru ibu Mulhaeria S.Pd.SD yang pertanyaanya:

„‟ Bagaimana pemanfaatan Dana BOS dalam pembayaran daya dan jasa?‟‟

Jawaban yang diberikan ibu Mulhaeria S.Pd

„‟ sama dengan pembiayan yang lainya bahwa setiap komponen pembiayaan dan pembelajaan yang dilakaukan pihak sekolah telah sesuia dengan juknis BOS dimana dalam peningakatan fasilitas dan kelengkapan dalam layanan daya dan jasa pembiayaanya dilakukaan setiap bulan seperti pembiayaan air,internet,listrik. kapan komponen-komponen pembiayaan ini tidak dibayar tepat waktu maka pihak yang berkaitan akan menghetikan layanan dan jasa tersebut‟‟

Adapun jumlah anggaran dana bantuan operasional sekolah (Bos) yang digunakan dalam langganan daya dan jasa yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.9

Penggunaan Dana BOS dalam Pembiayaan Layanan Daya dan Jasa

No Jenis

pembayaran

Tahun

Total (RP) 2019 2020 2021

1 Listrik 1.650.000 600.000 1.200.000 3.450.000

2 Air 548.000 559.300 607.000 1.714.300

3 Internet 6.250.000 9.750.000 5.250.000 21.250.000 Jumlah (RP) 8.448.000 10.909.300 7.057.000 26.414.300

Sumber:data diolah 2022

Berdasakan data tabel 4.9 yang diperoleh peneliti yaitu totall penggunaan dana BOS untuk langganan daya dan jasa dalam komponen pembiayaan listrik,air, dan internet periode 2019-2021 sebesar Rp.26.414.300. dimana tahun 2019 penggunaan dana BOS dalam pembiayaan listrik sebesar Rp.1.650.000, pembiayaan air sebesar Rp.548.000, pembiayaan internet sebesar Rp.6.250.000. tahun 2020 penggunaan dana BOS dalam pembiayaan listrik sebesar Rp.600.000, pembiayaan air sebesar Rp.559.300, pembiayaan internet sebesar Rp.10.909.300. tahun 2021 penggunaan dana BOS dalam pembiayaan listrik sebesar Rp.1.200.000, pembiayaan air sebesar Rp.607.000, pembiayaan internet sebesar Rp.7.057.000. Dalam pembiayaan internet terlihat jelas bahwa anggaran dana yang digunakan cukup banyak ini dikarenakan pada awal tahun 2019 pembelajaran dilakukan secara daring atau online dikarenakan munculnya covid-19. Maka dari itu pemerintah memberikan bantuan terhadap siswa yaitu pembagian data internet belajar dimana pembiayaan data internet ini anggaranya menggunakan Dana BOS.

4. Pemeliharaan sarana dan prasrana sekolah

Sarana dan prasarana sekolah merupakan sala satu indikator sumber daya pendididkan yang sangat penting dikelola dengan baik dan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari MBS. Sarana pendidikan ialah peralatan dan perlengkapan dan peralatan yang digunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar di sekolah seperti kursi,meja ,ruang belajar, gedung dan sebagainya. Sala satu kegiatan penting yang harus dilakukan oleh pihak sekolah dalam

pengelolan sarana dan prasara sekolah ialah pemeliharaan, dimana pengelola sekolah melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana sekolah. Pembiayaan sarana dan prasarana membutuhkan biaya yang besar maka pemerintah menyiapkan anggaran dana dalam pemeliharan sarana dan prasara.

Peneliti memberikan pertanyaan kepada bendahara sekolah ibu Mulhaeria S.Pd. yang pertanyaanya

„‟ Bagaimana pemanfaatan Dana BOS dalam pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana sekolah?

Jawaban yang diberikan ibu Mulhaeria S.Pd

„‟bahwa pemanfataan dana BOS dalam pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasaran sekolah sebelumnya harus sesui dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah dan diproses dalam MBS dimana harus malukan evaluasi terlebih dahulu sarana dan prasara sekolah yang benar-benar harus diperbaiki atau dikatan rusak parah dan tidak bisa digunakan karena dalam penggunaan dana BOS pihak sekolah harus efesin. Dalam pembiayaan penggunaan dana BOS pemeliharaan sarana dan prasara sekolah komponen pembiayanya menurut Juknis BOS seperti pengecetan gedung,perbaikan pintu ,perbaikan meubelair dan sebagainya‟‟

Adapun jumlah anggaran dana bantuan operasional sekolah (Bos) yang digunakan dalam pemeliharan sarana dan prasaran yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.10

Penggunaan Dana BOS dalam Pembiayaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah

No Jenis

pembayaran

Tahun

Total (RP) 2019 2020 2021

1 Pengecetan

gedung 4.160.000 8.860.000 2.424.000 15.444.000 2 Perbaikan wc,

pintu,jendela,atap lantai dsb.

2.816.000 7.038.000 7.010.000 16.864.000

3

Pengadaan alat kebersihan, pembuatan sanitasi sekolah dan pelaksaanan sekolah hijau.

