• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Jadwal Penelitian

Yang menjadi objek penelitian adalah PT. Flora Sawita Chemindo Medan yang beralamat di Sarana Tamora Permai ( STP ) industrial Estate, jl. Raya Medan – Lubuk Pakam Km. 20 Bangun Sari- Tanjung Morawa, Medan- Sumatera Utara. Jadwal penelitian untuk keperluan penulisan skripsi ini berlangsung dari bulan November sampai dengan selesai.

B. Prosedur Pengumpulan Data 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu metode dimana data yang dikumpulkan kemudian disusun, diinterpretasikan, dianalisis, dan diklasifikasikan sesuai dengan kejadian sebenarnya.

2. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif, yang dikelompokkan atas data primer dan data sekunder. Sugiyono ( 1999 : 13) mendefenisikan data kualitatif sebagai data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. “ Sugiyono ( 1999 : 129 ) mendefinisikan data primer sebagai data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data dari sumbernya, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Contoh data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara atau keterangan-keterangan yang

dikumpulkan dari pegawai perusahaan, sedangkan contoh data sekunder dalam bentuk dokumen seperti sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi perusahaan, laporan keuangan perusahaan, dan data lain yang disediakan oleh pihak perusahaan.

C. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi, dalam hal ini penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap analisa laporan arus kas sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen diperusahaan tersebut.

b. Teknik dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data sekunder yang telah terdokumentasi baik data keuangan maupun non keuangan.

Data ini bersumber dari perusahaan dan buku literatur yang ada.

c. Wawancara. Sugiyono ( 1999 : 130 ) mengatakan bahwa :

wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam, dan jumlah respondennya sedikit/ kecil

D. Teknik Analisa Data

Adapun metode analisis data yang akan peneliti gunakan adalah metode statistik deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisa serta mengintrepetasikan data yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi dan membandingkan pengetahuan teknis ( data sekunder ) dengan keadaan yang sebenarnya pada perusahaan untuk kemudian mengambil kesimpulan. Dengan menghitung nilai rata-rata (mean) hasil observasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

x =

= n

i n

xi

1

Dimana : x : Nilai rata-rata hasil observasi

= n

i

xi

1

: Notasi dari penjumlahan data observasi

x

1+

x

2+

x

3...+

x

n

n : Jumlah unsur observasi xi : Data ke-i

E. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian adalah sebagai berikut :

Tahap Penelitian Bulan

Des Jan Feb Mar Apr Mei

Pengajuan judul 

Penyelesaian proposal   Pengumpulan data awal 

Bimbingan proposal  

Seminar proposal 

Pengumpulan data lengkap 

Penulisan laporan  

Penyelesaian laporan 

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Flora Sawita Chemindo merupakan industri yang bergerak dibidang oleokimia yang hasilnya diekspor keluar negeri. Perusahaan ini didirikan oleh dua grup usaha, yaitu Parawisata Group dan Bumi Flora Group. Didirikan dengan akte pendirian dan perusahaannya oleh Ny. Chairani Bustami, SH dengan No. 30 tanggal 11 Agustus 1995 dan No. 79 tanggal 17 November 1995. izin lokasi No. 460/16/IL/IV/1995 tanggal 15 April 1995. Nomor izin usaha : Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri No.

595/I/pmdn/1995 dan Nomor Proyek : 3511-07-012.310 dengan alamat kantor pusat di Jalan Jend. Ahmad Yani No.102 B Medan dan mulai beroperasi di awal tahun 1998.

Lokasi pabrik terletak di Jalan Medan-Tanjung Morawa Km. 20, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.

Perusahaan ini memiliki luas area seluruhnya 10 hektar dan tidak jauh dari jalan raya yang memudahkan transportasi pengiriman produknya ke pelabuhan belawan untuk dikirim keluar negeri dengan menggunakan kapal laut.

Kedua grup tersebut mempunyai perkebunan kelapa sawit yang sangat luas, terletak diberbagai wilayah yang ada di Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Dengan bahan baku minyak sawit yang selalu siap tersedia dan mudah dapat diperbaharui yang menjadikan dasar pemikiran

kedua grup tersebut untuk memutuskan membangun perusahaan patungan secara bersama yang menjadikannya industri hilir.

Pabrik Oleokimia PT. Flora Sawita Chemindo ini memproduksi fatty acid (asam lemak) dan Glicerine yang merupakan bahan setengah jadi yang banyak dipakai untuk bahan baku bagi dunia industri serta bahan bakunya berasal dari minyak sawit dan minyak inti sawit, dengan kapasitas sekitar 54.000 ton per tahun. Produk akhir yang diproduksi terutama untuk diekspor keluar negeri.

