• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Perhatikan bahwa perbedaan definisi penawaran dengan definisi permintaan hanya terletak pada satu kata.Jika permintaan menggunakan kata membeli, maka penawaran menggunakan kata menjual.Seperti juga dalam permintaan, analisis penawaran juga mengasumsikan suatu periode waktu tertentu, dan bahwa faktor-faktor penentu penawaran selain harga barang tersebut tidak dianggap berubah atau konstan (ceteris paribus).

Hubungan antara jumlah penawaran barang atau jasa dengan harga barang atau jasa itu sendiri dinyatakan dalam Hukum Penawaran, yang bunyinya: semakin tinggi harga suatu barang semakin besar jumlah pemasaran barang tersebut: semakin rendah harga suatu barang maka semakin rendah pula jumlah pemasaran barang tersebut.40

naturalistik karena penelitian ini diadakan pada kondisi yang alamiah dan lebih menekankan pada fakta empiris di lapangan. Sehingga, data-data yang diperoleh secara langsung dapat dianalisis dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Guna, mengungkapkan secara deskriptif dan mendalam terkait praktik Lelang di Pegadaian Syariah di Desa Ungga Kec. Praya Barat Daya Kab. Lombok Tengah.

Oleh karena itu peneliti mengambil data-data secara langsung dari masyarakat guna memperoleh sejumlah informasi terkait penelitian tersebut.

Sedangkan dari disiplin ilmu, pendekatan penelitian ini menggunakan ilmu pengetahuan dalam bidang muamalah yaitu hukum Islam pada pelelangan barang jaminan.

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti dalam penelitian berperan sebagai instrument yang lansung melibatkan diri dalam kehidupan subyek yaitu dengan mengadakan wawancara langsung kepada para pihak pegadaian yang dapat memberikan data tentang praktik lelang barang jaminan yang telah jatuh tempo dan hal-hal yang berkaitan dengan subyek penelitian yang telah ditetapkan dan ditentukan oleh peneliti sendiri sesuai dengan jadwal penelitian.

3. Sumber Data

a. Data Primer (Data Utama)

Data primer merupakan data yang didapati dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil

pengisian kuesioner yang yang biasa dilakukan oleh peneliti. Misalnya produsen suatu produk kosmetik ingin mengetahui perilaku konsumen terhadap produk tersebut, maka diadakanlah wawancara atau pengisian kuesioner pada konsumennya.41

Dengan demikian data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara dengan beberapa responden di lapangan yakni di Desa Ungga Kec.Praya Daya Barat Kab.Lombok Tengah.

a. Data Sekunder (Data Pendukung)

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk table-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut. Misalnya data tentang rating televise yan didapat dari terbutan yang dikeluarkan oleh badan riset yang dikelola oleh swasta.42

Maka dari itu data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan literatur-literatur yang sesuai dengan tema penelitian, seperti Al-Qur‟an,Hadist,dan buku-buku yang berkaitan dengan tema penelitian.

4. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data sangat dibutuhkan untuk keabsahan hasil dari penelitian.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode

41 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007) Hlm 42

42 Ibid., Hlm 42

pengumpulan data dengan metode wawancara (interview), observasi dan dokumentasi yang akan dijelaskan di bawah ini sebagai berikut:

a. Observasi

Tehnik observasi dilakukan untuk mengumpulkan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung atau tanpa alat, baik pengamatan itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun dilakukan di dalam situasi buatan.43

Sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti untuk menggali data-data adalah dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian, yaitu di Pegadaian Syariah Desa Ungga Kec. Praya Barat Daya Kab. Lombok Tengah. Obsevasi ini tujuannya agar memperoleh data melalui pengamatan data melalui pengamatan secara langsung terhadap praktik lelang yang dilakukan Di Pegadaian Syariah Desa Ungga Kec. Praya Barat Daya Kab. Lombok Tengah.

b. Wawancara (interview)

