• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

Dalam dokumen analisis kemampuan pemecahan masalah dalam (Halaman 39-47)

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif yang akan menghasilkan gambaran terkait menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa pada saat diberikan soal tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS) dengan materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel menggunakan tahapan Polya dengan ditinjau menurut Adversity Quiotient (AQ). Dengan digunakan penelitian ini, maka diharapkan data yang didapatkan akan lebih lengkap, lebih baik dan lebih bermanfaat sehingga tujuan dari penelitian ini akan tercapai.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksankan di SMP Negeri 18 Makassar atas izin dari pihak sekolah. Sekolah ini dipilih karena siswa memenuhi karakteristik yang dibutuhkan oleh peneliti. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil/genap 2021/2022 dengan sub materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Makassar diambil 3 orang siswa sebagai subjek yang akan dijadikan responden

24 atau subjek penelitian. Pemilihan subjek ini menggunakan teknik purpose sampling, yang artinya siswa yang dipilih sebagai subjek penelitian dipilih oleh peneliti karena dirasa telah memenuhi informasi yang dibutuhkan penelitian.

Teknik purpose sampling adalah teknik pengambilan subjek non probabilitas yang didasarkan pada tujuan tertentu, yakni kecerdasan Adversity Quotient (AQ) siswa dalam menyelesaikan soal tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS). Awalnya seluruh siswa satu kelas diberi angket Adversity Response Profile (ARP), setelah itu dipilih siswa pada tiap kategori yaitu siswa yang memiliki Adversity Quotient (AQ) tipe climber, camper, dan quitter. Setelah peneliti melakukan pengkoreksian dan penskoran maka akan didapat siswa tipe climber sebagai subjek climber, siswa tipe camper sebagai subjek camper, dan siswa tipe quitter sebagai subjek quitter.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan sarana dalam mempermudah peneliti mengumpulkan data yang akan diperoleh. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari instrumen utama dan pendukung. Instrumen utama adalah peneliti itu sendiri sedangkan instrumen pendukung dalam penelitian ini yakni :

1. Angket Adversity Response Profile (ARP)

Pada penelitian ini mengadopsi Adversity response profile (ARP) yang telah dicoba oleh lebih dari 7.500 orang dari seluruh dunia. Angket ini digunakan untuk mengelompokkan siswa dalam 3 kategori, yaitu siswa climber, camper, dan quitter. Siswa dikelompokkan ke dalam tiga kategori dengan menghitung skor hasil dari pengisian ARP masing-masing siswa.

25 2. Lembar Soal Tes Tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Tes kemampuan pemecahan masalah yang digunakan yaitu soal tes tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang dapat diselesaikan dengan tahapan Polya yang memerlukan beberapa indikator dalam memahami suatu soal. Materi yang akan disajikan adalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, yang sesuai dengan kurikulum Matematika SMP Negeri 18 Makassar, soal yang diujikan sebanyak 2 soal dengan model soal uraian.

Peneliti akan berkoordinasi dengan guru sekolah untuk mengetahui materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel yang sudah dijelaskan kepada siswa.

Sebelum diujikan lembar soal tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS) akan divalidasi terlebih dahulu oleh validator, yakni dosen dan guru pengajar.

3. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini berisikan sekumpulan pertanyaan yang tersusun semi terstruktur untuk mengidentifikasi ide-ide/langkah-langkah yang ditempuh siswa dalam menyelesaikan soal tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS). Penyusunan wawancara bertujuan untuk memandu peneliti dalam mengungkapkan secara mendalam mengenai kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS). Penyusunan lembar pedoman wawancara ini dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing dan divalidasi oleh validator.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan data yang diperoleh, maka penelitian ini dilakukan dengan 3 metode penumpulan data yaitu angket, metode tes dan metode wawancara.

26 1. Angket

Angket memuat sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengelompokkan siswa ke dalam kategori Adversity Quotient (AQ), yang nantinya peneliti dapat menghitung skor tiap siswa Pemberian angket ARP diberikan di awal sebelum siswa mendapatkan soal tes yang akan diujikan.

Pada penelitian ini angket kemudian disebarkan untuk diisi oleh siswa.

2. Metode Tes

Metode tes digunakan untuk mendapatkan data kemampuan siswa dalam memecahkan masalah Matematika. Tes dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS) menggunakan tahapan Polya ditinjau berdasarkan Adversity Quotient (AQ). Tes pemecahan masalah dilakukan dengan memberikan soal kepada subjek penelitian dan meminta siswa untuk menyelesaikannya.

