• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN AQIDAJ AKHLAK TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017.

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PEMBELAJARAN AQIDAJ AKHLAK TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017. "

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Guru Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Pada Pembelajaran Aqidah Akhlak Tahun Ajaran. Untuk mengetahui upaya guru dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat dalam pembelajaran Aqidah Akhlak.

Tabel 2.1 Keadaan Guru dan Pegawai MTs Al-Madaniyah ................ 37  Tabel 2.2 Keadaan Siswa-Siswi MTs Al-Madaniyah .........................
Tabel 2.1 Keadaan Guru dan Pegawai MTs Al-Madaniyah ................ 37 Tabel 2.2 Keadaan Siswa-Siswi MTs Al-Madaniyah .........................

Manfaat

Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru MTs VII Al-Madaniyah Jempong Barat dalam pembelajaran Aqidah Akhlak. Untuk mengetahui solusi yang dilakukan guru dalam mengatasi permasalahan dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat dalam pembelajaran Aqidah Akhlak.

Setting Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyadarkan siswa akan perilaku nakal yang dilakukan selama ini. Hasil penelitian diharapkan dapat menyadarkan mahasiswa akan kekurangdisiplinan yang selama ini dipraktikkan.

Telaah Pustaka

Azmi melakukan penelitian yang berfokus pada moralitas, sedangkan para ulama melakukan penelitian yang berkaitan dengan kedisiplinan.

Kerangka Teoritik

  • Pengertian Kedisiplinan
  • Unsur-unsur pembentuk disiplin siswa
  • Karakteristik disiplin
  • Konsep penerapan sikap disiplin dalam pendidikan
  • Pengertian Guru
  • Tugas Guru

Namun jika kebebasan siswa terlalu dibatasi, dibatasi oleh peraturan, maka siswa akan memberontak dan merasa frustasi dan cemas. Pembiasaan disiplin melalui sekolah akan berdampak positif bagi kehidupan siswa di masa yang akan datang. Disiplin diri hanya akan tumbuh dalam suasana di mana ada hubungan persahabatan antara guru dan siswa yang dilandasi rasa saling percaya.

Guru adalah pendidik profesional yang tugas utamanya mendidik, mengajar, memimpin, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru adalah orang yang memikul tanggung jawab untuk mengarahkan dimana dia tidak hanya bertanggung jawab untuk menyampaikan mata pelajaran kepadanya, dia tidak hanya bertanggung jawab untuk mata pelajaran kepada siswa tetapi juga bertanggung jawab untuk pembentukan kepribadian (moral/moral) siswa dengan nilai up. Lebih lanjut dijelaskan bahwa guru adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan bimbingan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaan.

Pengertian lain guru sebagai pendidik dalam mengubah dan membangkitkan moral siswa bukanlah hal yang asing untuk dibicarakan.

Metode Penelitian

Bagaimana upaya guru Aqidah Akhlak untuk meningkatkan kedisiplinan siswa Kelas VII MTs Al-Madaniya Jempong Barat dalam pembelajaran Aqidah Akhlak tahun pelajaran 2016/2017. Permasalahan yang dihadapi guru Aqidah Aklak dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas VII MTs Al-Madaniya Jempong Barat dalam pembelajaran Aqidah Akhlak sekitar tahun pelajaran. Upaya Guru Aqidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Dalam Mengajar Ahlak Aqidah Tahun Pelajaran 2016/2017.

Permasalahan yang dihadapi guru Aqidah Ahklak dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas VII MTs Al-madaniyah Jempong Barat dalam pembelajaran akhlak aqidah tahun ajaran 2016/2017. Solusi yang diambil guru untuk mengatasi permasalahan dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas VII MTs Al-madaniyah Jempong Barat untuk mengajarkan Aqidah akhlak pada tahun ajaran 2016/2017. Permasalahan yang dihadapi guru Aqidah Ahklak untuk meningkatkan kedisiplinan siswa kelas VII MTS Al-madaniyah.

Solusi yang diambil guru untuk mengatasi permasalahan dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas VII MTS Al-madaniyah Jempong Barat dalam pembelajaran Aqidah khlak tahun ajaran 2016/2017.

Gambaran Umum Lokasi Penelitain

  • Sejarah MTs Al-Madaniyah Jempong Barat
  • Keadaan Siswa MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Kec. Sekar Bela Kota Mataram
  • Keadaan Sarana dan Prasarana
  • Struktur Organisasi

Hingga saat ini usianya telah menginjak 15 tahun dan telah lulus sebanyak 12 kali mendapatkan akreditasi B.66 2. Visi dan Misi MTs Al-Madaniyah Jempong Barat. MTs Al-Madaniyah berdiri di atas lahan seluas 30 hektar, dengan pola bangunan berbentuk U yang terletak di pinggir jalan utama, dari Jalan H. Sehingga sangat mudah dijangkau oleh masyarakat. memang sangat strategis yang memungkinkan masyarakat khususnya masyarakat jempong untuk menyekolahkan anaknya di yayasan pesantren MTs Al-Madaniyah Jempong barat.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah guru dan pegawai tetap di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat adalah 13 orang, yang terdiri dari lulusan berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Jumlah siswa MTs Al-Madaniyah Jempong Barat tahun 2016/2017 sebanyak 156 siswa, jumlah siswa selalu berubah setiap tahunnya, mereka sangat antusias dan antusias mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dari tabel di atas terlihat bahwa kondisi sarana dan prasarana di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat terlihat kurang memadai.

