BAB III METODE PENELITIAN
E. Metode Analisis
Untuk menguji hipotesis yang telah di ajukan, maka metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :
1. Analisis Deskriptif Kuantitatif, digunakan untuk menjelaskan efektivitas pemungutan Retribusi tarif jasa angkutan umum pada terminal regional daya dan pengaruhnya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kota Makassar.
2. Analisis Efektivitas, digunakan untuk mengetahui kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi rill di daerah , Kemampuan daerah dalam melaksanakan tugas dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai minimal sebesar 1 (satu) atau 100 persen, sehingga apabila rasio efektivitasnya semakin tinggi, menggambarkan kemampuan daerah semakin baik.
38
Realisasi penerimaan PAD Efektifitas =
Target penerimaan PAD
Analisis efektivitas pengelolaan anggaran daerah adalah dengan menggunakan rasio perbandingan antara realisasi pendapatan daerah dengan target pendapatan yang ditetapkan dalam APBD, guna mengetahui berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan anggaran.Berikut rumusan rasio efektivitas yang digunakan, yaitu :
Realisasi pendapatan
Efektivitas = x 100%
Target
Dari hasil perhitungan penerimaan retribusi terminal tersebut, kemudian disesuaikan dengan rangking efektivitas sebagai berikut :
>100 Sangat Efektif 90-100 Efektif
80-90 Cukup Efektif 60-80 Kurang efektif
<60 Tidak Efektif
Sumber : Kep. Mendagri No. 690.900.327 Thn 1996 (dalam Anggia Rahmawati, 2007)
39 A. Sejarah Berdirinya Perusahaan
PD. Terminal Makassar Metro (PD. TMM) adalah sebuah perusahaan daerah yang dibentuk oleh Pemerintah kota Makassar yang subtansinya berdasarkan kesadaran akan pentingnya Pelayanan Prima. Pada sisi lain, juga dapat mengolah potensi besar yang dimiliki, yang sebelumnya cenderung kurang optimal. Meski demikian untuk mengwujudkannya tak semudah yang dibayangkan. Berbagai kendala dan tantangan pun muncul, yang tentu saja membutuhkan energy besar untuk menyelesaikannya, baik yang bersifat social, maupun ekonomis.
PD. Terminal Makassar Metro berawal dari banyaknya masukan dari berbagai kalangan temasuk dari masyarakat sendiri akan pentingnya sebuah Terminal yang lebih besar dan mampu melayani arus kendaraan penumpang baik AKDP dan AKAP yang semakin hari semakin semakin banyak.
Demikian juga dengan arus penumpang semakin hari semakin banyak sehingga Terminal panaikang pada waktu itu dianggap sudah tidak layak lagi karena lokasinya sangat sempit dan berada pada poros yang padat kendaraan.
Oleh karena itu, pemerintah kota memutuskan Terminal Panaikang dipindahkan ke Terminal Regional Daya (TRD).
Sembilan belas hari menjelang peresmian Terminal Regional Daya (TRD) tepatnya Rabu, 22 Oktober 2003, keputusan tegas akhirnya diambil
40
untuk menutup Terminal Panaikang melalui SK Walikota No.
653/Kep/551.22/2003, Terminal Panaikang ditutup dari segala aktivitas rutinitas sebagai terminal, artinya semua bongkar muat di Terminal Panaikang dipindahkan ke Terminal Regional Daya.
Sebenarnya penghentian pengoperasian Terminal Panaikang sejak sabtu, 18 Oktober 2003. Pihak Direksi PD. Terminal Makassar Metro (PD.
TMM) telah menyebar pengumuman bahkan memasang iklan pemberitahuan di sejumlah media massa, bahwa dalam rangka akan diresmikannya Terminal Regional Daya pada tanggal 9 November 2003, sehingga yang akan menggunakan jasa angkutan umum ke luar kota diminta agar langsung ke Terminal Regional Daya Jl. Kapasa No. 33 Daya, Makassar
Pembangunan Terminal Regional Daya dilakukan oleh pihak pengembang sebagai pihak ketiga. Pengembang tersebut adalah PT. Kalla Inti Karsa (PT. KIK). PT. Kalla Inti Karsa (PT. KIK) dalam pengoperasian Terminal Regional Daya ikut memberikan diskon harga sebesar 20 persen sebagai apresiasi terhadap para pedagang yang telah membayar KPR di Bank.