3. Metode Wawancara

Pemilihan untuk dilakukan wawancara berdasarkan nilai tes tertulis dan kesediaan untuk diwawancarai selama penelitian.Wawancara dilakukan terhadap beberapa siswa yang dipilih. Wawancara dilakukan ketika subjek penelitian sudah menyelesaikan soal essay yang diberikan. Pertanyaan yang diajukan kepada subjek mengenai apa yang diketahui subjek, apa yang ditanyakan dalam soal dan bagaimana langkah subjek dalam menyelesaikan soal tersebut.

27 F. Teknik Analisis Data

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif sehingga metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.

1. Analisis Angket Kecerdasan Adversity Quotient (AQ)

Analisis data kecerdasan Adversity Quotient dilakukan dengan memperhatikan jumlah skor yang diperoleh yang kemudian dikelompokkan berdasarkan 3 kategori Kecerdasan Adversity Quotient. Kemudian jumlah skor dicocokkan dengan kriteria dan dapat menggolongkan siswa ke dalam kategori climber, camper, atau quitter pada tabel.

Tabel 3.1

Kriteria AQ berdasarkan Skor (ARP) Jumlah Skor Kategori AQ 145 ≤ x ≤ 200 Climber 100 ≤ x < 145 Camper 0 ≤ x < 100 Quitter

2. Analisis Data Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Analisis data dalam penelitian ini merupakan hasil pengerjaan siswa dalam menyelesaikan soal tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Selanjutnya data siswa yang didapatkan dibedakan berdasakan kecerdasan Adversity Quotient (AQ) tiap siswa yang dibagi menjadi 3 yaitu, quitter, camper, dan climber. Jadi melalui hasil tes tertulis yang dikerjakan oleh siswa, peneliti dapat menganalisis menggunakan tahapan Polya.

3. Analisis Data Wawancara

28 Analisis data wawancara dilakukan dengan memperhatikan skor yang diperoleh masing-masing subjek berdasarkan hasil wawancara siswa.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat ditentukan tingkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa secara tulis dan lisan siswa.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data adalah sebagai berikut:

a. Tahap Reduksi Data

Dalam tahap reduksi data, kegiatan yang dilakukan adalah menyeleksi, menyederhanakan, mengelompokkan semua data yang diperoleh dari hasil tes, wawancara, serta catatan-catatan pengamatan selama wawancara. Setelah membaca, mempelajari dan menelaah data yang telah diperoleh dari tes, wawancara kemudian dilakukan reduksi data. Reduksi data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu bentuk analisis yang mengacu pada proses menggolongkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data mentah yang diperoleh dari lapangan.

b. Tahap Penyajian Data

Tahap ini meliputi kegiatan mengklasifikasi dan mengidentifikasi data untuk menarik kesimpulan. Penyajian data yang dilakukan adalah pengklasifikasian dan identifikasi masalah, merencanakan penyelesaian, melakukan rencana penyelesaian dan melihat kembali hasil penyelesaian.

tiap subjek dalam menyelesaikan soal berdasarkan indikator kemampuan pemecahan masalah siswa secara tulis dan lisan.

c. Tahap Penarikan Kesimpulan

29 Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dari penelitian ini.

Tahap penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil analisis data yang telah dikumpulkan melalui pengamatan, rekaman, catatan lapangan dan data yang telah direduksi. Pada kesimpulan akan dituliskan masing- masing kemampuan siswa dan nantinya akan didapat kemampuan pemecahan masalah siswa dari masing-masing kategori Adversity Quotient (AQ).

G. Prosedur Penelitian

Penelitian dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Tahap persiapan ini dengan menentukan daerah penelitian, membuat surat ijin penelitian, dan berkoordinasi dengan guru Matematika tempat penelitian untuk menentukan jadwal pelaksanaan penelitian. Selanjutnya dilakukan beberapa kegiatan pada tahapan ini antara lain:

1. Mengadopsi ARP dan membuat tes soal HOTS 2. Memvalidasi tes dan pedoman wawancara

3. Menganalisis data hasil validasi tes dan wawancara b. Tahap Pelaksanaan

1. Pengambilan subjek penelitian berdasarkan tes ARP yang sudah divalidasi sebelumnya.

2. Melaksanakan tes tulis dengan memberikan soal HOTS yang kemudian akan dikoreksi menurut rubrik penilain.

c. Tahap Menganalisis Data

Pada tahapan ini akan dianalisis data yang sudah diperoleh dari

30 tahapan pelaksana. Data tersebut akan dianalisis dengan menggunakan deskriptif kualitatif. Analisis ini adalah tujuan utama dari penelitian, bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa menyelesaikan soal HOTS menggunakan tahapan Polya berdasarkan Adversity Quotient (AQ).

