• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam (KPS) Fauzan Jalan Ablam, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar. Dengan waktu penelitian dimulai pada bulan Juli sampai Agustus.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang relevan dan akurat dengan masalah yang dibahas. Metode pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut :

a. Interview

Metode ini berupa tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat pada penelitian ini. Data yang dapat dikumpulkan diantarnya mengenai gambaran umum koperasi, struktur organisasi, pencatatan piutang, dan perlakuan piutang tak tertagih.

b. Dokumentasi

Metode ini merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan melakukan pencatatan dokumen yang berupa formulir-formulir yang dimiliki oleh peusahaan untuk mendukung objek yang diteliti. Data yang dapat diperoleh adalah dokumen-dokumen serta catatan akuntansi yang berkaitan dengan prilaku akuntansi piutang.

3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Kualitatif

Data kualitattif yaitu data yang diperoleh dari Koperasi Simpan Pinjam Fuzan Makassar dalam bentuk informasi yang bukan dalam bentuk angka-angka tetapi dalam bentuk lisan dan tulisan. Data kualitatif ini seperti sejarah berdirinya koperasi dan struktur organsasi.

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka-angka yang diperoleh dari perhitungan data kualitatif yang menunjukan hasil pengukuran variabel untuk keperluan penelitian. Data kuantitatif dalam penelitian ini bersumber dari data piutanng.

3.3.2 Sumber Data

Ada dua sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Data Primer

Data primer yaitu yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama dan pengamatan secara langsung serta wawancara singkat dengan pihak-pihak terkait.

Misalnya perlakuan akuntansi piutang.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Misalnya catatan, dokumen atau laporan historis dokumen perusahaan.

3.4 Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisis komparatif.

Metode ini merupakan penelitian yang sifatnya membandingkan, dimana yang dibandingkan adalah perlakuan akuntansi piutang berdasarkan teori dengan perlakuan akuntansi piutang yang ada diperusahaan.

3.5 Definisi Operasional

a. Akuntasi sering disebut sebagai bahasa bisnis (business leangue), atau lebih tepatnya sebagai bahasa pengambilan keputusan. Semakin seseorang menguasai bahasa ini, maka akan semakin baik pula orang tersebut menangani bebagai aspek keuangan dalam kehidupannya.

b. Akuntansi Keuangan ialah rumpun ilmu dari akuntansi yang berhubungan dengan cara pelaporan perusahaan kepada pelaku ekonomi baik secara internal maupun eksternal yang biasanya laporan berbentuk arus kas, perubahan modal, rugi laba dan neraca.

c. Piutang dalam arti luar merupakan segala macam tuntutan atau klaim kepadapihak ketiga yang pada umumnya berakibat adanya penerimaan kas dimasa yang akan datang. Piutang yang dimiliki perusahaan, umumnya timbul sebagai akibat dari transaksi-transaksi penjualan dan atau penyerahan jasa.

d. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal dan dikenal dengan sebutan yang berbeda, seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti, dan sewa.

e. Evaluasi Piutang Usaha merupakan suatu piutang terencana dan tidak di dukung oleh janji/kesepakatan untuk membayar tagihan yang dilakukan secara

berkesinambungan oleh pemilik usaha dalam jangka waktu 30-90 hari.

f. Ekonomi koperasi merupakan suatu organisasi bersama yang berasaskan kekeluargaan yang bertujuan untuk mencapai profit atau keuntungan baik untuk anggota itu sendiri dan juga untuk masyarakat umum yang ada disekitarnya.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah KSP “FAUZAN”

Awal mulanya Koperasi Simpan Pinjam (KSP) “FAUZAN” ini bergerak di bidang Koperasi Simpan Usaha (KSU) dan seiring dengan berjalan-Nya waktu KSU ini berubah menjadi Koperasi , dan Koperasi Simpan Pinjam “FAUZAN”

berdiri pada tahun 2000 sampai sekarang. Koperasi Simpan Pinjam “FAUZAN”

resmi berbadan hukum pada tahun 2001 dengan Nomor: 405/ BH/ KDK.20.22/

XII Tgl. 31 Desember 2001. Koperasi Simpan Pinjam ini awal mula-Nya dikelola oleh Manager dan beberapa anggota. Sementara, Koperasi ini mengelola simpan pinjam saja. Seiring dengan berjalannya waktu terbentuk Struktural Organisasi Perusahaan yang terdiri dari: Pembina, Pengurus dan beberapa Anggota.

