• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendektan studi kasus dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif, dimana data yang dioleh dalam bentuk kata-kata atau deskripsi dan bukan angka-angka. Setiap penelitian memiliki pola yang berbeda, sehingga sangat diperlukan pemahaman secara mendalam terkait topik penelitian (Ramdhan, (2021). Hal ini dimaksudkan agar penelitian inii dapat tersusun secara sistematis dan dapat dianalisis secara baik tentang analisis pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan organizational citizenship behavior dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara XIV.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian kualitatif dimaksud untuk membatasi studi kualitatif dan sekaligus membatasi penelitian guna memilih data yang relevan. Selain itu fokus penelitian sangat penting untuk dijadikan sebagai sarana untuk memandu dan mengarahkan jalannya penelitian, maka adapun fokus dalam penelitian adalah untuk mengetahui “Bagaimana analisis pengembangan SDM dan organizational citizenship behavior dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan.”

C. Situs dan Waktu Penelitian

Situs penelitian ini dilakukan pada PT Perkebunan Nusantara XIV yang terletak di Jl. Urip Sumoharjo No. 72-76 Makassar, Sulawesi Selatan.

Pengumpulan data dilakukan dengan melibatkan beberapa orang. Waktu penelitian untuk memperoleh data diperkirakan selama 2 bulan lamanya.

D. Jenis Dan Sumber Data

Untuk mendukung kelengkapan penelitian ini, penulis berusaha mengumpulkan jenis data kualitatif, berfokus pada data yang berupa informasi atau keterangan dan tidak diberikan sebagai bentuk angka tetapi diperoleh melalui teknik wawancara terhadap karyawan terkait strategi pengembangan SDM dan organizational citizenship behavior dalam meningkatkan kinerja karywan.

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Berlian, 2018).

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan langsung (observasi) ke perusahaan dan melakukan wawancara dengan pimpinan perusahaan beserta staf yang memiliki kaitan dengan penelitian ini.

2. Data sakunder, khususnya data yang diperoleh dari dokumen yang berkaitan dengan pengembangan SDM dan Organizational Citizenship Behavior dan hubungannya dengan kinerja karyawan

E. Informan

Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling ini adalah teknik penarikan sampel dengan menentukan kelompok peserta yang menjadi informan atau responden sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan dengan masalah penelitian (Mujiono, 2019:

596). Ukuran besaran individu key person atau informan disesuaikan dengan

struktur sosial atau saat pengumpulan data dilakukan. Kunci dasar dari purposive sampling ini adalah penguasaan informasi dari informan dan secara logika.

Dalam hal ini peneliti memilih 3 informan yang dianggap mengetahui tentang permasalahan yang akan dikaji serta mampu memberikan informasi yang dapat dikembangkan untuk memperoleh data.

F. Metode Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data melalui penelitian pustaka (library research) dan penelitian lapangan (field research) guna meneruskan masalah yang timbul dalam pembahasan ini.

1. Penelitian pustaka (library research), yaitu penulis melakukan penelitian yang meninjau pada berbagai pustaka dengan membaca atau mempelajari buku- buku literatur lainnya yang erat hubungannya dengan penulisan ini dan dapat mendukung pokok pembahasan (Fadli, 2021: 35). Disamping itu penulis mengumpulkan data yang relevan dengan permasalahan yang akan dibahas dan dapat mendukung penulisan.

2. Penelitian lapangan (field research), adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian ini dengan meninjau langsung objek penelitian guna mendapatkan data yang relevan (Indriyani, 2020: 346). Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan 3 jenis teknik pengumpulan data, yaitu:

a. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan langsung (tatap muka) kepada responden (Setiawan, 2020). Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara langsung dengan beberapa pihak yang terkait langsung dalam penelitian ini dengan

menggunakan alat bantu rekam berupa Handphone dan transkrip wawancara.

b. Observasi, dilakukan dengan mengamati secara langsung proses kegiatan pengolahan data terkait kebijakan pengembangan sumber daya manusia yang diterapkan pada perusahaan.

c. Dokumentasi, yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data tambahan atau data pendukung melalui literatur yang relevan dengan penelitian (Wahyuni, 2018: 90). Dokumentasi sendiri adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh data dengan cara mempelajari, mencatat arsip atau data yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti sebagai bahan dokumen analisis masalah. Dokumentasi pada penelitian ini lebih fokus pada dokumentasi pendukung data-data penelitian yang dibutuhkan.

