• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penliti menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif, supaya peneliti dapat memperoleh keterangan yang jelas dan mendalam mengenai perkara atau hal-hal yang menjadi pembahasan utama dalam penelitian.

Oleh karena itu, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, supaya peneliti mampu menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya.

2. Kehadiran Peneliti

Tujuan utama peneliti adalah untuk mendapatkan atau memperoleh data yan dibutuhkan, mengenai masalah yang diteliti dan untuk mengamati secara langsung terhadap obyek penelitian. Kehadiran peneliti di lokasi adalah sebagai orang yang melakukan observasi atau istrumen utama sekaligus pengumpul data melalui wawancara dengan narasumber atau informen untuk mendapatkan data mengenai “Srategi Kominfo dalam Menangkal Berita Hoax”.

20http://www.komunikasipraktis.com/2016/12/pengertian-hoax-asal-ususl-dan- contohnya.html?m=1diakses tanggal2 Mei 2018, pukul 10.09.

22

Menurut Sugiyono dalam metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D memaparkan bahwa dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Karena hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu- satunya yang dapat mencapainya.21

Bertolak pada pernyataan di atas, ada beberapa hal yang peneliti lakukan dalam mengadakan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Minta izin dari pihak/lembaga yang dijadikan obyek penelitian sekaligus menyurvei awal, sehingga peneliti dapat menganalisis data di lokasi atau tempat yang akan diteliti.

b. Mengadakan penelitian untuk mencari data yang terkait dengan permasalahan yang diteliti. Peneliti akan melakukan observasi dan wawancara dengan subyek penelitian.

c. Mengumpulkan data-data tersebut untuk dianalisis.

3. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi yang dipilih oleh peneliti adalah di Kominfo Provinsi NTB. Adapun alasannya adalah karena Kominfo adalah salah satu lembaga yang memang mengatur atau mengawasi isi siaran dari media dan lokasi ini obyek dekat dengan dengan tempat peneliti menimba ilmu, sehingga memudahkan peneliti mencari data.

4. Sumber Data

21Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 223.

23

Aktivitas penelitian tidak akan terlepas dari keberadaan data yang merupakan bahan baku informasi untuk memberikan gambaran spesifik mengenai obyek penelitian.

a. Data Primer

Untuk mengumpulkan data primer peneliti harus mengumpulkannya secara langsung, cara peneliti mengumpulkan data primer antara lain observasi dan wawancara dengan obyek dan pihak-pihak atau orang-orang yang dinilai mampu memberikan penjelasan tentang data-data yang diperlukan.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua), karena data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, jurnal dan dokumentasi.

Sumber data dalam penelitian ini adalah salah satu stasiun lembaga pengawasan isi siaran yaitu Kominfo dan pimpinan atau pegawai Kominfo.

Berhubung penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif maka dalam melakukan penelitian harus melihat kejadian yang terjadi langsung dilapangan untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh data dan informasi berdasarkan kejadian di lapangan dan peneliti kontak langsung dengan segala obyek yang akan diteliti dan menggunakan subyek sebagai sumber informasi atau sumber data.

24 5. Prosedur Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Menurut Supardi observasi atau pengamatan merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat obyek atau peristiwa yang diselidiki.22

Disini peneliti menggunakan observasi secara, dimana peneliti mengamati secara langsung di Kominfo.

b. Metode Wawancara

Menurut Moleong, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.23

Metode wawancara adalah percakapan peneliti sebagai pencari informasi atau data dengan narasumber sebagai pemberi informasi yang dibutuhkan peneliti. Model wawancara peneliti yang digunakan wawancara bebas terpimpin. Bebas maksudnya apa saja sesuai dengan data yang diinginkan diambil melalui wawancara. Sedangkan terpimpin artinya peneliti membawa daftar pertanyaan yang diajukan sesuai dengan penelitian dan waktu tidak terbatas karena tergantung pada suasana, jadwal atau situasi dan kondisi wawancara dengan narasumber atau terwawancara.

22Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi, (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2011), hlm. 117-118.

23Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Rosda Karya, 2010), hlm. 186.

25 c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi dilakukan peneliti untuk melakukan kontak dengan pelaku atau sebagai partisipan yang terlibat pada suatu peristiwa sejarah masa lalu, karena merupakan catatan yang sudah lalu dokumen bias merupakan tulisan, gambar, atau karya- karya yang monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life historis), cerita biografi, peraturan dan kebijakan.

