METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dari tanggal 21 Juni sampai 21 Agustus 2020 dan penelitian ini dilakukan di Posko penanganan Covid-19 di Kantor Camat Somba Opu dan di Kampung Rewako RW 11 Kelurahan Paccinongan sebagai tempat yang mengurusi penanggulangan bencana non- alam Covid-19.
B. Jenis dan Tipe Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Tipe penelitian ini yaitu penelitian kualitatif deskriptif karena peneliti berusaha mendeskripsikan kerjasama pemerintah daerah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana non-alam Covid-19 di Kabupaten Gowa pada skala lebih spesifik yakni pada tingkat kecamatan serta mengamati kondisi yang sebenarnya dari objek yang diteliti menurut objektivitas mengenai kondisinya.
C. Informan Penelitian
Informan merupakan orang-orang yang berpotensi memberikan informasi tentang permasalahan yang ingin diteliti. Peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalah secara mendalam dan dapat dipercaya menjadi sumber data yang mempunyai keterkaitan dengan hal yang akan peneliti teliti.
Tabel 1. Informan Penelitian
No. Nama Kapasitas
A. Agussalim. S.Sos Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kecamatan Somba Opu
B. Kapten Inf Syaiful Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kecamatan Somba Opu
C. Andi Pangerang Zubair. A.md Lurah Kelurahan Paccinongan D. Avi Ardianto, S.E Ketua Kampung Rewako RW 11
Kelurahan Paccinongan
E. Murni Sekretaris Kampung Rewako RW
11 Kelurahan Paccinongan Sumber: Data diolah dari data primer Peneliti (2020)
Teknik penentuan informan peneliti yakni teknik purposive, yaitu dipilih dengan alasan dan tujuan memahami fokus penelitian serta sebagai basis data.
Penentuan sebagai informan peneliti yang digunakan sebagai informan terbagi dua yakni sebagai informan penunjang dan informan utama. Informan utama yang lebih mengetahui fokus penelitian dan informan penunjang memberikan penambahan informasi. Pada penelitian ini, peneliti memilih informan dari masing-masing pihak yakni dari pihak pemerintah daerah dan pihak masyarakat. Informan dalam penelitian ini yaitu warga yang terlibat langsung pada fokus penelitian diantaranya: Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kecamatan Somba Opu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kecamatan Somba Opu, Lurah Kelurahan Paccinongan, Ketua Kampung Rewako RW 11 Kelurahan Paccinongan, Sekretaris Kampung Rewako RW 11 Kelurahan Paccinongan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian ini akan menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu:
1. Teknik Observasi
Teknik observasi dilakukan pencatatan dan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian yakni di Posko penanganan Covid-19 Kecamatan Somba Opu dan di Posko terpadu Kampung Rewako Kelurahan Paccinongan guna memperoleh keterangan data yang lebih akurat mengenai hal-hal yang ingin diteliti terkait dengan permasalahan.
2. Teknik Wawancara
Teknuk wawancara merupakan teknik mendapatkan data dengan cara mengumpulkan data melalui tanya jawab dan dialog atau diskusi dengan informan tentang kerjasama pemerintah daerah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana non-alam Covid-19 yang dianggap mengetahui banyak tentang objek dan masalah penelitian.
3. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi dilakukan dengan mendokumentasikan kenampakan- kenampakan daerah yang menjadi daerah bencana Covid-19 dengan kasus positif terbanyak. Teknik ini juga dilakukan dalam pengambilan data berbagai dokumen-dokumen atau laporan-laporan yang bersifat informasi tertulis yang dibutuhkan.
