• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

31Ibid, h. 71

32

Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Karena temuan peneliti di lapangan lebih banyak bersifat penjelasan dan paparan histori bukan berupa angka. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Margono, penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian ini disebut juga penelitian kasus karena bertujuan untuk mempelajari secara intensif mengenai unit social tertentu, yang meliputi individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat.

Sedangkan Jhon W. Best menyatakan bahwa penelitian kasus berkenaan dengan segala sesuatu yang bermakna dalam sejarah atau perkembangan kasus yang bertujuan untuk memahami siklus kehidupan atau bagian dari siklus kehidupan suatu unit individu (perorangan, keluarga, kelompok, pranata social suatu masyarakat).32

Menurut Margono, bahwa ada beberapa ciri penelitian kualitatif yaitu :33

a. Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung

b. Manusia merupakan alat (instrumen utama pengumpul data) c. Analisis data dilakukan secara induktif

d. Penelitian bersifat deskriptif analitik e. Tekanan penelitian berada pada proses f. Pembatasan penelitian berdasarkan fokus g. Perencanaan bersifat lentur dan terbuka

32 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Penididkan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 48

33Margono, 2005 : 36-42

33

h. Hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama i. Pembentukan teori berasal dari data

j. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif k. Penelitian bersifat menyeluruh (holistik)

l. Tehnik sampling cenderung bersifat posposive m. Makna sebagai perhatian utama penelitian

Sementara itu Sudarwan mengemukakan lima ciri penelitian kualitatif sebagai berikut:34

1. Penelitian kualitatif mempunyai seting alami sebagai sumber data langsung.

2. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif yaitu data yang terkumpul dalam bentuk kata-kata, bukan angka-angka kalaupun ada angka- angka sifatnya hanya sebagai penunjang.

3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses kerja yang seluruh fenomena yang dihadapi diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Penelitian kualitatif lebih cenderung menggnakan pendekatan induktif. Abstraksi-abstraksi disusun oleh peneliti atas dasar yang telah terkumpul dan dikelompokkan bersama-sama melalui pengumpulan data selama kerja lapangan dilokasi penelitian.

5. Penelitian kualitatif memberikan titik tekan pada makna, yaitu focus penelaahan yang terpaut langsung dengan masalah kehidupan manusia.

Di dalam bukunya Punaji Setyosari juga dikatakan bahwa ciri utama dari penelitian kualitatif adalah terletak pada fokus penelitian, yaitu kajian secara intensif tentang keadaan tertentu.35

34 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia, 2012), h. 25

35 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendiidkan (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), h. 34

34

Dengan demikian dapat dipahami bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimana seorang peneliti yang menjadi instrument langsung dan utama dalam pengumpulan data-data tertulis atau lisan ataupun fenomena yang dapat dilihat.

Jadi pendekatan kualitatif adalah tata cara dalam sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu apa yang dinyatakan oleh responden, baik itu informasi secara lisan maupun tulisan dan prilaku- prilaku yang nyata dilihat. Dengan demikian dalam sebuah penelitian kualitatif , peneliti adalah instrumen utama dalam pengumpulan data-data empiris yang berbentuk lisan, tulisan, maupun tingkah laku nyata. Dan data-data yang diperoleh akan dipaparkan oleh peneliti sendiri.

Berangkat dari ciri-ciri penelitian kualitatif di atas, maka dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif yang sifatnya natural/alamiah. Karena peneliti berusaha menggambarkan “Metode Pembelajaran Dalam Bidang Studi Akidah Akhlak Kelas X MA al- Islahuddiny Kediri”.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam hal ini peneliti sebagai orang yang melakukan observasi melihat dan mengamati dengan cermat terkait dengan obyek yang diteliti.

Untuk memperoleh data tentang penelitian ini, maka peneliti langsung berada di lokasi penelitian untuk menyaksikan secara langsung temuan- temuan yang ingin dicapai sesuai dengan focus penelitian. kehadiran peneliti di lokasi penelitian merupakan kunci utama dalam

35

keberlangsungan penelitian sebagaimana telah dikatakan dalam pendekatan penelitian bahwa salah satu ciri penelitian kualitatif adalah manusia merupakan alat atau instrument untuk pengumpulan data.

Sebelum peneliti hadir di lokasi penelitian, terlebih dahulu peneliti memperoleh izin dari pihak-pihak ataupun instansi-instansi terkait yang bertanggung jawab sesuai dengan prosedur yang berlaku.

