• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

D. Struktur Organisasi dan Tugasnya

Semua organisasi yang ada didunia ini pasti memiliki struktur organisasi.

Dengan struktur organisasi yang baik maka kerja organisasi dapat berjalan dan mencapai tujuan yang diharapkan.

Mengacu pada Perusahaan Daerah Kota Makassar No. 13 Tahun 2000 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Badan Pengawas, Direksi dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Terminal Makassar Metro Kota Makassar. Kemudian Peraturan Daerah Kota Makassar No. 14 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Ujung Pandang No. 16 Tahun 1999 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Terminal Makassar Metro Kota Ujung Pandang.

Dalam Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2000 tersebut secara tegas dikatakan bahwa ada 3 (tiga) unsure yang terlibat dalam Perusahaan Daerah Terminal Makassar Metro, yaitu :

a. Pemerintah Kota Makassar b. Badan Pengawas

c. Direksi

d. Pegawai/Karyawan

Berikut tugas dan tanggungjawab Badan Pengawas dan Direksi berdasarkan SK Walikota No. 7039 Tahun 1999 adalah sebagai berikut :

a. Badan Pengawas

Badan Pengawas mempunyai tugas :

1) Menetapkan Rencana Kerja dan Pembagian tugas para anggota menurut bidang masing-masing untuk Pasal 12 (dua belas) bulan sesuai dengan Tahun buku Perusahaan Daerah

2) Menyelenggarakan Rapat Kerja sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali untuk membicarakan dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh Perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, bilamana diperlukan sewaktu- waktu mengadakan rapat untuk menentukan keputusan mengenai hal-hal yang mendesak

44

3) Merumuskan kebijaksanaan untuk Perusahaan Daerah secara terarah dalam bidang penanaman modal untuk penggunaan dana, pemanfaatan dan pengamanan hasil tarif angkutan dan jasa Terminal lainnya

4) Mengadakan penilaian atas prestasi kerja daripada anggota Direksi Perusahaan Daerah atas hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan itu 5) Menyelenggarakan pembinaan dan pengarahan serta memberikan petunjuk

kepada Perusahaan Daerah secara efektif dan kebijaksanaan umum yang telah dirumuskan dalam Keputusan Rapat Badan Pengawas, mengenai pelaksanaan ketentuan-ketentuan dimaksud

6) Memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah tentang rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk tahun berikutnya yang diajukan oleh Direksi, 3 (bulan) sebelum tahun buku mulai berlaku dan bila tidak dikemukakan keberatan atau penolakan sampai tahun buku mulai berjalan, maka anggaran tersebut dianggap sah

7) Meneliti dan mengevaluasi serta memberi petunjuk lebih atas laporan perhitungan usaha Perusahaan Daerah yang wajib dikirim oleh Direksi dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sekali

8) Memberi pendapat dan saran kepada Kepala Daerah terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Tambahan atau perubahannya anggaran yang terjadi dalam tahun buku yang ditujukan Direksi

9) Memberi pendapat dan saran kepada Kepala Daerah atas laporan tahunan Perusahaan Daerah yang terdiri rencana perhitungan rugi/laba dalam jangka waktu yang tidak lebih dari 1 (satu) bulan setelah laporan tersebut diterima

dari Direksi. Pelaksanaan pembagian laba dilaksanakan setelah ada laporan pemeriksaan dari instansi yang berwenang

10) Mengesahkan kebijaksanaan dan menetapkan kedudukan kepegawaian Perusahaan Daerah dan penghasilannya sesuai dengan peraturan yang berlaku 11) Menjaga dan mengusahakan agar selalu terdapat koordinasi dan keserasian

antara Perusahaan Daerah dengan rencana pengembangan usaha dan kegiatan dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat dibidang perluasan wilayah termasuk pengembangan areal terminal.

b. Direksi Utama

Tugas Direksi Utama, yaitu :

1) Merencanakan kegiatan Perusahaan Daerah untuk jangka panjang, mengawasi dan mengkoordinir dalam bidang teknik pengelolaan terminal, badang umum termasuk pengelolaan keuangan dan administrasi untuk mencapai tujuan

