BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis
Hasil rekapitulasi skor angket dan nilai tes hasil belajar dapat dilihat di lampiran 25 dengan rincian sebagaimana pada Tabel 4.3 sebagai berikut.
Tabel 4.3
Rekapitulasi Hasil Penelitian Kelas Kontrol
No. Responden Sikap Ilmiah (Y1) Hasil Belajar Biologi (Y2)
Resp 1 195 85
Resp 2 165 75
Resp 3 150 70
Resp 4 134 60
Resp 5 180 80
Resp 6 203 90
Resp 7 191 85
Resp 8 176 80
Resp 9 153 70
Resp 10 141 65
Resp 11 192 85
Resp 12 178 80
Resp 13 205 90
Resp 14 168 70
Resp 15 154 70
Resp 16 199 85
Resp 17 162 75
Resp 18 152 70
Resp 19 170 75
Resp 20 158 70
Resp 21 189 85
(Sumber: Data Olahan, 2023 Lampiran 25 Hal. 440)
a. Distribusi Frekuensi Sikap Ilmiah Siswa
Adapun distribusi frekuensi sikap ilmiah kelas eksperimen dapat dilihat sebagaimana pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Sikap Ilmiah Siswa Kelas Eksperimen
Kategori Jumlah Persentase
Sangat tinggi 8 Siswa 28,57%
Tinggi 16 Siswa 57,14%
Cukup tinggi 4 Siswa 14,29%
Rendah 0 Siswa 0%
Sangat Rendah 0 Siswa 0%
Jumlah 28 siswa 100%
Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut, sikap ilmiah siswa kelas eksperimen dengan kategori sangat tinggi sebanyak 8 siswa dengan persentase 28,57%; sikap ilmiah siswa dengan kategori tinggi sebanyak 16 siswa dengan persentase 57,14%; sikap ilmiah siswa cukup tinggi sebanyak 4 siswa dengan persentase 14,29%; sikap ilmiah siswa dengan kategori rendah dan sangat rendah sebanyak 0 siswa sehingga persentase nya 0%.
Adapun distribusi frekuensi sikap ilmiah kelas kontrol dapat dilihat sebagaimana pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Sikap Ilmiah Siswa Kelas Kontrol
Kategori Jumlah Persentase
Sangat tinggi 0 Siswa 0%
Tinggi 11 Siswa 52,38%
Cukup tinggi 10 Siswa 47,62%
Rendah 0 Siswa 0%
Sangat Rendah 0 Siswa 0%
Jumlah 21 siswa 100%
Berdasarkan Tabel 4.5 tersebut, sikap ilmiah siswa kelas kontrol dengan kategori sangat tinggi sebanyak 0 siswa dengan persentase 0%; sikap ilmiah siswa dengan kategori tinggi sebanyak 11 siswa dengan persentase 52,38%; sikap ilmiah siswa cukup tinggi sebanyak 10 siswa dengan persentase 47,62%; sikap ilmiah siswa dengan kategori rendah dan sangat rendah sebanyak 0 siswa sehingga persentase nya 0%.
b. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Biologi Siswa
Adapun distribusi frekuensi hasil belajar biologi kelas eksperimen dapat dilihat sebagaimana pada Tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen
Kategori Jumlah Persentase
Sangat tinggi 23 Siswa 82,14%
Tinggi 5 Siswa 17,86%
Cukup tinggi 0 Siswa 0%
Rendah 0 Siswa 0%
Sangat Rendah 0 Siswa 0%
Jumlah 28 siswa 100%
Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut, hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen dengan kategori sangat tinggi sebanyak 23 siswa dengan persentase 82,14%; hasil belajar biologi siswa dengan kategori tinggi sebanyak 5 siswa dengan persentase 17,86%; hasil belajar biologi siswa cukup tinggi, rendah dan sangat rendah sebanyak 0 siswa sehingga persentase nya 0%.
Adapun distribusi frekuensi hasil belajar biologi kelas kontrol dapat dilihat sebagaimana pada Tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Kontrol
Kategori Jumlah Persentase
Sangat tinggi 10 Siswa 47,62%
Tinggi 11 Siswa 52,38%
Cukup tinggi 0 Siswa 0%
Rendah 0 Siswa 0%
Sangat Rendah 0 Siswa 0%
Jumlah 21 siswa 100%
Berdasarkan tabel 4.7 tersebut, hasil belajar biologi siswa kelas kontrol dengan kategori sangat tinggi sebanyak 10 siswa dengan persentase 47,62%; hasil belajar biologi siswa dengan kategori tinggi sebanyak 11 siswa dengan persentase 52,38%; hasil belajar biologi siswa cukup tinggi, rendah dan sangat rendah sebanyak 0 siswa sehingga persentase nya 0%.
2. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif pada dua variabel yakni sikap ilmiah dan hasil belajar biologi sebagaimana berikut.
a. Data Hasil Angket Sikap Ilmiah
Adapun data hasil angket sikap ilmiah kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat di lampiran 29 dan deskripsi datanya sebagaimana pada Tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8
Deskripsi Data Sikap Ilmiah Siswa Analisis Deskriptif Kelas
Eksperimen Kelas Kontrol
Mean / rata-rata 193,57 172,14
Std. deviation / simpangan
baku 22,858 20,991
Maximum / skor tertinggi 239,00 205,00 Minimum / skor terendah 157,00 134,00 (Sumber: Diolah di SPSS, 2023 Lampiran 29 Hal. 496)
Berdasarkan Tabel 4.8 tersebut, dapat diketahui bahwa hasil angket sikap ilmiah siswa pada kelas eksperimen memiliki rata-rata skor sebesar 193,57; standar deviasi sebesar 22,858; skor tertinggi sebesar 239,00 dan skor terendah sebesar 157,00. Kelas kontrol memiliki rata-rata skor sebesar 172,14; standar deviasi sebesar 20,991;
skor tertinggi 205,00 dan skor terendah sebesar 134,00.
b. Data Hasil Belajar Biologi
Adapun data hasil belajar biologi kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat di lampiran 29 dan deskripsi datanya sebagaimana pada Tabel 4.9 berikut.
Tabel 4.9
Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi Analisis Deskriptif Kelas
Eksperimen Kelas Kontrol
Mean / rata-rata 85,00 76,90
Std. deviation / simpangan
baku 8,607 8,437
Maximum / nilai tertinggi 100 90
Minimum / nilai terendah 70 60
(Sumber: Diolah di SPSS, 2023 Lampiran 29 Hal. 496)
Berdasarkan Tabel 4.9 tersebut, dapat diketahui bahwa hasil belajar biologi siswa pada kelas eksperimen memiliki rata-rata skor sebesar 85,00 standar deviasi sebesar 8,607; skor tertinggi sebesar 100,00 dan skor terendah sebesar 70,00. Kelas kontrol memiliki rata- rata skor sebesar 76,90; standar deviasi sebesar 8,437; skor tertinggi 90,00 dan skor terendah sebesar 60,00.
3. Analisis Inferensial a. Uji Prasyarat
1) Uji Normalitas Data
Uji normalitas data adalah prosedur untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas sebagai prasyarat untuk dapat melanjutkan ke uji hipotesis.123 Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Shapiro-Wilk dengan hipotesis sebagai berikut.
a) Ha1 : Data sikap ilmiah siswa berdistribusi normal H01 : Data sikap ilmiah siswa tidak berdistribusi normal b) Ha2 : Data hasil belajar biologi siswa berdistribusi
normal
H02 : Data hasil belajar biologi siswa tidak berdistribusi normal
Adapun kriteria pengujian sebagai berikut.
Jika Sig. > α (0,05), maka H0n ditolak Jika Sig. < α (0,05), maka H0n diterima
123 Nuryadi et al, 79-80.
Setelah melakukan uji normalitas data menggunakan SPSS Statistics versi 25 uji Shapiro-Wilk, maka hasil uji normalitas sikap ilmiah dan hasil belajar biologi dapat dilihat di lampiran 30 dengan rincian sebagaimana Tabel 4.10 dan 4.11 sebagai berikut.
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas Data Sikap Ilmiah Siswa Kelas Sig. α Keputusan Kesimpulan Kelas
Eksperimen 0,499 0,05 Ha1 diterima Berdistribusi normal Kelas
Kontrol 0,555 0,05 Ha1 diterima Berdistribusi normal (Sumber: Diolah di SPSS, 2023 Lampiran 30 Hal. 497)
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Sig. α Keputusan Kesimpulan Kelas
Eksperimen 0,167 0,05 Ha1 diterima Berdistribusi normal Kelas
Kontrol 0,165 0,05 Ha1 diterima Berdistribusi normal (Sumber: Diolah di SPSS, 2023 Lampiran 30 Hal. 497)
Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut dapat dilihat bahwa semua data memiliki nilai sig, > 0,05, maka hasil uji hipotesisnya sebagai berikut.
a) H01 ditolak dan Ha1, sehingga dapat disimpulkan bahwa data untuk uji hipotesis sikap ilmiah siswa memiliki sebaran data yang berdistribusi normal.
b) H02 ditolak dan Ha2 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data untuk uji hipotesis hasil belajar biologi siswa memiliki sebaran data yang berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas
Data yang sudah diuji normalitasnya dan sudah terbukti berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah kedua data kelompok tersebut memiliki varians yang sama atau homogen. 124 Uji homogenitas data dalam penelitian ini menggunakan SPSS Statistics versi 25 tepatnya menggunakan uji levene dengan hipotesis sebagai berikut.
a) Jika nilai signifikansi < 0,05 dan levene statistik > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa varians dari dua data atau lebih kelompok tidak sama (tidak homogen)
b) Jika nilai signifikansi > 0,05 dan levene statistik > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa varians dari dua data atau lebih kelompok sama (homogen).
Setelah melakukan uji homogenitas data menggunakan SPSS Statistics versi 25 uji levene, maka hasil uji homogenitas sikap ilmiah dapat dilihat di lampiran 31 dengan rincian sebagaimana Tabel 4.12 sebagai berikut.