H. Pemeriksaan Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan hal yang penting dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah dan sekaligus untuk menguji data yang telah diperoleh. Data dinyatakan valid apabila tidak terdapat perbedaan antara data yang terjadi dilapangan dengan data yang disampaikan oleh peneliti.

Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunnakan trianggulasi metode. Trianggulasi merupakan metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk memeriksa dan menetapkan validitas dengan menganalisa dari berbagai perspektif. Trianggulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda. Data pada tes kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal Matematika tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS) akan dicocokkan dengan hasil wawancara kemudian ditarik kesimplan dari keduanya.

32 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 18 Makassar pada tanggal 7 Januari 2022-19 Januari 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki siswa dalam menyelesaikan soal matematika tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS) ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Makassar. Data pada penelitian ini diperoleh melalui angket Adversity Respone Profile (ARP), tes soal tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS), dan wawancara.

1. Data Adversity Quotient (AQ) Siswa

Data angket Adversity Quotient (AQ) Siswa diperoleh dari pengisian angket Adversity Respone Profile (ARP). Angket ini diberikan kepada siswa kelas VIII.5 sebanyak 30 siswa yang hadir pada tanggal 7 Januari 2022. Hasil dari angket Adversity Respone Profile (ARP) sebagai berikut :

32 Tabel 4.1

Angket Adversity Respone Profile (ARP) Siswa Kelas VIII 5 No Inisial Nama Skor ARP Kategori AQ

1 A 137,5 Camper

2 ASBS 152,5 Climber

3 AZ 145 Climber

4 AHM 135 Camper

5 ARM 150 Climber

6 AB 95 Quitter

7 ARH 162,5 Climber

8 ER 145 Climber

9 FRS 140 Camper

10 HKS 160 Climber

11 IHR 142,5 Camper

12 JECW 142,5 Camper

13 K 145 Climber

14 MPD 97,5 Quitter

15 M 152,5 Climber

16 MI 155 Climber

17 MF 140 Camper

18 MI 140 Camper

19 MRA 150 Climber

20 MAI 160 Climber

21 NNR 162,5 Climber

22 NM 145 Climber

23 NAA 160 Climber

24 NAP 145 Climber

25 RZR 175 Climber

26 RST 147,5 Climber

27 SAPS 145 Climber

28 SFM 145 Climber

29 SFA 147,5 Climber

30 YZ 140 Camper

Berdasarkan hasil angket Adversity Respone Profile (ARP) pada Tabel 4.1 yang telah dilakukan penskoran dapat dilihat siswa yang memiliki Adversity Quotient (AQ) dengan kategori Climber, Camper dan Quitter. Selanjutnya berdasarkan penjelasan tentang pemilihan subjek pada BAB III yaitu mengambil

33 masing-masing 1 subjek pada setiap kategori. Peneliti akan memilih 3 siswa sesuai dengan masing-masing kategori Adversity Quotient (AQ) dan serta tetap melakukan diskusi guna meminta saran dan pertimbangan dari guru matematika kelas VIII.5 untuk menentukan siswa yang dijadikan penelitian dan kesediaan subjek untuk melakukan tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara.

Berikut ini hasil pemilihan subjek penelitian tersebut:

Tabel 4.2

Daftar Subjek Adversity Quotient (AQ)

No Inisial Nama Skor ARP Kode Kategori

Adversity Quotient (AQ)

1 RZR 175 SCL Climber

2 FRS 140 SCA Camper

3 AB 95 SQU Quitter

Pada Tabel 4.2 terdapat kode untuk setiap subjek agar peneliti lebih mudah untuk menganalisis data pada bagian ini, maka setiap dialog diberikan tanda kode tertentu. Arti dari setiap kode yang diberikan tersebut, yakni :

SCL = Siswa Subjek Climber SCA = Siswa Subjek Camper SQU= Siswa Subjek Quitter

Selanjutnya untuk kode petikan dialog subjek dengan pewawancara atau peneliti dalam mentranskip hasil wawancara yakni berikut ini :

Wx,y,z , SCLx,y,z , SCAx,y,z , SQUx,y,z W = Pewawancara

x = nomor soal 1 dan 2

y = indikator tahapan Polya 1,2,3,4 z = pertanyaan/jawaban ke = 1,2,3,...

