• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

G. Metodologi Penelitian

Dengan mengacu pada judul penelitian tentang pelaksanaan Dakwah Islamlamiyah Di Pondok Pesantren An-Nur Abhari Dusun Kerangkeng Desa Banyumulek, maka penelitian yang digunakan adalah “Suatu pendekatan dalam melakukan penelitian dengan berorientasi pada gejala- gejala yang bersifat alamiah”.

30Departemen Agama RI, Al-Qur’an..., hal. 93.

Karena orientasinya demikian maka sifatnya naturalistik dan mendasar, bersifat kealamiahan serta tidak bisa dilakukan dilabolatorium, melainkan di lapangan.

Pernyataan diatas dipertegas oleh Noeng Muhadjir, yang menyatakan:

“Metode penelitian kualitatif mengejar kebenaran lewat ditemukanya sumber terpecaya sehingga hal-hal yang hakiki, yang intristik, yang esensial dapat ditemukan.” 31

Penelitian kualitatif sering pula disebut metode etnografik, metode fenomenologis atau metode impresionistik. Interpretasi terhadap isi dibuat dan disusun secara sistematis. Oleh sebab itu penelitian kualitatif lebih bersifat deskristif analitik.

Menurut Nana Sujana, ada lima ciri pokok dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri tersebut sebagai berikut adalah :

a. Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung.

Penelitian mengamati, mencatat, bertanaya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan pristiwa yang terjadi pada saat itu.

Penggunaan alat bantu untuk merekam gejala bisa dimungkinkan, seperti tape recorder, tustel, vidiotape, dan lain-lain.

b. Penelitian kualitatif bersifat bersifat deskristif analitik.

Data yang diperbolehkan dari penelitian kualitatif seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, cuplikan tertulis dari

31Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1998), hal. 32.

dokumen, catatan lapangan, disusun penliti dilokasi pelitian.

Selanjutnya peneliti menganalisis data dengan cara memperkaya informasi dengan analisi komparasi. Hasil analisis berupa gambaran mengenai situasi yang di teliti diuraikan dalam bentuk naratif.

c. Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil.

Dalam penelitian kualitatif data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana.

Pertanyaan-pertanyaan di atas mengungkap suatu proses bukan hasil dari suatu kegiatan. Laporan naratif proses tersebut diupayakan sama dengan apa yang terjadi,baik ucapan subjek, tingkah laku yang ditunjukkannya, dilaporkan untuk memperjelas makna yang di teliti.

d. Penelitian kualitatif sifatnya induktif

Penelitian kualitatif tidak dimulai darideduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan, faktu empiris atau induktif. Penelitisn secara alami terjun kelapangan, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpilan-kesimpulan dari proses tersebut.

e. Penelitian kualitatif menggunakan makna

Penelitian kualitatif mengutamakan bagaimana orang mengartikan hidupnya, dalam pengertian participant perspectives.

Makna yang diungkap berkisar pada asumsi-asumsi apa yang dimiliki orang mengenai hidupnya.32

32Nana Sujana, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hal. 197.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam metode kualitatif ini peneliti berfungsi sebagai instrumen kunci (key instrumen) dalam proses penelitian.

Dalam melakukan penelitian pelaksanaan Dakwah Islamiyah DI Pondok Pesantren An-Nur Abhari Dusun Kerangkeng Desa Banyumulek, peneliti melakukan pengamatan dengan mengamati kehidupan subyek untuk memperoleh data yang representatif dan ini di sesuaikan pada situasi yang ingin dipahami. Jadi tidak pada seluruh peristiwa itu peneliti harus berperan serta.

3. Sumber Data

Adapun sumber data dan informasi dalam penelitian ini dapaat diperoleh dari hasil observasi tentang pelaksanaan dakwah Islamiyah media dakwah metode dakwah tujuan dakwah Islamiah serta problem problem pada saatpelaksanaan dakwah. Hasil observasi tersebut akan diperkuat dengan hasil wawancara dengan pimpinan podok pesantren, tokoh-tokoh masyarakat setempat, guru dan santrinya. Selain itu untuk memperoleh keakuratan data peneliti juga melakukan pencatatan dokumentasi terhadap data-data yang ada dan relavan dengan situasi yang diinginkan.

4. Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian tentang pelaksanaan Dakwah Islamiyah Di Pondok Pesantren An-Nur Abhari Dusun Kerangkeng Desa Banyumulek adalah metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi.

a. Metode Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sistematis, sengaja mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan.33

Observasi berfungsi sebagai eksplorasi, maksudnya pengamatan dilakukan secara wajar dan sebenarnya tanpa usaha yamg di sengaja untuk mempengaruhi, mengatur dan memanioulasinya. Bersifat sistematis, konsep-konsep yang akan diselidiki dinyatakan secara ekplisit dan dirumuskan setajam mungkin.