2) Merumuskan strategi Perusahaan Daerah dan menjalankan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas dalam melaksanakan operasi Perusahaan Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku

3) Memelihara suasana kerja yang baik dalam seluruh organisasi yang berusaha mencapai taraf efisiensi dan administrasi yang baik

4) Secara berkala meninjau kembali dan menilai berbagai fungsi Perusahaan Daerah

46

5) Mengambil inisiatif dalam penempatan, pemindahan, dan pemberhentian pegawai serta menentukan batas ganti rugi sesuai dengan peraturan yang berlaku

6) Memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak dan mewakili perusahaan keluar

c. Direktur Umum

Direktur Umum mempunyai tugas :

1) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan dibidang administrasi umum, keuangan dan kesekretariatan

2) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan perlengkapan

3) Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan, serta mengatur penggunaan kekayaan Perusahaan

4) Mengendalikan pendapatan baik dari hasil pemungutan tarif angkutan dan jasa terminal maupun dari sector lain-lainnya

5) Mengadakan kerja sama yang erat dengan Direktur Operasi dalam mengatur, mengawasi, menyediakan fasilitas dan material yang dibutuhkan dalam kelancaran kegiatan dalam bidang operasional

6) Mengawasi penyusunan anggaran belanja/menetapkan modal kerja perusahaan, merumuskan dan menetapkan kebijaksanaan Perusahaan keuangan lebih efektif bersama dengan Direktur lainnya

7) Membuat penilaian dan persetujuan semua pembelian untuk keperluan operasional melalui atau tanpa melalui tender

8) Mengadakan penyelenggaraan Pembukuan yang “Up to Date” dan menilai laporan keuangan untuk mengusulkan perbaikan pada posisi keuangan dan persediaan barang kepada Direktur Utama

9) Mengawasi dan mengusahakan penagihan uang dari langganan/pemakai jasa bangunan terminal secara intensif dan efektif

10) Menetapkan kebijaksanaan dan menandatangani Surat Edaran dan Pengumuman mengenai tata tertib Perusahaan Daerah dan Kepegawaian yang dapat memperlancar kegiatan dan meningkatkan efisiensi kerja pada karyawan atas persetujuan Direktur Utama

11) Mengusulkan kepada Direktur Utama penyesuaian tarif angkutan dan jasa terminal serta kebijaksanaan perubahan dalam bidang kepegawaian, sesuai dengan perkembangan dan keadaan perusahaan

12) Memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak dan mewakili perusahaan daerah keluar dengan sepengetahuan Direktur Utama

13) Mengatur cara pelayanan sebaik-baiknya bagi masyarakat dan pengguna jasa terminal lainnya

14) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama

15) Dalam melaksanakan tugas Direktur Umum dan keuangan berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama

Dalam menjalankan tugas Direktur Umum dibantu oleh : a) Bagian Umum

Kepala bagian Umum mempunyai tugas :

48

(1) Merencanakan, menkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas dari Seksi Administrasi dan Kepegawaian, Seksi Perlengkapan serta Seksi Hukum dan Hubungan Masyarakat

(2) Melaksanakan pengadaan/pembelian barang/materiil dan jasa yang diperlukan oleh perusahaan

(3) Mengadakan usaha pemeliharaan dan pengawasan peralatan dan bangunan kantor

(4) Mengendalikan semua barang dan peralatan yang menjadi milik Perusahaan Daerah sesuai dengan kebutuhannya

(5) Menyimpan dan mendistribusikan tiap jenis barang kepada semua unit kerja sesuai dengan keperluannya setelah mendapat pengesahan

(6) Meneliti, mempelajari dan melaksanakan petunjuk perundang-undangan yang ada sesuai dengan kondisi perusahaan berdasarkan peraturan yang berlaku (7) Mengadakan kordinasi dengan bagian-bagian yang berkaitan dengan tugasnya (8) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bagian Umum dibantu oleh : (1) Seksi Administrasi Kepegawaian

(2) Seksi Perlengkapan (3) Seksi Hukum dan Humas b) Bagian Keuangan

Kepala Bagian Keuangan mempunyai tugas :

(1) Merencanakan , mengkoordinir dan mengawasi tugas dari :

(a) Seksi Anggaran (b) Seksi pembukuan (c) Seksi Kas

(2) Merencanakan ,mengendalikan dan menginventarisir sumber-sumbar pendaatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

(3) Menyelenggarakan penyusunan, penyimpanan dan pengamanan yang berhubungan dengan data keuangan.

