• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.8 menjelaskan tugas-tugas malaikat.

4.Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah

abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4.7 Menunjukan prilaku berima pada Allah ta‟ala.

“pendekatan penelitian kualitatif perhatianya lebih banyak ditujukan pada pembentukan teori subtantif berdasarkan dari konsep-konsep yang timbul dari data empiris.47

Menurut Margono penelitian kualitatif mempunya karakteristik yaitu:

1. Natural Setting, data yang dikumpulkan secara langsung dari lingkungan nyata dalam situasi sebagaimana adanya keadaan subyek peneliti.

2. Manusia sebagai instrument peneliti atau dengan bantuan orang lain (responden)

3. Bersikap deskriptif

4. Lebih mementingkan proses dari pada hasil 5. Analisa data secara induktif

6. Desain yang bersifat sementara

7. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus adanya kriteria khusus untuk keabsahan data

8. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.48 Dalam hal ini peneliti akan mendapatkan data tentang:

a. Bagaimana upaya guru Aqidah Akhlak dalam meningkatkan kedsiplinan di kelas VII MTs Al-Madaniya Jempong Barat dalam pembelajaran Aqidah Akhlak tahun ajaran 2016/2017.

b. Problem-problem yang dihadapi oleh guru Aqidah Aklak dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas VII MTs Al-Madaniya Jempong Barat dalam pembelajaran Aqidah Akhlak tahun ajaran 2016/2017, c. Solusi yang di tempuh oleh guru dalam mengatasi problem ketika

meningkatkan kedisiplinan siswa kelas VII MTs Al-Madaniya Jempong Barat dalam pembelajaran Aqidah Akhlak tahun ajaran 2016/2017.

b. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrument

sekaligus sebagai pengumpul data sehingga keberadaannya di lokasi penelitian mutlak diperlukan.Kehadiran peneliti di lokasi penelitian

47Hani Handoko, Sistem Pengendalian Manajemen,( Jakarta : Binarupa Askara, 2010) h.

54

48Ibid,. h. 18.

perlu digambarkan secara eksplisit dalam laporan penelitian.Perlu juga dijelaskan apakah kehadiran peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh.Demikian pula, perlu dijelaskan apakah subjek atau informan mengetahui kehadiran peneliti dalam statusnya sebagai peneliti.49

Kehadiran peneliti di tempat penelitian harus terbuka dan menjelaskan maksud penelitian yang dilakukan kepada subyek yang diteliti sehingga peneliti lebih bebas bertindak untuk mencari dan mengumpulkan data yang diibutuhkan.

c. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah

“subyek dari mana data di peroleh.”50Data adalah “segala keterangan, (informasi) mengenai segala hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian.Sedangkan sumber data merupakan subjek darimana data di peroleh.”51 Data di klasifikasikan maupun dianalisis untuk mempermudah dalam menghadapi pemecahan permasalahannya. Dan mengingat penelitian ini bukan hanya bersifat praktis tapi juga teoritis, maka sumber data dalam penelitian ini adalah hasil penelitian lapangan dan kepustakaan, yaitu :

1. Data Kepustakaan (Data Sekunder/Dokumentasi)

Data kepustakaan adalah “data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang tersedia dinamakan data sekunder”.52 Bahan-bahan sumber sekunder dapat berupa artikel-artikel,

49 Tim Revisi Pedoman-pedoman Penulisan Skripsi IAIN Mataram, Pedoman Penulisan Skripsi, h. 49.

50 Ibid,. h. 64.

51 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan( Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h. 144.

52 Pudjo bintoro, Metode Penelitian, (Bandung: Renike Partama, 2002), h. 86.

buku-buku, majalah, surat kabar, dan pendapat para ahli, serta tulisan- tulisan yang lain yang ada kaitannya dengan masalah yang di teliti.

Sumber data dari kepustakaan ini peneliti gunakan sebagai data sekunder (pelengkap) dari penelitian ini.

2. Data Lapangan (Data primer)

Data lapangan adalah data yang di peroleh melalui tekhnik wawancara dan observasi dari informan seperti dalam sebuah keluarga khususnya orang tua yang berperan penting dalam proses pendidikan akhlak anak. Adapun tekhnik dalampenentuan subjek ini adalah Purposiv samplingyaitu tekhnik penetuan sample dengan pertimbangan tertentu.53

d. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data diperlukan alat pengumpul data.Alat untuk mengumpulkan data tersebut adalah metode.Data diperlukan untuk menjawab masalah penelitian.