Dalam observasi dikenal dua jenis observasi yaitu observasi partisipatif (pengamatan terlihat) dan observasi non partisipatif (pengamatan tidak terlihat).

Didalam observasi parsitipatif pengamat ikut ambil dalam bagian kegiatan obyeknya sebagaimana yang lain dan tidak tampak perbedaan dalam bersikap. Dilihat dari segi keterlibatan, dapat dibedakan :

1) Partisipasi sebagian (partical parlicipation)

Adanya suatu proses kegiatan yang berantai, pengamat hanya mengambil sebagian yang dianggap perlu untuk dilakukan pengamatan. Pengamatan disentralkan pada pokok obyeknya. 34 2) Partisipasi Penuh (full psrticipation)

Pengamat melibatkan sepenuhnya kedalam obyeknya untuk membedakan momen-momen yang dianggap penting. Sehubungan

33Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Remaja Rosdakarya, 1998), hal. 63.

34Lexy J. Moleong, Metodologi... hal. 64.

dengan penelitian ini, maka observasi yang digunakan adalah obdervasi partisipatif yang bersifat partical participation. Artinya meskipun pengamat terlibat tetapi tidak pada semua bagian pengamat ikut berperan serta.

Menurut (Husain Usman, 2001) untuk mengatasi hambatan- hambatan didalam observasi, maka diperlukan:

1) Catatan-Catatan (chek list), 2 ) Alat-alat elektronik seperti tustel, vidio, tape recorder, dan sebagainya,3) Memuaskan perhatian pada data-data yang releven, 4) Mengklasifikasikan gejala dalam kelompok yang tepat, 5) Menambah bahan persepsi tentang obyek- obyek yang diamati.

Obyek yang dimaksud adalah gambaran umum lokasi penelitian, pelaksanaan dakwah, metode dakwah, tujuan dakwah Islamiyah, problem dakwah Islamiyah dalam pelaksanaannya Di Pondok Pondok Pesantren An-Nur Abhari Dusun Kerangkeng Desa Banyumulek.

b. Metode wawancara

Wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan: 35

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data tentang hal-hal yamg diteliti Dengan interviu peneliti bertujuan untuk memperoleh data yang dapat di olah untuk memperoleh generalisasi atau

35Ibid, hal. 39.

hal-hal yang bersifat umum yang menunjukkan kesamaan dengan situasi-situai lain.

Dalam pelaksanaan interviu pewawancara, membawa pedoman wawancara yang hanya merupakan garis-garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan menurut Suharsini Ari Kunto, fungsi pedoman- pedoman wawancara adalah:

a. Agar tidak ada pokok-pokok yang tertinggal b. Agar pencatatan nya lebih cepat.36

Menurut suhartini Ari Kunto, 1998 ) secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara yaitu pedoman wawancara tidak berstruktur dan pedoman wawancara berstruktur:

1) Pedoman Wawancara Tidak Berstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Dalam penggunaan pedoman wawancara tidak berstruktur diperlukan kreativitas kewawancara sebagai penguji jawaban responden.

2) Pedoman wawancara berstruktur, yaitu pedoaman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list pewawancara tinggal membutuhkan tanda V (Check pada nomor yang sesuai).

Pedoman wawancara yang banyak digunakan adalah bentuk:

semi struktur: dalam hal ini mula-mula pewawancara menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu

36Suharsimi Arikunto, Prosedur Peneleitian Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal, 37.

diperdalam dalam mengorek keteranagan lebih lanjut. Sedangkan yang diwawancarai adalah pelaksana dakwah yaitu pimpinan Pondok Pesantren An-Nur Abhari.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data-data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,transkrip, buku, surat kabar, majalah, perasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya “.37

Dipertegas Wardi Bachtiar, studi dokumentasi adalah data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual. Studi tersebut berperoses dan berawal dari menghimpun dokumen, memilih-milih dokumen sesuai dengan penelitian, menerangkan dan mencatat, menafsirkan serta menghubung- hubungakan dengan fenomena lain.38

Adapun data yang ingin dikumpulkan melalui metode dokumentasi ini adalah Metode Dakwah Islamiyah Pimpinan Pondok Pesantren An-Nur Abhari Dusun Kerangkeng Desa Banyumulek yang menyangkut metode dakwah, strategi, dan faktor pendukung dan penghambat dakwah yang dilakukan.