34 Berikut ini data terkait hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaiakn soal matematika tipe Higher Order Thinking Skills (AQ) pada materi soal sistem persamaan linear dua variabel yang terdiri dari 2 soal berbentuk uraian.

Tes ini diberikan pada tanggal 10 Januari 2022 kepada 3 subjek yang terpilih berdasarkan hasil angket adversity respone profile., kemudian dilanjutkan dengan wawancara 11 Januari 2022. Adapun hasil tes kemampuan pemecahan siswa dalam menyelesaikan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Skor Hasil Tes Soal Tipe HOTS

Kode Skor Soal

Skor Total Nilai 1.a 1.b 1.c 1.d 2

SCL 3 2 3 2 10 20 100

SCA 3 1 1 0 3 10 50

SQU 3 0 0 0 3 6 30

Sumber: Hasil Olahan Data (2022)

2. Paparan Data

Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai data yang diperoleh dari hasil tes dan hasil wawancara dengan cara deskripsi dan analisis data hasil kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal matematika tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS) ditinjau dari Adversity Quotient (AQ). Berikut ini adalah hasil paparan tes pada masing-masing subjek serta disajikan soal matematika tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang diberikan kepada subjek berjumlah 2 soal, yakni berikut ini :

35 1. Perhatikan permasalahan di bawah ini!

Biaya parkir di Pasar Cidu bervarian. Biaya parkir untuk mobil Rp.5.000/jam dan untuk motor Rp.2.000/jam. Dalam kurun waktu 1 jam terdapat 100 kendaran yang terdiri dari mobil dan motor dengan jumlah keseluruhan roda 258 buah.

a. Tentukan apa saja yang diketahui dari permasalahan di atas!

b. Bagaimanakah model matematika yang tepat berbentuk sistem persamaan linear dua variabel dari permasalahan diatas!

c. Berapakah jumlah keseluruhan pendapatan tukang parkir dalam kurun waktu 1 jam?

d. Setelah anda menemukan jawaban dari pertanyaan no 1.c kemudian periksalah kembali jawaban anda lalu jelaskan jumlah pendapatan masing- masing kendaraan dalam kurun waktu tersebut?

2) Ahmad membayar Rp172.500 untuk membeli 7 bungkus selada dan 9 bungkus jamur. Harga sebungkus jamur lebih murah dua kali lipat dari selada.

Jika Gia membeli 25 bungkus selada dan 30 bungkus jamur, berapakah yang harus dibayar oleh Gia?

1. Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Subjek Climber, Camper dan Quitter dalam Menyelesaikan Soal Matematika Tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada Soal No 1

Berikut ini dipaparkan hasil tes dan petikan dialog wawancara dengan siswa SCL, SCA, dan SQU dalam menyelesaikan soal pertama. Data tersebut kemudian dipaparkan secara singkat mengenai kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal matematika tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS).

36 Jawaban siswa SCL, SCA dan SQU dalam menyelesaikan soal nomor 1 ditunjukkan pada gambar dengan langkah-langkah pada tahapan Polya yaitu memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian masalah, melaksankan rencana penyelesaian masalah dan memeriksa kembali hasil dengan menuliskan informasi-informasi yang sudah diketahui dengan tepat sesuai kemampuan subjek, berikut ini :

1) Hasil Tes Siswa Subjek Climber pada Soal Nomor 1 a. Tahapan Polya memahami masalah

Gambar 4.1 Hasil Tes Siswa SCL Indikator 1 pada Soal 1.a

Berdasarkan pada gambar 4.1 hasil jawaban siswa SCL dalam menyelesaikan soal no 1.a pada indikator memahami masalah dalam soal terlihat mampu menuliskan informasi yang diketahui yaitu biaya parkir untuk mobil dalam kurun waktu 1 jam Rp 5.000 biaya parkir untuk motor dalam kurun waktu yang sama Rp 2.000 dan jumlah keseluruhan kendaraan dalam kurun waktu tersebut sebanyak 100 kendaraan dengan jumlah keseluruhan roda ada 258.

Berikut ini disajikan hasil dialog wawancara dengan siswa SCL pada soal no 1.a dengan indikator memahami masalah.