E. Teknik Pengabsahan Data
Data penelitian yang telah dikumpulkan diupayakan bisa membuat karya ilmiah secara berkualitas dan kredibel, sebab tersebut peneliti melakukan pengabsahan data sebagai berikut:
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber yakni peneliti akan membandingkan dan memantau kembali fase kepercayaan suatu informasi yang didapat lewat sumber yang berlainan. Seperti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, membandingkan apa yang dilakukan umum dengan yang dikatakan dengan pribadi, membandingkan hasil dokumen yang ada dengan wawancara.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik akan peneliti lakukan dengan memeriksa kejujuran data dilaksanakan melalui trik memantau data terhadap sumber yang cocok melalui cara yang berlainan. Seperti data yang diperoleh dengan wawancara lalu di cek dengan observasi. Kemudian apabila teknik pengujian data tersebut menghasilkan data yang berbeda, lalu peneliti melaksanakan diskusi secara terbuka terhadap sumber data yang berkaitan supaya menentukan data yang mana diduga betul.
3. Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu akan peneliti lakukan untuk validitas data yang berkaitan dengan pengecekan data sebagai sumber dengan beragam waktu dan cara
perubahan suatu proses dan perilaku manusia mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
F. Teknik Analisis Data
1. Penyajian data
Peneliti akan melakukan penyajian data yakni serangkaian informasi pada format grafik jaringan, teks naratif dan tabel ataupun rancangan dapat bermaksud memperjelas pengetahuan peneliti kepada informasi yang diseleksi selanjutnya ditampilkan pada uraian ataupun tabel penjelasan.
Melalui penyajian-penyajian ini, peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang seharusnya dilakukan berdasarkan atas pemahaman yang diperoleh dari penyajian-penyajian tersebut.
2. Reduksi data
Pada catatan-catatan peneliti di lapangan selama meneliti dilakukan reduksi data yakni proses pemusatan, pemilihan, perhatian pada penyederhanaan, transformasi data kasar. Reduksi data tersebut berjalan secara terus menerus semasih rencana yang mengarah kualitatif berjalan. Dalam melakukan reduksi data, bila peneliti saat melaksanakan penelitian mendapatkan seluruh sesuatu yang tidak dikenal, kelihatan asing, aneh dan belum memiliki model, malah hal-hal tersebutlah yang dijadikan fokus peneliti.
3. Penarikan Kesimpulan
Peneliti dalam melakukan penarikan sebuah kesimpulan dilakukan dengan teliti dapat melangsungkan verifikasi yakni tinjauan ulang terhadap tulisan- tulisan peneliti di lapangan maka data-data bisa dites validitasnya.
Kesimpulan pertama yang disampaikan bisa bersifat akan berubah dan bersifat sementara, apabila belum didapatkan bukti-bukti akurat serta membantu saat fase pengumpulan data selanjutnya. Jika kesimpulan yang dikemukakan diawal telah didukung oleh bukti-bukti yang konsisten dan valid saat kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data maka kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan terpercaya.
36 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Profil Kecamatan Somba Opu
Kecamatan Somba Opu iyalah daerah daratan yang berbatasan sebelah utara Kota Makassar. Bagian selatan Kecamatan Pallangga dan Kota Makassar, bagian timur berbatasan pada Kecamatan Bontomarannu. Jumlah Kelurahan 14 Kelurahan yang dibentuk berdasarkan PERDA No. 7 Tahun 2005. Kelurahan Sungguminasa merupakan Ibukota Kecamatan Somba Opu. Jumlah penduduk Kecamatan Somba Opu sebesar 172.094 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebesar 85.986 jiwa dan perempuan sebesar 86.108 jiwa (http://gowakab.go.id/kecamatan-sombaopu).
Dengan luas wilayah 28,09 Km2 atau 2.809 Ha (1,49 % dari luas daerah Kabupaten Gowa), dengan batas-batasnya Sebelah Utara Kota Makassar, Sebelah Barat Kota Makassar, Sebelah Selatan Kecamatan Pallangga (sungai Jeneberang), Sebelah Timur Kecamatan Pattallassang serta Kecamatan Bontomarannu.