Awalnya Koperasi Simpan Pinjam ini berpindah- pindah tempat. Selama ini Koperasi ini sudah berpindah tempat selama empat kali kemudian pada tahun 2010 koperasi ini telah memiliki kantor tetap yang beralamat di Jalan Abu Bakar Lambogo No.118 Kelurahan Bara-barayya. Pencapaian ini berkat hasil kerja keras ketua, pengurus, dan anggota koperasi karena, tanpa kerja sama yang baik koperasi tidak bisa berjalan dengan baik.

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) “FAUZAN” Berdiri dengan beberapa anggota. Karena, koperasi itu salah satu bentuk corporate yang terdiri dari beberapa orang karena koperasi itu gotong royong.

4.1.2 Visi dan Misi 1. Visi

Terwujud koperasi simpan pinjam yang mandiri dan tangguh dengan berlandaskan amanah dalam membangun ekonomi bersama dan berkeadilan di indonesia.

2. Misi

a. Menyelenggarakan pelayanan yang prima untuk menunjang kelancaran usaha sehingga meningkatkan kesejahteraan anggota.

b. Menjalankan kegiatan usaha jasa keuangan yang efektif dan efisien.

c. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak.

d. Meningkatkan kinerja koperasi secara propesional agar mampu berkembang serta menguntungkan koperasi maupun Mitra Kerja.

4.1.3 Struktur Organisasi KSP “FAUZAN”

Untuk mendukung dan mengoptimalkan dalam pelaksanaan Pengelolaan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan mengoptimalkan keuntungan pada KSP “FAUZAN”, maka perangkat kerja organisasi masalah Pengelolaan Dana Koperasi Simpan Pinjam dan peningkatan pembangunan fisik menjadi tugas dan tanggung jawab penuh Pembina Koperasi, dan Pengurus Koperasi yang ditunjuk langsung oleh Manager.

Struktur organisasi Koperasi Simpan Pinjam “FAUZAN” dalam bidang Pengelolaan Dana Koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dilengkapi pula dengan tim pengawasan sehingga peningkatan di KSP

“FAUZAN” dapat mencapai target yang optimal.

Berikut adalah struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

“FAUZAN” :

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) “FAUZAN”

Sumber : Struktur Organisasi KSP “FAUZAN”

RAPAT ANGGOTA

PENGAWAS Ketua : Abd.Halik Anggota: Sri Rahayu

Hasnah Rasyid PENGURUS

Ketua : H.Abd.Hamjah.L

Sekretaris :Muh.Darwan.AL Bendahara : Asrul

Ahmad PEMBINA

1. Kadis Koperasi dan UMKM Kota

Makassar 2. Camat Makassar

3. Polsekta 04 Makassar Anggota: Sri Rahayu

Hasnah Rasyid

MANAGER

LISTRIK PDAM USIPA TOKO

ANGGOTA

Keterangan:

1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi, rapat anggota dikatakan wadah aspirasi para anggota-Nya maka dengan ini, segala kebijakan dan peraturan yang berlaku di dalam koperasi simpan pinjam “FAUZAN” harus melewati persetujuan rapat anggota terlebih dahulu.

2. Pembina koperasi merupakan suatu badan yang telah ditunjuk oleh panggota dalam rapat anggota yang bertanggungjawab untuk membina dan memberikan saran kepada para pengurus koperasi serta pengawas koperasi.

3. Pengurus koperasi merupakan suatu badan yang telah dibentuk oleh rapat anggota dan disertai serta bertanggungjawab untuk melaksanakan kepemimpinan mengenai koperasi baik dalam bidang usaha maupun bidang organisasi.