Dokumen tersebut dapat berupa artikel maupun gambar yang terkait dengan penelitian analisis pengembangan SDM dan organizational citizenship behavior.

G. Metode Analisis Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode analisis data kualitatif.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan saat pengumpulan data berlangsung atau saat pengumpulan data selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah model interktif Miles, Huberman dan Saldana (2014: 12-14). Adapun komponen analisis datanya yang terdiri dari:

1. Kondensasi Data (Data Condensation)

Kondensasi data merupakan proses yang merujuk pada tahap menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan serta mentransformasikan atau mengabstraksikan catatan lapangan berupa transkrip wawancara, dokumen dan temuan lainnya (Wanto, 2017: 42). Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kondensasi data merupakan hasil yang diperoleh dari proses penyeleksian data berupa transkrip wawancara dengan tujuan untuk mendapatkan fokus penelitian yang sesuai dengan pembahasan penelitian.

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah melakukan proses kondensasi data, langkah selanjutnya yaitu penyajian data. Penyajian data merupakan sebuah proses penggabungan atau penyatuan informasi yang disimpulkan. Dengan adanya penyajian data, maka data akan terorganisasi atau tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin lebih mudah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan (Canclusions Drawing)

Tahap terakhir dari proses analisis data dalam penelitian ini adalah penarikan kesimpulan. Tahap ini merupakan proses pembentukan makna temuan penelitian yang diungkapkan dalam kalimat yang singkat, padat dan mudah dipahami serta relevan atau sinkron dengan tujuan penelitian.

Pada kesimpulan awal masih bersifat sementara dan akan berubah jika tidak ditemukan bukti yang kuat untuk mendukung tahap pengumpulan data yang dilakukan selanjutnya. Namun jika hasil data yang disajikan pada tahap awal didukung oleh bukti yang valid dan konsisten ketika penelitian kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang andal (dapat dipercaya).

37 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara XIV merupakan anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang didirikan pada tanggal 11 Maret tahun 1996 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1996 tentang peleburan menjadi PT Perkebunan Nusantara XIV. Pendirian PT Perkebunan Nusantara XIV ini tertuang pada Akta Notaris Harun Kamil, S.H.

Nomor 42 tanggal 11 Maret 1996.

Gambar 4. 1

Peleburan Beberapa Sektor Perkebunan

Proses pembentukan PT Perkebunan Nusantara XIV diawali dengan pengelompokan 26 buah PT Perkebunan menjadi 9 kelompok pada tahun 1994, sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 361/Kpts/07.210/5/1994 tentang Restrukturisasi BUMN Sektor Pertanian. Pengelompokan tersebut dalam rangka optimalisasi skala usaha

untuk meningkatkan daya saing menghadapi pasar bebas yang akan dimulai pada tahun 2004 (AFTA).

Setelah tahap pengelompokan maka pada tanggal 11 Maret 1996 dibentuk 14 buah PT Perkebunan Nusantara XIV yang merupakan penggabungan beberapa Badan Usaha Milik Negara bidang pertanian/perkebunan di kawasan Timur Indonesia, meliputi PT Perkebunan XXVIII (Persero), PT Perkebunan XXXII (Persero), PT Bina Mulya Ternak Persero), Eks Proyek PT Perkebunan XXIII (Persero) di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Gambar 4. 2

Wilayah Kerja PT Perkebunan Nusantara XIV

2. Visi dan Misi Visi:

Menjadi Perusahaan Agribisnis yang Sehat, Inovatif, Tangguh Dan Berkarakter dalam Mendukung Kemajuan Negeri.