Tabel 2. Kelurahan di Kecamatan Somba Opu
No. Nama Kelurahan Luas
1. Kelurahan Sungguminasa 1,46 Km2 2. Kelurahan Bonto-bontoa 1,61 Km2 3. Kelurahan Batangkaluku 1,30 Km2
4. Kelurahan Tompobalang 1,80 Km2 5. Kelurahan Katangka 1,36 Km2 6. Kelurahan Pandang-pandang 1,55 Km2
7. Kelurahan Tombolo 2,06 Km2
8. Kelurahan Kalegowa 1,21 Km2
9. KelurahanSamata 2,44 Km2
10. Kelurahan Romang Polong 3,71 Km2 11. Kelurahan Paccinongang 2,32 Km2 12. Kelurahan Tamarunang 2,16 Km2 13. Kelurahan Bontoramba 2,20 Km2 14. Kelurahan Mawang 2,99 Km2 Sumber: http://gowakab.go.id/kecamatan-sombaopu
Wilayah administrasi di Kecamatan Somba Opu masing-masing yakni : a). Kelurahan Sungguminasa luas 1,46 Km2: Lingkungan Lambaselo serta Lingkungan Sungguminasa; b). Kelurahan Bonto-bontoa luas 1,61 Km2:
Lingkungan Bonto-bontoa dan Lingkungan Bontokamase; c). Kelurahan Batangkaluku luas 1,30 Km2: Lingkungan Batangkaluku dan Lingkungan Karetappa; d). Kelurahan Tompobalang luas 1,80 Km2: Lingkungan Cambaya dan Lingkungan Je’neberang; e). Kelurahan Katangka luas 1,36 Km2: Lingkungan Lakiyung dan Lingkungan Katangka; f). Kelurahan Pandang-pandang luas 1,55 Km2: Lingkungan Pandang pandang dan Lingkungan Mangasa; g). Kelurahan Tombolo luas 2,06 Km2: Lingkungan Tombolo dan Lingkungan Pa’bangiang; h). Kelurahan Kalegowa luas 1,21 Km2: Lingkungan Hasanuddin dan Lingkungan Tamalate; i). Kelurahan
Samata luas 2,44 Km2: Lingkungan Samata dan Lingkungan Borong Raukang; j). Kelurahan Romang Polong luas 3,71 Km2: Lingkungan R.
Polong dan Lingkungan Garaganti; k). Kelurahan Paccinongang luas 2,32 Km2: Lingkungan Pacinongang dan Lingkungan Pao-pao; l). Kelurahan Tamarunang luas 2,16 Km2: Lingkungan Panggentungan dan Lingkungan Beroanging; m). Kelurahan Bontoramba luas 2,20 Km2: Lingkungan Galoggoro dan Lingkungan Bontobaddo; n). Kelurahan Mawang luas 2,99 Km2: Lingkungan Biring Balang dan Lingkungan Buttadidi.
2. Sejarah Kecamatan Somba Opu Kab. Gowa
Distrik Tombolo (wilayah Somba Opu, Pa’baeng-baeng, Tamalate, Barombong) Pendirian DATI II Gowa (UU No.29 thn 1959) Pemerintah Kecamatan Tamalate DATI II Gowa (pada daerah administrasi sampai ke Pa’baeng-baeng, Barombong dan Tamalate) Perluasan Ibukota Propinsi Daerah Tk.I Sulselra dan penetapan batas wilayah Kodya Ujung Pandang, Kab.Gowa, Pangkep dan Maros (PP No.51 Tahun 1971).
Pendirian 8 (Delapan) Kecamatan di Daerah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Sinjai, Soppeng, Gowa, Maros dan Kotamadya Daerah Tingkat II Ujung Pandang pada Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan. (Peraturan Pemerintah RI No. 8 Tahun 1992).
Kecamatan Somba Opu iyalah Kecamatan Ibukota Kabupaten Gowa berlokasi pada Jalan Sirajuddin Rani No. 71, Kelurahan Bonto-bontoa.
Kecamatan Somba Opu dipimpin seorang Camat serta membawahi Staf
dengan jumlah 25 orang, dengan Tenaga Honorer sebanyak 9 orang dan jumlah PNS sebanyak 16 orang.