Wawancara merupakan salah satu tehnik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa wawancara (interfiew) adalah suatu proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan sumber informasi atau orang yang diwawancarai (interviewee) melalui komunikasi langsung. 44

Wawancara yang dilakukan peneliti untuk menggali data yaitu dengan wawancara tidak terstruktur (wawancara bebas dan mendalam)

43 Burhan ashshofa, metode penelitian hukum, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), hlm 26

44 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian Gabungan (PT Fajar Interpratama Mandiri), Hlm 372

sehingga tercipta suasana santai namun serius dalam menggali data terhadap responden/pihak pegadaian tersebut.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sejumlah fakta dan data yang tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Dalam penelitian hukum dokumen meliputi bahan-bahan yang terdiri dari bahan primer dan bahan sekunder.45

Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti guna menggali data penelitian adalah dengan cara mengumpulkan video/foto-foto yang akurat terkait praktik pelelangan barang jaminan yang ada di Pegadaian tersebut.

5. Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengkoordinasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke unit-unit, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Berangkat dari penjelasan di atas, metode digunakan penulis didalam menganalisis data penelitian lebih diarahkan pada metode induktif, yang merupakan jalan berfikir dengan mengambil kesimpulan dari data- data yang bersifat khusus. Dengan kata lain, berfikir induktif adalah

45 Amirudin Dan Zainal Asin, Pengantar Metode Penelitan Hukum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), Hlm. 68

berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa konkrit, kemudian dari fakta-fakta tersebut ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum.Dengan demikian, data yang terkumpul tersebut dibahas, ditafsirkan serta dikumpulkan secara induktif sehingga dapat memberikan gambaran tepat terkait praktik lelang di Pegadaian Syariah, kemudian dikaitkan dengan teori-teori terkait gadai atau lelang. Akibatnya, pokok persoalan dari penelitian ini dapat terjawab sesuai dengan apa yang diharapkan.

6. Validitas Data

Validitas data adalah pengujian sejauh mana suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel yang ada. Sebuah instrument yang dikatakan valid jika mampu mengukur yang diinginkan oleh peneliti, serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat dan tinggi rendahna validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang di maksud.46

Validitas data ini untuk memperoleh keabsahan data, maka diperlukan teknik pemeriksaan sehingga diperoleh temuan-temuan dan informasi yang absah, akurat dan dapat dipercaya. Peneliti Dalam upaya meningkatkan validitas data, dalam peenelitian ini akan dilakukan langkah- langkah sebagai berikut:

46 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Hlm 168-169.

a. Menambah Waktu Penelitian

Sebagaimana yang ditunjuk dalam penelitian kulitataif lebih banyak dilapangan, maka penulis lebih banyak menyempatkan diri atau bergaul dengan responden guna memperoleh data lebih banyak sehingga penulis memiliki cukup banyak bahan uji keabsahan yang akan dilakukan.

b. Menambah Refrensi dan Sumber Data

Kecukupan refrensi penulis digunakan sebagai landasan teoritis yang cukup kuat untuk merumuskan permasalahan.Peneliti menggunakan beberapa refrensi yang berkaitan dengan judul penelitian, guna untuk mendukung segala bentuk penelitian yang dilaksanakan di lapangan.

c. Penambahan Oleh Teman Kolega

Untuk melengkapi segala informasi yang dibutuhkan, peneliti menggunakan penambahan teman sejawat dalam rangka mendapatkan informasi yang lebih dan dapat di pertanggung jawabkan, sehingga data yang diperoleh benar-benar valid.

d. Ketekunan Pengamatan

Pengamatan yang mendalam sangat dibutuhkan dalam pendekatan penelitian kulitatatif dengan tujuan untuk menghindari data yang tidak benar yang diperoleh dari responden, yang bisa jadi menutupi fakta, yang kemungkinan sangat internal, akan tetapi hal ini yang menjadi tujuan penelitian yang mendukung keobjektifan.

Dokumen terkait