4. Pengawas merupakan suatu badan yang telah dibentuk untuk melaksanakan pengawasan terhadap setiap kinerja yang dilakukan oleh pengurus. Dan anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.

5. Manager merupakan orang yang ditunjuk dan diangkat oleh pengurus koperasi untuk memimpin perusahaan serta orang yang bertanggung jawab untuk menjalankan koperasi bersama dengan karyawan yang bekerja dikoperasi tersebut.

4.2 Deskripsi Data Penelitian

Berikut adalah daftar data piutang anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

“FAUZAN” sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Piutang Anggota Tahun

2018

Jumlah Piutang

Jumlah Anggota

Tahun 2019

Jumlah Piutang

Jumlah Anggota Januari 1.690.450.000 58 Januari 2.726.735.000 82 Februari 1.620.350.000 76 Februari 2.586.000.000 59 Maret 2.405.810.000 79 Maret 2.943.780.000 88 April 1.583.700.000 81 April 2.764.230.000 82

Mei 2.998.000.000 104 Mei 2.110.600.000 81

Juni 1.548.600.000 71 Juni 2.714.600.000 69 Juli 2.358.540.000 71 Juli 2.618.900.000 82 Agustus 1.874.000.000 79 Agustus 2.265.060.000 90 September 1.814.540.000 88 September 3.745.490.000 98 Okteber 757.402.663 95 Okteber 700.918.700 122 November 794.990.964 91 November 936.948.348 102 Desember 289.840.000 67 Desember 395.860.464 76

Jumlah 19.736.223.627 950 Jumlah 26.509.122.504 1.031 Sumber data: Pembukuan Koperasi Simpan Pinjam Fauzan

4.2.1 Perlakuan Akuntandi Berdasarkan PSAK 1. Pengakuan Piutang

Pengakuan piutang sering berhubungan dengan pengakuan pendapatan.

Karena pengakuan pendapatan pada umumnya dicatat ketika proses menghasilkan laba telah selesai dan kas terealisasi atau dapat direalisasi, maka piutang yang berasal dari penjualan barang umumnya diakui pada waktu hak milik atas barang beralih ke pembeli, sedangkan penjualan jasa umumnya diakui pada saat penyerahan jasa atau jasa itu dilaksanakan. Menurut PSAK No. 23 (revisi 2014)

menyatakan bahwa pendapatan atas transaksi penjualan jasa diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca.

2. Pengukuran Piutang Usaha

Pengukuran piutang mencakup kapan diakui dan berapa jumlah piutang dan harus dicatat agar jumlah yang disajikan menunjukan nilai yang wajar.

Pengukuran piutang dilakukan terhadap piutang usaha dan piutang wesel, karena keduanya sering dijumpai dalam suatu perusahaan dan biasanya meliputi jumlah yang besar. Dengan adanya pengukuran piutang tersebut maka dapat diketahui dengan tepat nilai wajar piutang yang bersangkutan. Sesuai PSAK No. 55 (revisi 2014) aset keuangan diukur nilai wajar bagi yang diakui. Nilai wajar sebagai harga yang akan diterima atau harga yang akan dibayar (PSAK No. 68, revisi 2014). Secara teori, semua piutang diukur dalam jumlah yang mewakili nilai sekarang dari perkiraan penerimaan kas di masa datang. Oleh karena itu, piutang usaha berjangka pendek.

3. Pencatatan Piutang Usaha

Piutang sering dicatatat di neraca perusahaan saat menjual barang atau jasa dilakukan secara kredit (Gorondutse, dkk, 2016). Menurut PSAK No 1 (revisi 2015), entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Sehingga pencatatan yang dilakukan sebaiknnya menggunakan metode akuntansi berbasis akrual (accrual basic). Prosedur pencatatan piutang terdiri pengakuan piutang, penerimaan piutang, pencatatan piutang ragu-ragu, pencatatan penyisihan piutang, dan penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan.

Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap debitur.

4. Penyajian Piutang Usaha

Menurut PSAK No. 9 piutang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.