3. Visi dan Misi Kecamatan Somba Opu
Visi Kecamatan Somba Opu yaitu : “Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional dan Inovatif menuju Masyarakat yang Mandiri”
Visi Kecamatan Somba Opu disusun ke dalam sejumlah misi, yakni sebagai berikut:
a. meningkatkan kualitas pelayanan administrasi bidang pemerintahan, perekonomian, pembangunan, kesejahteraan masyarakat, ketentraman, ketertiban serta kesekretariatan.
b. meningkatkan keberdayaan masyarakat.
c. mengembangkan usaha ekonomi masyarakat serta keluarga.
Tujuan serta sasaran jangka menengah Kantor Kecamatan Somba Opu.
Tujuan adalah pelaksanaan pada pernyataan misi yang akan digapai maupun dihasilkan pada masa waktu 1 sampai dengan 5 tahun. Mengenai tujuan serta sasaran Kecamatan Somba Opu berdasarkan misinya yaitu sebagai berikut:
a. Tujuan misi 1: meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di kecamatan serta kelurahan, dengan sasaran; meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah kecamatan serta kelurahan.
b. Tujuan misi 2: meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat kecamatan serta kelurahan, dengan sasaran; meningkatnya keberdayaan kelembagaan masyarakat kecamatan serta kelurahan.
c. Tujuan misi 3: mengembangkan kegiatan-kegiatan usaha ekonomi masyarakat serta keluarga, dengan sasaran; berkembangnya kegiatan usaha ekonomi produktif masyarakat serta keluarga.
4. Strategi dan Kebijakan Kantor Kecamatan Somba Opu
Berdasarkan dalam penjabaran visi dan misi dengan tujuan dan sasaran tersebut, hingga bisa disusun strategi dan kebijakan pada pencapaian visi Kecamatan Somba Opu.
a. Sasaran: meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelayanan publik pemerintahan kecamatan maupun kelurahan. Strategi: peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan. Kebijakan: optimalisasi penerapan SOP (Standar Opersional Prosedur) dengan penguatan kualitas dukungan administrasi, sarana serta prasarana.
b. Sasaran: meningkatnya keberdayaan kelembagaan masyarakat kelurahan.
Strategi: peningkatan kapasitas serta peran lembaga kemasyarakatan kelurahan dan lembaga sosial budaya masyarakat. Kebijakan:
memantapkan kapasitas dan fungsi lembaga kelurahan juga lembaga sosial budaya masyarakat melalui penguatan kapasitas serta fungsi lembaga kemasyarakatan kelurahan juga lembaga sosial budaya masyarakat.
c. Sasaran: berkembangnya kegiatan usaha ekonomi produktif masyarakat maupun keluarga. Strategi: peningkatan pengembangan kegiatan usaha ekonomi produktif masyarakat serta keluarga. Kebijakan:
mengembangkan kegiatan usaha ekonomi masyarakat maupun keluarga
melalui penguatan kapasitas kelembagaan ekonomi produktif masyarakat serta keluarga.
42 5. Peta Administrasi Kecamatan Somba Opu
Berikut adalah Peta administrasi Kecamatan Somba Opu:
Gambar 2. Peta Administrasi Kecamatan Somba Opu
6. Struktur Organisasi Kecamatan Somba Opu
Berikut adalah Struktur Organisasi Kecamatan Somba Opu:
Gambar 3. Struktur Organisasi Kecamatan Somba Opu
7. Struktur Organisasi Kelompok Kampung Rewako RW 11 Kelurahan Paccinongan
Kelompok Kampung Rewako di bentuk berdasarkan kemauan beberapa elemen masyarakat, berikut struktur organisasi Kelompok Kampung Rewako RW 11 Kelurahan Paccinongan:
Gambar 4. Struktur Organisasi Kampung Rewako RW 11 Kelurahan Paccinongan
45 B. Hasil Penelitian
Penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa memperlihatkan tren peningkatan setiap harinya. Bahkan dari data Tim Gugus Tugas Kabupaten Gowa, Sabtu, 4 Juli 2020 pada pukul 19.30 Wita, total kasus positif sebanyak 556 kasus di Kabupaten Gowa. Dari total tersebut distribusi kasus positif terbanyak berada di Kecamatan Somba Opu dengan 204 kasus atau 12 kasus baru dari 19 kasus baru yang tercatat (https://sulsel.sehat.news/gowa/3913/hari-ini-19-kasus-baru-positif-covid-19- di-gowa/).