Menurut Guba dan Lincolin mendifinisikan dokumen adalah setiap bahan tulisan ataupun film, lain dari record, yang tidak terpisahkan karena adanya permintaan seorang penyidik.

Dokumen pribadi seperti buku harian surat kabar, surat pribadi, otobiografi, dan dokumen resmi, sejalan denga itu, dokumen dapat dipandang sebagai narasumber yang dapat menjawab pertanyaan yang belum tentu ditemukan jawabannya. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan dimasa kecil, disekolah, tempat kerja, di masyarakat, akan tetapi perlu dicermati bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang tinggi.24 6. Teknik Keabsahan Data

Untuk memperoleh hasil penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya oleh karena itu peneliti mengkroscek data-data

24Moleong,Metodologi..., hlm. 216.

26

yang telah diperoleh sebelumnya sehingga akan menghasilkan sesuatu yang benar-benar valid.

Adapun cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid.

a. Ketekunan pengamat, maksudnya memberi ciri-ciri dan unsur dalam situasi yang relevan dengan masalah dengan isu yang sedang diteliti kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

b. Triangulasi, maksudnya peneliti melakukan perbandingan dan pengecekan kembali data yang dihasilkan melalui wawancara.

Dengan demikian data yang diperoleh menjadi data yang objektif.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber untuk memproses analisis data yang didapatkan dari berbagai sumber data. Dalam proses keabsahan data dengan triangulasi ini peneliti biar menyusun penelitian dengan teratur, terstruktur sistematis sehingga mudah dipahami dan dengan proses triangulasi sumber data yang didapatkan sesuai dengan jawaban yang diharapkan untuk menjawab rumusan masalah.

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembahasan dan pemahaman yang lebih lanjut dan jelas dalam membaca penelitian ini, maka disusunlah sistematika penulisan penelitian ini sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan: Bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan dan Maaf Penelitian, Ruang Lingkup dan Setting

27

Penelitian, Telaah Pustaka, Kerangka Teori, Metode Penelitian Yang Berisi Tentang Jenis Penelitian, Kehadiran Peneliti, Lokasi Penelitian, Sumber Data, Prosedur Pengumpulan Data, Keabsahan Data dan Sistematika Penulisan.

Bab II Paparan data dan temuan: berisi tentang Sejarah Kominfo, Struktur Organisasi, Strategi Kominfo dalam Menangkal Berita Hoax pada Media Sosial (online), dan Tindakan Kominfo Terhadap Berita yang Tersebar pada Media Sosial.

Bab III Pembahasan: Bab ini Berisi tentang Strategi Kominfo dalam Menangkal Berita Hoax pada Media Sosial (Online) yang meliputi:

Kampung Media, Sosialisasi Edukasi, dan Penyediaan Layanan Aduan.

Dan Tindakan Kominfo Terhadap Berita Hoax yang Tersebar pada Media Sosial yang Meliputi; Melakukan Pemmbokiran, Melakukan Analisis atau Pengecekan, dan Terjun Ke Lapangan.

Bab IV Penutup: Bab ini berisi tentang Simpulan dan Saran.

28 BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Sejarah Kominfo

Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik(Kominfo) merupakan dinas daerah tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang komunikasi dan informatika, bidang statistik dan bidang persandian.

Dinas Kominfo NTB dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur NTB Nomor 50 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi NTB.

Pada Bagian Keduabelas Pasal 15 Peraturan tersebut dinyatakan bahwa Dinas Kominfo NTB memiliki tugas pokok menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidang Komunikasi dan Informatika, Bidang Statistik serta Bidang Persandian yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi.

1. Visi

“Terdepan Dalam Informasi Menuju Provinsi Cerdas”

2. Misi

a. Mengoptimalkan Penerapan E-Government dan Meningkatkan Kualitas danKuantitasInformasiKepada Masyarakat

b. Menyediakan Data Statistik Sektoral Berkualitas

c. Meningkatkan Pengelolaan Pusat Data dan Pelayanan Informasi.

d. Meningkatkan Penggunaan Sistem Pelayanan Pengadaan Barang / Jasa Secara Elektronik dan Pengamanan Informasi berklasifikasi.