Piutang dinyatakan sebesar jumlah kotor tagihan dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak dapat ditagih. Jumlah kotor piutang harus tetap disajikan pada neraca diikuti dengan penyisihan untuk piutang yang diragukan atau taksiran jumlah yang tidak dapat ditagih. Pada akhir periode akuntansi, perusahaan akan menyusun laporan keuangan. Piutang merupakan salah satu unsur yang cukup material dari aktiva lancar sehingga pengungkapannya pada neraca harus dilakukan secara tepat dan jelas agar tidak menyesatkan para pemakai laporan keuangan.

4.2.2 Perlakuan Akuntansi Piutang KSP “FAUZAN”

1. Pengakuan Piutang

Piutang Koperasi Simpan Pinjam ”Fauzan” adalah suatu piutang yang diakui karena adanya penjualan kredit melalui aktivitas simpan pinjam. Aktivitas ini terjadi karena koperasi pada umumnya merupakan praktik yang berkaitan dengan sistem penjualan kredit dan simpan pinjam. Untuk mengajukan pinjaman di Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan” anggota harus memenuhi syarat-syarat sebagai bentuk pertanggungjawaban anggota selama piutang tersebut belum dilunasi.

Adapun beberapa pengakuan pinjaman anggota piutang Koperasi Simpan Pinjam Fauzan:

Tabel 4.2

Pengakuan Beberapa Pinjaman Anggota Bulan Desember 2019

Anggota No.

Pinjaman

Jumlah Pinjaman

Bayar Pinjaman

Total Bayar Sisa Pinjaman

Bayar Cek

Jasa Pinjaman

Adm.

Pinjaman

1 1102 700.000 350.000 700.000 - 6.000 - 7.000

2 0980 1.000.000 250.000 1.000.000 - - - 10.000

3 1376 1.000.000 300.000 1.000.000 - - - 10.000

4 1845 1.700.000 470.000 1.700.000 - - - 17.000

5 1187 2.000.000 500.000 2.000.000 - 6.000 - 20.000

6 0846 2.500.000 400.000 2.500.000 - - - 25.000

7 1562 2.500.000 600.000 2.500.000 - - - 25.000

8 1732 3.000.000 500.000 3.000.000 - - - 30.000

9 1035 3.500.000 500.000 3.500.000 - - - 35.000

Sumber data: Pembukuan Koperasi Simpan Pinjam Fauzan 2. Pengukuran Piutang

Pengukuran Piutang Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan” mencakup kapan diakui serta berapa jumlah piutangnya dan harus dicatat agar jumlah yang harus disajikan menunjukan nilai yang wajar. Pengukuran piutang yang dilakukan terhadap piutang usaha dan piutang wesel, karena kedua piutang ini sering dijumpai dalam suatu perusahaan dan biasanya meliputi jumlah yang cukup besar.

Dengan adanya pengukuran piutang pada koperasi tersebut maka dapat diketahui dengan tepat nilai wajar piutang usaha yang bersangkutan atau biasa disebut piutang usaha para anggota Koperasi Simpan Pinjam “Fauz an”.

Perusahaan Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan” mengakui terjadinya piutang usaha pada saat perusahaan telah memberikan pinjaman kepada anggota koperasi tersebut dan anggota koperasi membayar angsuran dalam bentuk angsuran mingguan atau angsuran bulanan pada customer service. Pada saat itu customer service telah menerima pembayaran dari anggota-nya serta mengakui jumlah piutang sesuai dengan nilai yang tertera di bukti angsuran.

Perusahaan menggunakan metode pencatatan accrual basis, yaitu piutang usaha diakui pada saat anggota koperasi tersebut melakukan pinjaman dan membayar iuran kepada customer service, walaupun perusahaan belum menerima imbalan atau keuntungan atas pinjaman tersebut pengakuan piutang usaha pada Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan” merupakan bagian dari aktiva lancar.

