BAB I PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif adalah rangkaian kegiatan dalam rangka mendapatkan data atau informasi yang bersifat sebenar-benarnya serta memberikan pemahaman menyeluruh dan mendalam mengenai diversitas jenis tanaman Polong-polongan (Fabales) berdasarkan ketinggian tempat di desa Kekait, kecamatan Gunung Sari, kabupaten Lombok Barat.
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam melakukan penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 1 minggu untuk mencari data mengenai keanekaragaman jenis tanaman Polong-polongan (Fabales) berdasarkan ketinggian tempat di desa Kekait, kecamatan Gunung Sari, kabupaten Lombok Barat.
Menurut Spradley, kedudukan peneliti adalah sebagai instrumen penelitian.32 Kedudukan peneliti dimaksudkan sebagai alat pengumpul data.
3. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti melakukan penelitian dalam menangkap fenomena atau peristiwa yang seharusnya terjadi dari
32http://eprints.ums.ac.id/12946/4/BAB_III.pdf diakses 12 November 2018, pukul 19.04 WITA.
objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data yang akurat. Untuk membatasi penelitian, maka secara substansial peneliti akan mengambil lokasi di desa kekait, kecamatan Gunung Sari, kabupaten Lombok Barat.
4. Sumber data
Sumber data adalah sesuatu yang menjadi dasar atau tolak ukur untuk memperoleh sebuah data. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.33 Peneliti mendapatkan sumber data dari lokasi penelitian yakni di desa Kekait, kecamatan Gunung sari, kabupaten Lombok Barat terkait dengan keanekaragaman jenis tumbuhan Polong- polongan (Fabales). Kemudian untuk mempertajam penelitian maka, peneliti mengambil sumber data dari beberapa referensi seperti buku dan jurnal terkait tumbuhan Polong-polongan (Fabales).
5. Prosedur pengumpulan data
Adapun langkah-langkah dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah:
a. Melakukan observasi di desa Kekait, kecamatan Gunung Sari, kabupaten Lombok Barat.
33Moleong J. Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 157.
b. Membuat plot berukuran 10 m x 10 m pada lokasi penelitian, yakni di daerah yang ketinggian tempatnya berbukit dan tidak berbukit atau 0- 400 m/ dpl (di atas permukaan laut).
c. Membuat 10 plot pada masing-masing ketinggian 0-100 m/ dpl (di atas permukaan laut), 100-200 m/ dpl (di atas permukaan laut), 200- 300 m/ dpl (di atas permukaan laut), dan 300-400 m/ dpl (di atas permukaan laut).
d. Mengambil beberapa sampel tumbuhan jenis Polong-polongan (Fabales) pada daerah yang permukaannya datar dan ketinggian yang permukaannya berbukit di desa Kekait, kecamatan Gunung Sari, kabupaten Lombok Barat. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan mencabut tanaman yang masih bagus dan mempunyai bagian tanaman yang masih lengkap misalnya pada bagian alat hara (akar/ Radix, batang/ Caulis, daun/ Folium) dan alat reproduksi (bunga/ Flos, dan biji/ Semen). Dan yang terpenting terdapat akar/ Radix, batang/
Caulis, dan daun/ Folium.
e. Mengoleksi sampel yang ditemukan dengan cara membuat herbarium.
Adapun gambar dari pembuatan herbarium seperti contoh dibawah ini:
Gambar 1.11 Herbarium34
Pembuatan Ini dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan identifikasi tumbuhan jenis Polong-polongan (Fabales).
Adapun langkah-langkah membuat herbarium yakni:35
1. Menyiapkan alat dan bahan. Adapun alat-alatnya meliputi:
a. Gunting b. Silet
c. Alat tulis menulis (pensil/ pulpen) d. Kamera
Adapun bahan-bahannya meliputi:
a. Koran bekas b. Kardus c. Plester bening d. Kertas label
34Https://academia.edu /mengenal-herbarium, diakses 25 Maret 2019, 10:21 WITA.
35Nurdiana dan Ervina Titi jayanti, Petunjuk praktikum Taksonomi Tumbuhan Tinggi, Mataram: Laboratorium IPA BIOLOGI UIN (Universitas Islam Negeri mataram, 2017)), hlm18-19
2. Membuat etiket gantung pada setiap tanaman dengan bantuan benang kasur atau tali rafia. Adapun yang dicantumkan pada etiket gantung yakni: nomor koleksi, nama spesies (jika langsung diketahui nama spesies tersebut), tanggal pengambilan tanaman tersebut.
3. Setelah itu, sampel/ spesimen dimasukkan kedalam lipatan kertas koran kemudian mengapitnya dengan kardus ukuran ± 45 cm x 35 cm. Dan jika banyak sampel yang ditemukan, maka sampel diletakkan secara vertikal yang diapit oleh koran dan kardus.
Apabila ditemukan buah-buah yang besar, maka buahnya dipisah dan dimasukkan kedalam kantong plastik, memberikan label, dan mengeringkannya secara terpisah.
4. Memberikan etiket gantung pada setiap tanaman yang akan dikeringkan.
5. Menyimpan spesimen beberapa hari ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung hingga kering.
6. Setelah sampel/ spesimen dikeringkan, maka sampel siap untuk dilakukan penempelan pada kertas manila dan dilem di atas kertas manila atau dapat diplester supaya sampel yang telah dikeringkan menjadi rapi.
7. Setelah itu, koleksi kering siap untuk dilakukan identifikasi.
f. Mengidentifikasi ciri-ciri morfologi jenis tumbuhan Polong-polongan (Fabales) yang ditemukan berdasarkan ciri-ciri pada akar, batang, daun, bunga (jika ada), dan biji (jika ada). Identifikasi ini mengacu pada jurnal-jurnal dan buku terkait jenis-jenis tumbuhan Polong- polongan (Fabales).
g. Mengklasifikasikan tumbuhan jenis Polong-polongan (Fabales) yang ditemukan.
h. Mendokumentasikan hasil temuan di lapangan dalam bentuk photo.
6. Teknik analisis data
Aktivitas dalam menganalisis data kualitatif, yaitu:
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
b. Penyajian Data (Data Display)
Menyajikan data yaitu penyusunan sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan. Dalam penelitian ini, secara teknis data-data akan disajikan dalam bentuk teks naratif dan gambar tumbuhan yang akan ditemukan.
c. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing)
Langkah ketiga dalam analisis data menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada dilapangan. Secara teknis proses penarikan kesimpulan dalam penelitian ini akan dilakukan dengan cara mendiskusikan data-data hasil temuan dilapangan dengan teori-teori yang dimasukan dalam bab tinjauan pustaka.36
7. Pengecekan keabsahan Data
Peneliti melakukan pengecekan keabsahan data menggunakan kriteria kredibilitas (derajat kepercayaan) dan teknik pemeriksaannya menggunakan triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Pada triangulasi ini, peneliti memanfaatkan penggunaan triangulasi teori.
Triangulasi teori ini, hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi atau thesis statement. Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan perspektif teori yang relevan untuk menghindari
36Http://digilib.unila.ac.id/3240/17/BAB%20III.pdf diakses 12 November 2018, pukul 17.23 WITA.
bias individual peneliti atas temuan atau kesimpulan yang dihasilkan.
Selain itu, triangulasi teori dapat meningkatkan kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu menggali pengetahuan teoritik secara mendalam atas hasil analisis data yang telah diperoleh.37 Teori-teori ini akan didapatkan dari jurnal-jurnal maupun referensi-referensi lainnya yang relevan dengan hasil penelitian.