• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen analisis faktor-faktor yang mempengaruhi (Halaman 44-55)

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

v. Kafalah (garansi bank), dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran.

3) Produk Jasa Bank

Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries (penghubung) pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) dengan pihak yang kelebihan dana (surplus unit), bank syariah juga dapat melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapatkan imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan tersebut di antaranya, yaitu:

a) Sharf (jual beli valuta asing), pada prinsipnya jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf. Jual beli mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang sama (spot).

b) Ijarah (sewa), jenis kegiatan ijarah antara lain, penyewa kotak simpanan (safe deposit box) dan jasa tatalaksana administrasi dokumen (custodian). Bank mendapat imbalan sewa dari jasa tersebut.

menghasilkan data deksripstif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.39

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dikarenakan penelitian ini ingin mendapatkan gambaran yang jelas dan objektif tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah di Desa Rensing Bat, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti melibatkan diri di lapangan dan melakukan observasi untuk mengamati secara langsung terhadap objek penelitian. Dalam hal ini pelaku sebagai instrument kunci sekaligus mengumpulkan data melalui wawancara dengan informan untuk mendapatkan data yang memadai tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah di Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur.

Kehadiran peneliti di lapangan sedapat mungkin dilaksanakan dengan cara efektif dan efesien guna untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan.

39Lexy J. Moleong Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2018), hlm. 4.

3. Sumber dan Jenis Data a. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sekunder.

1) Sumber data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari Desa Rensing Bat, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur. Untuk memperoleh data penulis melakukan wawancara secara langsung dengan menanyakan berbagai pertanyaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah di Desa Rensing Bat. Adapun subjek penelitian ini adalah sebagian masyarakat Desa Rensing Bat, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur.

2) Sumber data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literature kepustakaan yang berguna untuk melengkapi proses analisis.

Dengan menggunakan sumber data sekunder dapat membantu melengkapi data-data yang kurang ditemukan pada saat wawancara ataupun observasi. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui buku, artikel dan karya ilmiah yang berkaitan dengan pokok pembahasan yang diperlukan oleh

peneliti yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah.

b. Jenis Data

Adapun jenis data dalam penelitian ini antara lain:

1) Data kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Data yang dimaksud adalah hasil wawancara dan observasi yang berkaitaan dengan pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah di Desa Rensing Bat, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur.

2) Data kuantitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data empiris berupa angka-angka. Dalam penelitian ini data yang dimaksud adalah data yang berkaitan dengan jumlah penduduk Desa Rensing Bat, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu cara yang digunakan dalam upaya untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode interview/wawancara, dan dokumentasi. Bagi peneliti metode ini cocok digunakan dalam penelitian karena penelitian ini merupakan studi kasus.

a. Observasi

Metode observasi adalah pengamatan, pencatatan serta sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki atau diteliti.

Melalui metode observasi ini dapat dengan langsung mengamati dan mencatat lebih akurat tentang keadaan yang ada di lapangan.

Pengamatan ini dilakukan di Desa Rensing Bat, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan observasi non partisipan karena peneliti tidak ikut terlibat pada aktivitas dari segala bentuk yang diteliti dan peneliti hanya melakukan pengamatan agar mendapatkan gambaran objek yang diteliti. Hal ini dimaksudkan yaitu untuk memperoleh data yang akurat berkenaan dengan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah di Desa Rensing Bat, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur.

b. Wawancara (interview)

Wawancara merupakan metode untuk mendapatkan informasi dengan cara menanyakan sesuatu kepada beberapa orang yang menjadi informan yang dilakukan dengan bertatap muka secara langsung dan dibantu alat perekam untuk menyimpan hasil wawancara. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur, yakni untuk menentukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak- pihak yang di wawancarai diminta pendapat dan ide-idenya.40

40Sugiyono, Metodologi Penelitian…, hlm. 138.