124 Nuryadi et al, 89-90.
Tabel 4.12
Hasil Uji Homogenitas Data Sikap Ilmiah Siswa Data Kelas Levene
Statistik df1 df2 α Sig. Kesimpulan Sikap
Ilmiah
Eksperimen
0,091 1 47 0,05 0,764 Varians homogen Kontrol
(Sumber: Diolah di SPSS, 2023 Lampiran 31 Hal. 498)
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, menunjukkan nilai levene statistik sebesar 0,091 > 0,05 dan nilai sig. 0,764 > 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa data sikap ilmiah siswa varians populasinya homogen karena memenuhi nilai levene > 0,05 dan nilai signifikansi > 0,05.
Adapun hasil uji homogenitas sikap ilmiah dapat dilihat di lampiran 31 dengan rincian sebagaimana Tabel 4.13 sebagai berikut.
Tabel 4.13
Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Biologi Siswa
Data Kelas Levene
Statistik df1 df2 α Sig. Kesimpulan Hasil
Belajar Biologi Siswa
Eksperimen
0,109 1 47 0,05 0,743 Varians homogen Kontrol
(Sumber: Diolah di SPSS, 2023 Lampiran 31 Hal. 498)
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, menunjukkan nilai levene statistik sebesar 0,109 > 0,05 dan nilai sig. 0,743 > 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar biologi siswa varians populasinya homogen karena memenuhi nilai levene >
0,05 dan nilai signifikansi > 0,05.
3) Uji Hipotesis
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t tepatnya independent sample T-test taraf signifikansi 5% atau ( α = 0,05). Digunakan uji independent sample T-test karena data berdistribusi normal dan homogen serta memiliki jumlah responden masing-masing kelas eksperimen dan kontrol < 30 siswa. Uji independent sample T-test digunakan untuk mengetahui beda rata-rata dua populasi atau kelompok data yang independen.125 Adapun hipotesis statistik yang akan diuji sebagai berikut.
a) Ha1 : Terdapat perbedaan yang signifikan sikap ilmiah antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah dibelajarkan menggunakan model pembelajaran discovery learning berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada materi sistem ekskresi siswa kelas XI MIPA di MAN Lumajang Tahun Pelajaran 2022/2023.
H01 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan sikap ilmiah antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah dibelajarkan menggunakan model pembelajaran discovery learning berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada materi sistem ekskresi siswa kelas XI MIPA di MAN Lumajang Tahun Pelajaran 2022/2023.
125 Nuryadi et al, 107-108.
b) Ha2 : Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar biologi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah dibelajarkan menggunakan model pembelajaran discovery learning berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada materi sistem ekskresi siswa kelas XI MIPA di MAN Lumajang Tahun Pelajaran 2022/2023.
H02 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar biologi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah dibelajarkan menggunakan model pembelajaran discovery learning berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada materi sistem ekskresi siswa kelas XI MIPA di MAN Lumajang Tahun Pelajaran 2022/2023.
Adapun kriteria pengujian sebagai berikut.
Jika nilai thitung > ttabel dan sig (2-tailed) < 0,05 maka Han diterima dan H0n ditolak
Jika nilai thitung < ttabel dan sig (2-tailed) > 0,05 maka Han ditolak dan H0n diterima
Setelah melakukan uji independent sample T-test menggunakan SPSS Statistics versi 25, maka hasil uji independent sample T-test dapat dilihat pada lampiran 32 dengan rincian sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.14 sebagai berikut.
Tabel 4.14
Hasil Uji Independent Sample T-test Data ttabel thitung df α Sig.
(2-tailed) Keputusan Kesimpulan Sikap
Ilmiah 2,01174 3,361 47 0,05 0,002 Ha1 diterima
Ada perbedaan signifikan Hasil
Belajar Biologi
2,01174 3,286 47 0,05 0,002 Ha2 diterima
Ada perbedaan signifikan (Sumber: Diolah di SPSS, 2023 Lampiran 32 Hal. 499)
Berdasarkan Tabel 4.14 terlihat bahwa sikap ilmiah siswa memiliki t hitung sebesar 3,361 dan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,02. Sedangkan hasil belajar biologi siswa menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,286 dan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa kedua data yakni data sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa menunjukkan nilai thitung > ttabel dan nilai sig. (2-tailed) < 0,05, hasil uji hipotesisnya sebagai berikut.
a) H01 ditolak dan Ha1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan sikap ilmiah siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah dibelajarkan menggunakan model pembelajaran discovery learning berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada materi sistem ekskresi kelas XI MIPA di MAN Lumajang tahun pelajaran 2022/2023.
b) H02 ditolak dan Ha2 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan hasil belajar biologi
siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah dibelajarkan menggunakan model pembelajaran discovery learning berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada materi sistem ekskresi kelas XI MIPA di MAN Lumajang tahun pelajaran 2022/2023.