Kerjasama pemerintah daerah dan masyarakat dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana non alam, diperlukan di Kabupaten Gowa yang melibatkan Perangkat Daerah Kecamatan Somba Opu dalam hal ini Posko penanganan Covid-19 Kecamatan Somba Opu dan masyarakat dalam hal ini masyarakat Kampung Rewako Kelurahan Paccinongan.
1. Peran Pemerintah Daerah dan Masyarakat Dalam Penanggulangan Bencana Non-alam
a. Peran Pemerintah Daerah
Peran pemerintah daerah dalam hal ini Perangkat Daerah Kecamatan: yaitu berperan dalam kordinasi pada perangkat daerah atau organisasi lainnya untuk saling membantu pada penanggulangan bencana. Mensosialisasikan baik itu regulasi, kebijakan, maupun himbauan. Kemudian peran masyarakat, yaitu berpartisipasi dalam organisasi swadaya pada saat penanggulangan bencana. Ikut terlibat
dalam kegiatan sosialisasi kebencanaan baik itu himbauan, kebijakan, maupun regulasi.
Penyelenggara penanggulangan bencana secara khusus menjadi tanggungjawab pemerintah daerah dalam hal ini Perangkat Daerah kecamatan. Pada kasus penanganan Covid-19 di Kecamatan Somba Opu oleh Gugus Tugas Kecamatan Somba Opu telah berperan aktif dalam penanganan Covid-19. Sehingga peran pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana non-alam wabah Covid-19 di Kecamatan Somba Opu sudah berjalan. Untuk mengetahui lebih jelas terkait peran pemerintah daerah dalam hal ini Perangkat Daerah Kecamatan dalam penanggulangan bencana non-alam wabah Covid-19 di Kecamatan Somba Opu, berikut pernyataan dari informan A selaku Gugus tugas penanganan Covid-19 Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa (27 Juli 2020):
“Jadi kami melakukan pendekatan ke masyarakat bersama dengan TRIPIKA (Camat, Kapolsek, Danramil) untuk mengedukasi masyarakat bahwa terkait dengan adanya pandemik Covid-19 sekarang ini jangan ada dulu keluar rumah kalau tidak pentingji.
Memberikan pemahaman, kalau keluar rumahki wajib pakaiki masker”.
Berdasarkan wawancara tersebut dari informan A selaku Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa (27 Juli 2020): menunjukkan bahwa pemerintah daerah dalam hal ini Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kecamatan Somba Opu melakukan pendekatan ke masyarakat bersama dengan TRIPIKA (Camat, Kapolsek, Danramil) untuk mengedukasi masyarakat bahwa terkait dengan adanya
pandemik Covid-19. Seperti pula pernyataan dari informan B selaku Satgas penanganan Covid-19 Kecamatan Somba Opu (27 Juli 2020):
“Yang sudah dilaksanakan mulai dari yang pertama yang terpapar itu di evakuasi, baik evakuasi ke Hotel yang sudah di tentukan salah satunya Sisbel, kemudian ke Rumah sakit rujukan. Kemudian memberikan bantuan, baik dalam bentuk bantuan sembako, maupun bantuan tunai. Kemudian yang diisolasi ini, diisolasi mandiri kita adakan pengawasan. Lanjut yang meninggal kita bantu proses pemakamannya di Macanda berdasarkan atau sesuai protokol kesehatan Covid-19”.
Berdasarkan wawancara tersebut dari informan B selaku Satgas penanganan Covid-19 Kecamatan Somba Opu (27 Juli 2020) tersebut menunjukkan bahwa upaya pemerintah telah berupaya memberikan bantuan, baik dalam bentuk bantuan sembako, maupun bantuan tunai.