29 B. Struktur Kominfo Provinsi NTB

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN STATISTIK PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 201725

25https://diskominfotik.ntbprov.go.id/content/struktur-organisasi

KEPALA DINAS Drs. TRI BUDIPRAYITNO, M.Si

F. PRANATA KOMPUTER 1. Yasrul, S.Kom, M. Eng 2.Roy Prabantoro S.Kom 3.Lalu Hardianto W, S.Kom 4.Syamsul Bahri, S.Kom 5.Muhammad AliW, St 6. R. Ronald Ommy Y,. ST

F. PRANATA HUMAS 1. Achmad Kossah S.Sos

F. PERENCANA

1. Hasbi Jauhari, S.T, M.M

2. Mohammad Sahrul S.E KASUBAG PROGRAM Sri Rochana, S.Sos

KASUBAG KEUANGAN Dra. Ni Komang Sri Sugesti

KASUBAG UMUM Masangan S.Sos

KABID INFOKOM & PUBLIK Ach Fairuzz Abadi, S.H

KABID PENGELOLAAN TIK Syarif Lutfim, S.E, M.Si

KABID PERSANDIAN & LPSE Mahmud Aks M.Si

KABID STATISTIK Chandra Irawan, S.H

KASI PENGELOLAAN DOK. INFO Tarmidzi S.Kom

KASI APLIKASI TIK Sudi Widodo M. Si

KASI PERS. & KEAMANAN INFO Suwito S.Sos

KASI STATISTIK SOSIAL Ir. Dede Suharitini S.Sos

KASI PUBLIKASI Agus Suprihartono, S.Kom

KASI INFRASTRUKTUR TIK Drs. Lalu Muhammad Yusuf

KASI LAYANANAN ELEKTRONIK Drs. I Made Putu Kusuma Wijaya

KASI STATISTIK EKONOMI Dadang Efendi, S.Sos

KASI KELEMBAGAAN Drs. I Dewa Ngurah Sarjana

KABID TATA KELOLA TIK Asrip, S.Sos

KASI TELEKOM & PENGENDALIAN Dra. Yatun Wahyuni

KASI STATISTIK SDA & INFRASTR.

Petronela Prada Peni, S.Sos

KASUBAG TATA USAHA Nurul Wardani, SE

KASUBBAG PENDATAAN & JARINGAN M. Arif Sarifudin, Se, Mm

KASUBAG PELAYANAN & KERJASAMA M. Imam Fahrudin

KA. BALAI INFORMASI TEKNOLOGI EDUKASI Abel Samsul Hatuina, S.Pi, M.M

SEKRETARIS Ir. M. Ilham, MM KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Kominfo NTB 2017

30 1. Bagian Kesekretariatan

Bagian Kesekretariatan mempunyai tugas pokok Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi, mempersiapkan perumusan kebijakan serta memantau dan mengawasi pengelolaan keuangan, dengan fungsi sebagai berikut:

a. Pelaksanaan persiapan perumusan kebijakan koordinasi

b. Pelaksanaan pembinaan administrasi urusan ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, kerumahtanggaan dan keprotokolan.

c. Berkordinasi dengan bidang terkait dengan tugas – tugas dalam hal pelaksanaan, pembinaan dan pengawasan.

Sekretariat membawahi : a. Sub Bagian Program

Subbagian Program mempunyai tugas pokok Menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, perencanaan dan penyusunan program, pengumpulan dan analisis data, evaluasi program dan pelaporan.

b. Sub Bagian Keuangan

Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok Melaksanakan pengelolaan urusan keuangan dan pengelolaan aset.

c. Sub Bagian Umum

Sub bagian Umum mempunyai tugas pokok Melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan

31

pemeliharaan aset, kerumahtanggaan dan keprotokolan di lingkungan Dinas.26

2. Bidang Informasi dan Komunikasi Publik

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang informasi dan komunikasi publik; penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, supervisi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengelolaan opini dan aspirasi publik di lingkup pemerintah daerah; pengelolaan informasi, penyediaan konten lintas sektoral dan pengelolaan media komunikasi publik, penguatan kapasitas sumber daya komunikasi publik dan penyediaan akses informasi; pelayanan informasi publik, layanan hubungan media dan Pengembangan Sumber Daya Komunikasi Publik di Provinsi, dengan fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan di bidang pengelolaan informasi, opini dan aspirasi publik di lingkup pemerintah daerah,

b. Perumusan kebijakan, penyediaan konten lintas sektoral dan pengelolaan media komunikasi publik,

c. Perumusan kebijakan penguatan kapasitas sumber daya komunikasi publik, penyediaan akses informasi, pelayanan informasi publik, dan layanan hubungan media.