Terutama para pedagang yang memiliki bangunan utama di terminal Panaikang. Pemerintah Kota Makassar dalam berbagai kesempatan mengatakan bahwa Terminal Regional Daya sebagai Terminal Terluas di Asia Tenggara ini dapat berfungsi secara optimal sehingga dapat menjadi lokomotif pembangunan daerah kota Makassar.
Terminal Regional Daya merupakan tempat menaikkan dan menurunkan penumpang angkutan umum dalam Kotamadya Ujung Pandang
(sekarang Makassar) sekaligus berfungsi sebagai tempat memulai dan atau mengakhiri perjalanan angkutan umum dalam kota dan dalam Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan maupun antar kota dalam Propinsi yang terletak di Jalan Kapasa Raya Kelurahan Daya Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Lokasi Terminal Regional Daya dihubungkan oleh dua jalan utama menuju Kota yakni Jl. Perintis Kemerdekaan dan Jl. Tol (Jl. Prof. DR. Sutami).
B. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi
Visi perusahaan daerah pasar Makassar raya Kota Makassar yaitu
“Menjadi Pusat Pelayanan Terminal Angkutan Darat Yang Professional Di Kawasan Timur Indonesia”.
2. Misi
Dalam rangka mewujudkan visi di atas, maka harus didukung oleh misi yang jelas sebagai berikut :
a. Senantiasa memberikan pelayanan jasa terminal secara maksimal bagi penumpang/pengguna jasa dan pengusaha angkutan darat secara professional. Hal ini menjadi penting dalam memberikan kepuasan pada pengguna jasa sehingga dapat meningkatkan pemasukan (income) demi kemajuan perusahaan.
b. Mengembangkan sistem informasi mengenai pelayanan jasa terminal angkutan darat antar terminal diseluruh terminal di Indonesia Timur.
42
c. Membangun jaringan kerjasama peningkatan pelayanan jasa terminal angkutan darat Propinsi serta antar Kabupaten dan Kota.
d. Memberikan pelayanan secara optimal kepada masyarakat sekaligus menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar.
C. Tugas Pokok dan Fungsi PD. Terminal Makassar Metro
a. Sebagaimana yang tertuang pada SK Walikota No. 7039 Tahun 1999 pada pasal 3 (tiga) dijelaskan bahwa tugas pokok Perusahaan Daerah secara umum menyelenggarakan usaha pengelolaan Terminal Angkutan serta mengoptimalkan keseluruhan fasilitas Terminal Makassar Metro dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
b. Fungsi PD. Terminal Makassar Metro Kota Makassar adalah melaksanakan pelayanan umum / jasa kepada masyarakat di bidang transportasi darat.
D. Struktur Organisasi dan Tugas
Semua organisasi yang ada didunia ini pasti memiliki struktur organisasi.
Dengan struktur organisasi yang baik maka kerja organisasi dapat berjalan dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Mengacu pada Perusahaan Daerah Kota Makassar No. 13 Tahun 2000 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Badan Pengawas, Direksi dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Terminal Makassar Metro Kota Makassar. Kemudian Peraturan Daerah Kota Makassar No. 14 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Ujung Pandang No. 16 Tahun 1999 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Terminal Makassar Metro Kota Ujung Pandang.
