BAB I PENDAHULUAN
H. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan Peneliti adalah Metode Kualitatif, yang merupakan narasi yang terdiri dari fakta selama penelitian. Bukan Penelitian Kuantitatif yang membutuhkan angka untuk penelitiannya. Pada penelitian ini, peneliti fokus memaparkan temuan yang berupa bagaimana bentuk praktik kawin lari (paru dheko) yang biasa dilakukan pada masyarakat Kota Ende, faktor yang melatarbelakangi dan konsep fiqih munakahat.
49 QS. al-Furqan [25]: 68-69
34
Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan dengan Yuridis Empiris, yakni pendekatan yang berupaya untuk melihat hukum dalam artian nyata dan meneliti bagaimana perilaku hukum masyarakat dan bagaimana bekerjanya hukum di dalam lingkungan masyarakat50 atau penelitian yang lebih mengutamakan implementasi pemberlakuan hukum pada setiap peristiwa hukum yang terjadi dalam masyarakat. Sebagaimana masyarakat Kota Ende yang sudah menjadikan lari ikut (paru dheko) sebagai perilaku yang terus berkembang pada masyarakat, sehingga tradisi lari ikut (paru dheko) terus terjadi terlebih pada kalangan pasangan yang sudah memiliki hubungan special. Disini peneliti mengamati pemberlakukan hukum oleh para pejabat daerah yang ada pada masyarakat Ende untuk menekan laju arusnya tradisi lari ikut (parudheko) dan mengetahui langsung praktik kawin lari yang ada pada masyarakat Ende.
Dan juga menggunakan Penelitian Etnografi untuk mengungkap makna Sosio-Kultural yang terjadi dalam ruang masyarakat tertentu khususnya pada masyarakat Kota Ende. Dalam penelitian ini, peneliti mengungkapkan sosial budaya yang ada pada masyarakat Ende dalam konteks permasalahan pernikahan dengan cara lari ikut, mulai dari mahar atau uang pertama yang harus diberikan oleh keluarga laki-laki kepada keluarga perempuan.
2. Kehadirin Peneliti
Dalam penelitian ini, Peneliti berperan sebagai pengamat penuh untuk mendapatkan data yang valid dan akurat sesuai dengan keadaan masyarakat Kota Ende. Adapun kronologi kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Wawancara, Kegiatan ini dilakukan untuk menunjang keakuratan data yang diperoleh. Adapun yang menjadi Narasumer Penelitian ini antara lain, pelaku paru dheko(lari ikut) dan Ibu SFS (ibu dari salah satu perempuan yang melakukan parktik paru dheko/ lari ikut), Tokoh adat dan tokoh agama.
b. Observasi, Kegiatan mengamati praktik paru dheko (lari ikut) yang dilakukan masyarakat Kelurahan Mautapaga Kota Ende. Selain melakukan kegiatan observasi dan wawancara, peneliti juga mencatatkan data-data untuk mengetahui bagaimana proses paru dheko atau lari ikut pada masyarakat Kota Ende.
c. Dokumentasi, kegiatan ini untuk mengumpulkan foto atau beberapa potret untuk mendukung data yang dihasilkan oleh peneliti dalam penelitian
3. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian yang diambil di Kelurahan Mautapaga, Kilometer 3, Kota Ende, Kecamatan Ende Timur, NTT. Alasan peneliti mengambil lokasi ini adalah, karena ingin mengetahui praktik lari ikut (paru dheko) yang dilakukan oleh muda mudi yang ingin melangsungkan pernikahan di Kelurahan Mautapaga akibat dari perbuatan zina sebelum menikah.
4. Sumber data
50Bachtiar, Metode Penelitian Hukum, (Banten: Unpam Press, 2019), hal 85
35
Sumber dan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Data primer
Data yang diperoleh langsung oleh peneliti dan dikumpulkan langsung dari objek yang di teliti di lapangan. Data ini diperoleh langsung oleh Informan yaitu individu atau perorangan, misal seperti wawancara atau Interview yang dilakukan oleh Peneliti. Data yang diperoleh dalam hasil wawancara kepada pihak terkait yakni pengantin yang melakukan praktik paru dheko (lari ikut) dan orang tua perempuan, tokoh adat serta tokoh agama.
b. Data Skunder
Skunder yang digunakan untuk mendukung informasi primer yang telah diperoleh adalah sumber Hukum Islam (Al-qur’an dan Hadis), Buku, Jurnal, Peraturan Undang-undang Perkawinan No 1 tahun 1974,Penelitian terdahulu dan berbagai data yang digunakan untuk mendukung penelitian ini.