Misi:

1) Perbaikan sistem pengelolaan untuk meningkatkan produksi, produktivitas, dan kualitas pada unit usaha secara berkelanjutan dengan fokus utama pada komoditas kelapa sawit dan tebu.

2) Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Sumber Daya Manusia melalui pengelolaan organisasi dan engagement karyawan yang kuat.

3) Membangun rantai nilai yang handal dan adaptif.

4) Meningkatkan nilai tambah bagi shareholder melalui optimalisasi aset secara efektif dan efisien dengan menerapkan tata kelola yang baik.

5) Meningkatkan kepercayaan stakeholder melalui sinergitas kemitraan yang harmonis.

3. Struktur Organisasi

Gambar 4. 3

Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara XIV

4. Fungsi Jabatan

a. Keuangan dan Akuntansi

1) Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi

Membantu Direksi dalam menjalankan di dalam menyusun, melaksanakan dan mengamankan kebijakan perusahaan dalam bidang akuntansi, keuangan, dan pengendalian dan anggaran perusahaan serta menyusun rencana kerja, prosedur, rincian kerja, pelaksanaan dan pengembangannya yang menyangkut bidang tugas keuangan, pengendalian, dan anggaran perusahaan.

2) Kepala Sub Bagian Akuntansi dan Pelaporan

Membantu Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi dalam menyusun, melaksanakan dan mengamankan kebijakan perusahaan dalam bidang akuntansi serta menyusun rencana kerja, prosedur, rincian kerja, pelaksanaan dan pengembangannya yang menyangkut bidang tugas akuntansi.

3) Kepala Sub Bagian Anggaran

Membantu Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi dalam menyusun, melaksanakan dan mengamankan kebijakan perusahaan dalam pengendalian dan anggaran perusahaan serta menyusun rencana kerja, prosedur, rincian kerja, pelaksanaan dan pengembangannya yang menyangkut dalam pengendalian dan anggaran perusahaan.

4) Kepala Sub Bagian Operasional Keuangan

Membantu Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi dalam memastikan operasional keuangan berjalan dengan baik, melalui

pengelolaan dana yang optimal, sehingga alokasi dana sesuai sasaran.

5) Staf Sub Bagian Akuntansi dan Pelaporan

Membantu Kepala Sub Bagian Akuntansi dan Pelaporan dalam menyusun, melaksanakan dan mengamankan kebijaksanaan

perusahaan dalam bidang akuntansi serta menyusun rencana kerja, prosedur, rincian kerja, pelaksanaan dan pengembangannya yang menyangkut bidang tugas akuntansi.

6) Staf Sub Bagian Akuntasi dan Pelaporan

Membantu Kepala Sub Bagian Akuntansi dan Pelaporan dalam menyusun, melaksanakan dan mengamankan kebijaksanaan perusahaan dalam bidang akuntansi serta menyusun rencana kerja, prosedur, rincian kerja, pelaksanaan dan pengembangnya yang menyangkut bidang tugas akuntansi.

7) Staf Sub Bagian Operasional Keuangan

Membantu Kepala Sub Bagian Operasional Keuangan dalam memastikan operasional keuangan berjalan dengan baik, melalui pengelolaan dana yang optimal, sehingga alokasi dana sesuai sasaran.

b. Pengadaan Pemasaran dan TI

1) Kepala Bagian Pengadaan, Pemasaran dan TI

Memastikan ketersediaan barang/jasa yang dibutuhkan perusahaan dengan tepat, melalui kegiatan penyusunan rencana kerja, prosedur, rincian kerja, pelaksanaan dan pengembangannya

menyangkut bidang logistik dan teknologi informasi sehingga mampu memberi dukungan terhadap kelancaran proses bisnis perusahaan 2) Kepala Sub Bagian Pengadaan

Mengkoordinasi dan memonitoring ketersediaan barang/jasa yang dibutuhkan perusahaan dengan tepat, melalui kegiatan penyusunan rencana kerja, prosedur, rincian kerja, pelaksanaan dan pengembangannya menyangkut bidang logistik sehingga mampu memberi dukungan terhadap kelancaran proses bisnis perusahaan.