d. Perumusan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyelenggaraan di bidang pengelolaan informasi, opini dan

26http://diskominfotik.ntbprov.go.id./content/bagian-kesekretariatandiakses tanggal 1 Mei 2019, pukul 10.09.

32

aspirasi publik di lingkup pemerintah daerah untuk mendukung kebijakan nasional dan pemerintah daerah,

e. Perumusan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyediaan konten lintas sektoral dan pengelolaan media komunikasi publik, f. Perumusan norma, standar, prosedur, dan kriteria penguatan

kapasitas sumber daya komunikasi publik, penyediaan akses informasi, pelayanan informasi publik, layanan hubungan media;

g. Perumusan norma, standar, prosedur, dan kriteria pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengelolaan informasi, opini dan aspirasi publik di lingkup pemerintah daerah untuk mendukung kebijakan nasional dan pemerintah daerah,

h. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan informasi, opini dan aspirasi publik di lingkup pemerintah daerah, pengelolaan informasi untuk mendukung kebijakan nasional dan pemerintah daerah,

i. Penyediaan konten lintas sektoral dan pengelolaan media komunikasi publik,

j. Penguatan kapasitas sumber daya komunikasi publik, penyediaan akses informasi, pelayanan informasi publik, layanan hubungan media;

k. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengelolaan informasi, opini dan aspirasi publik di lingkup pemerintah daerah,

33

l. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengelolaan informasi, penyediaan konten lintas sektoral dan pengelolaan media komunikasi publik

m. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penguatan kapasitas sumber daya komunikasi publik, penyediaan akses informasi, pelayanan informasi publik dan layanan hubungan media;

n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) membawahi : a. Seksi Pengelolaan dan Dokumentasi Informasi

Seksi Pengelolaan dan Dokumentasi Informasi memiliki tugas pokok Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan; bahan rumusan norma standar prosedur, pelaksanaan bimbingan teknis, supervisi, pelaksanaan pemantauan, evaluasi, pelaporan di bidang pengelolaan opini / aspirasi publik;

penyediaan konten lintas sektoral, penyediaan akses informasi, pelayanan dan pengelolaan Informasi Publik.

b. Seksi Publikasi

Seksi Publikasi memiliki tugas pokok Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan Penyebaran informasi;

bahan rumusan norma standar prosedur penyebaran iformasi;

pelaksanaan bimbingan teknis, supervisi, pelaksanaan pemantauan, evaluasi, pelaporan di bidang pengelolaan media komunikasi publik.

34 c. Seksi Kelembagaan

Seksi Kelembagaan memiliki tugas pokok Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan layanan hubungan media; menyusun norma, standar, prosedur, kriteria, melaksanakan supervisi, pemantauan, evaluasi, serta pelaporan penyelenggaraan Kelembagaan Informasi Publik.27

3. Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki tugas pokok Merumuskan dan melaksanakan kebijakan, menyusun norma, standar, prosedur, kriteria penyelenggaraan TIK, melaksanakan bimbingan teknis, supervisi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, pengembangan akses internet, layanan sistem komunikasi intra Pemerintah Daerah Provinsi, layanan pengembangan dan pengelolaan aplikasi terintegrasi, Pengembangan Sumber Daya TIK Pemerintah Daerah Provinsi dan Masyarakat.

Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi membawahi :

a. Seksi Aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi

Seksi Aplikasi TIK memiliki tugas pokok menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan TIK, norma, standar, prosedur, kriteria penyelenggaraan aplikasi TIK, supervisi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, layanan pengembangan dan pengelolaan aplikasi terintegrasi.

27http://diskominfotik.ntbprov.go.id./content/bidang-informasi-dan-komunikasi- publikdiakses tanggal 1 Mei 2019, pukul 10.11.