Keberadaannya saat ini telah diterima oleh dunia luar sperti negara Malaysia, Singapura, Thailand, Philipina, Taiwan, Korea, Cina, India, Iran, dan negara Amerika. Perusahaan mempunyai status penanaman modal dalam negeri (PMDN) ini memiliki tenaga kerja yang terdiri dari berbagai macam tingkat pendidikan, mulai dari STM, SLTA, dan Perguruan Tinggi.

PT. Flora Sawita Chemindo menggunakan teknologi dari FELD dan HAHN Gmbh, perusahaan rekayasa dan konstruksi pabrik kimia asal Jerman dan sejak berdirinya dibantu konsultan asing. Jenis produk yang dihasilkan untuk fatty acid terdiri dari short chain yaitu capriloc acid (C8) dan Caproic Acid (C10), Long Chain yaitu Lamic Acid (C 12), Myrustic Acid ( C 14), Palmitic/ Stearic Acid (C16/ C18), serta Light End. Produk tersebut dikemas dalam beberapa bentuk sesuai dengan permintaan konsumen. Bila solid form dikemas dalam bentuk Jumbo Bag 600 kg, Paper bag 25 kg, Woven bag 25 Kg. sedangkan Liquid Form, dikemas dalam bentuk Drum 18 kg dan 21 kg dan BulkShipment/ ISO Container.

PT. Flora Sawita Chemindo melaksanakan proses produksi dengan jaminan produksi yang memuaskan yang merupakan misi utama dari beberapa kerjasamanya juga memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan para karyawannya serta keharmonisan perusahaan dengan lingkungan sekitarnya.

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan pembagian kerja, wewenang dan sistem komunikasi dalam mewujudkan tujuan perusahaan/ organisasi. Dengan demikian kegiatan yang beraneka ragam dalam suatu perusahaan disusun secara teratur sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Struktur organisasi dari suatu perusahaan dalam penerapannya selalu berbeda-beda dengan perusahaan lain sehingga untuk menetapkan suatu struktur organisasi harus melihat kepada kebutuhan dan jenis perusahaan yang menggunakannya.

Untuk menggerakkan perusahaan tersebut dibutuhkan personil dengan jabatan tertentu, dimana masing-masing personil diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya. Hubungan dan kerjasama dalam perusahaan merupakan gambaran sistematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang yang menggerakkan perusahaan untuk mencapai tujuan.

Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari, PT. Flora Sawita Chemindo menggunakan Struktur organisasi garis serta pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal yaitu dari pimpinan tertinggi kepada para bagian/

departemen di bawahnya dan kemudian dilanjutkan kepada unit di bawah departemen yang bersangkutan. Dengan adanya struktur organisasi yang

memisahkan fungsi dengan jelas, maka dapat diperoleh beberapa keuntungan diantaranya :

a. Menghindari konflik dalam pelaksanaan kerja

b. Adanya ketegasan fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan.

Adapun bagan struktur organisasi pada PT. Flora Sawita Chemindo adalah sebagai berikut :

1. Chief Executive Officer

Tugas pokok adalah untuk mengkoordinasi tugas-tugas yang sesuai dengan kerangka kerja tujuan, strategi, dan program perusahaan yang meliputi fungsi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, pengendalian dan pengaturan tenaga kerja serta bertanggung jawab atas pihak eksternal terhadap maju mundurnya perusahaan.

2. Direktur Utama (General Manager)

Tugas pokok direktur utama adalah untuk mengkoordinasikan tugas- tugas dari masing-masing bagian dan bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan. Deskripsi tugas :

a. Mengkoordinir tugas pada masing-masing bagian mengenai tanggung jawab tentang keadaan jalannya perusahaan baik dalam bentuk laporan tahunan maupun laporan berkala berikutnya.

b. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan perusahaan.

c. Memimpin dalam segala hal bentuk kegiatan perusahaan.

3. Sekretaris

Melakukan tugas dalam hal urusan surat menyurat dan sekaligus membuat laporan kegiatan pada masing-masing bagian yang disusun sesuai dengan laporan harian aktivitas-aktivitas publik dalam proses produksi setiap departemen yang terkait.