Dalam Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2000 tersebut secara tegas dikatakan bahwa ada 3 (tiga) unsure yang terlibat dalam Perusahaan Daerah Terminal Makassar Metro, yaitu :
a. Pemerintah Kota Makassar b. Badan Pengawas
c. Direksi
d. Pegawai/Karyawan
Berikut tugas dan tanggungjawab Badan Pengawas dan Direksi berdasarkan SK Walikota No. 7039 Tahun 1999 adalah sebagai berikut :
a. Badan Pengawas
Badan Pengawas mempunyai tugas :
1) Menetapkan Rencana Kerja dan Pembagian tugas para anggota menurut bidang masing-masing untuk Pasal 12 (dua belas) bulan sesuai dengan Tahun buku Perusahaan Daerah
2) Menyelenggarakan Rapat Kerja sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali untuk membicarakan dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh Perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, bilamana diperlukan sewaktu- waktu mengadakan rapat untuk menentukan keputusan mengenai hal-hal yang mendesak
44
3) Merumuskan kebijaksanaan untuk Perusahaan Daerah secara terarah dalam bidang penanaman modal untuk penggunaan dana, pemanfaatan dan pengamanan hasil tarif angkutan dan jasa Terminal lainnya
4) Mengadakan penilaian atas prestasi kerja daripada anggota Direksi Perusahaan Daerah atas hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan itu 5) Menyelenggarakan pembinaan dan pengarahan serta memberikan petunjuk
kepada Perusahaan Daerah secara efektif dan kebijaksanaan umum yang telah dirumuskan dalam Keputusan Rapat Badan Pengawas, mengenai pelaksanaan ketentuan-ketentuan dimaksud
6) Memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah tentang rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk tahun berikutnya yang diajukan oleh Direksi, 3 (bulan) sebelum tahun buku mulai berlaku dan bila tidak dikemukakan keberatan atau penolakan sampai tahun buku mulai berjalan, maka anggaran tersebut dianggap sah
7) Meneliti dan mengevaluasi serta memberi petunjuk lebih atas laporan perhitungan usaha Perusahaan Daerah yang wajib dikirim oleh Direksi dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sekali
8) Memberi pendapat dan saran kepada Kepala Daerah terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Tambahan atau perubahannya anggaran yang terjadi dalam tahun buku yang ditujukan Direksi
9) Memberi pendapat dan saran kepada Kepala Daerah atas laporan tahunan Perusahaan Daerah yang terdiri rencana perhitungan rugi/laba dalam jangka waktu yang tidak lebih dari 1 (satu) bulan setelah laporan tersebut diterima
dari Direksi. Pelaksanaan pembagian laba dilaksanakan setelah ada laporan pemeriksaan dari instansi yang berwenang
10) Mengesahkan kebijaksanaan dan menetapkan kedudukan kepegawaian Perusahaan Daerah dan penghasilannya sesuai dengan peraturan yang berlaku 11) Menjaga dan mengusahakan agar selalu terdapat koordinasi dan keserasian
antara Perusahaan Daerah dengan rencana pengembangan usaha dan kegiatan dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat dibidang perluasan wilayah termasuk pengembangan areal terminal.
b. Direksi Utama
Tugas Direksi Utama, yaitu :
1) Merencanakan kegiatan Perusahaan Daerah untuk jangka panjang, mengawasi dan mengkoordinir dalam bidang teknik pengelolaan terminal, badang umum termasuk pengelolaan keuangan dan administrasi untuk mencapai tujuan
2) Merumuskan strategi Perusahaan Daerah dan menjalankan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas dalam melaksanakan operasi Perusahaan Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
3) Memelihara suasana kerja yang baik dalam seluruh organisasi yang berusaha mencapai taraf efisiensi dan administrasi yang baik
4) Secara berkala meninjau kembali dan menilai berbagai fungsi Perusahaan Daerah
46
5) Mengambil inisiatif dalam penempatan, pemindahan, dan pemberhentian pegawai serta menentukan batas ganti rugi sesuai dengan peraturan yang berlaku
6) Memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak dan mewakili perusahaan keluar
c. Direktur Umum
Direktur Umum mempunyai tugas :
1) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan dibidang administrasi umum, keuangan dan kesekretariatan
2) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan perlengkapan
3) Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan, serta mengatur penggunaan kekayaan Perusahaan
4) Mengendalikan pendapatan baik dari hasil pemungutan tarif angkutan dan jasa terminal maupun dari sector lain-lainnya
5) Mengadakan kerja sama yang erat dengan Direktur Operasi dalam mengatur, mengawasi, menyediakan fasilitas dan material yang dibutuhkan dalam kelancaran kegiatan dalam bidang operasional
6) Mengawasi penyusunan anggaran belanja/menetapkan modal kerja perusahaan, merumuskan dan menetapkan kebijaksanaan Perusahaan keuangan lebih efektif bersama dengan Direktur lainnya