3. Pencatatan Piutang

Usaha Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan” Makassar menggunakan dua metode pencatatan komputerisasi. Dalam sistem komputer tersebut dibentuk 2(dua) macam arsip yaitu: arsip transaksi dan arsip induk. Pencatatan piutang yang dilakukan pada koperasi ini secara harian. Piutang usaha diakui pada saat piutang telah diterima atau dengan kata lain telah dinikmati oleh anggota koperasi tersebut. Pengakuan dan pelaporan Piutang Koperasi Simpan Pinjam”Fauzan”

Makassar merupakan bagian dari aktiva lancar yang menunjukkan bahwa pendapatan belum terealisasi di masa sekarang, namun piutang diakui pada masa mendatang. Adapun jurnal pencatatan piutang yang dibuat oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) “Fauzan” Makassar adalah sebagai berikut:

Jurnal pencatatan piutang usaha:

Piutang Pinjaman xx

Bank xx

Jurnal pencatatan Piutang Pinjaman (Piutang Wesel):

Piutang Pinjaman xx

Bank xx

Pencatatan tersebut merupakan salah satu transaksi di mana terjadinya piutang.

Menurut penulis, pengakuan piutang yang dilakukan Koperasi Simpan Pinjam

“Fauzan” Makassar telah sesuai dengan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan” mengakui adanya piutang setelah seluruh proses penciptaan pendapatan telah selesai atau telah direalisasikan dan ketika pinjaman pada suatu produk telah diserahkan kepada karyawan Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan”.

4. Penyajian Piutang 1. Neraca

Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan” Makassar menyajikan asset lancar dari asset tidak lancar atau dari harta tidak lancar ke harta lancar. Semua jumlah piutang koperasi anggota Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan” yang diperkirakan akan terealisasi menjadi kas dalam setahun dan disajikan pada aktiva lancar di neraca saldo. Aktiva lancar yang dicantumkan berdasarkan atas dasar likuiditasnya. Urutan likuiditas pada koperasi ini mencerminkan seberapa cepat aktiva tersebut dapat dikonversi menjadi kas dalam pembukuan akuntansi KSP

“Fauzan”.

Piutang Koperasi anggota Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan” Makassar meyakinkan bahwa semua piutang tersebut dapat tertagih atau dapat direalisasikan, maka koperasi Simpan Pinjam “Fauzan” tidak melakukan pencatatan terhadap kerugian piutang dan di dalam neraca koperasi ini tidak mencantumkan akun cadangan kerugian piutang. Apabila dalam koperasi tersebut

ada piutang anggota tak tertagih, maka koperasi tersebut tidak mengakui sebagai kerugian piutang.

Menurut penulis, penyajian piutang pada Koperasi Simpan Pinjam

“Fauzan” di neraca belum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dikarenakan Koperasi Simpan Pinjam anggota tidak mengakui piutang yang tidak tertagih sebagai kerugian piutangnya. Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan”

anggotanya seharusnya mengakui piutang yang mungkin akan tidak tertagih sebagai cadangan kerugian piutang, agar koperasi tersebut bisa menentukan besarnya taksiran kerugian piutang dalam satu periode akuntansi.

KOPERASI SIMPAN PINJAM “FAUZAN”

NERACA

PER 31 DESEMBER 2019

AKTIVA Catatan 2018 2019

Aktiva Rp.xxx Rp.xxx

Aktiva Lancar

Kas Rp.xxx Rp.xxx

Bank Rp.xxx Rp.xxx

Piutang Rp.xxx Rp.xxx

Persediaan Rp.xxx Rp.xxx

Jumlah Aktiva Lancar Rp.xxx Rp.xxx

Aktiva Tetap

Peralatan Rp.xxx Rp.xxx

Peralatan Kantor Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx

Akum.Peny.Aktiva Tetap Rp.xxx Rp.xxx

Jumlah Aktiva Tetap

Aktiva lain-lain

Sistem komputer Rp.xxx Rp.xxx

Ak.Amortisasi Rp.xxx Rp.xxx

Pajak dibayar dimuka Rp.xxx Rp.xxx

Jumlah Aktiva Lain-lain

JUMLAH AKTIVA

KOPERASI SIMPAN PINJAM “FAUZAN”