4. Management Representative (MR)

Tugas dari Management Representative (MR) adalah :

1. Menyusun prosedur-prosedur kerja yang dilaksanakan perusahaan.

2. Mengawasi mekanisme prosedur kerja yang dilaksanakan oleh perusahaan.

Tanggung jawab Management Representative adalah melaksanakan dan mengawasi prosedur kerja dan sistem standarisasi yang dilaksanakan oleh perusahaan.

5. Operational General Manager

Tugas dari Operational General Manager adalah :

1. Mengawasi dan mengatur operasi produksi yang sedang berjalan.

2. Menyusun langkah-langkah perencanaan dalam proses produksi.

Operational General Manager bertanggung jawab terhadap seluruh pengaturan proses produksi yang berhubungan dengan berjalannya proses produksi, yaitu :

1. Production Superintendent, bertanggung jawab atas pengawasan proses operasi fatty acid plant, glycerine plant, hydrogen production plant,

tank farm, flaking, beading dan packing. Production Superintendent membawahi :

1) Fatty Acid dan Glycerine Supervisor yang bertanggung jawab atas pengawasan langsung di section fatty acid, glycerine.

2) Tank Farm, Flaking dan Bagging Supervisor, yang bertanggung jawab terhadap semua proses loading, flaking dan packing produk dan operasi kegiatan lain di tank farm.

2. Utilities Superintendent, bertanggung jawab sepenuhnya dalam mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan seksi utilitias beserta fasilitas yang ada dan sesuai dengan kerangka kerja dari tujuan, strategi dan program perusahaan. Utilities Superintendent membawahi Utilities Supervisor yang bertanggung jawab terhadap pengoperasian peralatan di bagian utilitas efisien dan aman.

3. Quality Assurance Superintendent, merencanakan dan mengkoordinir pengawasan terhadap kondisi bahan-bahan sebelum diolah, sedang diolah, sampai produk jadi untuk mencapai standar yang diinginkan.

Quality Assurance Superintendent membawahi Quality Assurance Superintendent Supervisor yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengkoordinir pekerjaan Quality Control.

4. Production Planning and Inventory Control Superintendent, bertanggung jawab terhadap perencanaan dan jadwal produksi.

Bagian ini bekerjasama dengan bagian pemasaran dalam memenuhi

permintaan produk agar penggunaan kapasitas pabrik optimum dan jadwal produksi tercapai.

5. Safety and Pollution Control Superintendent, bertugas untuk memastikan agar seluruh peralatan dan fasilitas Safety and Pollution Control dioperasikan secara tepat, dapat diandalkan dan tersedia agar keselamatan kerja dan pengendalian sumber polusi didalam perusahaan terjamin serta memastikan agar peraturan dan undang- undang keselamatan kerja, keselamatan terhadap kebakaran dan pengendalian lingkungan dan sumber polusi terpenuhi.

6. Manajer Pemeliharaan

Bertugas membantu direktur utama dibidang pemeliharaan dan perawatan mesin produksi. Deskripsi tugas :

a. Mengawasi dan membawahi kegiatan seksi electrical instrument dan mechanical.

b. Bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi kerangka kerja, strategi dan program perusahaan yang berkaitan dengan seksi electrical instrument dan mechanical.

Kemudian manajer pemeliharaan membawahi bagian-bagian yaitu : - Electric instrument superintendent

Bertanggung jawab atas pengawasan para electician dan teknisi instrumentasi yang dibawahinya dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan yang telah disetujui. Dan memastikan bahwa pekerjaan-

pekerjaan yang dilaksanakan dapat selesai sesuai jadwal waktu dengan kualitas pekerjaan yang baik.

- Mechanical superintendent

Bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan pada seksi mechanical dan workshop beserta fasilitas yang ada sesuai dengan kerangka kerja dari tujuan, strateg dan program perusahaan.

7. Manajer Keuangan dan akuntansi

Bertugas membantu direktur utama dibidang keuangan dan akuntansi.

Deskripsi tugas :

a. Mempersiapkan perencanaan sumber-sumber dan pengeluaran dana.

b. Mengawasi pencatatan, menghitung, dan memeriksa semua dokumen pengeluaran kas sehingga benar-benar terjamin kelengkapan dan kebenarannya.

c. Mengawasi dan membawahi kegiatan seksi keuangan, akuntansi, anggaran dan perpajakan perusahaan.

Kemudian manajer pemeliharaan membawahi bagian-bagian yaitu : - Finance Supervisor

Bertanggung jawab atas penganalisaan dan persetujuan tentang pengeluaran dan penerimaan uang kas, cek, giro dan perintah transfer serta biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan operasi perusahaan.