35

b. Seksi Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi

Seksi Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki tugas pokok Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, menyusun norma, standar, prosedur, kriteria penyelenggaraan infrastruktur TIK, supervisi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, pengembangan akses intranet dan internet, layanan sistem komunikasi intra Pemerintah Daerah Provinsi.

c. Seksi Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi

Seksi Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki tugas pokok : Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan tata kelola TIK; bahan rumusan norma standar prosedur tata kelola TIK; melaksanakan bimbingan teknis, supervisi, pemantauan, evaluasi, pelaporan terhadap penguatan kapasitas sumber daya TIK.28

4. Bidang Persandian dan LPSE

Bidang Persandiaan dan LPSE memiliki tugas pokok : Bidang Persandian dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) mempunyai tugas penyiapan bahan dan penyusunan kebijakan, koordinasi, perencanaan, pelaksanaan serta monitoring, evaluasi dan pelaporan dibidang Persandian, Telekomunikasi dan Penyelenggaraan Layanan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) serta pengawasan dan pengendalian Informasi di lingkungan pemerintah Provinsi NTB, dengan rincian fungsi sebagai berikut :

28http://diskominfotik.ntbprov.go.id./content/bidang-pengelolaan-teknologi-informasi- dan-komunikasi diakses tanggal 1 Mei 2019, pukul 10.12.

36

a. Koordinasi penyusunan program kerja dan kegiatan dibidang Persandian, telekomunikasi dan Penyelenggaraan Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) serta Pengawasan dan Pengendalian Informasi di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB.

b. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengawasan dan pengendalian pengamanan Informasi, Persandian dan telekomunikasi serta Penyelengaraan sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB.

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan dibidang pengawasan dan pengendalian pengamanan Informasi, Persandian dan telekomunikasi serta Penyelengaraan sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik.

d. Pengkoordinasian dan pelaksanaan pembinaan pola hubungan komunikasi sandi antar Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/

Kota se- NTB.

e. Pelaksanaan koordinasi dan pembangunan jaringan komunikasi/telekomunikasi Persandian antar perangkat daerah provinsi NTB.

f. Pengamanan informasi dan sistem komunikas/telekomunikasi pimpinan daerah dan jajarannya.

g. Pengelolaan jaringan komunikasi sandi dan pengamanan informasi pimpinan di Sekretariat Daerah Provinsi NTB.

h. Pembinaan dan pengelolaan ruang kasa pemerintah provinsi NTB.

37

i. Sebagai pemimpin Penyelenggaraan Sistem Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

j. Penyusunan program kerja dan kegiatan dibidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

k. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan di dibidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

l. Pelaksanaan monitoring evaluasi pelaporan dan pengendalian pelaksanaan program kegiatan dibidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

m. Pengkoordinasian dan pembinaan LPSE Provinsi, LPSE Kabupaten/ Kota se- NTB.

n. Penyusunan dan pelaksanaan Standarisasi Pelayanan LPSE sesuai ketentuan yang berlaku.

o. Pengkoordinasian Pengelolaan sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) dan penyediaan Infrastruktur pendukungnya.

p. Pengelolaan sistem pengaduan masyarakat dan mengkoordinasikan tindaklanjut penanganan pengaduan masyarakat kepada instansi terkait. (Pengaduan melalui NTB SMS Center, e-mail resmi, dan lain-lain

q. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan Bidang Telematika membawahi :

a. Seksi Persandian dan Keamanan Informasi

Seksi Persandian dan Keamanan Informasi memiliki tugas pokok: Menyiapkan, menyusun dan melaksanakan tata kelola dan

38

operasional persandian dalam rangka menjamin keamanan informasi di lingkungan Pemerintah Daerah. Dengan rincian fungsi sebagai berikut:

1) Menyiapkan bahan penyusunan program kerja dan kegiatan dibidang Persandian dan telekomunikasi berdasarkan prioritas dalam bentuk Renja, RKA dan DPA yang mengacu pada RPJMD.

2) Menyiapkan bahan rumusan kebijakan keamanan informasi di lingkungan pemerintah daerah sesuai SMKI 27001 tentang Standar Sistem Manajemen Keamanan Informasi mengacu pada Perka Lembaga Sandi Negara No. 6 Th. 2016 Tentang Pengendalian Persandian serta No. 7 Tahun 2016 tentang Otoritas Sertifikat Digital maupun PermenKominfo No. 4 Tahun 2016.