7) Membuat penilaian dan persetujuan semua pembelian untuk keperluan operasional melalui atau tanpa melalui tender
8) Mengadakan penyelenggaraan Pembukuan yang “Up to Date” dan menilai laporan keuangan untuk mengusulkan perbaikan pada posisi keuangan dan persediaan barang kepada Direktur Utama
9) Mengawasi dan mengusahakan penagihan uang dari langganan/pemakai jasa bangunan terminal secara intensif dan efektif
10) Menetapkan kebijaksanaan dan menandatangani Surat Edaran dan Pengumuman mengenai tata tertib Perusahaan Daerah dan Kepegawaian yang dapat memperlancar kegiatan dan meningkatkan efisiensi kerja pada karyawan atas persetujuan Direktur Utama
11) Mengusulkan kepada Direktur Utama penyesuaian tarif angkutan dan jasa terminal serta kebijaksanaan perubahan dalam bidang kepegawaian, sesuai dengan perkembangan dan keadaan perusahaan
12) Memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak dan mewakili perusahaan daerah keluar dengan sepengetahuan Direktur Utama
13) Mengatur cara pelayanan sebaik-baiknya bagi masyarakat dan pengguna jasa terminal lainnya
14) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama
15) Dalam melaksanakan tugas Direktur Umum dan keuangan berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama
Dalam menjalankan tugas Direktur Umum dibantu oleh : a) Bagian Umum
Kepala bagian Umum mempunyai tugas :
48
(1) Merencanakan, menkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas dari Seksi Administrasi dan Kepegawaian, Seksi Perlengkapan serta Seksi Hukum dan Hubungan Masyarakat
(2) Melaksanakan pengadaan/pembelian barang/materiil dan jasa yang diperlukan oleh perusahaan
(3) Mengadakan usaha pemeliharaan dan pengawasan peralatan dan bangunan kantor
(4) Mengendalikan semua barang dan peralatan yang menjadi milik Perusahaan Daerah sesuai dengan kebutuhannya
(5) Menyimpan dan mendistribusikan tiap jenis barang kepada semua unit kerja sesuai dengan keperluannya setelah mendapat pengesahan
(6) Meneliti, mempelajari dan melaksanakan petunjuk perundang-undangan yang ada sesuai dengan kondisi perusahaan berdasarkan peraturan yang berlaku (7) Mengadakan kordinasi dengan bagian-bagian yang berkaitan dengan tugasnya (8) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bagian Umum dibantu oleh : (1) Seksi Administrasi Kepegawaian
(2) Seksi Perlengkapan (3) Seksi Hukum dan Humas b) Bagian Keuangan
Kepala Bagian Keuangan mempunyai tugas :
(1) Merencanakan , mengkoordinir dan mengawasi tugas dari :
(a) Seksi Anggaran (b) Seksi pembukuan (c) Seksi Kas
(2) Merencanakan ,mengendalikan dan menginventarisir sumber-sumbar pendaatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
(3) Menyelenggarakan penyusunan, penyimpanan dan pengamanan yang berhubungan dengan data keuangan.
(4) Mengkoordinir kegiatan dengan bagian lain untuk meningkatkan pelayanan yang menyangkut masalah keuangan.
(5) Mengurus transaksi bank, memelihara hubungan baik dengan bank atau lembaga keuangan lain dan pemerintah.
(6) Menyiapkan dan merencanakan program dan penyesuaian tarif sehubungan dengan kondisi keuangan perusahaan.
(7) Membuat evaluasi didalam kegiatan perusahaan dibidang keuangan.
(8) Melakukan pemeriksaan Kas dan pembukuan Perusahaan setiap saat.
(9) Mengadakan koordinasi dengan bagian lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya.
(10) Melakukan tugas-tugas kain yang diberikan oleh Direksi dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bagian Keuangan dibantu oleh :
(a) Seksi Anggaran (b) Seksi Pembukuan (c) Seksi Kas
50
Tiap Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan.
d. Direktur Operasional
Direktur Operasional mempunyai tugas :
1) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan bagian pengelola dan Bagian Produksi.
2) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pemungutan tarif angkutan dan jasa terminal lainnya maupun kelancaran dan ketertiban lalu lintas serta keamanan dan ketertiban terminal.
3) Merumuskan dan menetapkan kebijakan mengenai peningkatan tarif dan jasa terminal.
4) Mengatur tata cara pelayanan yang sebaik-baiknya bagi pengusaha angkutan umum maupun masyarakat pengguna jasa terminal lainnya.
5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama Dalam melaksanakan tugas Direktur Operasional dibantu oleh : (a) Bagian Produksi
(b) Bagian Pengelolaan
Tiap-tiap bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Operasional.
(a) Kepala Bagian Produksi
Kepala Bagian Produksi mempunyai tugas :
(1) Merencanakan mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari Seksi Penagihan dan Seksi Pendataan
(2) Merencanakan dan menyusun kebutuhan yang akan dipakai dalam operasi pungutan tarif angkutan dan jasa terminal lainnya.