37 Kode Uraian

W1,1,1 Baik, setelah kamu menerima soal yang diberikan apa yang

kamu lakukan?

SCL1,1,1 Saya membacanya terlebih dahulu kak!

W1,1,2 Apakah kamu mengerti dengan permasalahan di no 1?

SCL1,1,2 Iya kak, saya sudah mengerti.

W1,1,3 Oke baik, karena sudah mengerti. Coba sekarang jelaskan

apa yang kamu ketahui dari permasalahan no 1a!

SCL1,1,3 Yang diketahui dari soal tersebut yaitu biaya parkir di pasar Cidu untuk mobil Rp. 5.000/jam dan motor Rp. 2000/jam.

Dalam waktu 1 jam ada 100 kendaraan dengan jumlah keseluruhan roda 258 roda.

W1,1,4 Apakah masih ada lagi yang kamu ketahui?

SCL1,1,4 Sudah cukup kak.

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa SCL pada kutipan wawancara diatas dapat dilihat bahwa ia mampu mengetahui apa saja informasi yang diketahui pada permasalahan soal di nomor 1.a tersebut. Ini membuktikan bahwa informasi yang didapat menujukkan bahwa siswa SCL telah memenuhi indikator tahapan Polya pada kemampuan memecahkan masalah.

b. Tahapan Polya menyusun rencana pemecahan masalah

Gambar 4.2 Hasil Tes Siswa SCL Indikator 2 pada Soal 1.b

Berdasarkan pada gambar 4.2 hasil tes siswa SCL terlihat bahwa ia mampu membuat model matematika yang tepat berbentuk system persamaan

38 linear dua variabel dengan menggunakan informasi yang diketahui sebelumya dengan memisalkan mobil menjadi x dan jumlah keseluruhan roda mobil ada 4 maka dimisalkan menjadi 4x begitupun motor = y dan jumlah roda motor ada 2 maka menjadi 2y. Maka persamaan yang dibentuk adalah x y100(1) untuk persamaan 1 dan 4x2y258(2)untuk persamaan 2.

Dibawah ini disajikan wawancara terhadap siswa SCL pada soal nomor 1.b dengan tahapan Polya yakni menyusun rencana pemecahan masalah.

Kode Uraian

W1,2,1 Baik, apakah kamu mengerti dengan pertanyaan pada

nomor 1.b?

SCL1,2,1 Iya kak, saya mengerti!

W1,2,2 Apakah model matematika berbentuk system persamaan

linear dua variabel tersebut sudah tepat?

SCL1,2,2 Iye kak sudah benar modelnya.

W1,2,3 Oke baik, sekarang coba jelaskan bagaimana kamu

menentukan model matematika tersebut?

SCL1,2,3 Pertama-tama yang saya lakukan terlebih dahulu yaitu

membuat pemisalan dikarenakan di dalam soal yang diketahui hanya jumlah keseluruhan roda dan jumlah banyaknya kendaraan, maka saya memisalkan mobil = x dan motor = y setelah itu saya misalkan untuk jumlah roda mobil ada 4 maka = 4x dan jumlah roda motor ada 2 maka 2x. Maka sistem persamaan yang saya tulis x + y = 100 untuk persamaan 1 dan 4x + 2y = 258 untuk persamaan 2.

W1,2,4 Apakah kamu yakin dengan jawaban kamu?

SCL1,2,4 Iya kak. Saya sudah yakin.

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa SCL pada kutipan wawancara di atas dapat dilihat bahwa ia mampu menjelaskan model matematika yang tepat berbentuk system persamaan linear dua variabel dengan menggunakan informasi yang telah didapat sebelumnya. Ini membuktikan bahwa siswa SCL telah memenuhi indikator tahapan Polya dalam menyusun rencana penyelesaian masalah.

39 c. Tahapan Polya melaksanakan rencana penyelesaian masalah

Gambar 4.3 Hasil Tes Siswa SCL Indikator 3 pada Soal 1.c Berdasarkan pada gambar 4.3 hasil tes siswa SCL terlihat bahwa ia mampu menyelesaikan masalah yang ada yaitu mencari keseluruhan pendapatan tukang parkir dalam kurun waktu 1 jam dengan menggunakan model matematika system persamaan linear dua variabel yang telah didapatkan pada soal no 1.b langkah selanjutnya mensubtitusikan nilai x = 100-y ke dalam persamaan 2 untuk menentukan nilai y yakni y = 71 setelah itu di subtitusikan ke persamaan 1 untuk meyelesaiakan keseluruhan jawaban.