Berkaitan dengan hal ini peneliti melakukan wawancara langsung dengan sebagian masyarakat Desa Rensing Bat, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur yang terdiri dari kepala desa, staf desa, guru, mahasiswa/pelajar, pedagang, dan petani. Hal-hal yang diwawancarai meliputi: (a) pengguna bank syariah atau bukan (b) pengetahuannya tentang bank syariah, (c) pengalamannya menggunakan jasa bank syariah, (d) informasi tentang bank syariah, (e) minat menggunakan bank syariah, (f) faktor yang mempengaruhi minimnya pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan atau karya seseorang tentang suatu yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.41 Teknik dokumentasi ini peneliti gunakan berupa foto atau dokumen untuk mengumpulkan data terkait dengan lokasi penelitian, sejarah berdirinya Desa Rensing Bat, keadaan demografis Desa Rensing Bat, struktur organisasi, foto pada saat penelitian, dan keadaan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi minimnya pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah di Desa Rensing Bat, kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur.

41Ahmad Muri Yusuf, Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan Edisi Pertama, (Jakarta: Kencana Pranadamedia Group, 2014), hlm. 391.

5. Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukakn dengan jalan bekerja dengan data, menemukan pola, memilah-milahnya menjadi satu kesatuan yang dapat dikelola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan orang lain.42 Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan menggunakan metode berpikir induktif yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus dan kongkrit, kemudian dari fakta atau peristiwa tersebut ditarik secara generalis yang mempunyai sifat umum.43 Proses induktif lebih menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagaimana yang terdapat dalam data.44 Dalam penerapannya teknik ini digunakan untuk menganalisa data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat terhadap Bank Syariah studi kasus Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur.

6. Keabsahan Data

Terdapat 4 kriteria yang harus ada dalam pemeriksaan keabsahan data oleh Lexy J. Meleong, di antaranya, yaitu:45

a. Pengujian Kridebilitas

Pengujian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Perpanjangan keikut-sertaan

42Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2018), hlm. 248.

43Sutrisno Hadi, Metode Research, hlm. 40.

44Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: Gramedia, 1976), hlm.

38.

45 Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, cet. 36 (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2018), hlm. 324-338.

Instrument penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Oleh sebab itu, keikutsertaan dari peneliti sangat menentukan pengumpulan data. Dalam hal ini peneliti dituntut untuk terjun ke lokasi secara langsung dan dalam jangka waktu yang lama. Perpanjangan keikutsertaan bertujuan untuk membangun kepercayaan diri peneliti sendiri. Kepercayaan subjek dan kepercayaan diri pada peneliti merupakan suatu proses pengembangan yang berlangsung ssetiap hari dan merupakan alat untuk mencegah usaha coba-coba dari pihak subjek.

2) Ketekunan pengamatan

Ketekunan pengamatan merupakan pencarian secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitannya dengan proses analisis yang konstan dan tentatif. Dalam hal ini, peneliti melakukan pengamatan secara lebih cermat serta berkesinambungan sehingga data atau peristiwa yang diperoleh dapat secara pasti dan sistematis.

3) Triangulasi

Metode triangulasi merupakan kegiatan pemeriksaan keabsahan data atau pengecekan data dengan memanfaatkan sesuatu hal lain dari berbagai cara serta berbagai waktu. Tiga macam triangulasi yang dibedakan oleh Sugiyono yakni triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Triangulasi sumber tujuannya adalah untuk mengecek data yang telah

diperoleh dari beberapa sumber. Triangulasi teknik yaitu dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Kemudian triangulasi waktu yaitu dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh pada waktu tertentu atau waktu yang berbeda. Data yang didapatkan pada pagi hari akan berbeda dengan data yang didapat pada sore hari, hal itu terjadi karena kondisi fisik narasumber yang telah lelah maupun pikiran yang sudah tidak konsentrasi lagi.46 4) Pengecekan sejawat

Teknik ini dilakukan dengan cara mengumpuulkan temaa- teman yang sebaya, yang mempunyai pengetahuan umum yang sama mengenai apa yang diteliti, sehingga dapat mereview persepsi, pandangan, dan analisis yang sedang dilakukan secara bersama-sama.