(4) Mengkoordinir kegiatan dengan bagian lain untuk meningkatkan pelayanan yang menyangkut masalah keuangan.

(5) Mengurus transaksi bank, memelihara hubungan baik dengan bank atau lembaga keuangan lain dan pemerintah.

(6) Menyiapkan dan merencanakan program dan penyesuaian tarif sehubungan dengan kondisi keuangan perusahaan.

(7) Membuat evaluasi didalam kegiatan perusahaan dibidang keuangan.

(8) Melakukan pemeriksaan Kas dan pembukuan Perusahaan setiap saat.

(9) Mengadakan koordinasi dengan bagian lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya.

(10) Melakukan tugas-tugas kain yang diberikan oleh Direksi dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bagian Keuangan dibantu oleh :

(a) Seksi Anggaran (b) Seksi Pembukuan (c) Seksi Kas

50

Tiap Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan.

d. Direktur Operasional

Direktur Operasional mempunyai tugas :

1) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan bagian pengelola dan Bagian Produksi.

2) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pemungutan tarif angkutan dan jasa terminal lainnya maupun kelancaran dan ketertiban lalu lintas serta keamanan dan ketertiban terminal.

3) Merumuskan dan menetapkan kebijakan mengenai peningkatan tarif dan jasa terminal.

4) Mengatur tata cara pelayanan yang sebaik-baiknya bagi pengusaha angkutan umum maupun masyarakat pengguna jasa terminal lainnya.

5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama Dalam melaksanakan tugas Direktur Operasional dibantu oleh : (a) Bagian Produksi

(b) Bagian Pengelolaan

Tiap-tiap bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Operasional.

(a) Kepala Bagian Produksi

Kepala Bagian Produksi mempunyai tugas :

(1) Merencanakan mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari Seksi Penagihan dan Seksi Pendataan

(2) Merencanakan dan menyusun kebutuhan yang akan dipakai dalam operasi pungutan tarif angkutan dan jasa terminal lainnya.

(3) Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pemungutan tarif angkutan dan jasa terminal serta pungutan-pungutan lainnya.

(4) Menganalisa dan mengusulkan kemungkinan penambahan jenis jasa terminal terutama sector fasilitas untuk meningkatkan sumber pendapatan.

(5) Mengadakan koordinasi dengan bagian-bagianlain yang berkaitan dengan bidang usahanya.

(6) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.

Dalam melaksanakan tugas, Kepala Bagian Produksi di bantu oleh : (a) Seksi Pendataan

(b) Seksi Penagihan

Tiap Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Produksi.

52

(b) Kepala bagian pengelola

Bagian Pengelolaan dipimpin oleh seorang Kepala bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Operasional :

(1) Merencanakan mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari Seksi Pengaturan Parkir, Seksi Pemeliharaan Kebersihan dan Seksi Keamanan dan Ketertiban

(2) Menyelenggarakan, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional terminal meliputi pengaturan dan ketertiban arus lalu lintas angkutan penumpang umum yang tiba dan yang akan berangkat.

(3) Melaksakan pembinaan terhadap pengusaha-pengusaha angkutan dan pengusaha lainnya di terminal.

(4) Menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan terhadap kegiatan dan kondisi lain jalan dan kapasitas penumpang untuk angkutan penumpang umum yang tiba dan akan berangkat di terminal sesuai ketentuan yang berlaku

(5) Menginvestaris, mencatat dan mengecek jenis dan jumlah angkutan dan penumpang umum yang tiba dan berangkat di terminal

(6) Mengkoordinir semua kegiatan pelaksanaan tugas dari para petugas instansi yang terkait yang diperbantukan pada Perusahaan sesuai petunjuk, perintah dan instruksi dari Direksi

(7) Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas pengamanan dan ketertiban umum dalam lingkungan Perusahaan ke dalam maupun keluar

(8) Mengadakan koordinasi dengan bagian-bagian yang lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya

Dalam melaksanakan tugas, Kepala Bagian Pengelola dibantu oleh : (a) Seksi Pengaturan Parkir

(b) Seksi Pemeliharaan Kebersihan (c) Seksi Keamanan dan Ketertiban

Tiap Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Pengelolaan. Direktur Operasional dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Direktur Utama.