5. Analisis Data

Analisis data yaitu suatu kegiatan memaparkan data, sehingga dapat diperoleh suatu kebenaran atau ketidakbenaran dari suatu hipotesa.39

37Ibid, hal. 236

38 BachtiarWardi, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997) hal. 35

39 Joko, Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,1997) hal. 106

Menganalisis data merupakan suatu yang sangat kritis dalam penelitian.

Data yang terkumpul lalu di olah dan diseleksi atas dasar rehabilitas dan validitasnya.

Dipertegas oleh Noeng Muhadjir, analisis data merupakan suatu upaya untuk mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lain nya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang di teliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.

Analisa data bagian yang sangat penting karena dapat memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir. Dalam pemecahan masalah data-data mentah dipisahkan atau dikelompokkan sesuai dengan keterkaitannya dengan permasalahn.

Karena penelitian itu adalah penelitian kualitatif, maka peniliti disini menggunakan analisa logika (filosofi), dengan menggunakan metode analisa indukyif yaitu anilisa data yang berangkat dari kasus atau pristiwa khusus kemudian melakukan generalisasi dengan mengambil kesimpulan yang bersifat umum.

Menurut Lexy J. Moleong, analisis induktif digunakan berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut :

a. Prosedur induktif lebih banyak menemukan kenyataan-kenayataan ganda sebagaimana yanag terdapat dalam data.

b. Analisi induktif lebih dapat menbuat hubungan peneliti dengan responden menjadi eksplisit dapat dikenal dan di akontabel.

c. Analisis demikian lebih dapat menguraikan data secara penuh dan dapat menbuat keputusan tentang ada tidak hanya latar yang lainnya.

d. Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh yang mempertajam.

6. Keabsahan Data

Kredibilitas ialah kesesuaian anatara konsep peneliti dengan konsep responden. Menurut Husain Usman, untuk terpenuhinys kredibilits dalam sebuah data diperlukan:

a. Waktu yang digunakan untuk penelitian harus cukup lama.

b. Pengamatan yang terus menerus.

c. Mengadakan tringualisasi, yaitu memeriksakan kebenaran data yang telah diperoleh nya kepada pihak-pihak lainnya yang dapat dipercaya d. Mendiskusikannya dengan teman-teman sefrofesi.

e. Menganalisis kasus negatif, yaitu kasus-kasus yang bertentangan dengan hasil penelitian nya pada saat- saat tertentu.

f. Menggunakan alat-alat bantu dalam mengumpulkan data seperti:tape recorder, tustel, vidio dan sebagainya.

g. Mempergunakan member chek yaitu memeriksa kembali informasi responden dengan mengadakan pertanyaan ulang atau mengumpulkan sejumlah responden untuk dimintai pendapatnya tentang data yang telah dikumpulkan.

Menurut Lexi J. Moleong untuk memperoleh kredibilitas data diperlukan teknik pemeriksaan berupa ketekunan pengamatan, teknik triangulasi, teknik pemeriksaan sejawat dan kecukupan referensi.

a. Teknik Ketekunan Pengamatan.

Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri atau unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu

yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci dengan kata lain ketekunana pengamatan menyediakan kedalaman ( Lexi J. Moleong, 1998). Ketekunan pengamatan yang dimaksud adalah ketekunan mengamati /mengikuti pelaksanaan dakwah yang dilakukan oleh Pondok Pesantren An-Nur Abhari baik didalam lingkungan pondok maupun diluar lingkungan pondok pesantren serta hambatannya.

b. Teknik Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang bnayak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lain nya (Lexi J. Moleong, 1998).

Teknik ini dapat dicapai dengan membandingkan hasil pegamatan dengan hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi atau menbandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang bersangkutan.

c. Teknik Pemeriksaan Sejawat

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspose hasil sementara atau hasil akhir yang didalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat sehingga memiliki derajat keabsahan ( Lexi J. Moleong,1990 ).

Penggunaan teknik ini menunjukkan peneliti terbuka terhadap hasil

interprestasinya dengan menerima kritikan dari luar yang berkaitan dengan data hasil temuan.

d. Teknik Kecukupan Refrensi

Kecukupan refrensi peneliti gunakan sebagai landasan teoritis yang cukup kuat untuk merumuskan permasalahan. Karna itu peneliti selalu berpedoman pada kemuktakhiran refrensi dengan banyak menbaca refrensi-referensi yang mendukung. Referensi yang dimaksud mempunyai relevansi dengan penelitian tentang pelakasanaan Dakwah Islamiyah Di Pondok Pesantren An-Nur Abhari Dusun Kerangkeng Desa Banyumulek.

Dokumen terkait