• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif, metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang melakukan analisis dan interpretasi teks, hasil interview yang

24Ririn Noviyanti Putri, Indonesia dalam Menghadapi Pandemi…, hlm. 706

25Deputi Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak R.I, Protokol…., hlm. 12

ditunjukkan untuk makna dari suatu fenomena. Pendekatan metode kualitatif deskriptif adalah sebuah pendekatan yang bersifat menggambarkan data yang terkumpul dalam bentuk kalimat maupun gambar.26

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan yuridis sosiologis, yaitu di dalam penyelesaian permasalahan yang ada di tengah masyarakat oleh lembaga yang didasari pada peraturan perundang-undangan yang berlaku kemudian dihubungkan dengan kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam masyarakat.

2. Kehadiran Peneliti

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.27 Oleh karena itu, posisi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai instrumen kunci. Artinya, peneliti menyadari bahwa dirinya sebagai perencana, pengumpul data dan

26Emzir, Metodologi Penelitian Kuaitatif: Analisis Data, (Jakarta: PT.

Grafindo Persada, 2010), hlm. 9

27 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2020), hlm.

101

penganalisa data yang telah terkumpulkan sekaligus menjadi pelapor dari hasil penelitian itu sendiri.

3. Sumber dan Jenis Data a. Sumber Data

Sumber data adalah tempat diperolehnya data yang digunakan dalam penelitian.28 Sumber data harus diperoleh dari sumber yang tetap dan tepat. Sumber data yang diperoleh tidak tetap dan tepat mengakibatkan data yang terkumpul tidak relevan dengan masalah yang diteliti.29

Sumber data yaitu berupa kata-kata ataupun perilaku dari orang-orang yang diamati atau diwawancarai di lapangan.

b. Jenis Data

Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Data Primer

28 Lexy, J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 6

29 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 107.

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari sumber pertama.30 Data ini diperoleh secara langsung dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di lapangan.

Dalam penelitian ini, yang menjadi sumber data primer atau informan adalah Kepala UPTD PPA NTB, Kepala tata usaha, Kepala seksi tindak lanjut kasus, Kepala seksi pengaduan dan klarifikasi, Pegawai fungsional, Sarjana Psikolog, Advokat dan korban atau kerabat korban maupun pelaku KDRT diwilayah NTB.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang oleh peneliti tidak diusahakan sendiri pengumpulannya, data ini mencakup dokumen-dokumen resmi, buku hasil penelitian yang berupa laporan dan lain sebagainya.31

Adapun sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku dan jurnal yang berkaitan dengan profil lembaga UPTD PPA NTB seperti Permen PPPA RI Nomor 4 Tahun 2018 Tentang

30 Amiruddin dan Zainal Asikin, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta:

PT.Raja Grafindo Persada, 2006), hlm.30

31 Ibid,

Pedoman Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak dan tindak KDRT khususnya diwilayah NTB.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Karena tujuan utama dalam penelitian yaitu untuk mendapatkan data. Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah sebuah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap suatu permasalahan yang tampak dalam objek penelitian. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang lokasi dan praktik pelaksanaan serta mengecek data yang telah diperoleh.32 Observasi terdiri dari observasi partisipan dan observasi non partisipan.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan. Observasi non partisipan

32Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka, 2014), hlm. 129

dilakukan peneliti dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian dengan mengamati objek penelitian mengenai peran serta tindakan yang diberikan oleh pihak UPTD PPA NTB terhadap istri sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga pada masa pandemi Covid 19. Alasan peneliti memilih observasi non partisipan karena peneliti hanya sebagai pengamat dan tidak terlibat dalam kegiatan yang dilakukan pihak UPTD PPA NTB dan korban KDRT. Observasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data terkait pelayanan serta penanganan kasus KDRT saat pandemi covid 19 yang diberikan oleh pihak UPTD PPA NTB terhadap istri sebagai korban.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanyajawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.33 Wawancara terdiri dari wawancara terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur.

