• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri kellmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau olehh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.

Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.49

1. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan yang bermaksud mempelajari secara intensif tentang latar belakang, keadaan sekarang dan suatu interaksi sosial, individu, kelompok, lembaga dan masyarakat.

Dalam mengumpulkan, mengolah dan menganalilis data penelitian ini tidak memakai analilis statistik, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati.50

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrumen kunci sekaligus sebagai pengumpul data sehingga keberadaanya di lokasi

49Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 02.

50 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya)

mutlak di perlukan. Kehadiran peneliti di lokasi perlu di gambarkan secara eksplisit dalam laporan penelitian.51

Untuk memperoleh data yang lengkap, peneliti melibatkan diri dengan cara terjun langsung ke lapangan dan melakukan pengamatan secara cermat terhadap objek penelitian. Peneliti bertindak sebagai instrument kunci sekaligus sebagai pengumpulan data. Cara ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat dan lengkap mengenai Konseling Pranikah Dalam Meningkatkan Kematangan Psikologi Calon Pengantin Studi Kasus di KUA Kecamatan Batulayar.

3. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data didalam penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh. 52 Karena jenis penelitian kualitatif yang dilakukan peneliti akan menggunakan sumber data adalah konseling pranikah dalam meningkatkan kematangan psikologi calon pengantin.

Key Informant adalah informan kunci atau bisa disebut juga dengan informan kunci dimana peneliti memperoleh data adapun yang menjadi key informant dalam penelitian ini adalah Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Batulayar, dengan menggunakan teknik purposive simple yaitu tehnik pengambilan sample karena ada pertimbangan tertentu, oleh karena itu sample diambil tidak dengan acak, tetapi ditentukan oleh peneliti. Untuk mencapai tujuan penelitian maka penulis juga menggunakan tehnik snowbaling sample yakni tehnik sample yang mula

51 Pedoman Penulisan Skripsi (Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Mataram, 2015)

52Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta. 2010) hal.172 .

jumlahnya kecil, menjadi membesar.53 Sehingga peneliti mengambil sample lain yakni, penghulu KUA, dan calon pengantin yang akan menikah dan pasangan pengantin yang sudah menikah.

4. Jenis Data

Adapun Jenis data dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung oleh peneliti (dari tangan pertama), atau yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala kantor urusan agama, konselor kantor urusan agama, dan calon pengantin

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) atau dari sumber yang sudah ada. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter yang dipublikasikan dan yang tidak di publikasikan). Adapun data yang dimaksud diatas adalah data yang

53 Sugiyono, Metodelogi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, dan Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2014) hal. 85.

berupa karya tulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti diperoleh melalui kunjungan penulis dibeberapa tempat, yaitu perpustakaan Uin Mataram serta dokumen-dokumen yang penulis dapatkan dari hasil observasi, seperti dokumentasi dan data yang ada di KUA Kecamatan Batulayar.

5. Prosedur Penggumpulan Data

Proses pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting dalam suatu penelitian karena suatu keharusan bagi seorang peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Metode ini memiliki ciri yang spesifik dibanding dengan metode pengumpulan data yang lain seperti kuesioner, dan interview atau wawancara. Kalau kuesioner dan interview selalu berbicara dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain, seperti peristiwa- peristiwa, kejadian-kejadian, benda-benda, prilaku dan sikap baik secara individu atau kelompok. 54

Observasi dibedakan menjadi tiga yaitu observasi partisipatif, terus terang dan tersamar, dan observasi tak terstruktur. .

54 Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi (Yogyakarta : Kurnia Alam Semesta 2011 ).

Hal. 117

1) Observasi Partisipatif

Dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari- hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Observasi ini dapat digolongkan menjadi 4 bagian antara lain partisipasi pasif, partisipasi moderat, partisipasi aktip dan partisipasi lengkap.

2) Observasi Terus - terang atau tersamar

Peneliti dalam hal mengumpulkan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian.

Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti.tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan suatu data yang masih dirahasiakan.

3) Observasi Terstruktur

Observasi ini dilakukan apabila focus penelitian belum jelas akan tetapi kalau focus penelitian sudah jelas maka peneliti menggunakan observasi secara berstruktur dengan menggunakan pedoman observasi.

Selain peneliti terjun ke lapangan dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang terjadi, maka keterlambatan peneliti dalam penelitian berperan sebagai persiapan dalam penelitian yang bersifat pasif. Metode ini peneliti menggunakan untuk mengungkapkan

aspek tentang memperoleh data dengan mengamati secara langsung kegiatan konseling pranikah dalam meningkatkan kematangan psikologi calon pengantin di Kantor Urusan Agama Kecamatan Batulayar.

b. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, atau ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam. Wawancara dibagi menjadi 3 bagian yaitu wawancara terstruktur, semi- struktur dan tak berstruktur.

1) Wawancara Terstruktur ( strutured interview )

Wawancara terstruktur yaitu wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapakan, dan wawancara yang terstruktur itu juga berpedoman pada daftar pertanyaan.

Jadi peneliti membuat pedoman wawancara yang terkait tentang apa yang mau diteliti dan berfokus pada apa yang ingin didapatkan tentang Konseling Pranikah dalam Meningkatkan Psikologi Calon Pengantin.

2) Wawancara Tak Berstruktur ( unstructured interview )

Wawancara ini digunakan dalam penelitian pendahuluan atau penelitian yang lebih mendalam tentang subyek penelitian. 55 Wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Wawancara ini telah dilakukan peneliti kepada Calon Pengantin di KUA Batulayar, untuk melengkapi data yang kurang dan menguatkan data yang didapat, peneliti juga melakukan wawancara tidak terstruktur dengan beberapa pengantin yang sudah menikah di KUA Batulayar.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.56 Pada tahap ini, peneliti mendapat banyak data dari dokumentasi yang telah dibuat mengenai judul yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti berupa foto-foto waktu melakukan wawancara dengan kepala, konselor,

55 Sugiyono, Metodelogi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, dan Kualitatif, dan R&D ( Bandung: Alfabeta, 2017 ) hal 226 - 235

56 Sugiyono, Metodelogi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, dan Kualitatif, dan R&D ( Bandung: Alfabeta, 2014) hal 240

dan pengantin yang ada di Kantor Urusan Agama Batulayar yang dilkukan peneliti.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.

Analisis sebelum di lapangan dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.

Analisis data selama di lapangan yang digunakan adalah model Miles dan Huberman. Analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif di lakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya jenuh.57 Aktifitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/ferification a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

57 Ibid, hlm. 246.

b. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif, selain itu juga dapat berupa grafis, matrik, network (jaringan kerja) dan chart.58

c. Conclusion Drawing/Verification

Kesimpulan awal yang di kemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel.

Dokumen terkait