PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Berdasarkan observasi awal tersebut, terlihat bahwa ada tipe kepribadian berbeda yang dimiliki siswa kelas IV. Dimana strategi yang digunakan oleh guru dalam membentuk kepribadian siswa dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar disesuaikan dengan mata pelajaran yang ditekuninya. Guru sebagai salah satu komponen di madrasah menjalankan profesi yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar.
Maka peneliti mengambil judul penelitian Strategi Guru dalam Membentuk Kepribadian Siswa Kelas IV MI Jamaluddin Bagek Nyaka Lombok Timur Tahun Pelajaran 2018/2019.
Rumusan Masalah
Tujuan Dan Manfaat
Informasi dalam hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih khazanah dan wawasan serta pengetahuan khususnya mengenai strategi pembentukan kepribadian siswa. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya terkait strategi guru dalam pembentukan kepribadian siswa kelas IV dan sekaligus diharapkan hasil penelitian selanjutnya lebih sempurna.
Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian
Sesuai dengan fokus penelitian di atas, maka subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 37 siswa. Penelitian ini dilakukan di MI Jamaluddin Bagek Nyaka yang beralamat di Jalan Labuhan Lombok, Desa Bagek Nyaka, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur.
Telaah Pustaka
Lokasi penelitian yang mudah dijangkau peneliti memudahkan mereka untuk mendapatkan data dan informasi terkait yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi. Sedangkan perbedaan tesis adalah sasaran dalam tesis adalah siswa PAUD, kelas V, semua siswa dan usia. Dari kelima penelitian tersebut sejauh ini dapat disimpulkan bahwa kedudukan peneliti ini jelas tidak sama dengan penelitian-penelitian sebelumnya, karena peneliti ini meskipun memiliki kesamaan pokok bahasan (yaitu dari segi kepribadian), memiliki perbedaan yang penting, karena berkaitan dengan masalah strategi guru dalam membentuk kepribadian siswa.
Kerangka Teori
Selain memberikan bekal pengetahuan, guru juga bertugas menanamkan nilai dan sikap pada siswa agar siswa memiliki kepribadian yang utuh. Kepribadian itu unik pada setiap orang, sedangkan gaya kepribadian dapat dimiliki oleh orang lain yang juga menampilkan kombinasi yang unik dan dinamis berulang dari sifat dan pola perilaku yang sama. Orang dengan tipe ini dimotivasi oleh kebutuhan untuk hidup benar, memperbaiki diri dan orang lain, serta menghindari amarah.
Penjaga perdamaian dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga perdamaian, bersatu dengan orang lain dan menghindari konflik. Pada masa ini, mereka mengembangkan rasa hormat terhadap harapan orang lain dan memperhatikan perilaku jujur, kejujuran, dan sikap kesediaan untuk membalas jasa orang lain. Perkembangan kepribadian dapat dilihat melalui citra diri seseorang, cara berinteraksi dan pandangan serta harapan orang lain terkait dengan perilaku sosial seseorang yang dibentuk oleh riwayat hidup seseorang.
Metode Penelitian
Sebagai pengumpulan data, peneliti berusaha mengumpulkan data yang diperoleh baik dari wawancara maupun observasi. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi partisipan karena dengan observasi partisipan ini data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan untuk mengetahui tingkat signifikansi dari setiap perilaku yang terjadi 37 Metode observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang strategi guru dalam membentuk kepribadian siswa.
Dalam penelitian karya ilmiah ini peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur, karena dalam memperoleh data peneliti melakukan wawancara secara bebas, tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap. Peneliti disini menggunakan teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data tertulis berupa dokumen yang memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian sebagai pelengkap teknik pengumpulan data, serta data berupa foto kegiatan guru dan siswa yang berkaitan dengan proses pembentukan kepribadian siswa. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, oleh karena itu perlu dilakukan pencatatan secara cermat dan rinci. Data yang diperoleh peneliti pada tahap ini ditulis secara deskriptif sesuai dengan data yang akan peneliti peroleh tentang strategi guru dalam membentuk kepribadian siswa kelas IV MI Jamaluddin Bagek Nyaka. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, grafik, hubungan antar kategori, diagram alir, dan sejenisnya.48 Dengan menggunakan teknik penyajian data ini, peneliti dapat mengurutkan atau meringkas data dengan pola menurut klasifikasi (kelompok) data.