(3) Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pemungutan tarif angkutan dan jasa terminal serta pungutan-pungutan lainnya.
(4) Menganalisa dan mengusulkan kemungkinan penambahan jenis jasa terminal terutama sector fasilitas untuk meningkatkan sumber pendapatan.
(5) Mengadakan koordinasi dengan bagian-bagianlain yang berkaitan dengan bidang usahanya.
(6) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
Dalam melaksanakan tugas, Kepala Bagian Produksi di bantu oleh : (a) Seksi Pendataan
(b) Seksi Penagihan
Tiap Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Produksi.
52
(b) Kepala bagian pengelola
Bagian Pengelolaan dipimpin oleh seorang Kepala bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Operasional :
(1) Merencanakan mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari Seksi Pengaturan Parkir, Seksi Pemeliharaan Kebersihan dan Seksi Keamanan dan Ketertiban
(2) Menyelenggarakan, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional terminal meliputi pengaturan dan ketertiban arus lalu lintas angkutan penumpang umum yang tiba dan yang akan berangkat.
(3) Melaksakan pembinaan terhadap pengusaha-pengusaha angkutan dan pengusaha lainnya di terminal.
(4) Menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan terhadap kegiatan dan kondisi lain jalan dan kapasitas penumpang untuk angkutan penumpang umum yang tiba dan akan berangkat di terminal sesuai ketentuan yang berlaku
(5) Menginvestaris, mencatat dan mengecek jenis dan jumlah angkutan dan penumpang umum yang tiba dan berangkat di terminal
(6) Mengkoordinir semua kegiatan pelaksanaan tugas dari para petugas instansi yang terkait yang diperbantukan pada Perusahaan sesuai petunjuk, perintah dan instruksi dari Direksi
(7) Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas pengamanan dan ketertiban umum dalam lingkungan Perusahaan ke dalam maupun keluar
(8) Mengadakan koordinasi dengan bagian-bagian yang lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya
Dalam melaksanakan tugas, Kepala Bagian Pengelola dibantu oleh : (a) Seksi Pengaturan Parkir
(b) Seksi Pemeliharaan Kebersihan (c) Seksi Keamanan dan Ketertiban
Tiap Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Pengelolaan. Direktur Operasional dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
54 BAB V
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pada Perusahaan Daerah Terminal Makassar Metro Kota Makassar dan Terminal Regional Daya, dapat digambarkan hasil penelitian sebagai berikut :
A. Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Terminal Angkutan Umum Di Kota Makassar (Studi Kasus Terminal Regional Daya).
Pelaksanaan pemungutan Retribusi Terminal di Kota Makassar, khususnya Terminal Regional Daya harus sesuai dengan peraturan daerah yang sudah dibuat oleh pemerintah daerah dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaannya, tata cara pelaksanaan pemungutan Retribusi Terminal, tarif Retribusi Terminal, dan hambatan atau kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pemungutan Retribusi Terminal. Hal tersebut perlu diketahui agar pelaksanaan pemungutan retribusi terminal dapat berjalan dengan baik dan target yang telah ditentukan dapat terealisasi.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Makassar No. 14 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Ujung Pandang No. 16 Tahun 1999 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Terminal Makassar Metro Kota Ujung Pandang dan Peraturan Daerah Kota Makassar No. 15 Tahun 2006 tentang pengelolaan Terminal.
1. Sistem Pemungutan Retribusi Terminal Angkutan Umum Kota Makassar khususnya Terminal Regional Daya.
Pelaksanaan suatu upaya untuk mendorong agar para staf bekerja menurut pembagian tugasnya masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi dengan harapan untuk meningkatkan penerimaan dari retribusi terminal yang tentunya membutuhkan gerakan dan keinginan para staf untuk bekerja semaksimal mungkin.
Pelaksanaan Retribusi Terminal di Terminal Regional Daya telah melakukan pemungutan Retribusi Terminal dengan menggunakan karcis yang telah disediakan. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pemungutan Retribusi Terminal Angkutan Umum, meliputi :
a. Mengarahkan kendaraan.
Untuk kelancaran pemungutan retribusi terminal, petugas pemungut retribusi akan mengarahkan kendaraan untuk masuk ke dalam terminal.
b. Penjualan Retribusi Terminal.
Terminal Regional Daya menyediakan karcis yang akan digunakan untuk melakukan pemungutan retribusi terminal oleh petugas pemungut retribusi terminal.
c. Mendata kendaraan.
