• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Henink (dalam Gatot) bahwa penelitian kualitatif merupakan sebuah pendekatan yang mengizinkan peneliti untuk mengamati pengalaman secara mendetail, dengan menggunakan metode yang spesifik seperti wawancara mendalam, focus group discussion (FGD), observasi (pengamatan), analisis isi, metode virtual dan sejarah hidup atau biografi. Penelitian kualitatif memungkinkan peneliti untuk identifikasi isu dari perspektif peneliti dan memahami makna dan interpretasi yang dilakukan terhadap perilaku, peristiwa atau objek.

Dalam praktiknya, penelitian kualitatif meneliti manusia dalam setting natural keseharian, sehingga bisa mengidentifikasi bagaimana pengalaman dan perilaku mereka yang tidak bisa dilepaskan dari konteks kehidupan mereka, seperti: konteks sosial, ekonomi, budaya maupun psikologi.

Dengan kata lain seorang peneliti kualitatif mempelajari sesuatu dalam setting natural, berusaha untuk masuk akal atau melakukan interpretasi terhadap fenomena dalam arti makna yang dibawa orang kepada mereka.57

56Putri Hana Pebriana, “Analisis Penggunaan Gadget………., hlm., 4.

57Cosmas Gatot Haryono, “Ragam Metode Penelitian Kualitatif Komunikasi”, (Jakarta: Jejak Publisher, 2020), hlm., 36-37.

Dari penjelasan tentang pendekatan penelitian di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa penelitian yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mendapatkan data dari hasil pengamatan, wawancara, hasil dokumentasi dan catatan di lapangan yang kemudian oleh peneliti dianalisis dan sajikan dalam bentuk uraian naratif.

2. Kehadiran Peneliti

Untuk memperoleh informasi mengenai data yang valid, peneliti harus datang langsung ke lokasi tempat penelitian, dengan demikian peneliti dengan subjek akan lebih terbuka dalam menyampaikan beberapa persoalan yang berkaitan langsung dengan data yang diteliti. Sebelum peneliti berada di lokasi penelitian, peneliti harus mendapatkan rekomendasi dan izin langsung dari kepala sekolah yang bersangkutan.

Sehingga peneliti bisa hadir langsung di tempat penelitian. Dengan kehadiran peneliti di lokasi, sangat berpengaruh dalam mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan secara fakta dalam mendapatkan hasil penelitian yang ilmiah (murni).

Kehadiran peneliti di lokasi penelitian secara langsung sebagai penanya atau bisa disebut dengan pewawancara. Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang data yang utama adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan secara bersama- sama, artinya sambil melakukan wawancara peneliti juga bisa melakukan

observasi atau pengamatan. Peneliti bisa berhubungan langsung dengan pihak sekolah seperti guru TK dan guru selaku menjadi kepala sekolah TK Dharma Wanita Siti Aisyah, Desa Kabul, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah.

Dari paparan tersebut di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa kehadiran peneliti dalam penelitian ini hanya sebagai pewawancara tanpa adanya ikut campur peneliti di tempat penelitian. Peneliti hanya bertanya mengenai apa yang dibutuhkan sebagai data dalam penelitian.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di salah satu lembaga atau sekolah yakni TK Dharma Wanita Siti Aisyah, Desa Kabul, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh.

Sumber data di dalam melakukan penelitian kualitatif adalah kata-kata, tindakan, dan selebihnya data tambahan seperti dokumentasi dan lain-lain.

Sumber data yang dalam penelitian ini dibedakan atas sumber data primer dan sumber data sekunder. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung diperoleh dari orang atau lembaga yang mempunyai wewenang dan tanggung

jawab terhadap pengumpulan ataupun penyimpanan dokumen atau sumber data pokok yang langsung dikumpulkan peneliti dari objek penelitian. Adapun yang menjadi sumber data primer yang digali peneliti dalam penelitian ini adalah:

1) Kepala Sekolah TK Dharma Wanita Siti Aisyah 2) Guru Kelas TK Dharma Wanita Siti Aisyah.

3) Siswa TK Dharma Wanita Siti Aisyah b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber informasi yang tidak secara langsung diperoleh dari orang atau lembaga yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap informasi yang ada padanya, atau sumber data tambahan yang menurut peneliti dapat menunjang data pokok. Adapun sumber sekunder dalam penelitian ini yaitu berupa dokumentasi ataupun data-data tertulis yang terkait dengan penelitian.