Penyajian data dilanjutkan dengan proses pengumpulan data yang dihubungkan melalui wawancara, dokumentasi dan observasi lebih mendalam. Triangulasi sumber data berarti membandingkan dan mengecek kembali kebenaran informasi yang diperoleh melalui waktu dan instrumen yang berbeda dalam penelitian kualitatif.
Sistematika Pembahasan
Ada dua strategi dalam triangulasi metode: pertama, pengecekan derajat kepercayaan hasil penelitian dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan. Bahan referensi di sini berarti ada alat untuk membuktikan data yang ditemukan oleh peneliti.53 Misalnya, data hasil wawancara harus didukung oleh rekaman hasil wawancara, data tentang interaksi manusia atau gambaran suatu situasi harus didukung oleh foto.
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Profil Madrasah
- Visi, Misi, dan Tujuan Madrasah
- Letak Geografis MI Jamaluddin Bagek Nyaka
- Keadaan Guru dan Pegawai MI Jamaluddin Bagek Nyaka
- Keadaan Peserta Didik
- Keadaan Sarana dan Prasarana
MI Jamaluddin Bagek Nyaka berada di lokasi yang strategis yaitu Jln Labuhan Lombok yang berada di pinggir jalan raya sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. MI Jamaluddin Bagek Nyaka adalah lembaga pendidikan Islam yang terletak di desa Bagek Nyaka, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Selong, Nusa Tenggara Barat. Lokasi MI Jamaluddin di utara berbatasan dengan rumah warga, di selatan berbatasan.
Tanggung jawab seorang guru hanya bisa dilihat saat siswa berada di lingkungan sekolah, namun tanggung jawab kita sebagai seorang guru juga akan menentukan bagaimana mereka bisa sampai ke gerbang sekolah. MI Jamaluddin Bagek Nyaka merupakan salah satu madrasah yang sangat populer di Bagek Nyaka, hal ini dibuktikan dengan banyaknya orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya di MI Jamaluddin Bagek Nyaka. Berdasarkan tabel di atas, pada tahun ajaran 2018/2019 terdapat 214 siswa di MI Jamaluddin Bagek Nyaka, yang terdiri dari kelas I 26 siswa, kelas II 35 siswa, kelas III 21 siswa, kelas IV 37 siswa, kelas V 43 siswa, kelas VI 52 siswa, sehingga jumlah siswa kelas VI adalah 214 siswa.
Sarana dan prasarana juga memegang peranan yang sangat penting dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar, seperti diuraikan di bawah ini. Strategi Guru Membentuk Kepribadian Kelas IV MI Jamaluddin Bagek Nyaka Lombok Timur Tahun Pelajaran 2018/2019.
Strategi Guru dalam Membentuk Kepribadian Siswa Kelas
Berbagai strategi yang diterapkan oleh guru dan kepala sekolah dalam membentuk kepribadian siswa Kelas IV MI Jamaluddin Bagek Nyaka dapat membentuk kepribadian siswa menjadi lebih baik dengan berbagai program yang telah dilaksanakan sekolah untuk membentuk kepribadian siswa yang sejauh ini telah mencapai tahap keberhasilan 70%. Hal ini terlihat dari perubahan positif pada kepribadian siswa, seperti kepatuhan terhadap tata tertib sekolah oleh siswa, peningkatan hafalan siswa, siswa menjadi lebih disiplin, mudah diatur, mudah dipahami saat dijelaskan dan tertib. Dengan ini, siswa akan melihat bahwa ketika guru menyambut mereka ke sekolah, siswa akan termotivasi untuk datang ke sekolah lebih awal.