3. Sumber data

Untuk memperoleh data dan informasi yang valid, akurat, serta terpercaya yang tekait dengan penerapan metode targhib dan tarhib pada pembelajaran akidah akhlak kelas X MA al-Islahuddiny Kediri maka sumber data sangat diperlukan.

Adapun yang menjadi sumber yang dirasa akurat dan terpercaya oleh peneliti, yaitu sebagai berikut:

a. Kepala sekolah atau kepala MA Putri al-Islahuddiny Kediri.

b. Tenaga pengajar (guru yang bersangkutan), Pembina, staf pegawai MA Putri al-Ishlahuddiny Kediri.

c. Siswa-siswi kelas X MA Putri al-Islahuddiny Kediri.

4. Jenis Data

Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa penelitian harus menggunakan data, maka data perlu dikelompok-kelompokkan terlebih dahulu sebelum dipakai dalam proses analisis. Pada bagian ini peneliti menyajikan pengelompokan data disesuaikan dengan karakteristiknya yang dilanjutkan dengan penjelasan variabel. Dalam hal ini peneliti

36

menyajikannya menjadi dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang didapatkan dari sumber pertama secara langsung baik dari individu perseorangan seperti hasil dari wawancara. Data primer ini bisa didapatkan secara langsung dari guru mata pelajaran yang langsung terlibat dalam proses pembelajaran, kemudian siswa-siswi kelas X yang juga terlibat langsung dalam proses pembelajaran.36

Sedangkan data sekunder merupakan data primer yang telah diolah pihak pengumpul data dalam hal ini peneliti atau oleh pihak lain misalnya, dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data ini dikatakan juga data yang diperoleh secara tidak langsung dari yang bersangkutan dengan keberlangsungan pembelajaran. Misalnya, wali murid, staf kepegawaian, dan lain-lain.37

5. Prosedur Pengumpulan Data

Data adalah salah satu komponen yang harus ada dalam sebuah penelitian, tanpa data penelitian tidak akan terlaksanakan. Data yang akan dipakai dalam penelitian haruslah data yang benar, karena data yang salah akan menghasilkan data yang salah. Oleh karena itu, peneliti menggunakan beberapa prosedur pengumpulan data yang baik dalam penelitian ini.38

36 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h. 41-42

37Ibid,. h. 42

38Ibid,. h. 49-51

37

a. Observasi

Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung ataupun tidak langsung dari objek penelitiannya.

Instrumen yang dipakai dapat beurpa lembar pengamatan, panduan pengamatan, dan lainnya.

Pelaksanaan teknik observasi dapat dilakukan dalam beberapa cara yaitu :39

1) Observasi Partisipan

Observasi partisipan adalah suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang diobservasi.

2) Observasi non partisipan

Observasi non partisipan adalah suatu proses pengamatan yang dilakukan tanpa ikut secara langsung dalam kehidupan orang-orang yang diobservasi.

Dalam penelitian ini akan digunakan observasi non partisipan, dimana peneliti sebagai pengamat yang mengamati setiap kegiatan yang diobservasi.

Adapun data-data yang akan diambil oleh peneliti pada observasi ini adalah:

a) Data tentang bentuk-bentuk metode Targhib Wa Tarhib para pembelajaran akidah akhlak

39 Margono, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 158.

38

b) Data tentang penerapan metode Targhib Dan Tarhib pada pembelajaran akidah akhlak siswa kelas X MA al-Islahuddiny Kediri.

b. Teknik Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang lain. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain. Dan instrument dapat berupa pedoman wawancara.

Pada teknik wawancara ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu:40

a) Wawancara Terstruktur

Dalam wawancara terstruktur, pertanyaan dan alternatif jawaban yang diberikan kepada narasumber telah ditetapkan terlebih dahulu. Keuntungan dari pendekatan ini adalah bahwa pendekatan ini telah dilakukan. Karena itu, jawabannya dapat dengan mudah dikelompokkan dan dianalisis. Adapun kelemahannya adalah kaku dilakukan dalam teknik. Ini dapat meningkatkan reliabilitas wawancara, tetapi dapat menurunkan kemampuannya mendalami persoalan yang diselidiki.

40Ibid,. h. 167.