Dari pernyataan tentang sumber data di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa sumber data dalam penelitian itu ada dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun sumber data di dalam melakukan penelitian kualitatif adalah kata-kata, tindakan, dan selebihnya data tambahan seperti dokumentasi dan lain-lain.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data, yaitu sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara (interview) adalah salah satu kaedah pengumpulan data yang paling bisa digunakan dalam penelitian sosial. Kaedah ini digunakan ketika subjek kajian (responden) dan peneliti secara langsung bertatap muka dalam proses mendapatkan informasi bagi keperluan data primer. Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan fakta, kepercayaan, perasaan, keinginan dan sebagainya yang diperlukan untuk memenuhi tujuan penelitian. Wawancara mengharuskan kedua pihak baik itu peneliti maupun subjek kajian bertemu dan berinteraksi langsung dan aktif agar dapat mencapai tujuan dan data yang didapatkan baik dan akurat.58

Wawancara adalah proses yang penting dalam melaksanakan suatu penelitian khususnya dalam penelitian kualitatif. Umumnya pewawancara senantiasa berusaha mendapatkan kerjasama dari responden. Dukungan dari para responden tergantung dari bagaimana peneliti melakukan tugasnya, karena tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang akan dianggap sebagai data dan data-data

58Mita Rosaliza, “Wawancara, Sebuah Interaksi Komunikasi Dalam Penelitian Kualitatif”, Jurnal Ilmu Budaya, Vol 11, No 2, februari tahun 2015, hlm., 71.

diperlukan untuk membuat suatu rumusan sebaik mungkin untuk mencapai tujuan penelitian.59

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur agar nantinya jika ada data-data yang kurang jelas bisa di tanyakan kembali kepada informan sehingga dapat diperoleh data yang valid. Wawancara dalam penelitian ini akan dilakukan kepada kepala sekolah, guru-guru dan murid di TK Dharma Wanita Siti Aisyah.

b. Observasi

Observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan pengamatan secara teliti dan pencatatan dengan sistematis.60 Jika dilihat dari segi pelaksanaannya, observasi terbagi menjadi dua macam yaitu observasi partisipan dan observasi non partisipan. Untuk jelasnya, maka peneliti akan paparkan pengertian kedua bentuk partisipan tersebut sebagai berikut:

1) Observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan secara langsung oleh peneliti yang di mana peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan yang sedang atau akan diteliti tersebut.

59Ibid., hlm., 71-72.

60Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015), cet ke-3, hlm. 143.

2) Observasi Non partisipan, yaitu observasi yang tidak melibatkan peneliti, dalam kata lain peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan yang sedang diteliti melainkan peneliti menjadi peneliti independen.61

Dalam penelitian ini, teknik observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi non partisipan dan memperoleh data sebagai berikut:

1) Letak geografis dan sarana dan prasarana di TK Dharma Wanita Siti Aisyah Desa Kabul.

2) Penerapan metode drill dalam mengajarkan doa sehari-hari di TK Dharma Wanita Siti Aisyah Desa Kabul.

3) Tingkat kemampuan menghafal doa sehari-hari siswa di TK Dharma Wanita Siti Aisyah Desa Kabul.

4) Faktor-faktor penghambat kemampuan siswa dalam menghafal doa sehari-hari di TK Dharma Wanita Siti Aisyah Desa Kabul.

5) Upaya guru dalam mengatasi kesulitan siswa menghafal doa sehari- hari di TK Dharma Wanita Siti Aisyah Desa Kabul.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sebuah sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian yang bisa berupa data tertulis, film, gambar yang berupa foto, ataupun karya-karya monumental yang dapat

61Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).., hlm.

239.

memberikan informasi bagi peneliti selama melakukan penelitian.62 Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan melalui dokumentasi berupa foto kegiatan belajar-mengajar di TK Dharma Wanita Siti Aisyah Desa Kabul saat belajar menghafal doa sehari-hari, data guru dan siswa, dan juga sarana dan prasarana yang ada di TK Dharma Wanita Siti Aisyah Desa Kabul.

Dari beberapa pembahasan mengenai prosedur pengumpulan data di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa prosedur pengumpulan data ada tiga yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan ketiga prosedur tersebut dalam mengumpulkan data penelitian sebagai penunjang dalam penyusunan proposal skripsi.

6. Teknik Analisis Data

Muhadjir (dalam Rijali) mengemukakan pengertian analisis data sebagai upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna.63

62Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015), cet. ke-3, hlm., 178.

63Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif”, Jurnal Alhadharah, Vol 17, No 23, Januari-Juni 2018, hlm., 84.