Diabawah ini disajikan wawancara terhadap siswa SCL pada no 1.c dengan tahapan Polya pada indikator melaksanakan rencana penyelesaian masalah.

Kode Uraian

W1,3,1 Baik, apakah kamu bisa menyelesaikan pertanyaan

selanjutnya?

SCL1,3,1 Iye kak, saya bisa selesaikan.

W1,3,2 Oke baik, sekarang coba kamu jelaskan kepada kakak

bagaimana kamu menyelesaikan soal tersebut?

SCL1,3,2 Pada pertanyaan sebelumnya kak sudah ditemukan bahwa

persamaan matematikanya yaitu (x+y=100) persamaan 1 dan (4x +2y = 258) persamaan 2

W1,3,3 Setelah kamu mendapatkan persamaan 1 dan 2 selanjutnya

kamu apakan?

40

SCL1,3,3 Nah cara selanjutnya kak, saya mensubtitusikan nilai

x=100-y ke dalam persamaan 2 untuk menentukan nilai y nya. Setelah saya mendapatkan nilai y = 71 maka tinggal di subtitusikan kembali ke persamaan 1 jadi nilai x nya = 29.

W1,3,4 Oke baik, setelah kamu mendapatkan nilai x dan y. langkah

selanjutnya bagaimana?

SCL1,3,4 Cara selanjutnya kak yaitu saya mengikuti instruksi dari pertanyaannya untuk mencari jumlah pendapatan tukang parkir dalam kurun waktu 1 jam. Jadi jumlah motor ada 71 di kali dengan harga parkir Rp. 2000/jam, jumlahnya = Rp.

142.000 dan jumlah mobil ada 29 di kali dengan harga parkir Rp. 5000/jam, jumlahnya = Rp 145000

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa SCL pada kutipan wawancara di atas dapat dilihat bahwa ia mampu menyelesaikan permasalahan yang ada dengan tepat dan benar. Mampu menentukan jumlah pendapatan tukang parkir dalam kurun waktu 1 jam dengan menggunakan langkah-langkah yang tepat sesuai kemampuan siswa SCL. Ini menunjujakn bahwa siswa SCL telah memenuhi indikator tahpan Polya dalam melaksankan rencana penyelesaian masalah.

d. Tahapan Polya memeriksa kembali hasil

Gambar 4.4 Hasil Tes Siswa SCL Indikator 4 pada Soal 1.d Berdasarkan pada gambar 4.4 hasil tes siswa SCL menunjukkan bahwa ia mampu manarik kesimpulan pada soal yang di berikan dan ia mampu menjelaskan secara detail hasil akhir dari jawaban tersebut.

41 Berikut ini disajikan hasil dialog wawancara dengan siswa SCL pada soal no 1.d pada tahapan Polya dengan indikator memeriksa kembali hasil.

Kode Uraian

W1,4,1 Apakah kamu sudah yakin dengan jawaban akhir yang

kamu tuliskan?

SCL1,4,1 Iya kak saya sudah yakin karena saya sudah memeriksa

beberapa kali sebelum saya mengumpulkannya

W1,4,2 Baik, sekarang coba kamu jelaskan bagaimana cara

menuliskan kesimpulan dari soal tersebut?

SCL1,4,2 Dari soal yang ditanyakan kak saya mendapatkan hasil

akhir dari jawaban kemudian saya menuliskannya yaitu, jadi jumlah keseluruhan pendapatan tukang parkir untuk motor dalam waktu 1 jam yaitu Rp 142..000 sedangkan keseluruhan pendapatan untuk mobil dalam waktu 1 jam Rp 145.000.

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa SCL pada kutipan wawancara di atas dapat dilihat bahwa ia mampu menyampaikan hasil akhir jawaban dengan benar, terlihat siswa memeriksa kembali hasil dengan baik agar hasil akhir yang diperolehkan tidak terdapat kesalahan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa SCL memenuhi indikator tahapan Polya dalam memeriksa kembali hasil.

2) Hasil Tes Siswa Subjek Camper pada Soal Nomor 1 a. Tahapan Polya memahami masalah

Gambar 4.5 Hasil Tes Siswa SCA Indikator 1 pada Soal No 1.a

Dalam dokumen analisis kemampuan pemecahan masalah dalam (Halaman 39-47)

Dokumen terkait