Dalam pelaksanaan pemungutan retribusi terminal perlu diadakan kegiatan pendataan terlebih dahulu. Kegiatan pendataan dikelola oleh staf bagian pendataan bertugas mencatat nomor polisi setiap kendaraan yang wajib bayar retribusi yang masuk ke dalam terminal sehingga dalam pendataan
56
diperolah gambaran yang jelas dan akurat tentang jumlah kendaraan yang wajib bayar retribusi.
2. Alur Pemungutan Retribusi Terminal di Terminal Regional Daya.
Alur pelaksanaan sistem pemungutan retribusi Terminal Regional Daya yaitu sebagai berikut ini:
1. Wajib retribusi yang menggunakan jasa pelayanan terminal dipungut sesuai tingkat penggunaan jasa. Wajib retribusi membayar retribusi terutang kepada petugas pemungut retribusi.
2. Atas pungutan tersebut petugas pemungut retribusi memberikan tanda bukti kepada wajib retribusi dengan menggunakan karcis retribusi.
3. Setelah pergantian shift petugas pemungut retribusi menyerahkan hasil pungutan retribusi kepada Bendahara Penerima Pembantu dan bagian Akuntansi.
4. Pergantian shift dilakukan dua kali pada waktu siang dan malam. Untuk pemungutan retribusi dari pagi sampai dengan siang hari pukul 13.00 WIB, uang hasil pemungutan retribusi diserahkan kepada Bendahara Penerima Pembantu pada hari itu juga. Untuk pemungutan retribusi siang hari sesudah pukul 13.00 WIB sampai dengan malam hari, uang hasil pemungutan retribusi diserahkan hari berikutnya pada waktu pagi hari.
5. Bendahara Penerima Pembantu menerima uang hasil pungutan retribusi, menghitung, dan mencatat uang hasil penerimaan pungutan ke Buku Penerimaan dan Surat Tanda Setoran, kemudian diserahkan ke petugas penyetor.
6. Hasil pungutan tersebut kemudian disetorkan petugas penyetor ke bank dalam waktu selambat-lambatnya 1x24jam hari kerja.
7. Pihak Bank memberikan tanda pengesahan (validasi) di Surat Tanda Setoran.
Gambar 3 : Alur pemungutan Retribusi Terminal Regional Daya
Wajib retribusi
Melakukan pembayaran retribusi kepada petugas
pemungut
Karcis
Buku Harian
Hasil pungutan dan STS disetor ke bank Menyerahkan hasil pungutan dan STS kepada
petugas penyetor menerima hasil pungutan untuk menghitung dan mencatat ke buku penerimaan dan surat tanda setoran (STS)
Mencatat ke dalam buku harian
Bagian Akuntansi Bendahara
Pembantu Penerima
STS divalidasi
Bukti Penerimaan
Menyerahkan STS validasi ke bendahara
Penerima Pembantu
58
3. Besarnya Tarif Retribusi pada Terminal Regional Daya.
Mengenai besar tarif yang dibebankan terhadap wajib retribusi terminal disesuaikan dengan jenis angkutan umum dan fasilitas penunjang. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat tabel di bawah ini :
Tabel 3
Daftar Tarif Retribusi Terminal Angkutan Umum Pada Terminal Regional Daya
LOKASI JENIS PENERIMAAN
TARIF RETRIBUSI
(Rp)
KET
TERMINAL REGIONAL
DAYA
ANGKUTAN UMUM
Bus AKAP 5.000 1 x parkir
Bus AKDP 5.000 1 x parkir
Bus Lambat (Panther) 3.000 1 x parkir
Bus Kota (Damri Dalam Kota ) 3.000 1 x parkir Bus Damri (Makassar - Pare Pare) 3.500 1 x parkir
Non Bus Antar kota 2.000 1 x parkir
Non Bus Dalam Kota ( Pete - Pete ) 2.000 1 x masuk FASILITAS PENUNJANG
Ruang Tunggu 1.000 1 x masuk
Panggilan Informasi 5.000 1 x masuk
Ruang Buang Air Kecil 1.500 1 x masuk
Ruang Buang Air Besar 2.000 1 x masuk
Mandi 2.500 1 x masuk
Sewa kios 50.000 per bulan
Jasa Kebersihan 2.000
Jasa Penerangan 2.000
jasa penyimpanan Mobil 3.000 1 x 24 jam
Sumber: PD. Terminal Makassar Metro