Upaya Guru Aqidah Akhlak untuk meningkatkan kedisiplinan siswa kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat dalam mempelajari Aqidah.

Upaya Guru Akidah akhlak dalam meningkatkan kedisiplinan di kelas VII MTs Al- Madaniyah Jempong Barat dalam pembelajaran Aqidah

Setelah peneliti melakukan observasi lebih lanjut, peneliti melihat Ibu Elli Sumiati sebagai guru Aqidah Akhlak di MTs Al-Madaniyah, Ibu. Elli Sumiati masuk kelas lebih awal, dia mangkir memanggil namanya dan meminta murid-muridnya untuk mengangkat tangan. Setelah melakukan observasi lebih lanjut, peneliti melihat Ny. Elli Sumiati selaku guru Aqidah Akhlak di MTs Al-Madaniyah, Ny. Ellie. 77 Elli Sumiati, Guru Akidah Akhlak MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, Wawancara, 25 Maret 2017. . sumiati ketika kelas 7 untuk belajar Aqidah Akhlak, Ibu Elli Sumiati berharap dapat meningkatkan kedisiplinan dengan memberikan contoh langsung dari dirinya sendiri, seperti mengotori tempat, menyapu papan, menata bangku.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan Elli untuk menarik perhatian siswa yaitu memberikan motivasi, nasehat, dan contoh dari ibu Elli sendiri. Namun yang sering digunakan guru dalam proses pembelajaran hanya dua yaitu bertanya dan mendefinisikan, kedua hal tersebut dilakukan secara lisan oleh Ibu Elli, sedangkan membuat ilustrasi jarang digunakan. Dalam hal ini ibu Elli mengimplementasikannya, hal ini yang peneliti amati saat ibu Elli berada di kelas, ibu Elli menentukan materi yang akan diajarkan dan setelah bertanya kepada murid-muridnya.

Setelah melakukan observasi lebih lanjut, peneliti mengamati Ibu Elli Sumiati selaku guru Aqidah Akhlak di MTs Al-Madaniyah pada saat Ibu Elli Sumiati duduk di kelas VII pembelajaran Aqidah Akhlak, dalam upayanya meningkatkan kedisiplinan dengan memberikan nasehat.

Problem-Problem yang dihadapi oleh Guru Aqidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas VII MTs Al-madaniyah Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas VII MTs Al-madaniyah

Permasalahan yang Dihadapi Guru Aqidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas VII MTs Al-Madaniyah Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas VII MTs Al-Madaniyah. Setelah melakukan observasi lebih lanjut, peneliti melihat bahwa siswa kelas VII MTs Al-Madaniyah memang memiliki keadaan individu yang berbeda-beda. dibahas oleh guru, ada yang mengerjakan PR dengan baik yaitu ketika diberi PR mereka mengerjakan. di rumah ada 10 siswa seperti ini, dan ada juga saat guru memberikan pelajaran kepada siswa yang melamun (2 siswa), sehingga ketika gurunya bertanya tidak bisa menjawab.84. Masih banyak siswa kelas VII MTs Al-madaniyah yang bertingkah seperti anak SD, sehingga pada saat jam belajar masih banyak membuang kertas, mengganggu teman sekelasnya, sehingga sulit bagi guru untuk serius melaksanakannya. keluar kegiatan belajar.

Setelah melakukan observasi lebih lanjut, peneliti melihat bahwa siswa kelas VII MTs Al-Madaniyah memang masih memiliki karakteristik anak-anak. Setelah melakukan observasi lebih lanjut, peneliti melihat bahwa Ibu Elli Sumiati selaku guru Aqidah Akhlak kelas VII MTs Al-Madaniyah kurang berkomunikasi dengan siswanya. Hal ini diamati oleh peneliti di kelas, Ms. Elli kemudian di kelas, dia absen, menanyakan tugas yang diberikan. Setelah melakukan observasi lebih lanjut, peneliti melihat memang terdapat 30 siswa di Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat.

Solusi yang Diambil Guru untuk Mengatasi Permasalahan Saat Meningkatkan Disiplin Siswa Kelas VII MTs Al-Madaniyah.