Kemudian yang diisolasi mandiri diadakan pengawasan. Lanjut yang meninggal dibantu proses pemakamannya di macanda berdasarkan atau sesuai protokol kesehatan Covid-19. Hal serupa juga dikatakan oleh informan C selaku Lurah kelurahan Paccinongan dalam wawancara pada (29 Juli 2020):
“Jadi Gugus Tugas kecamatan itu di kecamatan itu ada Posko Covid-19 di Posko itu di lengkapi dengan beberapa tenaga-tenaga kesehatan yang mana mereka selalu berkordinasi dengan setiap RT dan RW di kelurahan apabila ada bencana Covid-19 di wilayah kelurahan”
Berdasarkan wawancara tersebut dari informan C selaku Lurah Kelurahan Paccinongan dalam wawancara pada (29 Juli 2020) menunjukkan bahwa pemerintah telah berupaya selalu berkordinasi dengan setiap RT dan RW di Kelurahan apabila ada bencana Covid-19 di
wilayah kelurahan. Seperti pula pernyataan dari informan D selaku Ketua Kampung Rewako (29 Juli 2020) menyatakan sebagai berikut:
“Upaya-upaya yang dilakukan sampai saat ini masih sebatas pencegahan jadi melakukan edukasi ke masyarakat ke warga dari tingkat kecamatan ke tingkat kelurahan turun ke tingkat RW dan RT. Selalu melakukan edukasi terkait Covid-19 ini”.
Berdasarkan wawancara tersebut dari informan D selaku Ketua Kampung Rewako (29 Juli 2020) menunjukkan bahwa pemerintah berperan melakukan edukasi ke masyarakat ke warga dari tingkat kecamatan ke tingkat kelurahan turun ke tingkat RW dan RT. Selalu melakukan edukasi terkait Covid-19.
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan, bahwa peran pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana non-alam wabah Covid-19 di Kecamatan Somba Opu sudah berjalan. Hal tersebut dapat dilihat dari peran pemerintah yang telah memiliki upaya bersama dengan TRIPIKA (Camat, Kapolsek, Danramil) untuk bertindak dan mengedukasi masyarakat terkait dengan adanya wabah Covid-19.
b. Peran Masyarakat
Peran serta masyarakat pada suatu organisasi atau lembaga pada saat bencana dapat mengurangi beban pemerintah daerah dalam hal ini Perangkat Daerah kecamatan selaku penanggungjawab urusan kebencanaan di tingkat kecamatan. Pada kasus penanganan Covid-19 di Kecamatan Somba Opu keterlibatan masyarakat dalam hal ini masyarakat Kelompok Kampung Rewako RW 11 Kelurahan Paccinongan Kecamatan Somba Opu berpartisipsi aktif dalam
penanganan Covid-19. Sehingga peran masyarakat Kampung Rewako dalam penanggulangan bencana non-alam wabah Covid-19 di Kecamatan Somba Opu sudah berjalan. Untuk mengetahui lebih jelas terkait peran masyarakat dalam hal ini masyarakat Kampung Rewako dalam penanggulangan bencana non-alam wabah Covid-19 di Kecamatan Somba Opu, berikut pernyataan dari informan A selaku Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa (27 Juli 2020):
“Keterlibatan semua masyarakat untuk saling memberikan informasi dan menjaga terkait dengan Virus Covid-19. Jadi masyarakat selalu memberi informasi kepada publik tentang adanya bencana wabah Covid-19 kita saling menjaga diantara kita”.
Pernyataan dari informan A selaku Gugus Tugas penanganan Covid- 19 Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa (27 Juli 2020) menunjukkan bahwa masyarakat selalu memberi informasi kepada publik tentang adanya bencana wabah Covid-19. Hal serupa juga dikatakan oleh informan B selaku Satgas penanganan Covid-19 Kecamatan Somba opu (27 Juli 2020):
“Perannya cukup bagus karena disitu merupakan tempat kordinasi, Posko penanganan, Posko penyaluran sembako kemudian disitu ada juga tempat pelatihan kerajinan seperti menjahit”.
Berdasarkan wawancara tersebut dari informan B selaku Satgas penanganan Covid-19 Kecamatan Somba Opu (27 Juli 2020) menunjukkan bahwa peran masyarakat cukup bagus karena memiliki wadah Kampung Rewako sebagai kordinasi terkait wabah Covid-19.