54 BAB V

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pada Perusahaan Daerah Terminal Makassar Metro Kota Makassar dan Terminal Regional Daya, dapat digambarkan hasil penelitian sebagai berikut :

A. Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Terminal Angkutan Umum Di Kota Makassar (Studi Kasus Terminal Regional Daya).

Pelaksanaan pemungutan Retribusi Terminal di Kota Makassar, khususnya Terminal Regional Daya harus sesuai dengan peraturan daerah yang sudah dibuat oleh pemerintah daerah dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaannya, tata cara pelaksanaan pemungutan Retribusi Terminal, tarif Retribusi Terminal, dan hambatan atau kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pemungutan Retribusi Terminal. Hal tersebut perlu diketahui agar pelaksanaan pemungutan retribusi terminal dapat berjalan dengan baik dan target yang telah ditentukan dapat terealisasi.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Makassar No. 14 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Ujung Pandang No. 16 Tahun 1999 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Terminal Makassar Metro Kota Ujung Pandang dan Peraturan Daerah Kota Makassar No. 15 Tahun 2006 tentang pengelolaan Terminal.

1. Sistem Pemungutan Retribusi Terminal Angkutan Umum Kota Makassar khususnya Terminal Regional Daya.

Pelaksanaan suatu upaya untuk mendorong agar para staf bekerja menurut pembagian tugasnya masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi dengan harapan untuk meningkatkan penerimaan dari retribusi terminal yang tentunya membutuhkan gerakan dan keinginan para staf untuk bekerja semaksimal mungkin.

Pelaksanaan Retribusi Terminal di Terminal Regional Daya telah melakukan pemungutan Retribusi Terminal dengan menggunakan karcis yang telah disediakan. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pemungutan Retribusi Terminal Angkutan Umum, meliputi :

a. Mengarahkan kendaraan.

Untuk kelancaran pemungutan retribusi terminal, petugas pemungut retribusi akan mengarahkan kendaraan untuk masuk ke dalam terminal.

b. Penjualan Retribusi Terminal.

Terminal Regional Daya menyediakan karcis yang akan digunakan untuk melakukan pemungutan retribusi terminal oleh petugas pemungut retribusi terminal.

c. Mendata kendaraan.

Dalam pelaksanaan pemungutan retribusi terminal perlu diadakan kegiatan pendataan terlebih dahulu. Kegiatan pendataan dikelola oleh staf bagian pendataan bertugas mencatat nomor polisi setiap kendaraan yang wajib bayar retribusi yang masuk ke dalam terminal sehingga dalam pendataan

56

diperolah gambaran yang jelas dan akurat tentang jumlah kendaraan yang wajib bayar retribusi.

2. Alur Pemungutan Retribusi Terminal di Terminal Regional Daya.

Alur pelaksanaan sistem pemungutan retribusi Terminal Regional Daya yaitu sebagai berikut ini:

1. Wajib retribusi yang menggunakan jasa pelayanan terminal dipungut sesuai tingkat penggunaan jasa. Wajib retribusi membayar retribusi terutang kepada petugas pemungut retribusi.

2. Atas pungutan tersebut petugas pemungut retribusi memberikan tanda bukti kepada wajib retribusi dengan menggunakan karcis retribusi.

3. Setelah pergantian shift petugas pemungut retribusi menyerahkan hasil pungutan retribusi kepada Bendahara Penerima Pembantu dan bagian Akuntansi.

4. Pergantian shift dilakukan dua kali pada waktu siang dan malam. Untuk pemungutan retribusi dari pagi sampai dengan siang hari pukul 13.00 WIB, uang hasil pemungutan retribusi diserahkan kepada Bendahara Penerima Pembantu pada hari itu juga. Untuk pemungutan retribusi siang hari sesudah pukul 13.00 WIB sampai dengan malam hari, uang hasil pemungutan retribusi diserahkan hari berikutnya pada waktu pagi hari.