- Accounting Supervisor

Bertanggung jawab atas pembuatan dan penyusunan laporan keuangan perusahaan secara periodik ataupun tahun yang berjalan. Kemudian

meminta data-data dari perusahaan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan dan memberikan persetujuan atau penolakan terhadap penggunaan sumber dana dalam pembiayaan perusahaan.

- Tax and budget office

Bertanggung jawab atas penyusunan anggaran dan menganalisa realisasi terhadap anggaran yang telah disusun perusahaan serta merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengawasi mengenai masalah perpajakan pada perusahaan.

8. Manajer Komersial

Bertugas membantu direktur utama di bidang pemasaran dan penjualan produk. Deskripsi tugas :

a. Melaksanakan kegiatan pemasaran dan penjualan baik ekspor maupun lokal.

b. Menjalankan kebijakan perusahaan mengenai tanggung jawab tentang pelaksanaan dan pengawasan seluruh kegiatan dibidang komersial.

Kemudian manajer pemasaran membawahi bagian-bagian yaitu : - Logistic supervisor

Bertanggung jawab atas pemenuhan dan permintaan/ penyediaan persediaan bahan baku yang dibutuhkan oleh bagian produksi kemudian melakukan pengemasan terhadap barang jadi di tempat penyimpanan produk.

- Purchasing supervisor

Bertanggung jawab atas pembelian bahan baku yang sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan dan dibutuhkan oleh bagian produksi.

- Marketing Supervisor

Bertanggung jawab atas pelaksanaan verifikasi dan penataan administrasi trafik produksi dan pendapatan operasional perusahaan serta merencanakan pengembangan usaha dan pendapatan terhadap penjualan produk.

9. Manajer sumber daya manusia

Bertugas membantu direktur utama dibidang personalia.

Deskripsi tugas :

a. Menyusun dan mengawasi pembuatan rencana peremajaan pegawai, rencana pensiun, dan kesejahteraan hari tua.

b. Menyelenggarakan pelaksanaan tugas-tugas yang berhubungan dengan hubungan masyarakat dan media

c. Menyelenggarakan peraturan penggajian dan upah satuan sosial dengan peraturan yang berlaku.

d. Mengatur pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.

10. Safety dan Pollution control Superintendent

Bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan pada seksi safety dan pollution control beserta peralatan dan fasilitas yang ada agar keselamatan kerja dan pengendalian sumber polusi didalam perusahaan terjamin. Kemudian memastikan agar peraturan dan undang-

undang tentang keselamatan kerja, keselamatan terhadap kebakaran dan pengendalian lingkungan dari sumber polusi dapat terpenuhi.

3. Gambaran Umum Kegiatan Produksi Perusahaan

Aktivitas/ kegiatan produksi pada PT. Flora Sawita Chemindo Tanjung Morawa, Medan adalah sebagai berikut :

a. Pengadaan Bahan Baku

Untuk menghasilkan produk yang bagus maka diperlukan juga bahan baku yang bagus mutunya. Sebelum bahan baku dimasukkan kedalam tangki penampungan, terlebih dahulu dianalisa di laboratorium (quality control) untuk memperoleh nilai Acid Value (AV). Bahan baku yang digunakan dalam proses ini adalah CPO (Crude Palm Oil), RBD (Refined Bleaching Deodorized), CPS (Crude Palm Stearine) dan PKO (Palm Kernel Oil).

Bahan baku ini diperoleh dari perusahaan lain atau ada kerjasama dengan perusahaan kelapa sawit lainnya.

b. Proses Pengolahan/ Produksi

Proses pengolahan/ produksi ini terdiri dari :

1. Proses degumming yaitu proses penghilangan atau pemisahan gum- gum dan kotoran lainnya dari minyak/ lemak. Penghilangan ini bertujuan agar gum-gim dan kotoran tersebut tidak mengganggu proses selanjutnya.

2. Proses splitting yaitu dengan menggunakan air untuk memecah trigliserida (minyak dan lemak) menjadi fatty acid dan gliserine pada temperatur dab tekanan yang tinggi.

3. Destilasi fatty acid, campuran fatty acid dari CPO diumpankan ke dalam tank form yang dipanaskan di dalam heat Exchanger. Kemudian larutan dilarutkan lewat sebuah packing di dalam drayer.

4. Destilasi Glycerine yang bertujuan untuk mencegah dekomposisi karena panas, sehingga didapat glycerine dengan konsentrasi yang lebih tinggi.