Dalam proses pengumpulan data peneliti akan menggunakan beberapa prosedur dan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut.

a. Metode Observasi

Metode observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan terhadap obyek, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.Sedangkan Hadi, juga menjelaskan tentang pengertian observasi yaitu suatu tekhnik untuk mendapatkan data melalui pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena yang diselidiki.54

Adapun jenis- jenis observasi yaitu :

1. Observasi partisipasi, merupakan salah satu dari jenis Sobservasi.observasi partisipasi pada umumnya dipergunakan untuk peneliitian yang bersifat ekspolaratif.

53 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D ( Bandung: Alfabeta, 2011), h.85.

54Ibid, h. 87

2. Observasi sistematik, observasi sistimatis biasa disebut dengan observasi berkerangka.

3. Observasi eksperimental.

4. Observasi partisipan.

5. Observasi nonpartisipipan.55

Adapun jenis observasi yang digunakan adalah Observasi nonpartisipan, adalah observasi yang dilakukan oleh pengamat tanpah mengikuti kegiatan yang sedang diamati (diteliti) untuk memperoleh data tentang:

1. Upaya guru akidah akhlak dalam meningkaakan kedisiplinan di kelas VII MTs Al-madaniyah Jempong Barat dalam pembelajaran aqidah Ahlak tahun pelajaran 2016/2017.

2. Problem-Problem yang dihadapi oleh guru Aqidah Ahklak dalam meningkatkan kedesiplinan siswa kelas VII MTs Al-madaniyah Jempong Barat dalam pembelajaran akidah akhlak dalam pembelajaran tahun ajaran 2016/2017.

3. Solusi yang ditempuh oleh guru dalam mengatasi problem ketika meningkatkan kedisiplinan siswa di kelas VII MTs Al-madaniyah Jempong Barat dalam pembelajaran Aqidah khlak tahun ajaran 20 16/2017.

b. Metode Wawancara ( interview )

Interview adalah “sebuah kegiatan wawancara yang dilakukan oleh pewawancara sebagai penanya dan nara sumber sebagai orang yang ditanya.”56 Kegiatan ini dilakukan untug tentamencari inforamasi,

55 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 88.

56 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 165.

meminta keterangan atau menanyai pendapa tentang suatu permasalahan kepada seseorang dengan kata lain, bisa disimpulkan bahwa interview adalah kegiatan menggali informasi dari narasumber dengan cara tanya jawab.

Adapun jenis-jenis interview sebagai berikut:

Ada beberapa kegiatan wawancara yang dikelompokan berdasarkan cara pelaksanaanya yaitu :

a. Wawancara tertutup, adalah sebuah kegiatan yang dilakukan secara tertutup.

b. Wawancar terbuka, yaitu wawancara yang dilakukan degan tidak merahasiakan informasi mengenai narasumbernya dan juga memiliki pertanyaan yang tidak terbatas atau tidak terikat jawabanya.

c. Wawancara konverensi, adalah wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara dengan sejumlah nara sumber dan sebaliknya.

d. Wawancar kelopmpok, adalah wawancara yang dilakukan oleh sejumlah pewawancara kepada nara sumber dan dilaksanakan dalam waktu bersamaan.

e. Wawancara individual, adalah wawancara yang dilakukan oleh pewawancara dengan seorang narasumber.

f. Wawancara terpimpin, wawancara ini disebut juga wawancara terstruktur.

g. Wawancara bebas, adalah jenis wawancara yang pertanyaanya tidak disiapkan terlebih dahulu.57

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawanacara terbuka, Wawancara individual, Wawancara bebas, untuk menggali informasi tentang:

1. Upaya guru akidah akhlak dalam meningkaakan kedisiplinan di kelas VII MTs Al-madaniyah Jempong Barat dalam pembelajaran aqidah Ahlak tahun pelajaran 2016/2017.

2. Problem-Problem yang dihadapi oleh guru Aqidah Ahklak dalam meningkatkan kedesiplinan siswa kelas VII MTS Al-madaniyah

57Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 82.

Jempong Barat dalam pembelajaran akidah akhlak dalam pembelajaran tahun ajaran 2016/2017.

3. Solusi yang ditempuh oleh guru dalam mengatasi problem ketika meningkatkan kedisiplinan siswa di kelas VII MTS Al-madaniyah Jempong Barat dalam pembelajaran Aqidah khlak tahun ajaran 20 16/2017.

c. Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life historis), peraturan, kebijakan.Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, sketsa dan lain-lain.Dokumen yang berbentuk karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain.58.