5. Bendahara Penerima Pembantu menerima uang hasil pungutan retribusi, menghitung, dan mencatat uang hasil penerimaan pungutan ke Buku Penerimaan dan Surat Tanda Setoran, kemudian diserahkan ke petugas penyetor.

6. Hasil pungutan tersebut kemudian disetorkan petugas penyetor ke bank dalam waktu selambat-lambatnya 1x24jam hari kerja.

7. Pihak Bank memberikan tanda pengesahan (validasi) di Surat Tanda Setoran.

Gambar 3 : Alur pemungutan Retribusi Terminal Regional Daya

Wajib retribusi

Melakukan pembayaran retribusi kepada petugas

pemungut

Karcis

Buku Harian

Hasil pungutan dan STS disetor ke bank Menyerahkan hasil pungutan dan STS kepada

petugas penyetor menerima hasil pungutan untuk menghitung dan mencatat ke buku penerimaan dan surat tanda setoran (STS)

Mencatat ke dalam buku harian

Bagian Akuntansi Bendahara

Pembantu Penerima

STS divalidasi

Bukti Penerimaan

Menyerahkan STS validasi ke bendahara

Penerima Pembantu

58

3. Besarnya Tarif Retribusi pada Terminal Regional Daya.

Mengenai besar tarif yang dibebankan terhadap wajib retribusi terminal disesuaikan dengan jenis angkutan umum dan fasilitas penunjang. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat tabel di bawah ini :

Tabel 3

Daftar Tarif Retribusi Terminal Angkutan Umum Pada Terminal Regional Daya

LOKASI JENIS PENERIMAAN

TARIF RETRIBUSI

(Rp)

KET

TERMINAL REGIONAL

DAYA

ANGKUTAN UMUM

Bus AKAP 5.000 1 x parkir

Bus AKDP 5.000 1 x parkir

Bus Lambat (Panther) 3.000 1 x parkir

Bus Kota (Damri Dalam Kota ) 3.000 1 x parkir Bus Damri (Makassar - Pare Pare) 3.500 1 x parkir

Non Bus Antar kota 2.000 1 x parkir

Non Bus Dalam Kota ( Pete - Pete ) 2.000 1 x masuk FASILITAS PENUNJANG

Ruang Tunggu 1.000 1 x masuk

Panggilan Informasi 5.000 1 x masuk

Ruang Buang Air Kecil 1.500 1 x masuk

Ruang Buang Air Besar 2.000 1 x masuk

Mandi 2.500 1 x masuk

Sewa kios 50.000 per bulan

Jasa Kebersihan 2.000

Jasa Penerangan 2.000

jasa penyimpanan Mobil 3.000 1 x 24 jam

Sumber: PD. Terminal Makassar Metro

4. Hambatan-hambatan yang didapatkan dalam pelaksanaan pemungutan retribusi terminal di Terminal Regional Daya.

Dalam pelaksanaan pemungutan retribusi terminal tersebut bukan berarti dapat berjalan dengan lancar, ada banyak hambatan dan kendala yang bias saja terjadi sehingga menimbulkan pemungutan retribusi terminal tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kendala atau hambatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kendala yang dihadapi oleh para pelaksana di dalam pelaksanaan pemungutan retribusi Terminal Regional Daya.

Kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang didapatkan oleh para pelaksana di dalam pelaksanaan pemungutan retribusi terminal adalah sebagai berikut:

a. Dalam pelaksanaan sistem pemungutan retribusi di Terminal Regional Daya, masih ada wajib retribusi tertentu yang kurang sadar akan kewajibannya untuk membayar retribusi.

b. Maraknya Terminal Liar sehingga berkurangnya pendapatan yang diterima oleh Terminal Regional Daya.

c. Belum optimalnya anggaran pembiayaan pengelolaan Terminal khususnya dalam hal pengadaan sarana dan prasarana yang lengkap.