5. Penanganan produk fatty acid dan gliserine. Fatty acid yang dihasilkan dari destilasi fatty acid maupun faksinasi disimpan didalam tangki.

Fatty acid dalam bentuk flak ini dikema kedalam bag sesuai dengan permintaan konsumen, yaitu karft bag 25 kg dan jumbo bag 600 kg.

sedangkan produk glycerine yang diperoleh dari tangki glycerine kemudian dipompakan ke unit tank farm untuk dikemas kedalam drum dengan bobot 250 kg/ drum.

c. Hasil Produksi

Produk yang dihasilkan berupa fatty acid dan glicerine, yang umumnya adalah produk yang berorientasi ekspor. Produk ini merupakan bahan dasar oleokimia seperti : metilester, fatty amine, dan fatty alkohol

4. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Produksi

PT. Flora Sawita Chemindo sebagai perusahaan yang bergerak dibidang industri oleokimia, telah menyusun anggaran perusahan sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatannya. Anggaran yang disusun terdiri dari anggaran jangka pendek untuk periode satu tahun yang disebut sebagai anggaran/ budget, sedangkan anggaran jangka panjang yang disusun untuk

periode lima tahun yang biasa disebut dengan strategic plan. Kemudian anggaran biaya produksi disusun dalam rencana jangka pendek dan tetap berpedoman pada misi, tujuan dan sasaran perusahaan.

Adapun prosedur pelaksanaan penyusunan anggaran biaya produksi pada PT. Flora Sawita Chemindo adalah sebagai berikut :

a. langkah pertama, yaitu finance and accounting manager memberikan instruksi kepada tim penyusun anggaran perusahaan untuk membuat anggaran tahunan perusahaan, termasuk anggaran produksi dan anggaran biaya produksi.

b. Langkah kedua, yaitu berdasarkan instruksi dari finance and accounting manager, tim penyusun anggaran menyiapkan pedoman rencana kerja anggaran yaitu :

- Menyusun anggaran pendapatan dan biaya ( general asumption) - Menyusun anggaran Produksi (production budget)

- Menyusun anggaran penjualan (sales volume budget)

- Menyusun anggaran biaya produksi (cost production budget) - Menyusun anggaran (financial statement)

c. Langkah ketiga, yaitu tim penyusun anggaran menyerahkan pedoman anggaran produksi dan biaya produksi yang biasa disebut dengan rencana kerja anggaran produksi (RKAP) kepada manajer produksi untuk menyusun anggaran produksi dan biaya produksi.

d. Langkah keempat, yaitu berdasarkan perintah rencana kerja anggaran produksi (RKAP) tersebut maka manajer produksi menyiapkan anggaran produksi dan biaya produksi.

e. Langkah kelima, yaitu manajer produksi mengajukan anggaran biaya produksi kepada tim penyusun anggaran.

f. Langkah keenam, yaitu tim penyusun anggaran mengevaluasi anggaran biaya produksi tersebut apakah telah sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.

g. Langkah ketujuh, yaitu setelah dievaluasi anggaran biaya produksi tersebut diserahkan kepada finance and accounting manager untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya disahkan oleh general manajer.

h. langkah kedelapan, yaitu setelah anggaran disetujui dan disahkan oleh general manajer, anggaran tersebut dikembalikan kemanajer produksi untuk selanjutnya melaksanakan aktivitas produksinya dengan berpedoman kepada anggaran tersebut.

Perencanaan dan penyusunan anggaran pada perusahaan ini dilakukan dalam rapat yang dipimpin oleh general manajer dengan mengikutsertakan manajer produksi, manajer keuangan dan akuntansi serta manajer pemasaran. Apabila anggaran penjualan telah disetujui, maka manajer produksi serta manajer keuangan dan akuntansi bersama-sama menyusun rencana biaya produksi dengan mengikutsertakan kepala bagian maing-masing departemen.

Prosedur penyusunan anggaran pada perusahaan ini sudah berjalan dengan baik, hal ini disebabkan karena general manajer ikut dalam penyusunan

anggaran. Dalam penyusunan anggaran terlebih dahulu ditetapkan anggaran penjualan yang apabila telah disetujui, maka masing-masing manajer akan menyusun anggaran untuk bagiannya dengan berpedoman pada anggaran penjualan yang telah disetujui tersebut. Anggaran yang telah disusun akan dibahas dengan general manager dan apabila disetujui oleh general manajer sebagai tanda persetujuan atau pengesahan. Dengan demikian secara tidak langsung, general manager dapat mengetahui dan mengawasi pelaksanaan bagi anggaran-anggaran tersebut.