5. Prosedur pengumpulan data a. Metode observasi
Ada dua jenis observasi yang digunakan oleh peneliti, adalah sebagai berikut;
1) Observasi non partisipatif51
Observasi non partisipatif adalah apabila peneliti tidak ikut ke dalam kehidupan orang yang akan di observasi dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat.
Dalam hal peneliti melakukan observasi non partisipan, dalam hal ini peneliti datang ke tempat kejadian melainkan hanya untuk mengamati praktik lari ikut (paru dheko) yang terjadi di masyarakat Kelurahan Mautapaga.
2) Wawancara Terstruktur
Wawancara adalah pengumpulan data yang diperoleh melalui tanya jawab secara lisan untuk mendapatkan keterangan.52 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur dengan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu untuk melakukan proses wawancara.
Peneliti menggunakan tiga responden untuk mendukung data dalam penelitian, karena ketiganya dianggap memiliki wewenang untuk menceritakan mengenai penelitian ini.
Lampiran Pedoman Wawancara, adalah sebagai berikut a) Tujuan
Untuk mengetahui bagaiamana praktik Kawin lari atau Parudheko b) Pertanyaan panduan
51 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara), 2009, hlm
175
52Koentjaraningolorat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utma 1985), hal 129
36 (1) Identitas diri
Nama : Fatima
TTL : Ende, 15 Agustus 1965
Hubungan : Ibu dari perempuan (yang melakukan praktik paru dheko) atau lari ikut.
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jalan Gatot Soebroto KM3,
Lingk. Bawah Pendidikan terakhir : SMP
(2) Identitas Diri (Astin Dewi)
Nama : AD
TTL : Ende, 24 Juni 1992
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Ahmad Yani, RT 004/ R4 002,
Kelurahan Tetandara, Kecamatan Ende Selatan Pendidikan terakhir : SD
(3) Identitas Diri
Nama : Samsudin Said
TTL : Ende, 11 Maret 1992
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Ahmad Yani, RT 004/ R4 002,
Kelurahan Tetandara, Kecamatan Ende Selatan 3) Metode Observasi
Metode obeservasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk membuktikan kebenaran dari penelitian yang dilakukan. Metode ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dan kesesuaian yang diperoleh dari responden.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Metode Obeservasi terang dimana Peneliti mengungkapkan secara terus terang kepada narasumber atau masyarakat Kota Ende, Kelurahan Mautapaga bahwa peneliti sedang melakukan observasi sehingga seluruh proses penelitian diketahui.
Selanjutnya peneliti menggunakan metode obesevasi non partisipan, peneliti hanya berlaku sebagai pengamat objek yang diteliti tanpa terlibat secara langsung dengan objek yang menjadi fokus kajian peneliti.
37
Dalam pengamatan (Observasi) yang dilakukan peneliti, adalah pada Kelurahan Mautapaga, Kecamatan Ende Timur, sebagai berikut:
a) Tujuan
Untuk memperoleh informasi terkait dengan lokasi penelitian peneliti b) Aspek yang diamati
(1) Gambaran umum Lokasi penelitian (2) Bangunan fisik lokasi penelitian (3) Visi dan misi lokasi penelitian 4) Metode Dokumentasi
Ini ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, video dokumenter dan data yang relevan penelitian.53
6. Teknis Analisi Data
Dalam sebuah penelitian, analisis data menjadi hal yang sangat diutamakan.
Hal ini, diutamakan untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan data.54
Upaya menemukan makna di tiap kronologi penelitian mulai dari, wawancara, dokumentasi dan observasi dengan penyusunan yang sistematis sampai pada titik penarikan kesimpulan.