B. Sistem Pengendalian Pemungutan Retribusi Terminal Angkutan Umum Kota Makassar Khususnya Terminal Regional Daya.

Dalam rangaka pelaksanaan pemungutan retribusi terminal pada Terminal Regional Daya, salah satu indikator untuk mengukur tingkat keberhasilannya dengan melihat perbandingan antara target dan realisasi. Apabila target terpenuhi secara makasimal (100%) berarti sesuai yang diharapkan akan

60

tetapi jika belum mencapai target maka penerimaan retribusi terminal regional daya belum berhasil. Untuk melihat apakah pelaksanaannya sudah berjalan baik atau tidak serta kinerja aparat pelaksana dapat dilihat dengan tercapainya target yang telah ditetapkan sebelumnnya. Berikut tabel target dan realisasi penerimaan retribusi Terminal Regional Daya:

Tabel 4

Perincian Target Dan Realisasi Pada Terminal Regional Daya Tahun 2009-2013

NO TAHUN TARGET REALISASI

1 2009 1.028.438.400 808.859.254

2 2010 1.112.080.400 957.482.400

3 2011 1.136.806.400 942.786.500

4 2012 1.138.173.200 914.432.360

5 2013 1.140.857.900 958.984.344

Sumber :PD Terminal Makassar Metro

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2009-2013 realisasi Retribusi Terminal di Kota Makassar khususnya Terminal Regional Daya tidak pernah memenuhi target. Namun pada tahun 2010 dan 2013 mengalami peningkatan realisasi tetapi peningkatan realisasinya tetap tidak memenuhi target.

Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran wajib retribusi.

Kemampuan daerah dalam melaksanakan tugas dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai minimal sebesar 1 (satu) atau 100 persen, sehingga apabila rasio efektivitasnya semakin tinggi, menggambarkan kemampuan daerah semakin baik. Dengan menggunakan rasio perbandingan antara realisasi

pendapatan daerah dengan target pendapatan yang ditetapkan dalam APBD, guna mengetahui berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan anggaran.

Realisasi pendapatan

Efektivitas = x 100%

Target

Berdasarkan tabel 3 dengan menggunakan rumus tersebut di atas, maka diperoleh rasio efektivitas sebagai berikut:

Tabel 5

Perhitungan Rasio Efektivitas Retribusi Terminal Angkutan Umum Pada Terminal Regional Daya Tahun 2009-2013

NO TAHUN TARGET (Rp)

REALISASI (Rp)

RASIO EFEKTIVITAS

(%)

KATEGORI

1 2009 1.028.438.400 808.859.254 78,65% Cukup efektif 2 2010 1.112.080.400 957.482.400 86,10% Efektif 3 2011 1.136.806.400 942.786.500 82,93% Efektif 4 2012 1.138.173.200 914.432.360 80,34% Efektif 5 2013 1.140.857.900 958.984.344 84,06% Efektif

Rata-rata 82,47% Efektif

Sumber : PD. Terminal Makassar Metro

Dari tabel 4 menunjukkan bahwa Rasio Efektifitas Realisasi Retribusi Terminal Angkutan Umum pada Terminal Regional Daya tahun 2009 (78,65%)cukup efektif, pada tahun 2010(86,10%) efektif, pada tahun 2011(82,93%) efektif, pada tahun 2012(80,34%) efektif dan tahun 2013(84,06%) efektif.

62

Dari hasil perhitungan rasio efektivitas tersebut selama 5 (lima) tahun diperoleh nilai rata-rata yaitu 82,47%, maka penerimaan Retribusi Terminal Angkutan Umum Pada Terminal Regional Daya Kota Makassar tahun 2009-2013 efektif karena besar target yang ingin diperoleh dapat terealisasi.

Maka dapat disimpulkan bahwa penerimaan dari sektor Retribusi Terminal Regional Daya cukup prospek untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber penerimaan Retribusi Daerah.