Sama halnya pernyataan oleh informan C selaku Lurah Kelurahan Paccinongan dalam wawancara pada (29 Juli 2020):
“Jadi di kampung rewako itu kan ada tempat isolasi disana ada tempat pemeriksaan juga. Jadi apabila ada warga RW atau warga kelurahan yang terindikasi Covid-19 yang mana berada di dekat wilayah Kampung Rewako tentunya ada yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan. Itu berkordinasi dengan pihak Puskesmas Samata”.
Berdasarkan wawancara tersebut dari informan C selaku Lurah Kelurahan Paccinongan dalam wawancara pada (29 Juli 2020) menunjukkan bahwa peran masyarakat Kampung Rewako yang berkordinasi dengan pihak Puskesmas setempat, apabila ada warga RW atau warga kelurahan yang terindikasi Covid-19 yang mana berada di dekat wilayah Kampung Rewako segera berkordinasi dengan pihak Puskesmas. Hal serupa juga dikatakan oleh informan D selaku Ketua Kampung Rewako (29 Juli 2020):
“Peran masyarakat di Kampung Rewako dalam penanganan Covid-19 ini sangat aktif dimana jika terjadi ada salah satu warga terpapar Covid-19 ini kita bergotong royong membantu dalam hal ini kita membantu dari segi moril dan materil agar warga tersebut dapat melewati masa-masa isolasinya”.
Berdasarkan wawancara tersebut dari informan D selaku Ketua Kampung Rewako (29 Juli 2020) menunjukkan bahwa peran masyarakat Kampung Rewako sangat aktif apabila ada salah satu warga terpapar Covid-19 masyarakat Kampung Rewako bergotong royong membantu dalam hal membantu dari segi moril dan materil agar warga tersebut dapat melewati masa-masa isolasinya.
Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana penanggulangan bencana wabah Covid-19 dalam hal ini prosedur atau panduan dalam menghadapi wabah Covid-19. Berdasarkan observasi peneliti di Posko Kampung Rewako RW 11 Kelurahan Paccinongan (22 Juli 2020) berikut hasil dokumentasi:
Gambar 4. Informasi panduan dalam menghadapi wabah Covid-19 Berdasarkan dokumentasi tersebut (22 Juli 2020) menunjukkan bahwa prosedur atau panduan dalam menghadapi wabah Covid-19 sebagai berikut:
1). Panduan dalam menghadapi wabah Covid-19: a). membuat sistem komunikasi warga, bisa melalui Whatsapp, SMS, atau Aplikasi
komunikasi lainnya. b). membuat peraturan yang perlu dilaksanakan bagi keselamatan masyarakat, terutama mengenai: larangan berkumpul, larangan melakukan acara di wilayah, larangan lain mengenai keselamatan dan keamanan warga secara sosial dan fisik, serta disertai sanksi yang disetujui bersama-sama pengurus RT dan warga. c). melakukan komunikasi yang cepat ketika terjadi sebuah insiden apapun di wilayahnya. d). menunjuk warga atau meminta kesukarelawan warga untuk menjadi penanggung jawab bidang tertentu. e). bidang yang diperlukan, bidang komunikasi, kesehatan, tanggap darurat, logistik, dan keamanan.
2). Tugas RT
a). Membentuk sistem komunikasi warga
b). Membentuk Satgas dan penanggung jawab per bidang c). Mengeluarkan peraturan untuk keselamatan warga
d). Memastikan komunikasi dilakukan kepada seluruh masyarakat e). Memastikan komunikasi terkait warga dengan status ODP dan
PDP tidak membuat warga terkait menjadi malu f). Mencegah timbulnya stigma sosial
3). Tugas penanggung jawab komunikasi
a). Membuat dan menyebarkan poster tentang Covid-19
b). Mengumpulkan semua nomor telepon penting (Ambulans, Dokter, Hotline Covid-19) dan memastikan semua warga juga memilikinya