39

b) Wawancara tidak terstruktur

Wawancara ini lebih bersifat informal. Pertanyaan- pertanyaan tentang pandangan hidup, sikap, keyakinan subyek, atau tentang keterangan lainnya dapat diajukan secara bebas kepada subyek.

Adapun jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur, yang bertujuan agar peneliti bebas menanyakan apa saja yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

c. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain- lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. dalam penelitain kualitatif teknik pengumpulan data ini yang utama digunakan karena pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis dan rasional melalui pendapat, teori atau hukum-hukum yang diterima, baik mendukung maupun yang menolong hipotesis tersebut.41

d. Analisis Data

Analisis dataadalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu

41Ibid,. h. 181.

40

memberikan arti signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan atara dimensi-dimensi uraian.42

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus-menerus, dengan pengamatan yang terus-menerus tersebut mengakibatkan data variasi data tinggi sekali. Selanjutnya Nasution menyatakan bahwa:

“melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis merupakan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda”.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Dalam hal ini Nasution menyatakan “analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.

analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded”. Namun dalam penelitian kualitatif,

42 Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 180

41

analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan bersama dengan pengumpulan data.43

Dalam penelitian kualitatif dikenal ada dua teknik analisis data yang sering digunakan bersama-sama atau secara terpisah yaitu model strategi analisis deskriptif kualitatif dan atau model strategi analisis verifikatif kualitatif. Kedua model analisis itu member gambaran bagaimana alur logika analisis data pada penelitian kualitatif.

e. Validitas Data

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.44 Dengan demikian, data yang valid adalah data yang tidak berbeda dengan data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

Adapun pengujian kredibilitas data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Ketekunan Pengamatan

Dalam penelitian ini ketekunan pengamatan peneliti sangat diperlukan untuk menemukan cirri-ciri fenomena dan gejala sosial dalam situasi yang sangat relevan sehingga peneliti dapat memutuskan perhatian secara rinci dan mendalam. Ketekunan pengamatan oleh peneliti dalam penelitian ini akan membantu

43 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed methods) (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 333

44 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kualitatif Kuantitatif R Dan D (Bandung: Alphabeta, 2010), h. 363

42

menyediakan kedalaman informasi melalui pengamatan yang diteliti dan rinci secara mendalam dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol pada masalah yang diteliti. Peneliti berperan sebagai instrument sekaligus sebagai pengumpul data sehingga keberadaannya di lokasi penelitian mutlak diperlukan.45 2) Triangulasi

Penelitian merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan secara ilmiah untuk menemukan jawaban atas permasalahan.

Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data yang dimaksud adalah dengan menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantatif maupun kualitatif tergantung tujuan penelitian. Salah satu langkah dalam melakukan penelitian adalah dengan mengumpulkan data yang akan dipakai sebagai bahan pengambilan kesimpulan untuk mendapatkan jawaban penelitian.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai metode sesuai dengan tujuan dan karakteristik penelitian. Data yang telah dikumpulkan perlu dicek keabsahannya untuk dikenali validitasnya. Pengecekan data untuk memperoleh keyakinan terhadap kebenaran data pada penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan triangulasi. Triangulasi merupakan metode sintesa data

45 Moleong, Metodologi Penelitian, h. 330

43

terhadap kebenarannya dengan menggunakan metode pengumpulan data yang lain atau berbagai paradigma triangulasi.

Data yang dinyatakan valid melalui triangulasi akan memberikan keyakinan terhadap peneliti tentang keabsahan datanya, sehingga tidak ragu dalam pengambilan kesimpulan terhadap penelitian yang dilakukan.

Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut :46

(a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

(b) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

(c) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

(d) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas.

(e) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang berdeda. Sebagaimana

46Ibid., h. 331

44

dikenal, dalam penelitian kualitatif peneliti menggunakan metode wawancara, obervasi, dan survei. Untuk memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu, peneliti bisa menggunakan metode wawancara bebas dan wawancara terstruktur. Atau, peneliti menggunakan wawancara dan obervasi atau pengamatan untuk mengecek kebenarannya. Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.

Melalui berbagai perspektif atau pandangan diharapkan diperoleh hasil yang mendekati kebenaran. Karena itu, triangulasi tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan kebenarannya. Dengan demikian, jika data itu sudah jelas, misalnya berupa teks atau naskah/transkrip film, novel dan sejenisnya, triangulasi tidak perlu dilakukan.47