5) Kecukupan referensi

Kecukupan referensi maksudnya yaitu tersedianya sumber informasi yang dapat digunakan untuk melengkapi data-dari penelitian. Yang dimana peneliti mengumpulkan data sebanyak- banyaknya yang mendukung penelitian dengan tujuan untuk memperoleh keabsahan data yang dihasilkan.

46 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm. 273.

6) Kajian kasus negatif

Kajian kasus negatif dilakukan dengan cara mengumpulkan data, contoh serta kasus yang tidak sesuai dengan data informasi yang telah ditemukan di lapangan yang dijadikan sebagai bahan pembanding. Kasus negatif tersebut digunakan sebagai kasus negatif yang menjelaskan hipotesis alternatif sebagai upaya dalam meningkatkan argumentasi penemuan.

7) Pengecekan anggota

Pengecekan anggota dilakukan dengan mengumpulkan para anggota yang menjadi subjek dari penelitian untuk mengecek keabsahan data dengan memberikan pandangan terhadap data yang telah diorganisasikan oleh peneliti. Jika data yang diperoleh di sepakati oleh para pemberi data atau subjek penelitian, maka data tersebut adalah valid, namun sebaliknya maka data tersebut akan tidak valid. Pengecekan anggota ini dilakukan kepada semua informan yaitu, sebagian masyarakat Desa Rensing Bat, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur.

b. Pengujian Transferability

Transferability (kriterium keteralihan) berbeda dengan validitas eksternal dari nonkulatif. Konsep validitas tersebut menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh ada sampel yang secara representatife mewakili populasi

itu.47 Dalam penelitian kualitatif hal itu dilakukan dengan cara uraian secara rinci. Oleh karena itu, penulis dalam membuat laporan memberikan uraian yang rinci, sistematis, jelas dan dapat dipercaya agar orang lain dapat memahami hasil dari penelitian yang penulis lalukan sehingga memungkinkan untuk menerapkan hasil penelitian ini.

c. Pengujian Dependability

Pengujian dependability atau reliabilitas dalam penelitian kualitatif sangat penting dan sangat diperlukan agar hasil dari keseluruhan aktivitas dalam penelitian tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh penelitian yang reliable yaitu proses penelitian yang dapat diulangi dan direfleksi oleh orang lain yang melakukan penelitian pada fokus yang sama. Sugiyono menerangkan bahwa: Suatu penelitian yang reliable adalah apabila orang lain dapat mengulangi atau merefleksi proses penelitian tersebut.48 Uji dependability dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.

Sering terjadi peneliti yang tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, akan tetapi dapat memberikan data. Penelitian seperti itulah yang perlu diuji dependability. Pengujian dependability ini dilakukan dengan cara mengaudit seluruh proses penelitian. Dalam hal pengujian

47 Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. 36 (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2018), hlm. 324.

48 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm. 277.

ini, penulis bekerjasama dengan pembimbing untuk melakukan audit keseluruhan proses penelitian di lapangan di mulai dari menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data, mengolah dan menganalisis data, menguji keabsahan data sampai pada akhirnya membuat kesimpulan.

d. Pengujian Confirmability

Pengujian confirmability dalam penelitian kualitatif hampir sama dengan pengujian dependability, sehingga penelitiannya dapat dilakukan dengan cara bersamaan. Pengujian confirmability biasa disebut juga dengan penelitian objektivitas. Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh keobjektivitasan dalam suatu penelitian. Pengujian dapat dikatakan objektif apabila telah disepakati oleh banyak orang.

Pengujian confirmability yakni melakukan pengujian hasil penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan.

Dalam dokumen analisis faktor-faktor yang mempengaruhi (Halaman 44-55)

Dokumen terkait