Untuk mengetahui bagaimana rasio efektivitas Retribusi Terminal di Kota Makassar dengan menggunakan rumus tersebut di atas, dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel 6

Perhitungan Efektivitas Retribusi Terminal Angkutan Umum Kota Makassar Tahun 2009-2013

NO TAHUN TARGET (Rp)

REALISASI (Rp)

RASIO EFEKTIVITAS

(%)

KATEGORI

1 2009 3.576.482.400 3.407.080.037 95,26% Efektif 2 2010 3.708.786.400 3.340.806.662 90,07% Efektif 3 2011 3.716.432.900 3.366.173.746 90,57% Efektif 4 2012 4.147.984.000 3.074.857.091 74,12% Cukup efektif 5 2013 4.225.890.465 3.870.600.432 91,59% Efektif

Rata-Rata 88,04% Efektif

Sumber : PD. Terminal Makassar Metro

Dari tabel 5 menunjukkan bahwa Rasio Efektifitas Realisasi Retribusi Terminal Angkutan Umum pada Kota Makassar tahun 2009 sampai tahun 2011 efektif walaupun mengalami sedikit penurunan, tetapi pada tahun 2012 mengalami penurunan sangat drastis dibandingkan dengan tahun-tahun

sebelumnya hanya mencapai 74,12% walaupun cukup efektif. Pada tahun 2013 mengalami peningkatan (91,59%) efektif.

Dari hasil perhitungan rasio efektivitas tersebut selama 5 (lima) tahun diperoleh nilai rata-rata yaitu 88,04% maka Penerimaan Retribusi Terminal Angkutan Umum Kota Makassar tahun 2009-2013 efektif karena besar target yang ingin diperoleh dapat terealisasi.

Penerimaan dari sektor retribusi terminal Regional Daya cukup prospek untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber penerimaan retribusi daerah yang mempunyai peranan besar terhadap total penerimaan retribusi di kota Makassar. Untuk mengetahui bagaimana kontribusi terminal Regional Daya terhadap penerimaan retribusi terminal di kota Makassar pada 2009- 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 7

Kontribusi Retribusi Terminal Regional Daya Terhadap Retribusi Terminal Kota Makassar

Tahun 2009-2013 NO TAHUN

RETRIBUSI TERMINAL REGIONAL DAYA

(Rp)

RETRIBUSI TERMINAL KOTA

MAKASSAR (Rp)

KONTRIBUSI (%)

1 2009 808.859.254 3.407.080.037 23,74%

2 2010 957.482.400 3.340.806.662 28,66%

3 2011 942.786.500 3.366.173.746 28,01%

4 2012 914.432.360 3.074.857.091 29,73%

5 2013 958.984.344 3.870.600.432 24,77%

Sumber : PD. Terminal Makassar Metro

64

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa kontribusi Retribusi Terminal Regional Daya terhadap Retribusi Terminal Kota Makassar dari tahun 2009-2013. Pada tahun 2009, kontribusi Retribusi Terminal Regional Daya terhadap Retribusi Terminal Kota Makassar mencapai 23,74%. Sedangkan untuk tahun 2010, kontribusi Retribusi Terminal Regional Daya terhadap Retribusi Terminal Kota Makassar meningkat menjadi 28,66%. Namun, pada tahun 2011 tidak mengalami banyak penurunan dan kontribusi Retribusi Terminal Regional Daya terhadap Retribusi Terminal Kota Makassar sebesar 28.01% Selanjutnya untuk tahun 2012 penerimaan Retribusi Terminal Regional Daya terhadap Retribusi Terminal Kota Makassar mengalami peningkatan sebesar 29,73%. Pada tahun 2013 mengalami penurunan dan kontribusi Terminal Regional Daya terhadap Retribusi Terminal Kota Makassar hanya mencapai 24,77%.

C. Pengaruh Retribusi Terminal Regional Daya Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar.

Penerimaan retribusi terminal sangat menunjang dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, namun kenyataannya penerimaan retribusi terminal Regional Daya cenderung mangalami penurunan. Hal ini terjadi karena diiringi pula dengan peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Makassar. Selain itu, disebabkan karena kurangnya kesadaran wajib retribusi untuk membayar retribusi terminal, dan juga masalah pelaksanaan pemungutan retribusi terminal yang masih perlu di tingkatkan. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh retribusi terminal Regional Daya terhadap Pendapatan Asli Daerah di kota Makassar pada 2009-2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Dokumen terkait