7. Pengecekan keabsahan data
Dalam Penelitian Kualitatif, temuan data atau temuan yang diperoleh pada lapangan dapat dinyatakan valid atau akurat manakala tidak ada perbedaan antara apa yang dilaporkan oleh peneliti sebagai temuan dan apa yang terjadi pada objek yang diteliti. Dengan demikian untuk melakukan validitas data, peneliti melakukan hal sebagaimana berikut:
a. Ketekunan dalam pengamatan
Yang dimaksud dengan Ketekunan Pengamatan adalah teknik Pemeriksaan Keabsahan Data berdasarkan “Seberapa tinggi derajat ketekunan peneliti di dalam melakukan kegiatan pengamatan. “Ketekunan” adalah sikap mental yang disertai dengan ketelitian dan keteguhan di dalam melakukan pengamatan untuk memperoleh data penelitian. Adapun “Pengamatan”, merupakan proses yang kompleks, yang tersusun dari proses biologis (mata, telinga) dan psikologis (daya adaptasi yang didukung oleh sifat kritis dan
53Ridwan, Variabel-variabel Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta, 2003), hlm 31
54Ilham Chairul Anwar, Mengenal Penelitian Kualitatif: Pengertian dan Metode Analisis, dalam https://tirto.id/mengenal-penelitian-kualitatif-pengertian-dan-metode-analisis-f9vh, di akses 5 Juni 2020 , pukul 17.30
38
cermat).55Validitas ini dilakukan guna memperoleh data peneliti yang bisa dipertanggungjawabkan.
b. Menguji Trianggulasi
Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan data dari berbagai sumber, cara dan waktu. Trianggulasi dalam pemeriksaan data terdapat 3, yakni sumber, cara dan waktu.
c. Diskusi teman sejawat
Teknik ini diperoleh dengan cara memperoleh hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dari teman sejawat untuk pemeriksaan keabsahan data.
d. Bahan referensi
Bahan referensi digunakan disini untuk mendukung kevalidan data yang diperoleh peneliti selama proses penelitian.
I. Sistematika pembahasan
Agar Penelitian ini mudah dipahami, Peneliti memaparkan Sistematika Pembahasan yang merujuk pada Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram berikut:
1. Pada bagian Awal terdiri dari Halaman Sampul Depan, Judul, Persetujuan Pembimbing, Pernyataan Keaslian, Halaman Pengesahan, Motto, Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi dan Abstrak
2. Pada bagian Isi terdiri dari BAB I Pendahuluan, BAB II berisi Paparan data dan Temuan, BAB III Pembahasan dan BAB IV Penutup. Berikut rincian yang terdapat pada bagian isi.
a. Bab I Pendahuluan
Pada BAB I, terdapat uraian mengenai Latar Belakang penelitian yang dilakukan peneliti sebagai acuan dalam menjawab persoalan pada penelitian.
Bagian ini terdiri dari Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup dan Setting Penelitian, Telaah Pustaka, Kerangka Teoritik, Metode Penelitian, dan Sistematika Penelitian
b. Bab II Paparan Data dan Temuan
Di bagian ini terdapat uraian mengenai data dan temuan peneliti selama proses penelitian berlangsung, yaitu berupa gambaran umum lokasi penelitian dan Tradisi parudheko (kawin lari) dalam Perkawinan Adat Suku Ende. Paparan pada bagian ini digunakan sebagai landasan untuk menjawab persoalan dari penelitian ini.
c. Bab III Pembahasan
Di bagian pembahasan ini terdapat uraian mengenai hasil analisis penelitian. Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan jawaban yang sebelumnya menjadi persoalan dari penelitian ini
55Kartini, Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: MandarMaju, 1990), hal 159
39 d. Bab IV Penutup
Pada BAB IV berisi uraian Kesimpulan dan Saran peneliti terkait penelitian ini.
3. Pada Bagian Akhir ini berisi Daftar Pustaka yang peneliti gunakan selama proses penelitian, Daftar Riwayat Hidup, Lampiran berupa izin penelitian dan Dokumentasi kegiatan dan lain-lain.
40