3) Kepala Sub Bagian Pemasaran

Membantu Kepala Bagian Pengadaan Pemasaran dan TI dalam memastikan berjalannya proses bisnis serta terselenggaranya ketertiban administrasi penjualan di Sub Bagian Pemasaran melalui kegiatan pelaksanaan, monitoring, dan pelaporan penjualan serta Customer Relationship Management sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan bagi pelanggan serta menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.

4) Kepala Sub Bagian Operasional TI

Mengkoordinasi dan monitoring pelaksanaan pengembangan dan perawatan sistem IT di lingkup perusahaan dengan tepat, melalui kegiatan penyusunan rencana kerja, prosedur, rincian kerja, pelaksanaan dan pengembangannya menyangkut bidang teknologi informasi sehingga mampu memberi dukungan terhadap kelancaran proses bisnis perusahaan.

5) Staf Sub Bagian Pengadaan

Melakukan aktivitas yang menjamin ketersediaan barang/jasa yang dibutuhkan perusahaan dengan tepat, melalui kegiatan penyusunan rencana kerja, prosedur, rincian kerja, pelaksanaan dan pengembangannya menyangkut bidang logistik sehingga mampu memberi dukungan terhadap kelancaran proses bisnis perusahaan.

6) Staf Sub Bagian Pemasaran

Membantu Kepala Sub Bagian Pemasaran dalam memastikan berjalannya proses bisnis serta terselenggaranya ketertiban administrasi penjualan di Sub Bagian Pemasaran melalui kegiatan pelaksanaan, monitoring, dan pelaporan penjualan serta Customer Relationship Management sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan bagi pelanggan serta menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.

7) Staf Sub Bagian Operasional TI

Melaksanakan pengembangan dan perawatan sistem IT di lingkup perusahaan dengan tepat, melalui kegiatan penyusunan rencana kerja, prosedur, rincian kerja, pelaksanaan dan pengembangannya menyangkut bidang teknologi informasi sehingga mampu memberi dukungan terhadap kelancaran proses bisnis perusahaan.

c. Perencanaan dan Manajemen Sistem

1) Kepala Bagian Perencanaan dan Manajemen Sistem

Memastikan terciptanya perencanaan strategis yang bersifat jangka panjang, inovasi, serta pengembangan usaha baru melalui

kegiatan perencanaan, pengkajian, serta memastikan penyelarasan strategi internal perusahaan dan penyelarasan indikator kinerja utama koperasi sehingga dapat mewujudkan perusahaan tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Mengoptimalkan aset perusahaan dan memastikan sistem manajemen berjalan sebagai mestinya.

2) Kepala Sub Bagian Perencanaan Korporasi dan Manajemen Kinerja Membantu Kepala Bagian Perencanaan dan Manajemen Sistem dalam memastikan tercapainya perencanaan strategi yang bersifat jangka panjang, inovasi serta pengembangan usaha baru melalui kegiatan perencanaan, pengkajian, serta memastikan penyelarasan strategi internal perusahaan dan penyelarasan KPI korporasi sehingga dapat mewujudkan perusahaan tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan dan mengoptimalkan aset perusahaan.

3) Kepala Sub Bagian Manajemen Sistem

Membantu Kepala Bagian Perencanaan dan Manajemen Sistem dalam memastikan terciptanya sistem manajemen berjalan sebagaimana mestinya dalam mendukung operasional bisnis menjadi nilai tambah bagi perusahaan.