3) Menyusun pedoman dan petunjuk teknis pengamanan komunikasi sandi serta penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan dibidang persandian dalam bentuk SOP, Juklak dan Juknis Persandian Provinsi NTB

4) Menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pembangunan jaringan komunikasi sandi tingkat provinsi NTB dalam bentuk.

a) Petunjuk teknis pengendalian dan penataan jaringan komunikasi persandian

b) Bahan pembinaan persandian antar SKPD dan Kab/Kota.

39

c) Menyiapkan bahan koordinasi dan pelaksanaan pembinaan hubungan komunikasi sandi provinsi dengan Kab/Kota se- NTB dalam bentuk.

d) Petunjuk Teknis pengelolaan dan pengendalian persandian e) Bahan pembinaan persandian Kab/Kota

5) Membangun dan mengelola jaringan komunikasi sandi tingkat provinsi;

6) Menyusun rencana dasar teknis dan program persandian daerah;

7) Mengelola dan memelihara sarana dan prasarana persandian (telepon, jammer, counter surveilance, faximili, radio komunikasi, repeater dan alat-alat komunikasi lainnya dalam database sarana dan prasarana persandian pemerintah Provinsi NTB dan Kab/Kota

8) Mengamankan informasi dan sistem komunikas/telekomunikasi pimpinan daerah (Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekretaris Daerah) beserta jajarannya dalam bentuk penyusunan petunjuk teknis klasifikasi informasi pimpinan daerah.

9) Mengelola dan memelihara ruang kasa Pemerintah Provinsi NTB.

10)Mengumpulkan, menghimpun, mengolah data dan informasi serta menganalisis permasalahan yang berhubungan dengan persandian;

40

11)Melaksanakan Sterilisasi/ pengamanan ruang kerja/rumah jabatan pimpinan dan aset-aset vital/objek-objek vital lainnya dilingkungan Pemerintah Provinsi NTB

12)Pelaksanaan pencatatan / agenda surat / berita / Mencatat / mengagendakan berita-berita / radiogram baik yang diterima ataupun yang dikirim dari Pusat atau Kabupaten/Kota;

13)Menyusun dan Menyimpan data personil, materiil serta inventarisasi data lainnya dari seluruh jaringan Sandi Pemerintah Daerah;

14) Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Persandian dan pengamanan informasi dalam bentuk laporan rekapitulasi surat berklasifikasi persandian

15)Memelihara, menyimpan dan mengamankan dokumen dan dan alat-alat sandi serta mengembangkan sistem dan alat-alat Sandi;

16)Melakukan Pendataan berita/ radiogram yang bersifat rahasia yang dikirim melalui hubungan persandian, untuk selanjutnya diserahkan kepada petugas Sandi

17)Menyusun peraturan teknis pengelolaan sumber daya persandian yang meliputi pengelolaan sumber daya sandi, perangkat lunak persandian, perangkat keras persandian dan jaringan Komunikasi Sandi.

41

18)Mengelola sumber daya persandian yang meliputi sumber daya manusia sandi, perangkat lunak persandian, perangkat keras persandian dan jaring komunokasi sandi.

19)Mengelola proses pengamanan informasi milik pemerintah daerah.

20)Mengirim, menyimpan, memanfaatkan dan menghancurkan informasi berklasifikasi.

21)Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia sandi memalui program pendidikan, pelatihan, fasilitasi, asistensi, bimbingan teknis, workshop dan/ atau seminar.

22)Mengadakan, menyimpan, mendistribusikan dan memusnahkan perangkat lunak dan perangkat keras persandian.

23)Memelihara dan memperbaiki perangkat lunak dan perangkat keras persandian serta jaring an komunikasi sandi.

24) Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan jabatan fungsional sandi.

25)Menyusun peraturan teknis pengelolaan, dan operasioanl komunikasi sandi antar perangkat daerah provinsi daerah provinsi dan antar kabupaten/ kota dilingkungan provinsi.

26) Mengukur tingkat kerawanan dan keamanan informasi.

27)Menyiapkan rencana kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, unsur pengelolaan dan pengguna persandian dalam rangka operational komunikasi sandi antar perangkat daerah

Dokumen terkait