33Sugiono, Metode Penelitian…, 2020), hlm 114

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara tidak terstruktur, karena peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang sudah tersusun secara sistematis, tetapi yang digunakan hanya berupa garis- garis besar yang ditanyakan.34 Sehingga peneliti dapat menggali informasi secara mendalam, terbuka dan bebas sesuai dengan fokus penelitian. Adapun informan dalam penelitian ini adalah Kepala UPTD PPA NTB, Kepala tata usaha, Kepala seksi tindak lanjut kasus, Kepala seksi pengaduan dan klarifikasi, Pegawai fungsional, Sarjana Psikolog, Advokat dan korban atau kerabat korban maupun pelaku KDRT diwilayah NTB.

c. Dokumentasi

Selain mengunakan tekhnik observasi dan wawancara, dalam hal ini peneliti juga menggunakan tehnik dokumentasi. Dengan tekhnik dokumentasi ini, tidak hanya dari orang sebagai narasumber, peneliti juga dapat memperoleh informasi dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan dalam bentuk

34Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, (Bndung:

Alfabeta, 2014), hlm. 136

peninggalan budaya, karya seni dan karya pikir.35 Hal ini bertujuan untuk menambah informasi dalam penelitian.

Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian.

Karena hasil observasi dan wawancara akan lebih kredibel atau dapat dipercaya apabila didukung oleh dokumen yang terkait dengan fokus penelitian. Dokumentasi yang mungkin tersedia dalam penelitian ini mencakup arsip, dokumen dan data serta foto/gambar yang diperoleh dari kegiatan sosial pihak UPTD PPA NTB, termasuk profil lembaga, dan hasil visum korban untuk dijadikan objek penelitian.

5. Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah proses memilih, memilah dan mengklasifikasikan data yang sudah terkumpul dari cacatan lapangan, hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, sehingga mendapat pemahaman yang mendalam, bermakna dan temuan

35Ibid, hlm. 148

baru yang berupa deskriptif dan pola-pola hubungan antar kategori dari objek yang diteliti.36

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

a. Reduksi data adalah data-data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dirangkum dengan menitikberatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti sehingga data yang direduksi memberikan gambaran lebih rinci.

b. Penyajian data dilakukan oleh peneliti dengan menyajikan data yang didapatkan selama melakukan penelitian, baik dalam bentuk teks naratif maupun tabel.

c. Peneliti melakukan penarikan kesimpulan terhadap data-data yang telah dikumpulkan, sehingga peneliti akan mengetahui dengan jelas mengenai penelitian yang telah dilakukan.

6. Uji Validitas Data

Untuk memperoleh keabsahan data, maka sangat diperlukannya pemeriksaan sehingga diperoleh temuan-temuan dan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Dalam

36 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm. 25

meningkatkan kevalidan penelitian ini, peneliti akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menambah Waktu Penelitian

Oleh karena penelitian kualitatif lebih banyak dilapangan, maka peneliti harus lebih banyak waktu untuk bergaul dan membangun hubungan emosional yang baik dengan responden, agar memperoleh data yang lebih banyak, sehingga peneliti memiliki cukup banyak bahan uji keabsahan yang akan dilakukan.

b. Kecukupan Referensi

Kecukupan referensi adalah alat yang menampung dan menyesuaikan dengan kritik tertulis dan untuk keperluan evaluasi bahan-bahan yang tercatat yang dapat digunakan sebagai landasan teoretis yang cukup kuat untuk merumuskan permasalahan. Maka peneliti selalu berupaya menambah referensi yang diperoleh sehingga dapat dipertanggung jawabkan.

c. Triangulasi

Teori ini merupakan tehnik pengumpulan data gabungan yang menggunakan dua atau lebih metode

pengumpulan data dalam suatu penelitian.37 Tujuan peneliti menggunakan metode ini bukan untuk mencari kebenaraan terhadap suatu fenomena, melainkan untuk meningkatkan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

Sehingga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan trianggulasi sumber yaitu pengecekan data tentang keabsahannya, membandingkan hasil wawancara informan yang satu dengan informan yang lain.

Dokumen terkait