4) Kepala Sub Bagian Perkiraan Harga

Membantu Kepala Bagian Perencanaan dan Manajemen Sistem dalam memastikan proses Harga Perkiraan Sendiri (HPS) berjalan dengan baik dalam upaya penggunaan biaya yang lebih efektif dan efisien.

5) Staf Sub Bagian Perencanaan Korporasi dan Manajemen Kinerja Membantu Kepala Sub Bagian Perencanaan Korporasi dan Manajemen Kinerja dalam memastikan terciptanya perencanaan strategi yang bersifat jangka panjang, inovasi serta pengembangan usaha baru melalui kegiatan perencanaan, pengkajian, serta memastikan penyelarasan strategi internal perusahaan dan penyelarasan indikator kinerja utama korporasi sehingga dapat mewujudkan perusahaan tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan dan mengoptimalkan aset perusahaan.

6) Staf Sub Bagian Manajemen Sistem

Membantu Kepala Sub Bagian Manajemen Sistem dalam memastikan terciptanya sistem manajemen berjalan sebagaimana mestinya dalam mendukung operasional bisnis dan menjadi nilai tambah bagi perusahaan.

7) Staf Sub Bagian Perkiraan Harga

Membantu Kepala Bagian Perencanaan dan Manajemen Sistem dalam memastikan proses Harga Perkiraan Sendiri (HPS) berjalan dengan baik dalam upaya penggunaan biaya yang lebih efektif dan efisien.

d. SDM

1) Kepala Bagian SDM

Memastikan terpenuhinya kebutuhan SDM perusahaan baik dari segi kuantitas maupun kualitas, terpenuhinya kepuasan karyawan serta terciptanya produktivitas karyawan yang tinggi, melalui pelaksanaan tata kelola Bagian SDM yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, pengembangan, pemeliharaan dan pengendalian SDM sehingga mendukung pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.

2) Kepala Sub Bagian Personalia

Membantu Kepala Bagian SDM terpenuhinya kebutuhan SDM perusahaan baik dari segi kuantitas maupun kualitas, terpenuhinya kepuasan karyawan serta terciptanya produktivitas karyawan yang tinggi, melalui pelaksanaan tata kelola Bagian SDM yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengembangan, pemeliharaan dan pengendalian SDM sehingga mendukung pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.

3) Kepala Sub Bagian Pengembangan SDM

Membantu Kepala Bagian SDM memastikan terpenuhinya SDM PT Perkebunan Nusantara XIV yang memiliki kompetensi unggul dan mampu menjalankan fungsi peran jabatannya dengan efektif melalui pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan, penyusunan struktur organisasi, serta perencanaan dan perekrutan sehingga dapat mendukung perusahaan dalam mencapai sasaran strategis dan visi perusahaan.

4) Staf Sub Bagian Personalia

Membantu Kepala Sub Bagian Personalia dalam memastikan administrasi pengelolaan personalia berjalan sesuai dengan ketentuan dan terciptanya hubungan industrial yang harmonis serta suasana kerja yang produktif sehingga dapat mendukung perusahaan dalam mencapai visi dan sasaran strategis.

5) Staf Sub Bagian Pengembangan SDM

Membantu Kepala Sub Bagian Pengembangan SDM memastikan terpenuhinya SDM PT Perkebunan Nusantara XIV yang memiliki kompetensi unggul dan mampu menjalankan fungsi peran jabatannya dengan efektif melalui pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan, pengembangan organisasi, analisa biaya dan perekrutan sehingga dapat mendukung perusahaan dalam mencapai sasaran strategis dan visi perusahaan.

e. Sekretaris Perusahaan

1) Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan

Memastikan terciptanya komunikasi yang baik antara perusahaan dengan pemangku kepentingan (stakeholder), citra perusahaan yang positif, terbebas dari permasalahan hukum dan agraria, terlaksananya tata kelola perusahaan sesuai aturan yang berlaku melalui kegiatan kehumasan dan protokoler, penyelesaian permasalahan hukum, percepatan terbitnya sertifikat hak atas tanah, pengiriman/pendistribusian dan pengarsipan surat/dokumen perusahaan, pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) sehingga citra perusahaan dan kelancaran proses bisnis perusahaan dapat terwujud.