Kemudian data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis dengan langkah-lagkah sebagai berikut:

a. Reduksi Data, yaitu peneliti merangkum beberapa data dan keterangan yang dianggap penting yang menjadi hal pokok untuk dianalisa dan membuang hal yang tidak perlu, kemudian dimasukkan ke dalam pembahasan ini, artinya tidak semua data dan keterangan yang diperoleh masuk dalam kategori pembahasan ini. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.64

b. Penyajian Data, yaitu peneliti memperoleh data dan keterangan dari objek yang bersangkutan, kemudian disajikan untuk dibahas guna menemukan kebenaran-kebenaran yang hakiki. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. dengan penyajian data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi.65

c. Verifikasi Data, yaitu langkah ketiga ini menurut miles and huberman adalah penarikan kesimpulan atau peneliti membuktikan kebenaran

64 Ibid., hlm., 91

65 Ibid., hlm., 94

data, tujuan dari verifikasi data ini adalah untuk menghindari adanya unsur subjektivitas yang dapat mengurangi bobot kualitas skripsi ini.

Artinya, data dan keterangan yang diperoleh dapat diukur melalui responden yang benar-benar sebagai pelaku atau sekurang-kurangnya memahami terhadap masalah yang diajukan. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal.66 Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa teknik analisis data merupakan sebuah cara untuk mencari dan menata hasil pengumpulan data yang dihasilkan dari penelitian.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data dalam penelitian kualitatif juga disebut dengan uji kredibilitas data. Teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan merupakan tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih dianggap sebagai orang asing, masih dicurigai, sehingga informasi yang diberikan belum lengkap, tidak mendalam, dan masih memungkinkan banyak hal yang dirahasiakan. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk rapport, semakin

66 Ibid

akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Apabila telah terbentuk rapport, maka telah terjadi kewajaran dalam penelitian, dimana kehadiran peneliti tidak lagi mengganggu perilaku yang dipelajari. Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian, yaitu dengan cara melakukan pengamatan apakah data yang diperoleh sebelumnya itu benar atau tidak ketika dicek kembali ke lapangan. Bila setelah dicek kembali ke lapangan sudah benar, berarti sudah kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri oleh peneliti. Sebagai bentuk pembuktian bahwa peneliti telah melakukan uji kredibilitas, maka peneliti dapat melampirkan bukti dalam bentuk surat keterangan perpanjangan pengamatan dalam laporan penelitian.67

b. Meningkatkan Ketekunan

Dalam tahap ini peneliti dapat meningkatkan ketekunan dalam bentuk pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu benar atau tidak, dengan cara melakukan pengamatan secara terus-menerus, membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi yang terkait, sehingga wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam.

c. Triangulasi

67Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan.., hlm., 945.

Triangulasi merupakan kegiatan pengecekan data melalui berbagai sumber, teknik, dan waktu. Teknik triangulasi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

1) Triangulasi sumber adalah suatu cara mengecek data yang telah diperoleh melalui berbagai macam sumber seperti pengumpulan data dari Kepala Sekolah dan guru-guru di TK Dharma Wanita Siti Aisyah Desa Kabul.

2) Triangulasi teknik yaitu suatu cara mengecek kredibilitas data yang telah diperoleh melalui sumber yang sama namun teknik yang digunakan berbeda, seperti data yang diperoleh peneliti melalui teknik wawancara akan dicek kembali melalui teknik observasi dan teknik-teknik lainnya.

3) Triangulasi waktu dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan kembali terhadap data kepada sumber dan tetap menggunakan teknik yang sama, namun dengan waktu atau situasi yang berbeda.

Apabila hasil uji tetap menunjukkan data yang berbeda, peneliti dapat melakukannya secara berulang hingga ditemukan kepastian data.68

Triangulasi waktu digunakan dalam penelitian ini untuk menguji data yang dikumpulkan melalui wawancara di pagi hari

68Ibid.

maka dilakukan pengecekan kembali dengan melakukan wawancara atau observasi di waktu dan situasi yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang sampai ditemukan kepastian terkait data yang diteliti mengenai kemampuan anak menghafal doa sehari-hari, penerapan metode yang digunakan guru dan faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kemampuan menghafal doa sehari-hari anak usia dini.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan teknik untuk mengecek dan membandingkan suatu informasi yang didapatkan melalui alat yang berbeda tetapi menggunakan teknik yang sama. sebab data yang di diperoleh akan dianalisis.

Dokumen terkait