Solusi yang ditempuh oleh Guru dalam Mengatasi Problem ketika Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas VII MTs Al-madaniyah

Menurut informasi dari Ny. Elli Sumiati selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak di kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat, upaya Sulosi untuk meningkatkan kedisiplinan masing-masing. Setelah peneliti melakukan observasi lebih lanjut, peneliti melihat bahwa memang Ibu Elli Sumiati sebagai guru Aqidah Akhlak kelas VII di MTs. Setelah peneliti melakukan observasi lebih lanjut, peneliti melihat bahwa memang Bu Elli Sumiati sebagai guru Aqidah Akhlak kelas VII MTs Al-Madaniyah, memang Bu Elli Sumiati tidak sepenuhnya mengetahui karakter siswanya, tetapi Bu. Eli berusaha menjangkau murid-muridnya, misalnya saat pelajaran selesai, ibu Eli menyempatkan diri untuk bertanya.

Komunikasi kelas yang buruk menyulitkan guru untuk menyampaikan instruksi. 96 Setelah peneliti melakukan observasi lebih lanjut, peneliti melihat bahwa memang Ny. Elli Sumiati selaku guru Aqidah Akhlak kelas VII MTs Al-Madaniyah, sebenarnya Bu. 97. Jumlah siswa yang banyak merupakan salah satu faktor yang menghambat sulitnya penerapan kedisiplinan di kelas VII MTs Al-Madaniyah, oleh karena itu Ibu Elli selaku guru Akidah Akhlak membagi siswanya menjadi beberapa kelompok, karena hal ini dapat membantu siswa dalam proses belajar 98 . Setelah peneliti melakukan observasi lebih lanjut, peneliti melihat bahwa memang Ibu Elli Sumiati selaku guru Aqidah Akhlak kelas VII MTs Al-Madaniyah memang membagi siswanya menjadi beberapa kelompok kecil, satu kelompok terdiri dari 5-6 siswa. terlihat saat peneliti melakukan latihan lanjutan dan Bu Elli meminta siswanya untuk duduk sesuai dengan teman kelompoknya saat diberikan tugas. 99.

Setelah dilakukan observasi lebih lanjut, peneliti menemukan bahwa memang Ibu Elli Sumiati sebagai guru moral agama di kelas VII. kelas di MTs Al-Madaniyah mencoba membuat proses pembelajaran yang menarik selama proses pembelajaran meminta salah satu siswanya untuk menyanyikan sholawat, jika tidak ada yang mau maju, Bu Elli menggantinya dengan tepuk tangan bersama.

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

  • Upaya Gurus Meningkatkan kedisiplinan di Kelas VII dalam Pembelajaran Akidah Akhlak Di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat
  • Problem – Problem Apakah Yang Dihadapi Oleh Guru Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas VII MTs Al-Madaniyah Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas VII MTs Al-Madaniyah
  • Solusi Apakah yang ditempuh oleh Guru dalam Mengatasi problem ketika Meningkatka Kedisiplinan siswa di kelas VII MTs Al-Madaniyah
  • Kesimpulan
  • Saran-saran

Sedangkan siswa yang kurang disiplin mungkin kurang memiliki strategi untuk mengembangkan cita-citanya, sulit untuk tetap setia dalam menyelesaikan tugasnya dan mungkin selalu tersisih, paling tidak harus selalu didorong oleh gurunya. Membantu siswa mengetahui perilaku yang sesuai dengan peraturan kelas dan memahami bahwa teguran guru adalah peringatan, bukan kemarahan. Guru sebagai komponen kelas menempati suatu profesi yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, sehingga seorang guru merupakan sosok manusia yang disegani dan diteladani oleh para siswa.

Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda karena memiliki latar belakang keluarga yang berbeda. Mayoritas siswa kurang mampu berasal dari keluarga broken home/orang tua. Kemampuan, sifat dan lingkungan sosial siswa membentuk mereka menjadi karakter tersendiri yang memiliki pola perilaku tertentu. Setiap individu siswa adalah unik, masing-masing memiliki kemampuan atau tingkatan yang berbeda.

Group study adalah model pembelajaran dimana siswa belajar bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas belajar. Yaitu: (a) Absen di awal masuk kelas, (b) Memberi contoh disiplin oleh guru, (c) Kreativitas guru Memimpin/Mengelola kelas, (d) Membantu siswa dengan memberi nasehat. Untuk guru akidah di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat yaitu Ny. Eli Sumiati, diharapkan dapat memahami dengan baik keadaan individu siswa, sehingga keadaan pribadi siswa tidak mengganggu proses pembelajaran. .

Gambar

Tabel 2.1 Keadaan Guru dan Pegawai MTs Al-Madaniyah ................ 37  Tabel 2.2 Keadaan Siswa-Siswi MTs Al-Madaniyah .........................

Referensi

Dokumen terkait

Bekerja sekarang, nikmati hari tua, dan sisakan untuk generasi yang