2) Kepala Sub Bagian Sekretariat dan Protokoler

Mengkoordinir dan monitoring perihal terkait sekretariat dan protokoler melalui kegiatan protokoler, pengarsipan surat atau dokumen perusahaan serta pengiriman atau pendistribusian sehingga

citra perusahaan dan kelancaran proses bisnis perusahaan dapat terwujud.

3) Kepala Sub Bagian Tata Kelola dan Komunikasi Perusahaan

Mengkoordinir terciptanya komunikasi yang baik antara perusahaan dengan stakeholder, citra perusahaan yang positif, dan terlaksananya tata kelola perusahaan sesuai aturan yang berlaku, melalui pemberitaan positif kegiatan perusahaan, penyaluran tanggung jawab sosial perusahaan sesuai rencana kerja dan anggaran perusahaan penyajian laporan tahunan perusahaan, terlaksananya dan menindaklanjuti rekomendasi hasil penilaian tata kelola perusahaan yang unggul sehingga proses bisnis perusahaan dapat berjalan dengan baik.

4) Staf Sub Bagian Sekretariat dan Protokoler

Melaksanakan sekretariat dan protokoler melalui kegiatan protokoler, pengarsipan surat atau dokumen perusahaan serta pengiriman/pendistribusian sehingga citra perusahaan dan kelancaran proses bisnis perusahaan dapat terwujud.

5) Staf Sub Bagian Tata Kelola dan Komunikasi Perusahaan

Melaksanakan komunikasi yang baik antara perusahaan dengan stakeholder, menciptakan citra perusahaan yang positif, dan melaksanakan tata kelola perusahaan sesuai aturan yang berlaku, melalui pemberitaan positif kegiatan perusahaan, penyaluran tanggung jawab sosial perusahaan sesuai rencana kerja dan anggaran perusahaan, penyajian laporan tahunan, menindaklanjuti rekomendasi hasil penilaian tata kelola perusahaan yang baik atau kriteria penilaian

kinerja unggul. Sehingga proses bisnis perusahaan dapat berjalan dengan baik.

6) Sekretaris

Melaksanakan proses kerja dalam mendukung aktivitas Direktur dan SEVP (wakil presiden eksekutif senior) agar tercipta kenyamanan, keteraturan, dan efisiensi kerja yang diharapkan.

f. Sekuritisasi Aset dan Umum

1) Kepala Sub Bagian Agraria dan Hukum Perusahaan

Mengkoordinir dan monitoring perihal terkait agraria dan hukum perusahaan melalui penyelesaian permasalahan hukum dan agraria serta percepatan terbitnya sertifikat hak atas tanah sehingga kelancaran proses bisnis perusahaan dapat terwujud.

2) Kepala Sub Bagian Umum

Membantu Kepala Bagian SDM memastikan terpenuhinya kebutuhan karyawan dari segi pelayanan fasilitas kerja dalam menunjang proses kerja sehingga dapat mencapai visi-misi perusahaan.

3) Staf Sub Bagian Agraria dan Hukum Perusahaan

Melaksanakan pengurusan dan monitoring perihal terkait agraria dan hukum perusahaan melalui penyelesaian permasalahan hukum dan agraria serta percepatan terbitnya sertifikat hak atas tanah sehingga kelancaran proses bisnis perusahaan dapat terwujud.

4) Staf Sub Bagian Umum

Membantu Kepala Sub Bagian Umum memastikan terpenuhinya kebutuhan karyawan dari segi pelayanan fasilitas kerja dalam

menunjang proses kerja sehingga dapat mencapai visi-misi perusahaan.

