• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Dakwah Pimpinan Pondok Pesantren An-Nur Abhari

BAB III PEMBAHASAN

A. Metode Dakwah Pimpinan Pondok Pesantren An-Nur Abhari

Dalam pelaksanaan dakwa di pondok Pesantren An-Nur Abhari ini dilakukan dengan metode :

1. Metode Ceramah

Dengan diterapkan untuk menyebarkan informasi Dakwah sebanyak- banyaknya kepada objek dakwah hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh kiyai. Adapun materi yang disampaikan Fiqih, Muamalah, dan lain-lainya. Demikian metode ceramah yang di terapkan di Pondok Pesantren An-Nur Abhari.

Metode ini dilaksanakan dengan menjelaskan materi da”wah dengan ceramah didepan para santri atau jamaah. Metode yang digunakan para ustazd duduk depean para santrinya, atau santri duduk didepan ustazd yang anakan menyampaikan materi. Kemudian para ustazd menyampaikan materi dakwahnya sesuai sesui dengan jadwa yang telah ditentukan.

2. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi yang digunakan oleh para Ustazdnya adalah metode yang digunakan dalam menjelaskan hal-hal yang membutuhkan

67

contoh nyata. Seperti cara dalam mengambil air wudhu’, contoh sholat dan terutama contoh dalam cara membaca Al-Qur’an dan juga cara berpidato atau berceramah.

Media yang digunakan dalam hal wudhu’ adalah media air, media sholat seperti sajadah, pakaian sholat, peci dan sebagainya, media dalam membaca Al-Qur’an adalah mushaf Al-Qur’an itu sendiri. Semua media tersebut diperaktikkan oleh para ustazd kemudian para santri disuruh maju satu persatu untuk memperaktikkan cara-cara tersebut dengan benar sesuai dengan yang sudah dicontohkan

3. Metode Tanya Jawab.

Pelaksnaan Dakwah Islamiyah adalah usaha dan kegiatan yang disengaja dan berencana dalam wujud sikap, ucapan dan perbuatan yang mengandung ajakan, seruan baik langsung atau didak langsung ditujukan kepada orang perorang, masyarakat maupun golongan supaya tegugah jiwanya, terpanggil hatinya kepada ajaran Islam untuk selanjutnya dipelajari dan menghayati serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.62

Dari teori diatas Pelaksnaan Dakwah Islamiyah adalah upaya menuju kehidupn Islami, hal ini harus dimulai dengan komitmen setiap pribadi umat Islam terhadap dirinya sendiri dalam Hablumminallah dan Hablumminannas yang didasarkan pada Aqidah Islam. Oleh karenanya upaya pelaksanaan Dakwah yang pertama, perlunya menanamkan Aqidah kepada pribadi- pribadi muslim tentang kebenaran agama yang dianutnya, agar kemudian dapat melaksanakan seluruh ajaran secara bertahap dengan penuh kesadaran

62 Syamsuri Sidiq, Dakwah dan Tehnik Berkhutbah, (PT. Al-Ma’arif, 1991), Bandung, hal. 71.

dan keikhlasan tanpa ragu-ragu, karena Dakwah merupakan suatu kewajiban kepada setiap pemeluknya. Tidak seorang individu muslimpun yang terbebas dari kewajiban berdakwah. Setiap orang yang telah mengikrarkan syahadah bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rosul Allah, maka yang terkait dengan suatu tugas dari kewajiban untuk melakukan Dakwah.

Dengan demikian maka dapatlah dikatakan bahwa Islam adalah Agama Dakwah, dalam arti bahwa didalam Islam menyebarluaskan kebenaran dan mengajak orang-orang yang belum mempercayainya, diyakini sebagai tugas suci. Semangat memperjuangkan kebenaran itulah yang harus ditingkatkan oleh setiap umat Islam sehingga kebenaran itu terwujud dalam pikiran, kata-kata dan perbuatan, semangat yang membuat para pemeluknya tidak puas sampai berhasil menanamkan nilai kebenaran itu kedalam jiwa setiap orang. Sehingga apa yang diyakini sebagai kebenaran itu diterima oleh seluruh manusia.

Apabila dihubungkan dengan kegiatan dakwah yang ada di Pondok Pesantren An-Nur Abhari, maka akan terlihat bahwa Dakwah itu bukan sekedar pidato-pidato yang disampaikan oleh seorang orator saja, akan tetapi setiap usaha yang dilakukan dalam rangka merubah keadaan umat manusia dari situasi yang tidak baik akan menjadi situasi yang lebih baik dengan melakukan cara/ metode tertentu yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di masyarakat agar hidupnya bahagia didunia dan diakhirat.

Dari pengertian dan penjelasan di atas, penulis hubungkan dengan pelaksanaan dakwah yang ada di Pondok Pesantren An-Nur Abhari. Maka kegiatan yang ada seperti proses belajar mengajar, keterampilan menjahit,

pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh santri dengan menggunakan tiga bahasa, serta pengajian di Majelis Ta’lim dan sanggar seni seperti yang dipaparkan pada bab III Paparan data dan temuan. Dengan berbagai macam kegiatan tersebut dapat diciptakan kader-kader Da’i yang dapat membangun bangsa dan agamanya kelak, dengan berbagai macam Ilmu yang didapat.