NERACA

PER 31 DESEMBER 2019 KEWAJIBAN DAN

KEWAJIBAN BERSIH Catatan 2018 2019

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Hutang Usaha Rp.xxx Rp.xxx

Hutang Pajak Rp.xxx Rp.xxx

Biaya YMH Dibayar Rp.xxx Rp.xxx

Simpanan Sukarela Rp.xxx Rp.xxx

SHU anggota Rp.xxx Rp.xxx

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Rp.xxx Rp.xxx

KEKAYAAN BERSIH

Simpanan Pokok Rp.xxx Rp.xxx

Simpanan Wajib Rp.xxx Rp.xxx

Donasi Rp.xxx Rp.xxx

Cadangan Rp.xxx Rp.xxx

SHU yg ditahan tahun lalu Rp.xxx Rp.xxx

SHU tahun berjalan (cadangan) Rp.xxx Rp.xxx

Jumlah Kekayaan Bersih

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

2. Analisis umur piutang Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan”

Piutang Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan” digolongkan ke dalam piutang lancar atau piutang jangka pendek, dikarenakan piutang pada perusahaan tersebut telah jatuh tempo dalam jangka waktu satu atau kurang dari periode Akuntansi.

Anggota yang mengajukan pinjaman kepada Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan”

harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan yaitu untuk pengajuan pinjaman harus memberikan jaminan BPKP Kendaraan, dengan potongan maksimal 10 kali, sedangkan Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan” tidak melakukan sistem jurnal terhadap setiap piutang tak tertagih, karena pengurus KSP “Fauzan”

berpegang teguh bahwa semua jumlah piutang akan dapat ditagih, berikut adalah tabel analisis umur Piutang Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan” sebagai berikut:

Tabel 4.3 Analisis Umur Piutang Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan”

Pelanggan Jumlah Piutang Jatuh Tempo

<30 Hari 31-60 Hari 60-90 Hari >90 Hari

Anggota 1 Rp.500.000 Rp.500.000 - - -

Anggota 2 Rp.1.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000 - Anggota 3 Rp.1.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000 -

Anggota 4 Rp.2.000.000 Rp.2.000.000 - - -

Anggota 5 Rp.2.700.000 Rp.700.000 Rp.700.000 Rp.700.000 Rp.600.000

Anggota 6 Rp.300.000 Rp.300.000 - - -

Anggota 7 Rp.1.000.0000 Rp.350.000 Rp.350.000 Rp.300.000 -

Anggota 8 Rp.400.000 Rp.200.0000 Rp.200.000 - -

Anggota 9 Rp.1.000.000 Rp.350.000 Rp.350.000 Rp.300.000 - Total Rp.10.900.000 Rp.5.400.000 Rp.2.700.000 Rp.2.300.000 Rp.600.000

Pada tabel 4.3 menjelaskan jumlah anggota piutang KSP Fauzan sebanyak sembilan anggota dengan total jumlah piutang Rp.10.900.000, dan pada usaha koperasi simpan pinjam fauzan makassar menerapkan jadwal pengembalian piutang setiap kurang dari 30 hari, 31-60 hari,60-90 hari dan lebih dari 90 hari dengan urutan total jumlahnya yaitu Rp.5.400.000, Rp. 2.700.000, Rp. 2.300.000, dan Rp. 600.000.

4.3 Analisis dan Pembahasan

Berdasarkan pembahasan pada 4.2 maka penulis menganalisis pembahasan sebagai berikut:

Tabel 4.4

Analisis dan Pembahasan

No. Perlakuan

Akuntansi Piutang

PSAK KSP “FAUZAN”

1. Pengakuan Piutang Pengakuan piutang sering berhubungan dengan pengakuan pendapatan.

Karena pengakuan

Piutang Koperasi Simpan Pinjam

”Fauzan” adalah suatu piutang yang diakui karena adanya penjualan kredit melalui aktivitas

pendapatan pada umumnya dicatat ketika proses menghasilkan laba telah selesai dan kas terealisasi atau dapat direalisasi, maka piutang yang berasal dari penjualan barang umumnya diakui pada waktu hak milik atas barang beralih ke pembeli, sedangkan penjualan jasa umumnya diakui pada saat penyerahan jasa atau jasa itu dilaksanakan. Menurut PSAK No. 23 (revisi 2014)

menyatakan bahwa

pendapatan atas transaksi penjualan jasa diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca.

