• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan penelitian menggunakan penelitian kualitatif yang merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami masalah yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.33 Penelitian ini dilakukan di MI Jamaluddin Bagek Nyaka Lombok Timur, tepatnya di Bagek Nyaka Barat Desa Bagek Nyaka Santri Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yaitu data yang dikumpulkan adalah data berupa kata-kata, gambar dan bukan angka- angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif.

Dimana penelitian kualitatif deskriptif ini menggambarkan atau menafsirkan keadaan mengenai masalah yang diteliti.34

32 Ibid ,..,hlm. 25-26

33 Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif edisi revisi, (Bandung: Remaja Rosdakarya: 2014), hlm. 6.

34 Ibid,.., hlm. 11.

Alasan menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif ini karena peneliti ingin mendeskripsikan atau menggambarkan secara apa adanya tentang strategi guru dalam membentuk kepribadian siswa kelas IV MI Jamaluddin Bagek Nyaka.

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di lapangan mutlak diperlukan, karena peneliti berfungsi sebagai pengumpul data dan berperan sebagai instrumen sehingga keberadaannya di lokasi penelitian perlu digambarkan secara eksplisit dalam laporan penelitian.35 Kehadiran di lapangan merupakan suatu keharusan peneliti agar informasi yang diperoleh benar-benar sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan lebih banyak berhubungan dengan informasi dan bertindak sebagai pengamat. Sebelum melakukan penelitian di lapangan, terlebih dahulu meminta izin dari pihak-pihak atau instansi yang bertanggung jawab. Sebagai pengumpulan data maka peneliti berusaha mengumpulkan data yang diperoleh baik dari hasil wawancara atau hasil observasi.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian berlangsung untuk mencari dan menggali berbagai informasi dan data guna memecahkan permasalahan yang ada. Lokasi penelitian yang peneliti pilih disini yaitu MI Jamaluddin Bagek Nyaka yang berada di Jalan Labuhan Lombok Bagek Nyaka Barat Desa Bagek Nyaka Santri

35 Pedoman Penulisan Skripsi, (Mataram: Institut Agama Islam Negeri (IAIN), 30 Maret 2017), h. 38-39.

Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lokasi ini peneliti pilih karena ada beberapa alasan:

a. Sekolah ini merupakan sekolah yang paling banyak diminati di Bagek Nyaka.

b. Lokasi peneltian yang mudah dijangkau oleh peneliti sehingga mempermudah peneliti dalam mengambil data-data maupun informasi terkait dan dibutuhkan.

c. Untuk meneliti bagaimana strategi guru dalam membentukan kepribadian siswa.

4. Sumber Data

Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya agar data dan informasi tersebut dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian.

Adapun informasi dalam penelitian nanti akan diperoleh dari:

a. Kepala Sekolah MI Jamaluddin Bagek Nyaka.

b. Guru kelas IV c. Siswa kelas IV

5. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data ada beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini. Prosedur penelitian data dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.

a. Metode observasi

Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila reponden yang diamati tidak terlalu besar.36

Observasi ditujukan untuk melakukan pengamatan dan pencatatan suatu objek secara sistematis tentang gejala-gejala atau fenomena yang akan diselidiki. Dalam penelitian ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi partisipatif, karena dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperolah akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.37 Metode observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang strategi guru dalam membentuk kepribadian siswa.

b. Metode interview/wawancara

“Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan Tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang diteliti”.38

36 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2015), hlm. 203.

37Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 227.

38Misbahuddin, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2004), hlm.

Wawancara merupakan suatu proses ineraksi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur.

1) Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpulan data telah menyampaikan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun telah disiapkan.

2) Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.39

Dalam penelitian karya ilmiah ini, peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur karena dalam memperoleh data, peneliti melakukan wawancara dengan bebas, tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah telah tersusun secara sistematis dan lengkap

39 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan,,,, hlm. 230.

untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.40

Adapun narasumber/responden yang akan diwawancarai dalam penelitian ini adalah:

a) Kepala Sekolah MI Jamaluddin Bagek Nyaka.

b)Guru kelas IV c) Siswa kelas IV c. Metode dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar-gambar atau karya-karya atau monumental dari seseorang. Dokumentasi yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain.41

Peneliti disini menggunakan teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data tertulis berupa dokumen yang memberikan keterangan yang dibutuhkan penelti dalam penelitian sebagai pelengkap dari teknik pengumpulan data, dan juga data berupa foto- foto kegiatan guru dan siswa yang berkaitan dengan proses pembentukan kepribadian siswa.

40 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,.., hlm. 233-234.

41Ibid,.., hlm. 240.

6. Teknik Analisis Data

Menurut Patton analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar.42

Menurut Lexy J. Moeleong analisis data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja, seperti yang disarankan oleh data.43

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak belum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan.

Dalam hal ini Nasution dalam Sugiono menyatakan: “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.”44 Disini peneliti memilih teknik analisis data sesuai dengan model Miles dan Huberman dalam sugiono, yang mengemukakan bahwa: aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.”45 Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan/verifikasi),46 karena sesuai dengan judul yang diangkat dan dirumusan masalah. Teknik pngumpulan data secara ineraksi meliputi:

a. Data Reduction ( Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti yang telah dikemukakan, semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data

42Misbahuddin, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik,.., hlm. 32.

43Ibid., hlm. 33.

44 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,.., hlm. 245.

45 Ibid,.., hlm. 246.

46 Ibid.

akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.47

Proses reduksi data dilakukan dengan mengumpulkan data berupa hasil observasi dan hasil wawancara dalam bentuk tulisan. Data yang diperoleh peneliti melalui tahap ini ditulis secara deskriptif apa adanya sesuai dengan data yang akan peneliti dapatkan tentang Strategi guru dalam membentuk kepribadian siswa kelas IV MI Jamaluddin Bagek Nyaka,

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.48 Dengan menggunakan teknik data display ini peneliti bisa mengurutkan atau merangkum data dengan pola sesuai klasifikasi (kelompok) data.

Setelah mereduksi data, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan atau mendisplay data. Penyajian data diikuti oleh proses mengumpulkan data-data yang saling berhubungan satu sama lain melalui wawancara, pendokumentasian, dan pengamatan yang lebih mendalam. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat hasil reduksi

47Ibid., hlm. 247.

48Ibid., hlm. 249.

untuk diolah lebih lanjut sehingga pada akhirnya akan menghasilkan kesimpulan, setelah data diperoleh berupa tulisan dari catatan yang sudah direduksi, kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi.

c. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Simpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam anlisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Simpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila simpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka simpulan yang dikemukakan merupakan simpulan yang valid.49

7. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk mendapatkan keabsahan data atau kredibilitas data, diperlukan teknis pemeriksaan keabsahan. Hal ini dimaksudkan agar informasi yang disimpulkan mengandung kebenaran.

Adapun teknik yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Teknik Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis

49Ibid., hlm. 252.

yang konstan atau tentatif. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari kemudian memusatkan di pada hal-hal tersebut secara rinci.50

b. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan penelitian dengan sangat mendetail dan hati-hati agar data yang diperoleh dengan data yang terjadi pada objek penelitian sama dengan kata lain valid dan konsistennya sebuah data. Dengan cara tersebut maka dengan kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.51

c. Teknik Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.

Triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Triangulasi dibedakan menjadi empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Teknik triangulasi yang digunakan oleh peneliti untuk memeriksakan keabsahan data di sini adalah triangulasi sumber data dan triangulasi metode.

50 Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya:

2007),hlm. 329-330.

51 Ibid., hlm. 272.

1) Triangulasi sumber data

Triangulasi sumber data berarti membandingkan dan mengecek balik kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

2) Triangulasi metode

Dalam triangulasi metode terdapat dua strategi yaitu :pertama, pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan bebrapa teknik pengumpulan. Kedua, pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber metode data yang sama.52

d. Menggunakan bahan referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.53 Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman hasil wawancara, data tentang interaksi manusia atau gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto.

Dokumen terkait