5. Anggaran Biaya Produksi

Anggaran biaya produksi terdiri dari : a. Anggaran biaya bahan baku

Untuk menghasilkan produk fatty acid dan glycerine yang merupakan produk pada perusahaan ini, kebutuhan bahan baku diperoleh dari pembelian lokal. Dalam melakukan pembelian bahan baku manajer atau pimpinan produksi berpedoman pada jumlah yang akan diproduksi, perusahaan dapat menggunakan standar pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku yang digunakan dalam proses ini adalah biaya untuk pembelian bahan baku seperti CPO (Crude Palm Oil), RBD (Refined Bleaching Deodorized), CPS (Crude Palm Stearine) dan PKO (Palm Kernel Oil)

Tabel IV-1

Laporan Anggran Biaya Bahan Baku Tahun 2005-2007

Deskripsi Tahun anggaran (Rp)

Raw Material : Beginning Inventory Purchase Available For Used

Loss

Ending Inventory Raw Material Used

2005 2006 2007

2.504.556.190 100.875.401.500

3.167.822.000 120.850.920.500

1.723.898.570 79.526.250.000 103.379.957.690

(3.167.822.000)

124.018.742.500

(1.723.898.570)

81.250.148.570

(1.723.898.570)

100.212.135.690

122.294.843.930 79.526.250.000

Sumber : PT. Flora Sawita Chemindo b. Anggaran biaya tenaga kerja langsung

Anggaran biaya ini dibuat oleh perusahaan berdasarkan standar biaya pekerja, karena biaya gaji ini merupakan biaya variabel yang berubah secara proporsional dengan volume produksi.

Tabel IV-2

Laporan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2005-2007

Deskripsi

Tahun Anggaran (Rp)

2005 2006 2007

Direct Labour Salary

Thr & Insentive Overtime

Extra Allowance Income Tax Pph Total Direct Labour

993.807.453 85.407.571 250.075.442 37.650.578 29.870.118

997.676.700 98.501.480 215.432.375 30.445.140 25.178.000

1.194.801.048 101.445.372 311.177.707 27.014.400 38.887.393 1.396.811.162 1.367.233.695 1.673.325.393

Sumber : PT. Flora Sawita Chemindo c. Anggaran biaya overhead

Disamping biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, masih ada biaya yang dikeluarkan untuk memperlancar proses produksi. Biaya overhead pabrik merupakan bagian dari biaya produksi pada perusahaan dan berfungsi untuk memperlancar proses produksi. Jenis-jenis biaya overhead pabrik pada perusahaan ini terdiri dari :

1. Biaya variable yang terdiri dari :

- Biaya dalam proses kimia yaitu biaya- biaya yang berhubungan langsung dengan proses kimia terhadap bahan baku untuk dijadikan produk.

- Biaya yang digunakan untuk kegiatan proses kimia lebih lanjut seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar, dan gas alam

2. Biaya tetap yang terdiri dari :

- Gaji eksekutif produksi, penyusutan, sewa, pajak penghasilan, amortisasi paten, asuransi aktiva tetap, pajak bumi dan bangunan

3. Biaya semi variabel yang terdiri dari :

- Biaya yang berkaitan dengan mesin seperti biaya perawatan dan pemeliharaan, penggantian spare part mesin.

- Biaya keselamatan dan keamanan karyawan, pengadaan makanan, biaya perjalanan dan kendaraan, biaya pengolahan limbah, biaya pelatihan dan recrutment karyawan, biaya penelitian dan pengembangan, biaya penghentian pekerjaan dan pajak penghasilan.

Tabel IV-3

Laporan Anggaran Biaya Overhead Tahun 2005-2007

Deskripsi Tahun Anggaran (Rp)

2005 2006 2007

Factory Overhead

Indirect Material Total 3.835.444.607 5.635.778.295 6.548.484.244 Variable Cost Total 27.668.862.298 35.054.249.676 43.123.206.010 Other FOH Total 11.206.265.640 11.611.999.804 13.918.262.890 Depreciation &

Amortization 20.156.480.568 16.972.247.803 17.856.203.514 Total Factory

Overhead 62.867.053.113 69.274.275.578 81.446.156.658 Sumber : PT. Flora Sawita Chemindo

6. Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Pengawasan

Anggaran biaya produksi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai alat pengendalian biaya produksi bagi suatu perusahaan demi kelancaran proses produksi. Oleh sebab itu, pengawasan biaya produksi

Dokumen terkait