Dokumentasiini digunakan untuk mencari data tentang:

a. Sejarah singkat MTs Al-Madaniyah Jempong Barat b. Keadaan guru MTs Al-Madaniyah Jempong Barat c. Keadaan siswa MTs Al-Madaniyah Jempong Barat d. Letak geografis MTs Al-Madaniyah Jempong Barat e. Struktur organisasiMTs Al-Madaniyah Jempong Barat e. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain.59

Dari metode yang dikemukakan diatas berlaku metode pengumpulan data, maka data-data tersebut diklasifikasikan dan dianalisa.

58 Ibid,. h. 90.

59 Sugiyono, Memahami Penelitian, h.248.

Adapun dalam menganalisa data-data tersebut dipergunakan analisis induktif, kemudian ditarik kesimpulan yang berlaku umum (deduktif).Dan didalam menyusunnya berbentuk narasi yang bersifat kreatif dan Dan didalam menyusunnya berbentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta naturalistik.

Dengan demikian data yang terkumpul tersebut dibahasakan, ditafsirkan, dan dikumpulkan secara induktif sehingga dapat memberikan gambaran mengenai hal-hal yang sebenarnya terjadi.Metode induktif adalah berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa yang konkrit, kemudian dari fakta atau dari peristiwa yang konkrit ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum.60

Metode induktif adalah jalan berfikir dengan mengambil kesimpulan dari data yang bersifat khusus.Peneliti menggunakan metode ini adalah untuk menyimpulkan hasil observasi, wawancara, dan hasil penelitian lainya.Metode induktif ini adalah untuk menilai fakta-fakta empiris yang ditemukan kemudian dicocokkan dengan landasan teori yang ada.Dengan demikian, maka dapat ditegaskan bahwa tekhnik yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah tekhnik induktif.

Analisa bertujuan untuk menjelaskan fenomena, kejadian, atau perilaku, baik mengenai seseorang, sekelompok orang, atau masyarakat.Jadis pelaksanaan analisa datanya bersamaan dengan pengumpulan data di lapangan.

60 Suyanto, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2009), h.145.

f. Validitas Data

Untuk memperoleh keabsahan data atau data yang valid diperlukan tekhnik pemeriksaan, supaya diperoleh temuan-temuan dan informasi yang absah dapat digunakan teknik-teknik sebagai berikut :

1. Perpanjangan keikutsertaan 2. Ketekunan dan pengamatan 3. Triangulasi

4. Pemeriksaan sejawatan 5. Kecukupan referensi 6. Pengecekan.61

Dalam menguji keabsahan data yang diperoleh dari suatu penelitian, peneliti menggunakan tiga dari keenam poin di atas adalah triangulasi, ketekunan dalam pengamatan dan kecukupan referensi.

a. Ketekunan dalam pengamatan

Ketekunan dalam pengamatan adalah menemukan cirri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.Dalam artian bahwa peneliti hendak mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan tentangupaya guru meningkatkan kedisiplinan.

b. Kecukupan referensi

Kecukupan referensi adalah “kelengkapan referensi yang digunakan sebagai pendukung dalam penelitian baik berupa catatan atau penemuan”.62Referensi yang digunakan adalah bahan dokumentasi, catatan yang tersimpan, dengan referensi tersebut peneliti dapat

61Ibid,.h. 234.

62Hadi Sutrisno, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004),h.25

mengecek kembali data dan informasi yang dapat digunakan sebagai pembanding hasil yang diperoleh dari kritik yang terkumpul.

c. Triangulasi

Triangulasi adalah pemeriksaan data, keabsahan data yang dengan memanfaatkan sesuatu yang lain. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainya sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua dari tiga triangulasi yang ada:

a. Triangulasi Sumber Data

Triangulasi sumber data di lakukan untuk mendapatkan sejenis dari informasi atau sumber yang berbeda. Triangulasi data yang peneliti lakukan dengan cara membandingkan data hasil observasi dengan data wawancara

b. Triangulasi Metode

Triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data yang ditunjuk untuk memperoleh informasi yang serupa.Triangulasi metode yang serupa dilakukan secara bersama dalam suatu kegiatan wawancara dengan responden.

c. Tiangulasi waktu

berarti peneliti melakukan pengecekan data dengan waktu yang berbeda.

d. Triangulasipenyidik/investigator

berarti membandingkan dan mengecek informasi atau data yang diperoleh oleh peneliti yang satu dengan peneliti yang lain.63

63Ibid,.h. 29.