5) Sopir

Sopir mempunyai fungsi dalam melayani user dengan baik sehingga dapat membantu user dalam melakukan perjalanan maupun pengiriman barang.

6) Pelayan

Melaksanakan fungsi pelayanan yang terdiri dari tugas harian, mingguan atau bulanan dalam mendukung kerja karyawan agar kenyamanan dan produktivitas kerja dapat tercapai.

7) Satpam

Melindungi dan mengayomi lingkungan atau tempat kerjanya dari setiap gangguan keamanan, serta menegakkan peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerjanya.

g. Satuan Pengawas Intern

1) Kepala Bagian Satuan Pengawas Intern

Memastikan berjalannya program pengendalian internal terhadap sistem dan prosedur di perusahaan secara independen dan obyektif, melalui kegiatan pengawasan, penilaian, evaluasi, pemberian rekomendasi, saran maupun masukan secara lengkap, akurat dan tepat waktu serta menjadi motor penggerak penerapan tata kelola perusahaan, sehingga mendukung peningkatan produktivitas kinerja perusahaan.

2) Kepala Sub Bagian Audit Internal

Memastikan berjalannya program pengendalian internal terhadap sistem dan prosedur di perusahaan secara independen dan obyektif; melalui kegiatan pengawasan, penilaian, evaluasi, pemberian rekomendasi, saran maupun masukan secara lengkap, akurat dan tepat waktu serta menjadi motor penggerak penerapan tata kelola perusahaan sehingga mendukung peningkatan produktivitas kinerja perusahaan.

3) Kepala Sub Bagian Manajemen Risiko

Membantu Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern dalam memastikan berjalannya program pengendalian internal khususnya Manajemen Risiko sehingga risiko perusahaan dapat dikelola atau sebagaimana mestinya.

4) Staf Sub Bagian Audit Internal

Memastikan berjalannya program pengendalian internal terhadap sistem dan prosedur di perusahaan secara independen dan obyektif, melalui kegiatan pengawasan, penilaian, evaluasi, pemberian rekomendasi, saran maupun masukan secara lengkap, akurat dan tepat waktu serta menjadi motor penggerak penerapan tata kelola perusahaan sehingga mendukung peningkatan produktivitas kinerja perusahaan.

5) Staf Sub Bagian Manajemen Risiko

Membantu Kepala Sub Bagian Satuan Pengawasan Intern dalam memastikan berjalannya program pengendalian internal

khususnya Manajemen Risiko sehingga risiko perusahaan dapat dikelola sebagaimana mestinya.

6) Koordinator Pengawas SPI (Fungsional)

Memastikan berjalannya program pengendalian internal terhadap sistem dan prosedur di perusahaan secara independen dan obyektif, melalui kegiatan pemeriksaan, pengawasan, penilaian, evaluasi, pemberian rekomendasi, saran maupun masukan secara lengkap, akurat dan tepat waktu serta menjadi motor penggerak penerapan tata kelola perusahaan sehingga mendukung peningkatan produktivitas kinerja perusahaan.

h. Tanaman

1) Kepala Bagian Tanaman

Memastikan berjalannya program bagian tanaman melalui kegiatan evaluasi dan monitoring produksi seluruh unit usaha sehingga dihasilkannya target produksi sesuai atau di atas rencana kerja dan anggaran perusahaan.

2) Kepala Sub Bagian Operasional Tanaman Tahunan

Membantu Kepala Bagian Tanaman dalam memastikan berjalannya program bagian tanaman melalui kegiatan evaluasi dan monitoring produksi seluruh unit usaha sehingga dihasilkannya target produksi sesuai atau di atas rencana kerja anggaran perusahaan.

3) Kepala Sub Bagian Operasional Tanaman Semusim

Membantu Kepala Bagian Tanaman dalam memastikan berjalannya program bagian tanaman semusim melalui kegiatan evaluasi dan monitoring produksi seluruh unit usaha sehingga

Dokumen terkait