Sedangkan kegiatan dakwah diluar Pondok Pesantren An-Nur Abhari, yang dilakukan oleh Tuan Guru, guru-guru serta santrinya adalah pengajin umum yang diadakan dua kali seminggu yang diikuti oleh masyarakat yang ada di Dusun Kerangkeng. Sangat bermanfaat bagi terciptanya masyarakat yang Islami dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari secara bertahap. Dengan adanya Pondok Pesantren An-Nur Abhari motivasi masyarakat akhir-akhir ini untuk menyekolahkan anaknya ke Pondok Pesantren semakin meningkat, bahkan ke Perguruan Tinggi Islam. Maka dengan itu terbuktilah Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang memiliki dua fungsi utama yaitu kegiatan Pengajaran, Pemahaman dan pendalaman ajaran Islam. Sedangkan yang kedua menyampaikan dan mendakwah ajaran Islam kepada masyarakat.

Sepanjang sejarah perjalanan umat Islam di Indonesia ternyata fungsi utama tersebut telah dilaksanakan oleh Pondok Pesantren pada umumnya, dan Pondok Pesantren An-Nur Abhari khususnya, walaupun dengan berbagai kekurangan dan kelebihannya. Dari Pondok Pesantren lahir para juru dakwah, para mualim dan ustadz, para Kiyai pondok pesantren, tokoh-tokoh masyarakat, bahkan yang memiliki profesi sebagai pedagang, pengusaha atau pun bidang-bidang lainnya. Hal ini tidak lain karena didalam kegiatan pondok pesantren terdapat nilai-nilai yang sangat baik bagi berhasilnya suatu

kegiatan, pendidikan pondok pesantren terletak pada sisi dan nilai tersebut, yaitu proses dakwah yang mengarahkan pada pembentukan kekuatan jiwa, mental mupun rohaniah. Selama beberapa decade, pondok pesantren telah memberikan pendidikan rohaniah yang sangat berharga bagi para santri untuk menjadi kader-kader umat yang bergerak dalam berbagai bidang kehidupan serta terciptanya masyarakat yang agamais dalam kehidupan sehari-hari.

Melihat daftar kitab-kitab yang digunakan di Pondok Pesantren An- Nur Abhari yang penulis kemukakan pada bab III dapat dihubungkan dengan macam-macam media dakwah, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa media dakwah yang banyak digunakan dalam menyampaikan dakwah di Pondok Pesantren An-Nur Abhari adalah media cetak. Dan mudah- mudahan pada suatu waktu seiring dengan perkembangan Teknologi dan informasi dewasa ini, Pondok Pesantren An-Nur Abhari menggunakan berbagai macam media dakwah lainnya.

Para santri kini dituntut lebih giat belajar dan membaca karya-karya para ulama dan sarjana terdahulu dan sekarang, maupun membaca perubhan- perubahan yang terjadi dalam masyarakat sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemudian didiskusikan secara bersama-sama, mencari alternative jawaban yang sesuai dengan ajaran Islam. Jika suasana semacam ini terus ditumbuhkan, insya allah suasana kevakuaman dari kreativitas ilmiah dapat ditsi.

Metode dakwah yang diterapkan tertentu harus dengan penuh bijaksana, disesuaikan dengan kondisi dan tingkat pemahaman masing-

masing jama’ahnya. Metode dakwah yang tidak tepat akan dapat berakibat semakin jauhnya seorang Da’i dari jama’ahnya dan bahkan impliksinya yang lebih parah akan semakin menjauhnya meraka dari ajaran agamanya. Materi dakwah yag berkaitan dengan pentapan aqidah yang diberikan lebih awal, sebelum materi dakwah yang lainnya diberikan secara bertahap.

Metode dakwah yang digunakan Pondok Pesantren An-Nur Abhari, seperti yang diungkapkan pada paparan data dan temuan kebanyakan menggunakan metode ceramah, Tanya jawab dan demontrasi, serta metode lainnya, dapat penulis simpulkan berdasarkan teori, metode dakwah yang digunakan oleh Pondok Pesantren An-Nur Abhari belum digunakan secara profesional karena upaya untuk merubah sikap dan perilaku menuju kehidupan Islami. Ini bukan pekerjaan yang mudah, tetapi menuntut ketekunan dan kesabaran serta perlu disampaikan secara sistematis dan bijaksana oleh Karena itu dakwah yang dilakukan harus berpegang pada prinsip-prinsip atau metode sebagai berikut:

a. Cara menyampaikan harus disesuaikan dengan kondisi jama’ah, baik menyangkut latar belakang pendidikan maupun pemahaman terhadap ajaran agama Islam.

b. Memberikan keyakinan akan kebenaran agama Islam dengan cara yang simpatik tanpa cara mencaci maki dan merendahkan agama lain.

c. Tidak memaksakan pendapatnya dengan cara kekerasan, tetapi harus mengandung nasehat dan diskusi dengan baik.

Dalam pelaksanaan dakwah untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien maka janganlah terpaku pada salah satu cara atau metode, sebab

yang namanya metode tidaklah mutlak benar dan tidak pula merupakan jaminan seratus persen sukses. Pada dasarnya metode ini tergantung pada situasi dan kondisi, maka kalau situasi sudah lain dan kondisi sudah berubah mau tidak mau metode yang akan dipergunakan harus pula lain, kalau tidak pelaksanaan dakwah akan terkesan lamban.

B. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Proses Dakwah Di Pondok

Dokumen terkait