6.310.000 5.531.000 3.675.000 15.516.000

4 Pembelian dan

pemeliharaan Ac - - 7.100.000 7.100.000

5 Pengadaan dan pemeliharan mobiler

2.342.000 - - 2.342.000

Jumlah (RP) 15.628.000 21.429.000 20.209.000 57.266.000 Sumber: data diolah 2022

Berdasakan data tabel 4.10 yang diperoleh peneliti yaitu total penggunaan dana BOS untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasrana dengan komponen pembiayaan pengecetan gedung,perbaikan wc,pintu,jendela, pengadaan alat kebersihan, pembelian/pemeliharaan AC,pengadaan dan pemeliharaan mobiler perode tahun 2019-2021 sebesar Rp.57.266.000. pada tahun 2019 penggunaan dana BOS dalam pembiayaan pengecetan gedung sebesar Rp.4.160.000, perbaikan WC,pintu dan jedela sebesar Rp.2.342.000,pengadaan alat kebersihan sebesar Rp.6.310.000, pembelian/pemeliharaan AC tidak ada , pengadaan dan pemeliharaan mobiler sebesar Rp.2.342.000. tahun 2020 penggunaan dana BOS dalam pembiayaan pengecetan gedung sebesar Rp.8.860.000, perbaikan WC,pintu dan jedela sebesar Rp.7.038.000, pengadaan alat

kebersihan sebesar Rp. 5.531.000, pembelian/pemeliharaan AC tidak ada, pengadaan dan pemeliharaan mobiler tidak ada. Tahun 2021 penggunaan dana BOS dalam pembiayaan pengecetan gedung sebesar Rp.2.424.000, perbaikan WC,pintu dan jedela sebesar Rp.7.010.000 pengadaan alat kebersihan sebesar Rp.3.675.000, pembelian/pemeliharaan AC sebesar Rp.7100.000 pengadaan dan pemeliharaan mobiler tidak ada.

5. Pengelolaan sekolah

Pengelolan sekolah yaitu semua fasilitas sekolah yang berfungsi untuk mengelola kegiatan pembelajaran di sekolah seperti bahan habis pakai, pembelian alat tulis (spidol,kapur,tinta,kertas dsb), pembelian minum dan makanan pada acara tertentu, pengadaan suku cadang kantor dsb.

Fasilitas sekolah yang berfungsi untuk pengelolaan sekolah sangat penting dikarenakan merupakan sala satu aspek yang berpengaruh dalam kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Maka dari itu pihak sekolah mengusahakan penggunaan anggaran dana BOS mencakup kelengkapan fasilitas pengelolaan sekolah.

Adapun jumlah anggaran dana bantuan operasional sekolah (Bos) yang digunakan pembelian bahan habis pakaiyaitu sebagai berikut :

Tabel 4.11

Penggunaan Dana BOS dalam Pembiayaan Pengeloaan sekolah

No Jenis pembayaran Tahun

Total (RP) 2019 2020 2021

1

pemblian buku tulis,pensil

spidol,pulpen, bahan praktikum ,buku induk siswa, buku inventaris.

4.371.900 4.300.250 5.758.800 14.430.950

2 Pembeliana alat tulis

kantor 4.530.000 3.549.000 4.540.910 12.619.910

3

Peralatan/

perlengkapan

penunjang operasional rutin sekolah

6.000.000 - 1.799.090 7.799.090

4

pembelian minum dan makan ringan untuk kebutuhan acara tertentu, obat-obatan dan pengadaan koperasi sekolah.

8.736.000 10.340.000 9.150.000 28.226.000

5 Pengadaan suku

cadang alat kantor 23.610.000 18.500.000 11.850.000 53.960.000 Jumlah (RP) 47.247.900 36.689.250 33.098.800 117.035.950 Sumber: data diolah 2022

Beradasarkan data pada tabel 4.11 yang di peroleh peneliti yaitu totall penggunaan dana BOS untuk pembiayaan pengelolaan sekolah periode 2019-2021 sebesar Rp.117,035.950. pada tahun 2019 penggunaan dana BOS dalam pembiayaan pembiayaan pembelian buku tulis,pensil spidol,pulpen kertas bahan praktikum buku induk siswa, buku inventaris sebesar Rp. 4.371.900, pembelian pembelian alat tulis kantor sebesar Rp.4.530.000, peralatan/perlrngkapan penunjang operasional rutin sekolah sebesar Rp. 6.000.000,pembelian minum dan makan ringan untuk kebutuhan acara tertentu, obat-obatan dan pengadaan koperasi sekolah sebesar Rp.8.736.000, dan pengadaan suku cadang kantor sebesar Rp.23.610.000. tahun 2020 penggunaan dana BOS dalam pembiayaan

pembiayaan pembelian buku tulis,pensil spidol,pulpen kertas bahan praktikum buku induk siswa, buku inventaris sebesar Rp. 5.758.800, pembelian pembelian alat tulis kantor sebesar Rp. 4.540.910, peralatan/perlrngkapan penunjang operasional rutin sekolah sebesar Rp.1.799.090,pembelian minum dan makan ringan untuk kebutuhan acara tertentu, obat-obatan dan pengadaan koperasi sekolah sebesar Rp.10.340.000, dan pengadaan suku cadang kantor sebesar Rp.18.500.000. tahun 2021 penggunaan dana BOS dalam pembiayaan pembiayaan pembelian buku tulis,pensil spidol,pulpen kertas bahan praktikum buku induk siswa, buku inventaris sebesar Rp. , pembelian pembelian alat tulis kantor sebesar Rp.3.549.000, peralatan/perlrngkapan penunjang operasional rutin sekolah tidak ada, pembelian minum dan makan ringan untuk kebutuhan acara tertentu, obat-obatan dan pengadaan koperasi sekolah sebesar Rp. 9.150.000, dan pengadaan suku cadang kantor sebesar Rp. 11.850.000.

Pada tahun 2019 dalam pembiayaan suku cadang kantor cukup besar dikarenakan siswa melaksanakan pembelajaran dirumah sehingga dalam pembiayaan operasional disekolah berkurang, sehingga pihak sekolah memfokuskan untuk melengkapi perlengkapan sekolah yang biayanya cukup besar seperti pembelian printer, laptop, LCD dan sebagainya. Dikarenakan para tenaga pengajar juga memerlukan laptop untuk melakukan pembelajaran daring atau online.

Dokumen terkait