simpan pinjam. Aktivitas ini terjadi karena koperasi pada umumnya merupakan praktik yang berkaitan dengan sistem penjualan kredit dan simpan pinjam

2 Pengukuran Piutang Pengukuran piutang mencakup kapan diakui dan berapa jumlah piutang dan harus dicatat agar jumlah yang disajikan menunjukan nilai yang wajar. Pengukuran

Pengukuran Piutang Koperasi Simpan Pinjam “Fauzan”

mencakup kapan diakui serta berapa jumlah piutangnya dan harus dicatat agar jumlah yang harus disajikan menunjukan nilai

piutang dilakukan terhadap piutang usaha dan piutang wesel, karena keduanya sering dijumpai dalam suatu perusahaan dan biasanya meliputi jumlah yang besar.

Dengan adanya pengukuran piutang tersebut maka dapat diketahui dengan tepat nilai wajar piutang yang bersangkutan. Sesuai PSAK No. 55 (revisi 2014) aset keuangan diukur nilai wajar bagi yang diakui. Nilai wajar sebagai harga yang akan diterima atau harga yang akan dibayar (PSAK No. 68, revisi 2014). Secara teori, semua piutang diukur dalam jumlah yang mewakili nilai sekarang dari perkiraan penerimaan kas di masa datang. Oleh karena itu, piutang usaha berjangka pendek.

yang wajar. Pengukuran piutang yang dilakukan terhadap piutang usaha dan piutang wesel, karena kedua piutang ini sering dijumpai dalam suatu perusahaan dan biasanya meliputi jumlah yang cukup besar. Dengan adanya pengukuran piutang pada koperasi tersebut maka dapat diketahui dengan tepat nilai wajar piutang usaha yang bersangkutan atau biasa disebut piutang usaha para anggota Koperasi Simpan Pinjam

“Fauz an”.

3 Pencatatan Piutang Piutang sering dicatatat di neraca perusahaan saat menjual barang atau jasa

Usaha Koperasi Simpan Pinjam

“Fauzan” Makassar menggunakan dua metode pencatatan

dilakukan secara kredit (Gorondutse, dkk, 2016).

Menurut PSAK No 1 (revisi 2015), entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Sehingga pencatatan yang dilakukan sebaiknnya menggunakan metode akuntansi berbasis akrual (accrual basic). Prosedur pencatatan piutang terdiri pengakuan piutang, penerimaan piutang, pencatatan piutang ragu-ragu, pencatatan penyisihan piutang, dan penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan.

komputerisasi. Dalam sistem komputer tersebut dibentuk 2(dua) macam arsip yaitu: arsip transaksi dan arsip induk.

Pencatatan piutang yang dilakukan pada koperasi ini secara harian. Piutang usaha diakui pada saat piutang telah diterima atau dengan kata lain telah dinikmati oleh anggota koperasi tersebut.

Pengakuan dan pelaporan Piutang Koperasi Simpan Pinjam”Fauzan”

Makassar merupakan bagian dari aktiva lancar yang menunjukkan bahwa pendapatan belum terealisasi di masa sekarang, Namun piutang diakui pada masa mendatang.

4 Penyajian Piutang Menurut PSAK No. 9 piutang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Piutang dinyatakan sebesar jumlah kotor tagihan dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak dapat ditagih. Jumlah kotor piutang harus tetap

Koperasi Simpan Pinjam

“Fauzan” Makassar menyajikan asset lancar dari asset tidak lancar atau dari harta tidak lancar ke harta lancar. Semua jumlah piutang koperasi anggota Koperasi Simpan Pinjam

“Fauzan” yang diperkirakan akan

Dokumen terkait