34;Sebelum kita memasuki pelajaran, kita berdoa dan berdzikir di pagi hari, kemudian dilanjutkan dengan tahfidz, kita melakukan kegiatan ini setiap hari.” 69. 34;Saya sangat senang ada tahfidz di sekolah karena kita akan mendapat pahala dan itu mendorong kita untuk terus berkontribusi dalam hafalan kita dan juga menjadi hafidz.”72. Sesuai dengan hasil observasi peneliti menemukan bahwa setiap pagi di kelas siswa melakukan kegiatan rutin pada waktu yang sama yaitu sebelum proses belajar mengajar dimulai siswa terlebih dahulu membaca doa, dzikir pagi dan membaca.
Dalam hal ini yang diutamakan adalah penguatan akhlak yang baik agar nantinya nilai-nilai tersebut dapat dengan mudah ditanamkan kepada anak didik. 34; Ketika teman berbicara saat belajar di kelas, saya memarahinya karena mengganggu konsentrasi saya saat belajar, dan selain itu kita juga harus menghormati guru yang mengajar kita.”76.
Seperti yang peneliti temukan, siswa IV. kelas MI Jamaluddin Bagek Nyaka rata-rata disiplin tepat waktu masuk kelas. Tujuan hukuman adalah untuk mengajarkan kepada yang dihukum dan teman-teman lainnya agar tidak nakal.” 78.
PEMBAHASAN
Pembentukan kepribadian siswa tentunya membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan harus dilakukan dengan strategi yang tepat. Pemberian nasihat dan teguran merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk membentuk kepribadian siswa IV. kelas MI Jamaluddin Bagek Nyaka. Menurut hasil observasi peneliti di lokasi menunjukkan bahwa guru sangat profesional dalam membentuk kepribadian siswa.
Salah satu strategi yang digunakan untuk membentuk kepribadian siswa di MI Jamaluddin Bagek Nyaka adalah dengan memberikan reward kepada siswa. Menurut apa yang Anda lihat, ada perbedaan yang signifikan pada kepribadian siswa setelah mereka terbiasa dengan program madrasah. Kepala Sekolah: Memotivasi seluruh warga madrasah untuk memajukan kepribadian siswa dan menyediakan waktu seluas-luasnya bagi guru untuk membentuk kepribadian siswa.
Peneliti : Menurut yang Ibu lihat ada perbedaan yang signifikan pada kepribadian siswa setelah mengenal program dari madrasah. Menurut apa yang Anda lihat, ada perbedaan yang signifikan dalam kepribadian siswa melalui strategi ini. Guru kelas: Membentuk kepribadian siswa agar hidup dalam diri sendiri tentu bukan perkara mudah.
Peneliti : Menurut anda sejauh mana implikasi dari strategi yang digunakan oleh guru dalam membentuk kepribadian siswa? Peneliti : Dari yang Ibu lihat, apakah ada perbedaan yang signifikan pada kepribadian siswa melalui strategi ini?
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa sebagian besar guru di MI Jamaluddin Bagek Nyaka mampu menjadi panutan bagi siswanya dengan selalu datang ke sekolah tepat waktu dan meskipun ada juga yang datang ke sekolah tepat waktu. Penjatuhan sanksi ini bertujuan untuk memberikan efek jera kepada siswa kelas IV MI Jamaluddin Bagek Nyaka. Hal inilah yang mendasari dilakukannya strategi pembiasaan dan keteladanan, memberikan hukuman/sanksi dan memberikan penghargaan kepada MI Jamaluddin Bagek Nyaka dalam membentuk kepribadian siswa sehingga dapat dirasakan oleh peneliti.
Saran
Guru kelas: melalui kegiatan imtaq, pendekatan sosialisasi akhlakul karimah dan penanaman nilai-nilai agama serta disesuaikan dengan standar kurikulum yang berlaku. Guru kelas: melakukan pendekatan individual atau klasikal kepada anak-anak dan menanamkan ilmu agama. Guru kelas: Kendala yang dihadapi adalah perlunya banyak kesabaran dan waktu yang terbatas di dalam kelas.